“BUCK CONVERTER”
Jika saklar tertutup, diode terbias mundur sehingga arus induktor mengalir
menuju beban dan menjadikan tegangan induktor menjadi positif. Rangkaian ekivalen
Buck Converter saat saklar tertutup dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Dari Gambar 2.2. maka tegangan induktor dapat ditentukan sebagai berikut :
Perubahan arus inductor:
Karena perubahan arus adalah kontan positif, maka arus naik secara
linier seperti terlihat pada Gambar 2.3(b).
Dari gambar 2.4 maka tegangan induktor saat saklar terbuka adalah:
Tegangan induktor:
Perubahan arus induktor :
Operasi Steady – state jika arus induktor (i L) pada akhir siklus switching sama
dengan awal siklus switching berikutnya. Berarti perubahan arus iL dalam satu periode
sama dengan nol :
VO = VS x D
Buck Converter memproduksi tegangan output yang lebih kecil dibanding tegangan
inputnya.
V. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Buat rangkaian seperti pada gambar rangkaian percobaan. Atur posisi saklar Q (pada
PWM Generator), dalam posisi OFF. Amati tegangan Vpulse (pada TP1) dengan
osiloskop dan atur frekuensi switching = 40 kHz, dan atur duty cycle sesuai tabel.
3. Atur posisi saklar Q (pada PWM Generator), dalam posisi ON. Amati tegangan
VGS (pada TP2) dengan osiloskop.
4. Atur tegangan input (dari power supply dc) secara perlahan-lahan sehingga
mencapai 24 Volt sambil mengamati tegangan VDS (pada TP3) dengan osiloskop.
Kemudian ukur arus input, tegangan output, dan arus output.
5. Lakukan langkah 2 sampai dengan 4 untuk nilai duty cycle yang berbeda sesuai
dengan tabel.
6. Bandingkan hasil pengukuran dengan perhitungan teori untuk beberapa data.
7. Tentukan persentasi perbedaan hasil pengukuran dengan teori.
8. Gambar tegangan VS, Vpulse , VGS , VDS , dan VO.
VGS
VDS
Vpulse
V0
VGS
VDS
Vpulse
Vo
Data ke-3 D = 60%
Input
VGS
VDS
VPulse
Vo
VII. ANALISA PERHITUNGAN
Perhitungan Vo(dc)teori dengan rumus : Vo(dc)teori = Vs . D
1. Vo(dc)teori = 40,4 . 30% = 12,2 V
2. Vo(dc)teori = 40,4 . 50% = 20,2 V
3. Vo(dc)teori = 40,4 . 60% = 24,24 V
V o (dc) . I o (dc)
Perhitungan Efisiensi dengan rumus : ƞ = x 100%
Vs .Is
(11,96) .(0,3)
1. ƞ = x 100% = 74%
( 40,4 ) .(0,12)
(19,87).(0,35)
2. ƞ = x 100% = 81%
( 40,4 ) .(0,21)
(24,48).(0,4)
3. ƞ = x 100% = 89%
( 40,4 ) .(0,27)
IX. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa :
1. Percobaan Buck Converter disebut sebagai Buck Converter karena tegangan
outputnya lebih kecil dari pada tegangan inputnya (Step Down Converter).
2. Untuk mendapatkan tegangan DC murni, digunakan sebuah filter low pass yang
mana dipasang setelah saklar dari sebuah regulator switching.
3. Percobaan Buck Converter menghasilkan 5 jenis gelombang osiloskop di antaranya
yaitu gelombang PWM yang berupa gelombang kotak, gelombang VGS yang berupa
gelombang segitiga, gelombang VDS yang juga berupa gelombang kotak, gelombang
input (Vs) yang berupa garis lurus, dan gelombang output (Vo(dc)) yang juga berupa
garis lurus.
4. Nilai duty cycle (D) berbanding lurus dengan nilai Is, Vo(dc), dan Io(dc) serta
efisiensinya.
5. Nilai Vo(dc) bernilai lebih kecil dari pada nilai Vs.