NIM : 20600112128
Golongan :D
Kelompok : II (Dua)
Telah diperiksa dengan teliti dan dinyatakan diterima oleh Asisten pembimbing
Elektronika Dasar dengan nilai:
Mengetahui
Koordinator Kelas
Praktikum Elektronika Dasar
Agung Mahendra
NIM: 20404110005
KESALAHAN PADA PENGUKURAN TEGANGAN
Ani Nurbaya, Busrah Amanda, Nurhidayati Mursid, Yeni Mutiaraningsih
Abstrak
Kata kunci: Pembebanan tegangan Hambatan dalam Hambatan Luar Sumber Tegangan
TUJUAN
1. Dapat menjelaskan terjadinya kesalahan ukur pada pengukuran tegangan.
2. Dapat menjelaskan pengaruh pembebanan pada tegangan.
3. Dapat menghitung kesalahan dari pengukuran tegangan.
METODE EKSPERIMEN
Teori Singkat
Tegangan listrik adalah gaya listrik yang menggerakkan arus untuk mengalir
disepanjang sebuah rangkaian listrik. Besaran satuan untuk tegangan listrik adalah volt
dengan simbol V. Kebanyakan sel listrik menghasilkan tegangan sebesar kurang lebih 1,5 V
dengan tegangan sumber 220 V yang merupakan tegangan dari PLN. Di sebelah stasiun
pembangkit listrik, tegangan yang dibangkitkannya lebih besar dan diukur dalam satuan
kilovolt dengan simbol KV, dimana 1 KV setara dengan 1000 V. Tegangan-tegangan yang
lebih rendah diukur dalam satuan milivolt dengan simbol mV yang setara dengan seperseribu
dari satu volt. Bahkan tegangan yang lebih rendah lagi diekspresikan dalam satuan mikrovolt
dengan simbol V yang setara dengan seperseribu dari milivolt dan sepersejuta dari satu volt
(Abdul Haris Bakri. 2008: 46).
Pada pengukuran tegangan rangkaian seri resistor, dimana harga resistor jauh lebih
besar dari Rd alat ukur (terbebani), maka akan terjadi kesalahan ukur. Hal ini disebabkan
karena adanya hambatan dalam (Rd) alat ukur yang mempengaruhi rangkaian yang diukur
(Malvino. 2003: 67).
Besarnya hambatan adalah:
R Rd R
Sala h Ukur= 100 Rtotal=
R+ R d atau Rd+ R
Dengan:
R = Harga resistor
Rd = Tahanan dalam alat ukur voltmeter
(Sears dan Zemanski. 2002: 116).
Apabila diketahui E menyatakan ggl sumber, sedangkan R hambatan yang terbaca pada kotak
hambatan, V merupakan beda potensial pada voltmeter yang hambatan dalamnya R d maka
menurut hukum ohm kuat arus dalam untaian adalah:
E
I = R+ R d (hambatan dalam sumber diabaikan)
sehingga diperoleh:
E Rd
R= Rd
V
(Valery. 2010: 89).
Dalam rangkaian seri terbebani, ketika arus output naik, sumber-sumber sebenarnya
bukan sumber voltage ideal. Jika output dari voltage ini dihubungkan dengan sumber resistor
yang memiliki resistansi R, maka arus yang mengalir ditentukan dengan menggunakan hukum
ohm, yaitu:
V
I=
R
Dimana kuat arus yang melalui konduktor sebanding dengan beda potensial pada kedua ujung
konduktor asal suhu konduktor tidak berubah, artinya semkin besar beda potensial yang
dihasilkan oleh sumber tegangan, maka semakin besar pula arus yang dihasilkan (Denis.
2001: 135).
Alat dan Komponen
1. Alat
a. Power suplay 1 buah
b. Multimeter digital (Ohmmeter) 1 buah
c. Basicmeter (Voltmeter) 1 buah
2. Komponen
a. Resistor 20 2 buah
b. Resistor 220 2 buah
c. Resistor 1 K 2 buah
d. Resistor 47 K 2 buah
e. Resistor 100 K 2 buah
f. Resistor 390 K 2 buah
g. Kabel penghubung 4 buah
Identifikasi Variabel
Variabel kontrol : hambatan dalam, batas ukur voltmeter
Variabel manipulasi : nilai resistansi tahanan luar, sumber tegangan
Variabel respon : tegangan total resistor dan tegangan masing-masing resistor
+
12 Volt
DC
- Rd
No R () V (volt)
Vs (volt)
. R1 R2 VR1 VR2 VT
1 4,80 20 20 2,40 2,40 4,80
2 5,60 220 220 2,80 2,80 5,60
3 5,60 1000 1000 2,80 2,80 5,60
4 5,80 47000 47000 4,20 2,40 6,60
5 6,00 100000 100000 2,20 2,20 4,40
6 5,80 390000 390000 1,00 1,60 2,60
Analisis Data
1. Menentukan Besarnya Jumlah Tegangan
Untuk Tegangan 3 Volt pada Power Suplay
Rumus Umum :
Vp = V1 + V2
a. R1 dan R2 = 20
Untuk Vs = 2,40 V
Vp = V1 + V2
= 1,20 + 1,20
= 2,40 V
b. R1 dan R2 = 220
Untuk Vs = 3,00 V
Vp = V1 + V2
= 1,40 + 1,60
= 3,00 V
c. R1 dan R2 = 1 K
Untuk Vs = 3,00 V
Vp = V1 + V2
= 1,40 + 1,60
= 3,00 V
d. R1 dan R2 = 47 K
Untuk Vs = 3,00 V
Vp = V1 + V2
= 2,20 + 1,20
= 3,40 V
e. R1 dan R2 = 100 K
Untuk Vs = 3,00 V
Vp = V1 + V2
= 1,00 + 1,00
= 2,00 V
f. R1 dan R2 = 390 K
Untuk Vs = 3,00 V
Vp = V1 + V2
= 0,80 + 0,80
= 1,60 V
f. R1 dan R2 = 390 K
Untuk Vs = 5,80 V
Vp = V1 + V2
= 1,00 + 1,60
= 2,60 V
2,40 2,40
= 2,40 x 100
=0%
b. R = 220
Untuk Vs = 3,00 volt
V p = 3,00 volt
VsVp
Kesalahan = Vp x 100
3,00 3,00
= 3,00 x 100
=0%
c. R = 1 k
Untuk Vs = 3,00 volt
V p = 3,00 volt
VsVp
Kesalahan = Vp x 100
3,003,00
= 3,00 x 100 %
=0%
d. R = 47 k
Untuk Vs = 3,00 volt
V p = 3,40 Volt
VsVp
Kesalahan = Vp x 100
3,00 3,40
= 3,40 x 100
= 11,76 %
e. R = 100 k
Untuk Vs = 3,00 volt
V p = 2,00 Volt
VsVp
Kesalahan = Vp x 100
3,00 2,00
= 2,00 x 100
= 50 %
f. R = 390 k
Untuk Vs = 3,00
V p = 1,60 Volt
VsVp
Kesalahan = Vp x 100
3,00 1,60
= 1,60 x 100
= 87,50 %
4,80 4,80
= 4,80 x 100
=0%
b. R = 220
Untuk Vs = 5,60 volt
V p = 5,60 volt
Vs Vp
Kesalahan = Vp x 100
5,60 5,6 0
= 5,60 x 100
=0%
c. R = 1 k
Untuk Vs = 5,60 volt
V p = 5,60 volt
VsVp
Kesalahan = Vp x 100
5,605,60
= 5,60 x 100 %
=0%
d. R = 47 k
Untuk Vs = 5,80 volt
V p = 6,60 Volt
VsVp
Kesalahan = Vp x 100
5,80 6,60
= 6,60 x 100
= 12,12 %
e. R = 100 k
Untuk Vs = 6,00 volt
V p = 4,40 volt
VsVp
Kesalahan = Vp x 100
6,00 4,40
= 4,40 x 100
= 36,36 %
f. R = 390 k
Untuk Vs = 5,80 volt
V p = 2,60 volt
VsVp
Kesalahan = Vp x 100
5,80 2,60
= 2,60 x 100
= 123,07 %
PEMBAHASAN
Berdasarkan pada percobaan ini, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Pada percobaan ini, yakni untuk menjelaskan terjadinya kesalahan ukur pada
pengukuran tegangan, menjelaskan pengaruh efek pembebanan pada tegangan, serta
menghitung kesalahan dari pengukuran tegangan, kami menggunakan basicmeter dan power
supply masing-masing 1 buah sebagai alat, serta resistor (20 , 220, 1 k, 47 k, 100 k,
dan 390 k) masing-masing 2 buah sebagai komponennya.
Pada kegiatan 1 yakni mengukur tegangan pada R dengan menggunakan alat ukur
voltmeter. NST alat ukur yaitu 0,2 volt, dan tegangan sumber yang digunakan pada power
suplay sebesar 3 volt, diperoleh hasil tegangan: untuk R1 = 20 diperoleh V1= 1,20 volt dan
V2 = 1,20 volt dengan Vs = 2,40 volt, untuk R2 = 220 diperoleh V1 = 1,40 volt dan V2 =
1,60 volt dengan Vs = 3,00 volt, untuk R3 = 1 k diperoleh V1 = 1,40 volt dan V2 = 1,60 volt
dengan Vs = 3,00 volt, untuk R4 = 47 k diperoleh V1 = 2,20 volt dan V2 = 1,20 volt dengan
Vs = 3,00 volt, untuk R5 = 100 k diperoleh V1 = 1,00 volt dan V2 = 1,00 volt dengan Vs =
3,00 volt dan untuk R6 = 390 k diperoleh V1 = 0,80 volt dan V2 = 0,80 volt dengan Vs =
3,00 volt. Adapun hambatan dalam alat ukur yang diperoleh sebesar 133,6 k, sedangkan %
kesalahan pengukuran tegangan pada R1, R2, dan R3 sebesar 0 %, sementara pada R4 = 11,76
% dan pada R5 sebesar 50 % serta pada R6 sebesar 87,50 %.
Pada kegiatan 2 dengan proses yang sama pada kegiatan pertama yaitu mengukur
tegangan pada R dengan menggunakan alat ukur voltmeter. NST alat ukur yaitu 0,2 volt, dan
tegangan sumber yang digunakan pada power suplay sebesar 6 volt, diperoleh hasil tegangan:
untuk R1 = 20 diperoleh V1= 2,40 volt dan V2 = 2,40 volt dengan Vs = 4,80 volt, untuk R2
= 220 diperoleh V1 = 2,80 volt dan V2 = 2,80 volt dengan Vs = 5,60 volt, untuk R3 = 1 k
diperoleh V1 = 2,80 volt dan V2 = 2,80 volt dengan Vs = 5,60 volt, untuk R4 = 47 k
diperoleh V1 = 4,20 volt dan V2 = 2,40 volt dengan Vs = 5,80 volt, untuk R5 = 100 k
diperoleh V1 = 2,20 volt dan V2 = 2,20 volt dengan Vs = 6,00 volt dan untuk R6 = 390 k
diperoleh V1 = 1,00 volt dan V2 = 1,60 volt dengan Vs = 5,80 volt. Adapun hambatan dalam
alat ukur yang diperoleh sebesar 133,6 k, sedangkan % kesalahan pengukuran tegangan
pada R1, R2, dan R3 sebesar 0 %, sementara pada R4 = 12,12 % dan pada R5 sebesar 36,36
% serta pada R6 sebesar 123,07 %.
Dalam percobaan tersebut, efek pembebanan terbesar terjadi pada resistor dengan nilai
resistansi 390 k yaitu sebesar 87,50 % pada sumber tegangan 3 volt dan 123,07 % pada
sumber tegangan 6 volt. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa semakin
besar nilai resistansi tahanan luar yang digunakan maka semakin besar pula persentase
kesalahan yang terjadi pada pengukuran tegangan.
terjadinya kesalahan pada pengukuran tegangan dikarenakan nilai resistansi hambatan luar
lebih besar dibandingkan nilai resistansi hambatan dalam yang ada pada alat ukur voltmeter.
Itulah yang menyebabkan terjadi efek pembebanan dimana arus yang tidak mengalir pada
rangkaian tetapi mengalir pada voltmeter sehingga terjadilah kesalahan pengukuran pada
tegangan. Pembebanan diberikann untuk mengetahui seberapa besar hambatan dalam pada
voltmeter. Jika hambatan dalam lebih besar dari pada hambatan luar maka besarnya V1 sama
dengan besarnya Vs dibagi 2 akan tetapi jika hambatan dalam lebih kecil daripada hambatan
luar maka besarnya V1 tidak sama dengan besar Vs dibagi 2 sehingga terjadilah kesalahan
Diskusi
Dalam percobaan tersebut diharapkan agar memperhatikan nilai resistansi tahanan luar
yang ingin digunakan agar pada kesalahan pengukuran pada tegangan dapat kita bandingkan
dengan lebih seksama berdasarkan nilai resistansi tahanan luar yang digunakan karena pada
dasarnya telah kita ketahui bahwa salah satu penyebab terjadinya kesalahan pengukuran pada
tegangan adalah akibat nilai resistansi tahanan luar yang lebih besar dibandingkan nilai
Eggleston, Denis L. 2001. Basic Electronis For Scientists and Engineers. Singapore:
Cambridge University Press.
2. Busrah Amanda/20600112120
3. Yeni Mutiaraningsih/20600112136
Hasil Pengamatan
No R () V (Volt)
Vs (Volt)
. R1 R2 VR1 VR2 VT
1 2,40 20 20 1,20 1,20 2,40
2 3,00 220 220 1,40 1,60 3,00
3 3,00 1000 1000 1,40 1,60 3,00
4 3,00 47000 47000 2,20 1,20 3,40
5 3,00 100000 100000 1,00 1,00 2,00
6 3,00 390000 390000 0,80 0,80 1,60
Asisten Praktikan