Anda di halaman 1dari 15

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Elektronika Dasar dengan judul percobaan Kesalahan


pada Pengukuran Tegangan disusun oleh:

Nama : Ani Nurbaya

NIM : 20600112128

Golongan :D

Kelompok : II (Dua)

Telah diperiksa dengan teliti dan dinyatakan diterima oleh Asisten pembimbing
Elektronika Dasar dengan nilai:

Makassar, Januari 2014

Asisten Praktikum Praktikan


Elektronika Dasar

Agung Mahendra Ani Nurbaya


NIM: 20404110005 NIM: 20600112128

Mengetahui
Koordinator Kelas
Praktikum Elektronika Dasar

Agung Mahendra
NIM: 20404110005
KESALAHAN PADA PENGUKURAN TEGANGAN
Ani Nurbaya, Busrah Amanda, Nurhidayati Mursid, Yeni Mutiaraningsih

Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin Makassar

Abstrak

Telah dilakukan praktikum elektronika dengan judul kesalahan pada pengukuran


tegangan. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Jurusan Pendidikan
Fisika. Praktikum ini bertujuan untuk dapat menjelaskan terjadinya kesalahan pada
pengukuran tegangan, dapat menjelaskan pengaruh pembebanan pada tegangan dan dapat
menghitung kesalahan dari pengukuran tegangan. Variabel yang diukur dalam praktikum ini
adalah tegangan total kedua resistor dan tegangan pada masing-masing resistor. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa untuk mengukur tegangan dengan hambatan yang sama,
maka tegangan sumber sama dengan besarnya tegangan pada hambatan luar dibagi dua.
Jika hambatan luar yang diukur lebih besar dari hambatan dalam maka besarnya tegangan
pada hambatan luar tersebut tidak sama dengan tegangan sumber, sehingga terjadi Efek
Pembebanan dimana arus akan mengalir ke hambatan yang lebih kecil yaitu ke hambatan
dalam voltmeter maka arus yang terukur bukan arus pada hambatan luar melainkan arus
pada hambatan dalam voltmeter sehingga terjadi kesalahan pengukuran pada tegangan.
Terjadinya Efek Pembebanan dapat berakibat pada terjadinya kesalahan pengukuran pada
tegangan, yaitu tegangan yang tadinya pada hambatan sama dengan tegangan sumber
akan tetapi karena terjadinya Efek Pembebanan maka terjadi besarnya tegangan pada R
tidak sama dengan tegangan sumber. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil praktikum ini
adalah semakin besar nilai resistansi pada resistor yang digunakan, maka semakin besar
pula persentase kesalahan yang diperoleh pada pengukuran tegangan.

Kata kunci: Pembebanan tegangan Hambatan dalam Hambatan Luar Sumber Tegangan

TUJUAN
1. Dapat menjelaskan terjadinya kesalahan ukur pada pengukuran tegangan.
2. Dapat menjelaskan pengaruh pembebanan pada tegangan.
3. Dapat menghitung kesalahan dari pengukuran tegangan.

METODE EKSPERIMEN
Teori Singkat
Tegangan listrik adalah gaya listrik yang menggerakkan arus untuk mengalir
disepanjang sebuah rangkaian listrik. Besaran satuan untuk tegangan listrik adalah volt
dengan simbol V. Kebanyakan sel listrik menghasilkan tegangan sebesar kurang lebih 1,5 V
dengan tegangan sumber 220 V yang merupakan tegangan dari PLN. Di sebelah stasiun
pembangkit listrik, tegangan yang dibangkitkannya lebih besar dan diukur dalam satuan
kilovolt dengan simbol KV, dimana 1 KV setara dengan 1000 V. Tegangan-tegangan yang
lebih rendah diukur dalam satuan milivolt dengan simbol mV yang setara dengan seperseribu
dari satu volt. Bahkan tegangan yang lebih rendah lagi diekspresikan dalam satuan mikrovolt
dengan simbol V yang setara dengan seperseribu dari milivolt dan sepersejuta dari satu volt
(Abdul Haris Bakri. 2008: 46).
Pada pengukuran tegangan rangkaian seri resistor, dimana harga resistor jauh lebih
besar dari Rd alat ukur (terbebani), maka akan terjadi kesalahan ukur. Hal ini disebabkan
karena adanya hambatan dalam (Rd) alat ukur yang mempengaruhi rangkaian yang diukur
(Malvino. 2003: 67).
Besarnya hambatan adalah:
R Rd R
Sala h Ukur= 100 Rtotal=
R+ R d atau Rd+ R

Dengan:
R = Harga resistor
Rd = Tahanan dalam alat ukur voltmeter
(Sears dan Zemanski. 2002: 116).
Apabila diketahui E menyatakan ggl sumber, sedangkan R hambatan yang terbaca pada kotak
hambatan, V merupakan beda potensial pada voltmeter yang hambatan dalamnya R d maka
menurut hukum ohm kuat arus dalam untaian adalah:
E
I = R+ R d (hambatan dalam sumber diabaikan)

Beda potensial pada voltmeter adalah:


E
d= R
V= R+ Rd d
I R

sehingga diperoleh:
E Rd
R= Rd
V
(Valery. 2010: 89).
Dalam rangkaian seri terbebani, ketika arus output naik, sumber-sumber sebenarnya
bukan sumber voltage ideal. Jika output dari voltage ini dihubungkan dengan sumber resistor
yang memiliki resistansi R, maka arus yang mengalir ditentukan dengan menggunakan hukum
ohm, yaitu:
V
I=
R

Dimana kuat arus yang melalui konduktor sebanding dengan beda potensial pada kedua ujung
konduktor asal suhu konduktor tidak berubah, artinya semkin besar beda potensial yang
dihasilkan oleh sumber tegangan, maka semakin besar pula arus yang dihasilkan (Denis.
2001: 135).
Alat dan Komponen
1. Alat
a. Power suplay 1 buah
b. Multimeter digital (Ohmmeter) 1 buah
c. Basicmeter (Voltmeter) 1 buah
2. Komponen
a. Resistor 20 2 buah
b. Resistor 220 2 buah
c. Resistor 1 K 2 buah
d. Resistor 47 K 2 buah
e. Resistor 100 K 2 buah
f. Resistor 390 K 2 buah
g. Kabel penghubung 4 buah

Identifikasi Variabel
Variabel kontrol : hambatan dalam, batas ukur voltmeter
Variabel manipulasi : nilai resistansi tahanan luar, sumber tegangan
Variabel respon : tegangan total resistor dan tegangan masing-masing resistor

Definisi Operasional Variabel


1. Hambatan dalam merupakan hambatan alat ukur Voltmeter yang diukur dengan
menggunakan Multimeter digital yaitu Ohmmeter.
Batas ukur voltmeter merupakan batas maksimum yang dapat terukur pada alat ukur
voltmeter.
2. Nilai resistansi tahanan luar dapat dimanipulasi dengan mengganti resistor yang
digunakan dalam percobaan setelah mengukur tegangan sumber dan tegangan dari
masing-masing resistor tersebut.
Sumber tegangan pada power suplay merupakan variabel konstan yang sudah
ditetapkan sebelum melakukan pengukuran.
3. Tegangan sumber resistor dan tegangan masing-masing resistor merupakan variabel
yang diukur dalam percobaan ini dengan menggunakan alat ukur voltmeter untuk
memperoleh gambaran mengenai tingkat kesalahan pada pengukuran tegangan.
ProsedurKerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Menentukan nilai Rd dari alat ukur voltmeter.
3. Membuat rangkaian seperti pada gambar di bawah ini:

+
12 Volt
DC
- Rd

4. Memastikan nilai R1 dan R2 tepat sama.


5. Menghubungkan power supply dengan rangkaian.
6. Mengukur dan mencatat tegangan sumber pada R1 dan R2 dengan menggunakan alat
ukur voltmeter manual.
7. Mengukur dan mencatat tegangan masing-masing resistor yaitu pada R1 dan R2
dengan alat ukur voltmeter manual.
8. Menentukan tegangan total dengan menjumlahkan hasil dari V1 dan V2.
9. Mengulangi percobaan dengan nilai R yang berbeda.
10. Mengulangi percobaan dengan nilai tegangan yang berbeda.
11. Menghitung masing-masing % kesalahan melalui nilai Rd dari alat ukur.
12. Membuat analisis data dan kesimpulan percobaan.

HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA


Hasil Pengamatan
Kegiatan 1 : Untuk Tegangan 3 Volt pada Power Suplay
NST Voltmeter : 0,2 Volt
NST Ohmmeter : 0,1 K
Hambatan Dalam Voltmeter : 133,60 K
No R () V (volt)
Vs (volt)
. R1 R2 VR1 VR2 VT
1 2,40 20 20 1,20 1,20 2,40
2 3,00 220 220 1,40 1,60 3,00
3 3,00 1000 1000 1,40 1,60 3,00
4 3,00 47000 47000 2,20 1,20 3,40
5 3,00 100000 100000 1,00 1,00 2,00
6 3,00 390000 390000 0,80 0,80 1,60

Kegiatan 2 : Untuk Tegangan 6 Volt pada Power Suplay


NST Voltmeter : 0,2 Volt
NST Ohmmeter : 0,1 K
Hambatan Dalam Voltmeter : 133,60 K

No R () V (volt)
Vs (volt)
. R1 R2 VR1 VR2 VT
1 4,80 20 20 2,40 2,40 4,80
2 5,60 220 220 2,80 2,80 5,60
3 5,60 1000 1000 2,80 2,80 5,60
4 5,80 47000 47000 4,20 2,40 6,60
5 6,00 100000 100000 2,20 2,20 4,40
6 5,80 390000 390000 1,00 1,60 2,60

Analisis Data
1. Menentukan Besarnya Jumlah Tegangan
Untuk Tegangan 3 Volt pada Power Suplay
Rumus Umum :
Vp = V1 + V2
a. R1 dan R2 = 20
Untuk Vs = 2,40 V
Vp = V1 + V2
= 1,20 + 1,20
= 2,40 V
b. R1 dan R2 = 220
Untuk Vs = 3,00 V
Vp = V1 + V2
= 1,40 + 1,60
= 3,00 V
c. R1 dan R2 = 1 K
Untuk Vs = 3,00 V
Vp = V1 + V2
= 1,40 + 1,60
= 3,00 V
d. R1 dan R2 = 47 K
Untuk Vs = 3,00 V
Vp = V1 + V2
= 2,20 + 1,20
= 3,40 V
e. R1 dan R2 = 100 K
Untuk Vs = 3,00 V
Vp = V1 + V2
= 1,00 + 1,00
= 2,00 V

f. R1 dan R2 = 390 K
Untuk Vs = 3,00 V
Vp = V1 + V2
= 0,80 + 0,80
= 1,60 V

Untuk Tegangan 6 Volt pada Power Suplay


a. R1 dan R2 = 20
Untuk Vs = 4,80 V
Vp = V1 + V2
= 2,40 + 2,40
= 4,80 V
b. R1 dan R2 = 220
Untuk Vs = 5,60 V
Vp = V1 + V2
= 2,80 + 2,80
= 5,60 V
c. R1 dan R2 = 1 K
Untuk Vs = 5,60 V
Vp = V1 + V2
= 2,80 + 2,80
= 5,60 V
d. R1 dan R2 = 47 K
Untuk Vs = 5,80 V
Vp = V1 + V2
= 4,20 + 2,40
= 6,60 V
e. R1 dan R2 = 100 K
Untuk Vs = 6,00 V
Vp = V1 + V2
= 2,20 + 2,20
= 4,40 V

f. R1 dan R2 = 390 K
Untuk Vs = 5,80 V
Vp = V1 + V2
= 1,00 + 1,60
= 2,60 V

2. Menentukan kesalahan pengukuran tegangan


RU :
Vs Vp
Kesalahan = Vp x 100

Untuk Tegangan 3 Volt pada Power Suplay


a. R = 20
Untuk Vs = 2,40 volt
V p = 2,40 volt
Vs Vp
Kesalahan = Vp x 100

2,40 2,40
= 2,40 x 100

=0%
b. R = 220
Untuk Vs = 3,00 volt
V p = 3,00 volt
VsVp
Kesalahan = Vp x 100

3,00 3,00
= 3,00 x 100

=0%
c. R = 1 k
Untuk Vs = 3,00 volt
V p = 3,00 volt
VsVp
Kesalahan = Vp x 100

3,003,00
= 3,00 x 100 %
=0%

d. R = 47 k
Untuk Vs = 3,00 volt
V p = 3,40 Volt
VsVp
Kesalahan = Vp x 100

3,00 3,40
= 3,40 x 100

= 11,76 %
e. R = 100 k
Untuk Vs = 3,00 volt
V p = 2,00 Volt
VsVp
Kesalahan = Vp x 100

3,00 2,00
= 2,00 x 100

= 50 %
f. R = 390 k
Untuk Vs = 3,00
V p = 1,60 Volt
VsVp
Kesalahan = Vp x 100

3,00 1,60
= 1,60 x 100

= 87,50 %

Untuk Tegangan 6 Volt pada Power Suplay


a. R = 20
Untuk Vs = 4,80 volt
V p = 4,80 volt
Vs Vp
Kesalahan = Vp x 100

4,80 4,80
= 4,80 x 100

=0%
b. R = 220
Untuk Vs = 5,60 volt
V p = 5,60 volt
Vs Vp
Kesalahan = Vp x 100

5,60 5,6 0
= 5,60 x 100

=0%
c. R = 1 k
Untuk Vs = 5,60 volt
V p = 5,60 volt
VsVp
Kesalahan = Vp x 100

5,605,60
= 5,60 x 100 %

=0%
d. R = 47 k
Untuk Vs = 5,80 volt
V p = 6,60 Volt
VsVp
Kesalahan = Vp x 100

5,80 6,60
= 6,60 x 100

= 12,12 %
e. R = 100 k
Untuk Vs = 6,00 volt
V p = 4,40 volt
VsVp
Kesalahan = Vp x 100

6,00 4,40
= 4,40 x 100

= 36,36 %

f. R = 390 k
Untuk Vs = 5,80 volt
V p = 2,60 volt
VsVp
Kesalahan = Vp x 100

5,80 2,60
= 2,60 x 100

= 123,07 %

PEMBAHASAN
Berdasarkan pada percobaan ini, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Pada percobaan ini, yakni untuk menjelaskan terjadinya kesalahan ukur pada
pengukuran tegangan, menjelaskan pengaruh efek pembebanan pada tegangan, serta
menghitung kesalahan dari pengukuran tegangan, kami menggunakan basicmeter dan power
supply masing-masing 1 buah sebagai alat, serta resistor (20 , 220, 1 k, 47 k, 100 k,
dan 390 k) masing-masing 2 buah sebagai komponennya.
Pada kegiatan 1 yakni mengukur tegangan pada R dengan menggunakan alat ukur
voltmeter. NST alat ukur yaitu 0,2 volt, dan tegangan sumber yang digunakan pada power
suplay sebesar 3 volt, diperoleh hasil tegangan: untuk R1 = 20 diperoleh V1= 1,20 volt dan
V2 = 1,20 volt dengan Vs = 2,40 volt, untuk R2 = 220 diperoleh V1 = 1,40 volt dan V2 =
1,60 volt dengan Vs = 3,00 volt, untuk R3 = 1 k diperoleh V1 = 1,40 volt dan V2 = 1,60 volt
dengan Vs = 3,00 volt, untuk R4 = 47 k diperoleh V1 = 2,20 volt dan V2 = 1,20 volt dengan
Vs = 3,00 volt, untuk R5 = 100 k diperoleh V1 = 1,00 volt dan V2 = 1,00 volt dengan Vs =
3,00 volt dan untuk R6 = 390 k diperoleh V1 = 0,80 volt dan V2 = 0,80 volt dengan Vs =
3,00 volt. Adapun hambatan dalam alat ukur yang diperoleh sebesar 133,6 k, sedangkan %
kesalahan pengukuran tegangan pada R1, R2, dan R3 sebesar 0 %, sementara pada R4 = 11,76
% dan pada R5 sebesar 50 % serta pada R6 sebesar 87,50 %.
Pada kegiatan 2 dengan proses yang sama pada kegiatan pertama yaitu mengukur
tegangan pada R dengan menggunakan alat ukur voltmeter. NST alat ukur yaitu 0,2 volt, dan
tegangan sumber yang digunakan pada power suplay sebesar 6 volt, diperoleh hasil tegangan:
untuk R1 = 20 diperoleh V1= 2,40 volt dan V2 = 2,40 volt dengan Vs = 4,80 volt, untuk R2
= 220 diperoleh V1 = 2,80 volt dan V2 = 2,80 volt dengan Vs = 5,60 volt, untuk R3 = 1 k
diperoleh V1 = 2,80 volt dan V2 = 2,80 volt dengan Vs = 5,60 volt, untuk R4 = 47 k
diperoleh V1 = 4,20 volt dan V2 = 2,40 volt dengan Vs = 5,80 volt, untuk R5 = 100 k
diperoleh V1 = 2,20 volt dan V2 = 2,20 volt dengan Vs = 6,00 volt dan untuk R6 = 390 k
diperoleh V1 = 1,00 volt dan V2 = 1,60 volt dengan Vs = 5,80 volt. Adapun hambatan dalam
alat ukur yang diperoleh sebesar 133,6 k, sedangkan % kesalahan pengukuran tegangan
pada R1, R2, dan R3 sebesar 0 %, sementara pada R4 = 12,12 % dan pada R5 sebesar 36,36
% serta pada R6 sebesar 123,07 %.
Dalam percobaan tersebut, efek pembebanan terbesar terjadi pada resistor dengan nilai
resistansi 390 k yaitu sebesar 87,50 % pada sumber tegangan 3 volt dan 123,07 % pada
sumber tegangan 6 volt. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa semakin
besar nilai resistansi tahanan luar yang digunakan maka semakin besar pula persentase
kesalahan yang terjadi pada pengukuran tegangan.

SIMPULAN DAN DISKUSI


Simpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka simpulan pada percobaan ini yaitu

terjadinya kesalahan pada pengukuran tegangan dikarenakan nilai resistansi hambatan luar

lebih besar dibandingkan nilai resistansi hambatan dalam yang ada pada alat ukur voltmeter.

Itulah yang menyebabkan terjadi efek pembebanan dimana arus yang tidak mengalir pada

rangkaian tetapi mengalir pada voltmeter sehingga terjadilah kesalahan pengukuran pada

tegangan. Pembebanan diberikann untuk mengetahui seberapa besar hambatan dalam pada

voltmeter. Jika hambatan dalam lebih besar dari pada hambatan luar maka besarnya V1 sama

dengan besarnya Vs dibagi 2 akan tetapi jika hambatan dalam lebih kecil daripada hambatan

luar maka besarnya V1 tidak sama dengan besar Vs dibagi 2 sehingga terjadilah kesalahan

pada pengukuran tegangan tersebut.

Diskusi

Dalam percobaan tersebut diharapkan agar memperhatikan nilai resistansi tahanan luar

yang ingin digunakan agar pada kesalahan pengukuran pada tegangan dapat kita bandingkan

dengan lebih seksama berdasarkan nilai resistansi tahanan luar yang digunakan karena pada

dasarnya telah kita ketahui bahwa salah satu penyebab terjadinya kesalahan pengukuran pada

tegangan adalah akibat nilai resistansi tahanan luar yang lebih besar dibandingkan nilai

resistansi dalam pada alat ukur voltmeter.


DAFTAR RUJUKAN

Haris Bakri, Abdul, dkk. 2008. Dasar-dasar Elektronika. Jakarta: Erlangga.

Eggleston, Denis L. 2001. Basic Electronis For Scientists and Engineers. Singapore:
Cambridge University Press.

Malvino. 2003. Prinsip-prinsip Dasar Elektronika. Jakarta: Pelanika.

Sears & Zemanski. 2002. Fisika Universitas Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Vodovozov, Valery. 2010. Introduction To Electronic Engineering. Download Free Books at


Bookboon.com.
LAPORAN SEMENTARA

Judul Percobaan : Kesalahan pada Pengukuran Tegangan

Hari/Tanggal Percobaan : Minggu, 29 Desember 2013

Nama Praktikan/NIM : Ani Nurbaya/20600112128

Golongan/Kelompok : D/II (Dua)

Rekan Kerja/NIM : 1. Nurhidayati Mursid/20600112111

2. Busrah Amanda/20600112120

3. Yeni Mutiaraningsih/20600112136

Hasil Pengamatan

Kegiatan 1 : Untuk Tegangan 3 Volt pada Power Suplay

NST Voltmeter : 0,2 Volt

NST Ohmmeter : 0,1 K

Hambatan Dalam Voltmeter : 133,60 K

No R () V (Volt)
Vs (Volt)
. R1 R2 VR1 VR2 VT
1 2,40 20 20 1,20 1,20 2,40
2 3,00 220 220 1,40 1,60 3,00
3 3,00 1000 1000 1,40 1,60 3,00
4 3,00 47000 47000 2,20 1,20 3,40
5 3,00 100000 100000 1,00 1,00 2,00
6 3,00 390000 390000 0,80 0,80 1,60

Kegiatan 2 : Untuk Tegangan 6 Volt pada Power Suplay

NST Voltmeter : 0,2 Volt

NST Ohmmeter : 0,1 K

Hambatan Dalam Voltmeter : 133,60 K


No R () V (Volt)
Vs (Volt)
. R1 R2 VR1 VR2 VT
1 4,80 20 20 2,40 2,40 4,80
2 5,60 220 220 2,80 2,80 5,60
3 5,60 1000 1000 2,80 2,80 5,60
4 5,80 47000 47000 4,20 2,40 6,60
5 6,00 100000 100000 2,20 2,20 4,40
6 5,80 390000 390000 1,00 1,60 2,60

Makassar, 29 Desember 2013

Asisten Praktikan

Agung Mahendra Ani Nurbaya


NIM: 20404110005 NIM: 20600112128

Anda mungkin juga menyukai