Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN ALAT UKUR

OSILOSKOP 2 MENGUKUR TEGANGAN AC

OLEH
(231344074) (MUHAMAD RAIHAN NUGRAHA)

Partner : 1. Muhammad Azriel Hidayat (231344075)

2. Elissa Fitriyani (231344068)

Kelompok : 2

Tanggal Praktik : Kamis, 2 November 2023

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
I. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN...............................................................3
II. DASAR TEORI..........................................................................................................3
III. ALAT-ALAT YANG DIPERGUNAKAN...............................................................4
IV. LANGKAH KERJA DAN RANGKAIAN PERCOBAAN....................................4
VI. ANALISIS..................................................................................................................8
VII. KESIMPULAN.......................................................................................................10
VIII. DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................12

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2
I. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN
Mempelajari dan memahami langkah mengukur tegangan AC
menggunakan Osiloskop dan Voltmeter AC
II. DASAR TEORI
Osiloskop adalah alat ukur elektronik yang berfungsi untuk
memproyeksikan frekuensi dan sinyal listrik dalam bentuk grafik. Tujuannya
adalah agar nilainya dapat terbaca serta dapat dinyatakan dalam satuan
tertentu. Pada alat osiloskop, hasil dapat terlihat bagaimana nilai suatu
gelombang serta frekuensi listrik dari sebuah rangkaian elektronika.
Secara umum, fungsi osiloskop adalah untuk memetakan serta
memproyeksi sinyal dan frekuensi pada sebuah komponen elektronika.
Dengan begitu nilai tegangan dan frekuensinya dapat dianalisa baik dalam
bentuk grafik ataupun digital. [1]

Function Generator atau Generator Fungsi adalah alat uji elektronik yang
dapat membangkitkan berbagai bentuk gelombang. Bentuk Gelombang yang
dapat dihasilkan oleh Function Generator diantaranya seperti bentuk
gelombang Sinus (Sine Wave), gelombang Kotak (Square Wave), gelombang
gigi gergaji (Saw tooth wave), gelombang segitiga (Triangular wave) dan
gelombang pulsa (Pulse). Fungsi ini sedikit berbeda dengan RF Signal
Generator ataupun Audio Signal Generator yang pada umumnya hanya fokus
pada pembangkitan bentuk gelombang sinus.

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

3
Function Generator dapat menghasilkan Frekuensi hingga 20MHz
tergantung pada rancangan produsennya. Frekuensi yang dihasilkan tersebut
dapat kita atur sesuai dengan kebutuhan kita. Selain pengaturan Frekuensi, kita
juga dapat mengatur bentuk gelombang, DC Offset dan Duty Cycle (Siklus
Kerja). Sebagai pengetahuan, DC Offset digunakan untuk mengubah tegangan
rata-rata pada sinyal relatif terhadap 0V atau Ground. Sedangkan Yang
dimaksud dengan Duty Cycle atau Siklus kerja adalah perbandingan waktu
ketika sinyal mencapai kondisi ON dan ketika mencapai kondisi OFF dalam
satu periode sinyal. Dengan kata lain, Siklus Kerja atau Duty Cycle adalah
perbandingan lamanya waktu kondisi ON dan kondisi OFF suatu sinyal pada
setiap periode. Fungsi pengaturan Duty Cycle untuk mengubah rasio tegangan
tertinggi ke tegangan terhadap tegangan terendah pada sinyal gelombang
persegi. [2]
III. ALAT-ALAT YANG DIPERGUNAKAN
1. Osiloskop
2. Function Generator
3. Multimeter Digital
4. Kabel BNC to Banana
5. Kabel BNC to Clip
6. Kabel Banana to Banana

IV. LANGKAH KERJA DAN RANGKAIAN PERCOBAAN


1) Menyiapkan alat-alat yang akan di gunakan
2) Rangkai terlebih dahulu rangkaian Osiloskop. Posisi rangkaian dalam gambar
seperti dibawah ini :

3) Colokkan Osiloskop dan Function Generator ke stop kontak yang tersedia,


kemudian aktifkan dengan menekan tombol “ON”.

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

4
4) Pasang kabel BNC ke Osiloskop. Pilih Channel yang ingin ditayangkan pada
layar osiloskop.

5) Kalibrasikan osiloskop terlebih dahulu dengan cara mencapit kabel Clip


Positif ke CAL (Kalibrasi) pada osiloskop.

6) Setelah dikalibrasi, siapkan Function Generator dan colokkan kabel BNC yang
telah terhubung dengan osiloskop.

7) Atur nilai tegangan dan Frekuensi pada Function Generator untuk menghitung
besar nilai tegangan pada osiloskop.

8) Siapkan juga Voltmeter AC digital untuk menghitung nilai tegangan Vrms.

9) Catat tiap nilai tegangan yang diperoleh.

V. HASIL PERCOBAAN
Tabel Nilai Kotak Vertikal & Nilai Tegangan AC
Jumlah Tegangan AC
Jenis Vpp f Vrms (Teori
No. v/div t/div kotak (V)
Gelombang (V) (Hz) V AC)
vertikal Multimeter

1. 0,5
1 0,5k 0,5 2 0,3535 V 0,353 V
m

2. 0,2
1 0,5k 0,5 2 0,3535 V 0,353 V
m

3. 1 0,5k 0,5 1m 2 0,3535 V 0,353 V

4. 0,5
1 1k 1 1 0,3535 V 0,353 V
m

5. 0,2
1,5 2k 0,5 3 0,53025 V 0,530 V
m

6. 0,2
1,5 2k 1 1,5 0,53025 V 0,530 V
m

7. 0,2
2,5 1,5k 0,5 5 0,88375 V 0,883 V
m

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

5
8. 0,2
3 1,5k 0,5 6 1,0605 V 1,060 V
m

9. 0,2
3,5 2k 0,5 7 1,23725 V 1,237 V
m

10. 0,2
4 2k 2 2 1,414 V 1,414 V
m

Lampiran Foto Nilai dan Gelombang yang didapat dari Osiloskop dan Software
Multisim

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

6
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

7
VI. ANALISIS
Dari hasil praktikum yang telah penulis laksanakan, penulis dapat menghitung nilai
Vrms, jumlah kotak vertikal dan persentase error yang didapat.
Vpp
Menghitung nilai Vrms :
2
Vpp 1
1. = × 0,707=0,353 Vrms
2 2

Vpp 1 , 5
2. = × 0,707=0 ,530 Vrms
2 2

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

8
Vpp 2 , 5
3. = × 0,707=0 ,88 3 Vrms
2 2

Vpp 3
4. = ×0,707=1,060 Vrms
2 2

Vpp 3 , 5
5. = × 0,707=1,237Vrms
2 2

Vpp 4
6. = × 0,707=1,414 Vrms
2 2

Vpp
Menghitung jumlah kotak vertikal :
v /¿
Vpp 1V
1. = =2 kotak
v /¿ 0 , 5 V

Vpp 1V
2. = =2 kotak
v /¿ 0 , 5 V

Vpp 1V
3. = =2 kotak
v /¿ 0 , 5 V

Vpp 1 V
4. = =1 kotak
v /¿ 1 V

Vpp 1 , 5 V
5. = =3 kotak
v /¿ 0 , 5 V

Vpp 1 , 5V
6. = =1, 5 kotak
v /¿ 1V

Vpp 2 , 5 V
7. = =5 kotak
v /¿ 0 , 5 V

Vpp 3V
8. = =6 kotak
v /¿ 0 , 5 V

Vpp 3 , 5 V
9. = =7 kotak
v /¿ 0 , 5 V

Vpp 4 V
10. = =2 kotak
v /¿ 2V

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

9
Menghitung persentase error :

ε =| |
0,353−0,353
1. % × 100 %=0 %
0,353

ε =| |
0,530−0,530
2. % × 100 %=0 %
0 , 530

ε =| |
0 , 883−0 ,883
3. % ×100 %=0 %
0 , 883

ε =| |
1,060−1 , 06 0
4. % ×100 %=0 %
1,060

ε =| |
1,237−1,237
5. % × 100 %=0 %
1,237

ε =| |
1,414−1,414
6. % ×100 %=0 %
1,414

VII. KESIMPULAN
Mengukur tegangan AC menggunakan osiloskop dan voltmeter AC adalah dua
metode yang umum digunakan dalam elektronika untuk mengukur sinyal tegangan AC.
Kesimpulan mengenai dua metode ini dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Mengukur Tegangan AC dengan Osiloskop :
 Keunggulan: Osiloskop dapat memberikan informasi visual tentang bentuk
gelombang sinyal AC. Ini memungkinkan pengguna untuk melihat secara
langsung karakteristik gelombang, seperti amplitudo, frekuensi, dan bentuk
gelombangnya.
 Keterbatasan: Osiloskop mungkin memerlukan pemahaman teknis yang lebih
dalam untuk menginterpretasikan hasil pengukuran. Selain itu, tidak semua
osiloskop mampu menangkap gelombang dengan presisi tinggi pada frekuensi
tertentu.

2. Mengukur Tegangan Vrms dengan Voltmeter AC:


 Keunggulan: Voltmeter AC, khususnya yang dirancang untuk mengukur nilai root
mean square (Vrms), memberikan nilai tegangan efektif dari sinyal AC. Nilai ini

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

10
merupakan nilai tegangan yang sesungguhnya digunakan oleh perangkat
elektronik untuk melakukan pekerjaan.
 Keterbatasan: Voltmeter AC memberikan informasi numerik tentang tegangan dan
tidak memberikan informasi visual tentang bentuk gelombang sinyal. Meskipun
memberikan nilai Vrms yang akurat, tidak memberikan gambaran tentang distorsi
atau bentuk gelombang sinyal.
Kesimpulan Umum:
 Penggunaan osiloskop berguna ketika penting untuk memahami karakteristik
gelombang sinyal AC secara visual, seperti dalam analisis frekuensi atau studi
bentuk gelombang.
 Voltmeter AC, terutama yang mampu mengukur nilai Vrms, memberikan nilai
tegangan yang akurat untuk penggunaan praktis oleh perangkat elektronik.
 Pemilihan metode pengukuran harus didasarkan pada kebutuhan spesifik
pengguna. Jika diperlukan pemahaman mendalam tentang bentuk gelombang,
osiloskop adalah pilihan yang baik. Namun, jika yang dibutuhkan adalah nilai
tegangan yang digunakan oleh perangkat elektronik, voltmeter AC adalah pilihan
yang lebih tepat.

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

11
VIII. DAFTAR PUSTAKA
[1] "Osiloskop: Pengertian, Fungsi Bagian, Jenis, Cara Menggunakan," [Online].
Available: https://thecityfoundry.com/osiloskop/
[2] "Pengertian Function Generator dan Jenis-jenisnya," [Online]. Available:
https://teknikelektronika.com/pengertian-function-generator-jenis-generator-
fungsi/

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

12

Anda mungkin juga menyukai