typhoid di RSD dr.Soebandi Jember. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan
teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara terbuka.
a) Identitas pasien
b) Tanggal dan waktu
c) Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat
penyakit
d) Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
19
e) Diagnosis
f) Rencana penatalaksanaan
g) Pengobatan dan/atau tindakan
h) Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
i) Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik
j) Persetujuan tindakan bila diperlukan.
2) Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatn satu hari sekurang
kurangnya memuat:
a) Identitas pasien
b) Tanggal dan waktu
c) Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat
penyakit
d) Hasil pemeriksaan fisik dan penujang medic
e) Diagnosis
f) Rencana penatalaksanaan
g) Pengobatan dan/ atau tindakan
h) Persetujuan tindakan bila diperlukan
i) Catatan observasi klinis dan hsil pengobatan
j) Ringkasan pulang (discharge summary)
k) Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan
tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan
l) Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu
m)Untuk pasien kasus gigi dilengkapi denagn odontogram klinik.
b. Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat sekurag-kurangnya memuat:
a) Identitas pasien
b) Kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan
c) Identitas pengantar pasien
d) Tanggal dan waktu
e) Hasil anamnesa, mencakup keluhan dan riwayat penyakit
f) Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang
g) Diagnosa
20
b. resume medis
c. riwayat penyakit dan pemeriksaan jasmani
d. laporan kematian (jika pasien meninggal):
1) surat keterngan kematian
2) surat keterangan kedokteran tentang sebab kematian
e. surat keterangan lahir (surat identitas bayi jika bayi lahir di rumah sakit):
1) form kurve list bayi
2) form serah terima bayi
f. pengantar masuk rawat inap (surat rujukan)
g. surat persetujuan rawat inap
h. surat perpindahan pasien dari ruang perawatan (jika pasien pindah ruang
perawatan)
i. informed consent (jika ada tindakan medis yang diberikan kepada pasien)
j. catatan dan instruksi dokter
k. rekaman asuhan keperawatan:
1) resume asuhan keperawatan
2) data dasardan ringkasan pengkajian
3) tindakan dan evaluasi keperawatan
l. catatan klinis
m. formulir obstetri dan ginekologi (untuk paasien obsgyn)
n. formulir laporan operasi:
1) persiapan operasi
2) catatan anastesi
3) laporan operasi
4) laporan pasca bedah
o. formulir hasil-hasil penunjang medik (hanya hasil yang diperiksa saja):
1) laboratorium
2) radiologi
3) diagnostik
4) fisioterapi
p. copy resep.
22
1. Informasi identitas pasien terdiri dari: (a) nama lengkap, (b) nomor pasien, (c)
alamat lengkap, (d) usia, (e) orang yang dapat dihubungi, (f) tanda tangan
persetujuan;
2. Bukti rekaman;
3. Keabsahan rekaman;
4. Tata cara mencatat terdiri dari: (a) tanggal, (b) waktu, (c) baris tetap, (d) cara
koreksi.
rekam medis serta mengetahui ketentuan rekaman atau standar yang ada (Hatta,
2008).
Semakin tingginya tuntutan terhadap kualitas kelengkapan rekaman dan
pelayanan medis, maka Hatta (2002) mengembangkan analisis kualitatif dalam
dua kriteria yaitu:
a. Analisis Kualitatif Administratif (AKLA)
Analisis kualitatif administratif (AKLA), menelaah kelengkapan 6
unsur administratif perawatan yaitu:
1) kejelasan masalah dan kondisi/diagnosis;
2) masukan konsisten;
3) alasan pelayanan;
4) persetujuan tindakan kedokteran (informed consent);
5) telaah rekaman: mutakhir, tulisan terbaca, singkatan baku, menghindari
sindiran, pengisian tidak senjang, tinta, catatan jelas dan informasi ganti
rugi;
6) biaya perawatan pasien khususnya bila ada informasi medis yang
memerlukan biaya penggantian pembayaran.
b. Analisis kualitatif medis (AKMed)
Analisis kualitatif medis adalah kegiatan analisis rekam medis yang
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kualitas pelayanan medis yang
diberikan kepada pasien berdasarkan pemanfaatan kelengkapan informasi
medis (Hatta 2010:357). Standar pelayanan medis yang digunakan dalam
kuesioner AKMed dapat dicari melalui buku teks atau melalui produk yang
dikeluarkan pemerintah ataupun organisasi profesi.
Kelebihan dari analisis kuantitatif dan kualitatif berkas rekam medis
menggunakan metode Hatta adalah lebih runtut, analisis yang dilakukan dari
pasien tersebut mulai datang di rumah sakit sampai memperoleh pelayanan
kesehatan dan tindakan serta sampai pasien pulang. Analisis kuantitatif metode
Hatta, dilakukan dengan pembuatan kuesioner yang mempunyai jawaban 1 =
tidak atau 2 = ya, sedangkan analisis kualitatif hampir sama dengan apa yang
dilakukan ketika melakukan analisis kuantitatif, tetapi pertanyaan untuk
25
analisis kualitatif dibagi menjadi 2 kolom. Kolom kiri adalah untuk memeriksa
kelengkapan data/ informasi, apabila kolom kiri dijawab “ya” maka akan
dilanjutkan kekolom kanan untuk memeriksa sejauh apa pemanfaatan data
dengan keterangan lebih lanjut.
1) Mendapat menstruasi pertama pada umur yang sangat muda (11 tahun atau
lebih muda).
2) Memasuki masa menopause pada usia yang terlalu senja (lebih dari 55
tahun).
3) Menggunakan terapi hormon pengganti untuk jangka waktu lama.
4) Memiliki anak pertama pada usia yang cukup tua.
5) Obesitas.
6) Gaya hidup, diet makanan terlalu banyak lemak hewan dan daging,kurang
olah raga, alkohol, stress dan kurang tidur.
non-kanker yang terdiri dari jaringan fibrosa) yang tidak berbahaya bagi tubuh
manusia.
tumbuh dalam susunan kelenjar berbatas jelas dan lumennya mengandung musin.
Bentuk ketiga terdiri dari susunan jaringan yang tidak teratur berisi sel tumor
tanpa diferensiasi, sebagian besar sel berbentuk signet-ring.
d) Carcinoma meduler
Sel berukuran besar berbentuk polygonal/lonjong dengan batas sitoplasma
tidak jelas. Diferensiasi dari jenis ini buruk, tetapi memiliki prognosis lebih baik
daripada karsinoma duktus infiltratif. Biasanya terdapat infiltrasi limfosit yang
nyata dalam jumlah sedang diantara sel kanker, terutama dibagian tepi jaringan
kanker.
e) Carcinoma papiler invasive
Komponen invasif dari jenis karsinoma ini berbentuk papiler.
f) Carcinoma tubuler
Pada karsinoma tubuler, bentuk sel teratur dan tersusun secara tubuler
selapis, dikelilingi oleh stroma fibrous. Jenis ini merupakan karsinoma dengan
diferensiasi tinggi.
g) Carcinoma adenokistik
Jenis ini merupakan karsinoma invasive dengan karakteristik sel yang
berbentuk kribriformis. Sangat jarang ditemukan pada payudara
h) Carcinoma apokrin
Carcinoma ini didominasi dengan sel yang memiliki sitoplasma
eosinofilik, sehingga menyerupai sel apokrin yang mengalami metaplasia. Bentuk
karsinoma apokrin dapat ditemukan juga pada jenis karsinoma payudara yang
lain.
a. Klasifikasi Patologik
1) Paget’s disease
Paget’s disease merupakan bentuk kanker yang taraf permulaan
manifestasinya sebagai eksema menahun puting susu, yang biasanya merah dan
menebal. Suatu tumor sub areoler bisa teraba. Pada umumnya kanker payudara
yang berinfiltrasi ke kulit mempunyai prognosis yang buruk namun pada paget’s
disease prognosisnya lebih baik. Paget’s disease merupakan suatu kanker
intraduktal yang tumbuh dibagian terminal dari duktus laktiferus. Secara patologik
30