Anda di halaman 1dari 8

Nama : Cantika Putri / 3210191046

PERCOBAAN 1

Buck Converter

I. Tujuan

1. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan rangkaian buck converter


2. Mahasiswa mampu meyakini bahwa rangkaian yang telah dirangkai sudah benar
3. Mahasiswa mampu menganalisis peforma buck converter

II. Alat yang digunakan

a) Modul Praktikum Buck Converter


b) Oscilloscope + probe
c) Multimeter
d) Kabel Penghubung

III. Dasar Teori

Buck converter (step-down converter) adalah konverter daya DC ke DC yang


menurunkan tegangan (arus meningkat) dari input (supply) ke output (beban). Ini
adalah switch mode power supply (SMPS) biasanya mengandung setidaknya dua
semikonduktor (dioda dan transistor) dan setidaknya satu elemen penyimpanan
energi, kapasitor, induktor, atau dua dalam kombinasi. Untuk mengurangi
tegangan riak, filter terbuat dari kapasitor.

Buck converter sangat efisien (seringkali lebih tinggi dari 90%), hal ini mebuat
buck converter berguna untuk mengkonversi tegangan suplai utama (bulk)
komputer (12V) ke tegangan rendah yang dibutuhkan oleh USB, DRAM, CPU
(1.8V atau kurang).

Operasi dasar dari konverter buck memiliki arus dalam induktor dikendalikan oleh
dua switch (biasanya transistor dan dioda). Dalam converter ideal, semua
komponen dianggap sempurna. Secara khusus, saklar dan dioda memiliki

Praktikum Elektronika Daya


tegangan drop nol ketika on dan arus nol ketika off dan induktor memiliki
resistansi seri nol. Selanjutnya, diasumsikan bahwa tegangan input dan output
tidak berubah selama siklus.

IV. Gambar Rangkaian Percobaan

V. Langkah-langkah Percobaan

1. Pasang kabel power


2. Pastikan Saklar PWM dalam keadaan OFF (rangkaian belum terhubung
dengan PWM)
3. Pastikan saklar power input dan saklar power dalam keadaan OFF
4. Hubungkan beban dengan rangkaian utama
5. Posisikan saklar power input dalam kondisi ON
6. Posisikan saklar power dalam kondisi ON
7. Lihat gelombang pada kaki mosfet D dan S (atur frekuensi atau duty cycle)
8. Posisikan saklar PWM pada kondisi ON
9. Lihat gelombang pada kaki mosfet G dan S (atur frekuensi atau duty cycle)
10. Lihat dan ukur gelombang output pada terminal + dan –

Praktikum Elektronika Daya


Tabel Data Percobaan Modul

k Vin Vout I_input I_Out Pin Pout effisiensi


(V) (V) (A) (A)
(W) (W)

0.8 17,13 13,65 0,55 0,61 9,42 8,32 88,32%

0.7 17,89 12,38 0,46 0,59 8,23 7,3 88,7%

0.6 18,79 11,21 0,39 0,55 7,32 6,16 88,1%

0.5 19,56 9,85 0,3 0,51 5,87 5,02 88,5%

0.4 20,45 8,37 0,22 0,49 4,5 4,2 91,1%

VI. Tugas
1. Isi tabel pengamatan data seperti di atas
2. Bandingkan hasil pada tabeldengan perhitungan teori
3. Amati pengaruh variasi duty cycle (k) terhadap efisiensi
4. Analisa hasil percobaan simulasi dan modul

VII. Petunjuk Perawatan


1. Mengoperasikan modul/alat sesuai dengan spesifikasinya (tidak menggunakan beban
melebihi rating)
2. Pengecekan IC PWM secara berkala perlu dilakukan dengan melihat gelombang yang
dihasilkan
3. Selalu memposisikan jarum penunjuk meter analog pada angka nol sebelum
melakukan pengukuran
4. Pengecekan tegangan output trafo perlu dilakukan secara teratur

Praktikum Elektronika Daya


VIII. JAWABAN TUGAS
1.
k Vin Vout I_input I_Out Pin Pout effisiensi
(V) (V) (A) (A)
(W) (W)

0.8 17,13 13,65 0,55 0,61 9,42 8,32 88,32%

0.7 17,89 12,38 0,46 0,59 8,23 7,3 88,7%

0.6 18,79 11,21 0,39 0,55 7,32 6,16 88,1%

0.5 19,56 9,85 0,3 0,51 5,87 5,02 88,5%

0.4 20,45 8,37 0,22 0,49 4,5 4,2 91,1%

2. Hasil perhitungan teori


 K = 0,8

Vout = K Vin Iout =

= 0,8 17,13 =

= 13,70 V = 0,68 A
 K = 0,7

Vout = K Vin Iout =

= 0,7 17,89 =

= 12,52 V = 0,65 A

Praktikum Elektronika Daya


 K = 0,6

Vout = K Vin Iout =

= 0,6 18,79 =

= 11,27 V = 0,65 A
 K = 0,5

Vout = K Vin Iout =

= 0,5 19,56 =

= 9,78 V = 0,6 A
 K = 0,4

Vout = K Vin Iout =

= 0,4 20,45 =

= 8,18 V = 0,55 A

Dilihat dari data praktikum dan teori , terdapat perbedaan nilai Vout dan Iout
secara praktikum dan teori. Perbedaan nilai Vout praktikum dengan teori tidak
terlalu jauh , sedangkan perbedaan nilai Iout praktikum dengan teori sangat
berbeda jauh.

Praktikum Elektronika Daya


3. Amati pengaruh variasi duty cycle (k) terhadap efisiensi

Terlihat bahwa nilai efisiensi naik turun seiring bertambahnya duty cycle.

4. Analisa hasil percobaan simulasi dan modul


Pada praktikum kali ini mempraktekan hasil desain rangkaian Buck
Converter secara langsung pada modul. Praktikum kali ini bertujuan untuk
mendemonstrasikan rangkaian buck converter , mampu meyakini bahwa
rangkaian yang telah dirangkai sudah benar , dan menganalisis peforma buck
converter.
Terlebih dahulu rangkaian diatur untuk mengetahui frekuensi yang akan
digunakan. Nilai frekuensi didapatkan pada perhitungan di bawah ini :

T=

=5 10

f=

= 20 kHz
6

Praktikum Elektronika Daya


Nilai frekuensi digunakan pada variasi duty cycle. Pada rangkaian ini
dilakukan variasi duty cycle 0,4 – 0,8 untuk diamati nilai perubahan output
dan inputnya. Berikut ini adalah gambar variasi duty cycle:

Output k = 0,8

Output k = 0,7

Output k = 0,6 sinyal G-S

Output k = 0,5

Output k = 0,4

Praktikum Elektronika Daya


Pada tabel dan data praktikum maupun teori dapat dilihat bahwa terdapat
perbedaan nilai Vout dan Iout secara praktikum dan teori. Perbedaan nilai Vout
praktikum dengan teori tidak terlalu jauh , sedangkan perbedaan nilai Iout
praktikum dengan teori sangat berbeda jauh. Nilai Vin semakin besar seiring
menurunnya duty cycle yang diaplikasikan pada rangkaian. Nilai tegangan dan
arus output yang ada mengalami penurunan , tandanya Buck Converter telah
berfungsi dengan baik karena telah menurunkan tegangan. Tegangan output
yang dihasilkan nilainya sebanding dengan turunnya nilai duty cycle. Pada
grafik perbandingan duty cycle dengan efisiensi , terlihat bahwa nilai effisiensi
tidak berpengaruh pada duty cycle.

IX. KESIMPULAN

 Buck Converter merupakan converter penurun tegangan yang


mengkonversikan tegangan masukan DC menjadi tegangan DC lainnya yang
lebih rendah.

 Semakin besar duty cycle maka semakin besar pula nilai tegangan output.

 Perbedaan nilai Vout praktikum dengan teori tidak terlalu jauh , sedangkan
perbedaan nilai Iout praktikum dengan teori sangat berbeda jauh.

 Nilai Iin lebih kecil daripada nilai Iout sedangkan nilai Vin lebih besar dari nilai
Vout.

 Variasi duty cycle tidak menunjukkan pengaruh terhadap nilai effisiensi


rangkaian.

Praktikum Elektronika Daya

Anda mungkin juga menyukai