Percobaan 1
Rangkaian Power Supply
Oleh:
Kelompok 6
Andry Wahyu 101903102005
Frendit Wahyu 101903102012
M. Zahroni Firdaus 111903102001
Abdul Karim 111903102009
Kurnia Chandra D 111903102017
Nuris Mahmuda 111903102026
Asisten : Novitasari
Nilai :
1.4. GambarRangkaian
1 18 – 0 Volt 16,67 %
15 Volt
2 0 – 18 Volt 16,67 %
15 Volt
3 18 – 18 Volt 20 %
30 Volt
1.6.2. Tegangan AC 12V
1 12 – 0 Volt 16,7 %
10 Volt
2 0 – 12 Volt 16,7 %
10 Volt
3 12 – 12 Volt 20 %
20 Volt
1.6.3. Tegangan DC Skala 20V
1 5 – 0 Volt 0%
5 Volt
2 12 – 0 Volt 0%
12 Volt
1 5 – 0 Volt 0%
5 Volt
Nama : Andry Wahyu
NIM : 101903102005
Kelompok :5
Kelas :A
1.7 Pembahasan
1.7.1 Pembahasan
Pada praktikum ini tentang rangkaian power supply dan transfomator.
Pengertian transfomator atau yang sering disebut dengan trafo merupakan
komponen elektronika yang dapat menghubungkan tegangan listrik. Trasformator
yang berfungsi untuk menaikan tegangan adalah trafo step up, sedangkan
Transformator yang mempunyai fungsi menurunkan tegangan adalah trafo step
down. Adapun gambar rangkaian dalam praktikum sebagai berikut.
1.7.2 Pembahasan
Dari gambar diatas prinsip kerjanya sama dengan rangkaian tegangan AC,
hanya saja hasil outputan dari rangkaian ini adalah tegangan DC. Dalam
percobaan ini pertama hubungkan kabel power AC ke range 220 Volt dan 0 Volt,
setelah itu tinggal pengukuran tegangan output dengan cara menhubungkan
outputnya ke Volt meter DC. Adapun data hasil pengukuran sebagai berikut.
Pada percobaan yang kedua kita menggunakan arus DC dengan
menggunakan skala 0-20volt. Pada power supply dan isolation transformer
dihubungkan oleh kabel uji. Pada saat menggunakan tegangan DC 12volt dan DC
20volt, pada saat keadaan hidup maka hasil yang didapat adalah 12volt.
Pada saat menggunakan tegangan DC 5volt dan DC 20volt, pada saat
keadaan hidup maka hasil yang didapat adalah 5volt.
Pada saat menggunakan tegangan DC 5volt dan DC 10volt, pada saat
keadaan hidup maka hasil yang didapat adalah 5volt. Hal ini dikarenakan arus
yang dipakai adalah arus DC (arus searah). Besarnya efisiensi akan sangat
dipengaruhi oleh besar beban dan jenis beban karena kedua sifat beban tersebut
akan mempengaruhi besarnya arus dari rangkaian tersebut. Selain pada trafo akan
mempengaruhi besarnya rugi-rugi yang timbul pada trafo terutama rugi tembaga.
Pada saat menggunakan tegangan DC 12volt dan DC 20volt, pada saat
keadaan hidup maka hasil yang didapat adalah 12volt. Sedangkan saat
menggunakan tegangan DC 5volt dan DC 20volt, pada saat keadaan hidup maka
hasil yang didapat adalah 5volt. Ketika Pada saat menggunakan tegangan DC
5volt dan DC 10volt, pada saat keadaan hidup maka hasil yang didapat adalah
5volt. Hal ini dikarenakan arus yang dipakai adalah arus DC (arus searah). Dari
perhitungan praktikum hasil yang di dapat adalah 16,7% dari percobaan adalah
15volt. Maksimal error adalah 30% dari percobaan.
Nama : M. Zahroni Firdaus
NIM : 111903102001
Kelompok :5
Kelas :A
1.7.3 Pembahasan
Tegangan AC dual 18-0-18 V dan dual 12-0-12 tersedia pada center-tap
kumparan sekunder transformator. Tegangan input 110 V atau 220 V diturunkan
pada tegangan yang diinginkan. Transformator digunakan secara luas dalam
rangkaian elektronik. Transfomator atau yang sering disebut dengan trafo
merupakan komponen elektronika yang dapat menghubungkan tegangan listrik.
Trasformator yang berfungsi untuk menaikan tegangan adalah trafo step up,
sedangkan Transformator yang mempunyai fungsi menurunkan tegangangan
adalah trafo step down.
Berdasarkan pada frekwensi operasi, transformator dibagi dalam 4 tipe
dasar : Transformator RF, Transformator IF, Transformator Audio, Transformator
Tenaga.
I1 N2 V 2
Transformator dianggap ideal maka : = = =K , Input VA = output
I2 N1 V 1
VA , V1 I1 = V2 I2. K adalah konstanta yang disebut sebagai rasio transformasi
tegangan. Jika N2 > N1 yaitu K > 1 , maka trafo adalah trafo step up. Jika N2 < N1 yaitu
K < 1 , maka trafo adalah trafo step down.
Pada praktikum Elektronika Industri pertama ini kami akan membahas
tentang power supply, dalam praktikum dilakukan pengukuran tegangan AC dan
DC. Jadi pada dasarnya praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja dari
power supply, dapat mengukur tegangan AC dan dapat mengukur tegangan DC.
1.7.4 Pembahasan
Pada praktikum ini tentang rangkaian power supply dan transfomator.
Pengertian transfomator atau yang sering disebut dengan trafo merupakan
komponen elektronika yang dapat menghubungkan tegangan listrik. Trasformator
yang berfungsi untuk menaikan tegangan adalah trafo step up, sedangkan
Transformator yang mempunyai fungsi menurunkan tegangan adalah trafo step
down. Adapun gambar rangkaian dalam praktikum sebagai berikut.
Pada trafo mempengaruh pada beban dan arus akan mengalir pada kedua
sisi belitan trafo. Besarnya arus akan ditentukan oleh besar dan jenis beban yang
dipasang. Rugi (rugi tembaga, rugi inti, dan rugi fluks bocor) yang timbul,
menyebabkan tegangan keluaran tidak tetap apabila beban dipasangkan.
Rugi-rugi tersebut juga mengakibatkan daya yang diberikan pada beban
lebih kecil dari daya yang diberikan oleh sumber. Ukuran untuk menyatakan
perbedaan antara tegangan output beban nol dengan tegangan pada saat berbeban
pada faktor daya tertentu disebut regulasi atau pengaturan tegangan.
Transformator dikatakan baik apabila harga regulasi tegangannya semakin kecil
pada suatu beban tertentu.
Kemudian terdapat ukuran perbandingan antara daya keluaran dengan
daya masuk pada faktor daya tertentu disebut efisiensi. Besarnya efisiensi akan
sangat dipengaruhi oleh besar beban dan jenis beban karena kedua sifat beban
tersebut akan mempengaruhi besarnya arus dari rangkaian tersebut. Selain pada
trafo akan mempengaruhi besarnya rugi-rugi yang timbul pada trafo terutama rugi
tembaga yang besarnya tergantung atau dipengaruhi oleh besarnya beban yang
diaplikasikan oleh power supply tersebut.
Rugi-rugi tersebut juga mengakibatkan daya yang diberikan pada beban
lebih kecil dari daya yang diberikan oleh sumber. Ukuran untuk menyatakan
perbedaan antara tegangan output beban nol dengan tegangan pada saat berbeban
pada faktor daya tertentu disebut regulasi atau pengaturan tegangan.
Transformator dikatakan baik apabila harga regulasi tegangannya semakin kecil
pada suatu beban tertentu.
Kemudian terdapat ukuran perbandingan antara daya keluaran dengan
daya masuk pada faktor daya tertentu disebut efisiensi. Besarnya efisiensi akan
sangat dipengaruhi oleh besar beban dan jenis beban karena kedua sifat beban
tersebut akan mempengaruhi besarnya arus dari rangkaian tersebut. Selain pada
trafo akan mempengaruhi besarnya rugi-rugi yang timbul pada trafo terutama rugi
tembaga yang besarnya tergantung atau dipengaruhi oleh besarnya beban yang
diaplikasikan oleh power supply tersebut.
Nama : Kurnia Chandra D
NIM : 111903102017
Kelompok :5
Kelas :A
1.7.5 Pembahasan
Pada praktikum elektronika industri yang pertama ini kami melakukan
percobaan atau penelitian tentang power supply. Power supply adalah suatu
rangkaian yang berfungsi sebagai penurun dan penyearah tegangan AC.
Komponen utama yang digunakan pada power supply adalah transformator tenaga
(step down) yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC sedangkan penyearah
tegangan keluaran biasanya menggunakan jembatan dioda atau dioda kiprok dan
untuk menyetabilkan tegangan keluaran biasanya ditambahkan dengan regulator
(IC regulator).
Dari gambar diatas prinsip kerjanya sama dengan rangkaian tegangan AC,
hanya saja hasil outputan dari rangkaian ini adalah tegangan DC. Dalam
percobaan ini pertama hubungkan kabel power AC ke range 220 Volt dan 0 Volt,
setelah itu tinggal pengukuran tegangan output dengan cara menhubungkan
outputnya ke Volt meter DC. Adapun data hasil pengukuran sebagai berikut.
Kemudian kami melakukan pengukuran tegangan DC yang pertama untuk
Vdc skala 0 - 20v ke terminal output DC bertanda DC 12 V dsan ground dengan
kabel uji. Untuk hubungan polaritas yang tepat, terminal positif DC 12V harus
terhubung ke terminal positif 20V dan terminal negative GND ke terminal negatif
0 akan menghasilkan tegangan output DC sebesar 12 V. kemudian untuk
pengukuran berikutnya, hubungkan voltmeter DC (skala 0 - 20 V) ke terminal
output DC bertanda DC5V dan GND dengan kabel uji. Terminal DC5V harus
terhubung ke terminal 20V dan terminal GND ke terminal 0.akan menghasilkan
tegangan output sebesar 15 v.
Untuk pengukuran yang terakhir hubungkan voltmeter DC (skala 0 - 10 V)
ke terminal output DC bertanda DC5V dan GND dengan kabel uji. Terminal
DC5V harus terhubung ke terminal 10V dan terminal GND ke terminal 0,
tegangan output DC yang akan di hasilkan adalah 5V. Untuk pengukuran DC ini
tidak ada persamaan antara ke tiga outputan yang di dapat hal ini di sebabkan
karena tegangan yang di gunakan adalah tegangan DC. Meskipun dengan skala
yang berbeda karena teregulasi dengan IC 7805 maka akan menghasilkan nilai
yang sama. kemudian untuk tegangan DC jika semakin kecil skala maka jarum
akan semakin ke kanan atau semakin besar.
Pada saat menggunakan tegangan DC 12volt dan DC 20volt, pada saat
keadaan hidup maka hasil yang didapat adalah 12volt. Sedangkan saat
menggunakan tegangan DC 5volt dan DC 20volt, pada saat keadaan hidup maka
hasil yang didapat adalah 5volt. Ketika Pada saat menggunakan tegangan DC
5volt dan DC 10volt, pada saat keadaan hidup maka hasil yang didapat adalah
5volt. Hal ini dikarenakan arus yang dipakai adalah arus DC (arus searah). Dari
perhitungan praktikum hasil yang di dapat adalah 16,7% dari percobaan adalah
15volt. Maksimal error adalah 30% dari percobaan.
Nama : Nuris Mahmuda
NIM : 111903102026
Kelompok :5
Kelas :A
1.7.6 Pembahasan
Pada praktikum elektronika industri ini, kami melakukan percobaan
mengenai power supply. Power supply adalah suatu rangkaian yang berfungsi
sebagai penurun dan penyearah tegangan AC. Pada power supply kali ini
menggunakan transformator tenaga atau step down yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan AC dan penyearah tegangan keluaran menggunakan
jembatan dioda untuk menstabilkan tegangan keluaran. Berikut akan kami
jelaskan cara kerja dari rangkaian AC dan DC berdasarkan dari percobaan yang
kami lakukan. Untuk yang pertama kami akan menjelaskan cara kerja dari
rangkaian AC seperti pada gambar di bawah ini :
Dari gambar diatas prinsip kerjanya sama dengan rangkaian tegangan AC,
hanya saja hasil outputan dari rangkaian ini adalah tegangan DC. Dalam
percobaan ini pertama hubungkan kabel power AC ke range 220 Volt dan 0 Volt,
setelah itu tinggal pengukuran tegangan output dengan cara menhubungkan
outputnya ke Volt meter DC. Adapun data hasil pengukuran sebagai berikut.
Kemudian kami melakukan pengukuran tegangan DC. Pengukuran yang
pertama yaitu pada (skala 0-20V) ke terminal output DC yang bertanda DC12 V
dan ground dengan kabel uji. Untuk hubungan polaritas yang tepat, terminal
positif DC12V harus terhubung ke terminal positif 20V dan terminal negatif GND
ke terminal negatif 0. Menghasilkan tegangan output DC sebesar 12 V. kemudian
untuk pengukuran berikutnya, hubungkan voltmeter DC (skala 0-20 V) ke
terminal output DC yang bertanda DC5V dan GND dengan kabel uji. Terminal
DC5V harus terhubung ke terminal 20V dan terminal GND ke terminal 0 dan
akan menghasilkan tegangan output sebesar 5 V. Untuk pengukuran yang terakhir
hubungkan voltmeter DC (skala 0-10 V) ke terminal output DC bertanda DC5V
dan GND dengan kabel uji. Terminal DC5V harus terhubung ke terminal 10V
dan terminal GND ke terminal 0, dan tegangan output DC yang di hasilkan adalah
5V.
Dapat diketahui bahwa tegangan output yang dihasilkan dari pengukuran
tegangan DC ini sama, seperti input yang diberikan, misalnya saat input 12V,
maka outputnya juga akan menghasilkan 12V. Untuk pengukuran DC ini tidak
ada persamaan antara ke tiga output yang di dapat hal ini disebabkan karena
tegangan yang di gunakan adalah tegangan DC, meskipun dengan skala yang
berbeda.
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, kami mendapatkan
eror %, namun eror %yang kami dapat tidak begitu besar . Hasil eror persennya
seperti berikut ; Pada percobaan tegangan AC pada saat tegangan 18V adalah
VCC nominal (18 – 0V) mempunyai eror persen 16.67%. Pada VCC nominal (0 –
18V) bernilai 16.67%. Dan pada tegangan nominal (18 – 18V) mempunyai nilai
eror persen 20%. Untuk tegangan AC 12V, pada tegangan nominal (12 – 0V) eror
persennya 16.67%, Sedangkan VCC nominal (0 – 12V) mempunyai eror persen
16.67%. Kemudian pada nominal (12 – 12V) mempunyai eror persen 20%.
Sedangkan eror persen yang kami dapat pada percobaan tegengan DC semuanya
adalah 0 %.
Eror persen yang terjadi dapat dikarenakan rugi tembaga yaitu rugi-rugi
yang disebabkan oleh pemanasan yang timbul akibat arus mengalir pada
hambatan kawat penghantar yang terdapat pada kumparan primer dan
sekunderdari transformator, rugi arus eddy yaitu rugi-rugi ini terjadi karena inti
besi terlalu tebal sehingga terjadi perbedaan tegangan antara sisinya maka
mengalir arus yang berputar-putar di sisi tersebut dan terakhir dapat dikarenakan
rugi hysteresis yaitu rugi-rugi yang berkaitan dengan penyusunan kembali medan
magnetik di dalam inti besi pada setiap setengah siklus, sehingga timbul fluks
bolak-balik pada inti besi.
1.8. Kesimpulan
1. Posisi kabel uji tidak mempengaruhi hasil pengukuran tegangan AC.
2. Besar tegangan antara kedua ujung output supply AC dua kali lebih besar
dari tegangan antar center tap.
3. Rugi-rugi menyebabkan output dari power supply pada pengukuran
tegangan AC menurun.
4. Terjadi penurunan tegangan sebesar 3 Volt pada pengukuran tegangan AC
18V
5. Terjadi penurunan tegangan sebesar 2 Volt pada pengukuran tegangan AC
12V
6. Pengukuran tegangan DC hanya dapat dilakukan jika pemasangan kabel
uji sesuai dengan output dari power supply.
7. Tegangan output DC dari power supply konstan karena tegangan tersebut
telah distabilkan oleh regulator tegangan.
8. Walupun menggunakan skala yang berbeda tegangan yang terukur tetap
sama.
9. Tidak terdapat error persen pada pengukuran tegangan DC
LAMPIRAN
Perhitungan Erorr %
E %=| HP−HT
HT |
x 100 %
1. E% Tegangan AC 18V
E % 18−0 V =|15−18
18 |
x 100 %=¿16,67%
E % 0−18 V =|
15 |
18−15
x 100 %=¿16,67%
2. E% Tegangan AC 12V
E % 12−0 V =|12−10
10 |
x 100 %=¿16,67%
E % 0−12 V =|
10 |
12−10
x 100 %=¿16,67%
E % 12−12V =|
20 |
24−20
x 100 %=¿20%