PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Kesehatan No.58 Tahun 2014 pasal 1 tentang rumah sakit,
menyediakan pelayanan rawat jalan rawat inap dan gawat darurat. (UU No. 44
Tahun, 2009). Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen
pasien baik itu rawat jalan, rawat inap maupun gawat darurat. Rekam medis
memuat informasi yang cukup dan akurat tentang identitas pasien, perjalanan
penyakit pasien selama berada di rumah sakit. Rekam medis harus berisi
informasi lengkap perihal proses pelayanan di masa lalu, masa kini dan
1
perkiraan yang terjadi dimasa mendatang. Catatan pada rekam medis yang baik
dan lengkap sangat berguna untuk mengingatkan dokter dengan keadaan pasien,
hasil pemeriksaan dan pengobatan yang telah diberikan oleh dokter. Hal ini
berguna untuk memudahkan dokter dalam mengobati pasien (Lihawa, cicilia &
mansur,2015).
Kedokteran dinyatakan bahwa setiap dokter dan dokter gigi wajib mengacu
pada standar, pedoman dan prosedur yang berlaku agar masyarakat mendapat
rekam medis yang harus segera dilengkapi setelah dokter selesai melakukan
pelayanan kesehatan. Analisis mutu rekam medis perlu dilakukan agar rekam
medis dapat terisi dengan lengkap sehingga dapat digunakan sebagai bahan
valid.
lengkap adalah dokumen rekam medis yang telah diisi lengkap oleh dokter
dalam waktu < 24 jam setelah selesai pelayanan/setelah pasien rawat inap
2
Ketidaklengkapan dokumen rekam medis menjadi salah satu masalah
karena rekam medis seringkali merupakan satu satunya catatan yang dapat
memberikan informasi terinci tentang apa yang sudah terjadi selama pasien
Sosial), kurangnya mutu pelayanan dari segi akreditasi rumah sakit, dan juga
dampak internal dan eksternal karena hasil pengolahan data menjadi dasar
pembuatan laporan baik internal rumah sakit maupun bagi pihak eksternal.
medis, dokumen yang tidak lengkap akan menghambat dalam pengelolaan data,
hal tersebut menjadi penghambat kinerja petugas dan menjadi beban kerja pada
Karyoto (2016) menyatakan bahwa, sumber daya adalah bahan atau alat
terdapat dalam sumber daya antara lain man (manusia), monay (keuangan),
3
matherial (bahan baku), method (metode), mahine (mesin), dari kelima unsur
pasien.
Baubau yakni rata rata kunjungan pasien rawat inap per hari adalah 23 pasien
memang dalam hal ini tentunya ada beberapa persoalan yang ditemukan terkait
ditemukan lagi. Kemudian ada beberapa dokumen yang tidak terisi secara
lengkap. Masi ditemukannya beberapa lembaran rekam medis pasien yang tidak
Rekam Medis Pasien Rawat Inap dan Upaya Penanganannya Di RSUD Kota
Baubau”.
B. Rumusan Masalah
Penyebab Ketidak Lengkapan Rekam Medis Pasien Rawat Inap dan Upaya
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kota Baubau.
Kota Baubau.
Kota Baubau.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Institusi
3. Manfaat Praktis
E. Keaslian Penelitian
pasien rawat inap dan upaya penanganannya di RSUD Kota Baubau beluam
6
kelengkapan rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Dharma Kerti
Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan. Besar sampel adalah 232 rekam
7
BAB II
TINAJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
kesehatan
sakit, dan
8
c. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
kebutuhan medis.
kesehatan.
kesehatan.
9
1) Rumah sakit umum
a) Kelas A
b) Kelas B
10
c) Kelas C
Medik.
d) Kelas D
a) Pelayanan
c) Peralatan
klasifikasikan menjadi :
11
2. Tinjauan Umum tentang Rekam Medis
dengan rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen
lain yang telah di berikan kepada paien. Rekam medis adalah keterangan
yang di berikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang di rawat inap,
dan rekaman elektro diagnostik. Rekam Medis harus di buat secara tertulis,
lengkap dan jelas dan dalam bentuk teknologi Informasi elektronik yang
diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri. Rekam medis terdiri dari
12
menentukan keputusan, baik pengobatan, penanganan, tindakan medis dan
lainnya. Dokter atau dokter gigi di wajibkan membuat rekam medis sesuai
Rekam Medis yang baik dan benar, tidak akan bisa berhasil tertib
13
mana dengan menerapkan RKE secara penuh berbagai fungsi
pengembilan keputusan.
antara lain :
1) Aspek adiministrasi
kesehatan.
2) Aspek medis
3) Aspek hukum
14
keadilan dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan
bahan tanda bukti untuk menegakkan hukum. Yang mana rekam medis
4) Aspek keuangan
tersebut.
5) Aspek penelitian
bidang kesehatan.
6) Aspek pendidikan
15
7) Aspek dokumentasi
umum adalah:
16
3) Sebagai bukti tertulis maupun terekam atas segala tindakan
pasien.
a) Pengobatan pasien
kepada pasien.
17
melindungi tenaga medis dan untuk pencapaian kesehatan masyarakat
yang optimal.
d) Pembiayaan
kepada pasien.
e) Statistik kesehatan
tertentu.
18
a) Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien.
Kedokteran.
Kesehatan.
19
g) Permenkes No.290/Menkes/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran.
20
d) Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus di bubuhi nama, waktu
dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu
betulkan dan di bubuhi paraf dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan
harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik.
Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari
sekurang-kurangnya memuat:
a) Identitas pasien.
riwayat penyakit.
e) Diagnosis
f) Rencana penatalaksanaan
21
h) Persetujuan tindakan bila di perlukan
k) Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan
standar profesi.
pasien rawat jalan (TPPRJ) disebut juga loket pendaftaran pasien rawat
22
sebagai pemberi pelayanan akan dinilai disini. Mutu pelayanan
disiapkan yaitu :
menerimanya.
pasien.
23
6. Tracer, yaitu kartu yang digunakan untuk petunjuk
berobat? Bila belum berarti pasien baru dan bila sudah berarti
pasien lama.
membawa :
jalan.
24
b. Baca isinya ditujukan kepada dokter siapa atau
yang sesuai.
pembayaran.
kesehatan.
25
c) Setelah akhir pelayanan kegiatannya adalah :
rawat jalan.
duplikasi.
penerimaan pasien rawat inap (RPP) atau pusat informasi rawat inap
atau pusat rumah sakit adalah salah satu bagian di rumah sakit yang
rawat inap. Sistem pelayanan TPPRI berbeda antara satu yang akan
dirawat inap yaitu semua pasien rawat inap harus melalui pemeriksaan
rawat jalan atau gawat darurat, atau TPPRI dapat menerima pasien
langsung selain melalui pasien dan rawat jalan dan gawat darurat
26
Deskripsi pokok kegiatan TPPRI dalam pelayanan rekam medis
menyiapkan ruangan.
27
medis untuk menentukan jenis penyakitnya. Dalam pelayanan
menyiapan ruangan.
guna disimpan.
rawat inap.
28
9. Mencatat hasil pemeriksaan klinis ke formulir rekam medis
rawat inap.
1. Setiap hari (pagi hari) mengambil SHRI dan DRM rawat inap
medis.
intensif).
29
f. Membuat laporan kegiatan pendaftaran pasien rawat inap
perbulan
3) Assembling
sebagai perakit formulir rekam medis, peneliti isi data rekam medis,
DRM.
reporting.
30
rekam medis pada setiap lembar formulir rekam medis sensus
pasien dijumpai :
pemeriksaannya.
31
Sebab kematian
Dokter yang merawat
Ruang/bangsal perawatan
Kelas perawatan
Peserta askes/non askes
Ketidaklengkapan data rekam medis
DRM.
32
1. Mengalokasikan nomor rekam medis TPPRJ, UGD dan kamar
medis.
33
c) Buku ID-O untuk memastikan kode penyakit kanker (kode ini
kedokteran.
bahasa Inggris.
f) Daftar kode ICD revisi ke 10 yang dibuat sendiri oleh bagian ini
dan diagnose yang ditulis dokter, kode operasi atau tindakan medis
34
laporan kematian berdasarkan indeks penyakit, operasi dan sebab
assembling.
sebab kematian.
bantukode penyakit.
indeks dokter.
disimpan
35
komplikasinya atau tindakannya diindeks pada indeks yang
disiapkan DRMnya.
operasi tertentu.
berdasarkan indeks.
5) Filing
36
Bagian filing merupakan salah satu bagian dalam unit rekam
medis. Peran dan fungsi dalam pelayanan rekam medis yaitu sebagai
tertentu.
tracer tersebut.
37
4. Mengambil DRm yang sudah ditemukan.
rak filing.
2. Bila dijumpai ada nomor atau warna yang tidak sesuai, DRM
ranap.
38
5. Menyimpan DRM inaktif berdasarkan urutan tanggal terakhir
keperluan :
jenis penyakit.
dilestarikan.
39
8. Menyimpan lembar formulir rekam medis yang akan
triwulan.
B. Landasan Teori
pasien baik itu rawat jalan, rawat inap maupun gawat darurat. Rekam medis
memuat informasi yang cukup dan akurat tentang identitas pasien, perjalanan
lengkap adalah dokumen rekam medis yang telah diisi lengkap oleh dokter
dalam waktu < 24 jam setelah selesai pelayanan/setelah pasien rawat inap
karena rekam medis seringkali merupakan satu satunya catatan yang dapat
40
memberikan informasi terinci tentang apa yang sudah terjadi selama pasien
antara lain man (manusia), monay (keuangan), matherial (bahan baku), method
C. Kerangka Konsep
Manusia (Man)
Keuangan (Monay)
Ketidaklengkapan
Rekam Medis Pasien
Metode (Method)
Rawat Inap
Bahan (Material)
Alat (Machine)
Gambar 2.1.
Kerangka Konsep
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek atau person adalah sumber data yang bisa memberikan data
42
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
(Sugiono, 2011). Objek dalam penelitian ini adalah berkas rekam medis
D. Defenisi Operasional
1. Man (Manusia)
Man (manusia) dalam penelitian ini adalah dengan melihat sumber daya
2. Keungan (Monay)
Baubau.
3. Metode (Method)
Metode (Method) dalam penelitian ini adalah cara atau prosedur kerja atau
43
4. Bahan (Material)
5. Alat (Machine)
1. Observasi
2. Wawancara
44
Wawancara dilakukan secara mendalam dan terstruktur kepada
3. Dokumentasi
F. Instrumen Penelitian
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik
(cermat, lengkap dan sistematis) sehingga lebih mudah diolah (Saryono, 2013).
pedoman wawancara.
G. Keabsahan Data
45
mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang tidak terpisahkan
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dalam
dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serentak, triangulasi teknik
sebagai berikut :
Observasi Parsifatif
Dokumentasi
Gambar 3.1.
Triangulasi Teknik
46
H. Analisis Data
I. Rencana Penelitian
47
BAB IV
1. Letak Geografis
dengan luas tanah 6000 m² dan luas bangunan 2071,10 m². RSUD Kota
menjadi milik Pemerintah Kota Baubau. (Profil RSUD Kota Baubau, 2021)
a. Status
Sejarah RSUD Kota Baubau bermula dari pendirian rumah sakit ini
pada zaman kolonial Belanda yang berlokasi di pusat kota Baubau tepat di
menjadi Rumah Sakit Kabupaten Buton. Pada tahun 1978 Rumah Sakit
Sakit Type C.
48
diserahkan kepada Pemerintah Kota Baubau dan berubah nama menjadi
struktur organisasai dan tata kerja RSUD Kota Baubau berdasarkan Perda
rujukan .
mempunyai fungsi:
49
c. Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan
f. Pelayanan keperawatan
g. Pelayanan rujukan
perlengkapan umum
pelayanan kesehatan,
50
h. Pengelolaan personil, keuangan dan perlengkapan sesuai dengan
2) Poliklinik Umum
3) Poliklinik Gigi
8) Poliklinik Mata
9) Poliklinik THT
51
14) Poliklinik Paru
1) Instalasi Radiologi
3) Instalasi Laboratorium
4) Instalasi Gizi
5) Instalasi Farmasi
7) Instalasi Jenazah
52
B. Hasil
petugas rekam medis pasien rawat inap Kota Baubau terkait aspek man
berikut:
53
dokter diruangan hanya berapa jam saja sehingga pengisianya mungkin
ada yang dilupakan atau apa, karna waktu terbagi juga untuk poli dan
juga tempat praktek dan rumah sakit lain”
triangulasi, yaitu:
“Sumber daya manusia dalam hal ini petugas rekam medis sangat
menentukan kinerja dan hasil, pada dasarnya petugas rekam medis di
RSUD Kota Baubau masih kurang kemudian masi ada berkas yang tidak
terisi lengkap”
petugas rekam medis pasien rawat inap Kota Baubau terkait aspek
“Sebenarnya itu bukan gawean kami karna itu bidang lain , tapi
pastilah penganggaranya ada. He he he he.”
54
“Jelas anggaran masing masing bidang termasuk rekam medis
apalagi RSUD Baubau ini rumah sakit pemerintah pasti terpenuhi”
Kota Baubau.
petugas rekam medis pasien rawat inap Kota Baubau terkait aspek method
55
Demikian juga hasil wawancara dengan selanjutnya sebagai berikut:
“Dalam hal pelayanan rekam medis pasien rawat inap tetap mngacu
pada SOP yang berlaku begitu juga dengan pengisian berkas rekam
medisnya, namun masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
hal mengingat saat ini kita baru menggunakan SIM RS tentunya masi
banyak data rekam medis pasien pengisiannya belum lengkap dikarenakan
data rekam medis dari aplikasi lama ke aplikasi SIM RS tidak tersimpan
karena format aplikasi yang berbeda. Kemudian masih ada berkas rekam
medis yang pengisiannya tidak lengkap”
Kota Baubau
petugas rekam medis pasien rawat inap Kota Baubau terkait aspek material
56
(bahan) mencakup ketersediaan bahan atau lembar rekam medis pasien
“Lembar rekam medis pasien rawat inap yang terpusat pada ruang
sentral opname sudah memadai begitu juga dengan ketersediaan
lemabaran rekam medis pasien rawat inap tersedia diruang produksi dan
penyimpanan.”
57
5. Mengidentifikasi faktor alat (machine) penyebab ketidak lengkapan
Kota Baubau.
petugas rekam medis pasien rawat inap Kota Baubau terkait aspek machine
58
“Sarana penunjang rekam medis pasien rawat inap sudah memadai,
pengimputan kita sudah pake SIM RS jadi lebih memudahkan dalam
pelayanan rekam medis. Alat penunjangna diruang pendafataran rawat
inap atau sentral opname komputer dua unit, kemuadian semua ruang
rawat inap juga tersedia untuk pengisian rekam medis pasien secara
elektronik oleh petugas rekam medis atau dokter.”
C. Pembahasan
Agar sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan maka pada
bagian ini akan diuraikan tentang pembahasan hasil penelitian untuk menjawab
Kota Baubau).
kedisiplinan petugas dan ketelitian petugas rekam medis yakni sumber daya
manusia yang ada dalam hal ini petugas rekam medis di RSUD Kota Baubau
masih kurang dan masih adanya berkas rekam medis yang tidak terisi
lengkap oleh dokter, tentunya hal ini juga mempengaruhi ketidak lengkapan
59
Sumber daya manuasia merupakan unsur terpenting dalam setiap dan
sebaik-baiknya.
rawat inap. Petugas rekam medis yang bertugas hanya dua orang di ruang
pendaftaran rawat inap setiap sift jaga, satu orang admin dalam ruang
perawatan sedangkan beban kerja pelayanan rekam medis cukup besar hal
ini tidak sesuai dengan skala rumah sakit sebagai rumah sakit rujukan di
kota baubau. Masih ditemukan berkas rekam medis pasien rawat inap yang
tidak terisi lengkap oleh dokter hal ini dikarenakan kesibukan dokter
pelayanan poliklinik serta aktivias praktek dan tugas di rumah sakit lain.
Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Nurul Firti Amalia Lestaluhu
60
medis pasien rawat inap, dalam pelayanan rekam medis di RSUD Kota
setiap kegiatan, begitu juga dalam pelaksanan kegiatan rumah sakit termasuk
medis RSUD Kota Baubau pelayanan rekam medis di RSUD Kota Baubau
Hal ini sejalan dengan pelenelitian yang dilakukan oleh Erna (2019)
medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Islam Kasembong Malang
medis pasien.
pengisian rekam medis pasien rawat inap yakni RSUD Kota Baubau sudah
61
pengimputan dan pelaporan paisen sebagai mana rumah sakit pada
umumnya.
sakit, setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang
rekam medis tetap mengacu pada SOP mulai dari pengimputan awal pasien
masuk rumah sakit sampai pada ruang perawatan, begiu pula dengan
SIM RS RSUD Kota Baubau yang tergolong baru tentunya perlu ada
yang tidak terinput dari aplikasi sebelumnya sehingga, selain itu juga dalam
62
Kota Baubau
lembar rekam medis pasien pasien rawat inap yakni bahan atau material
dalam hal ini lembar atau dokumen rekam medis pasien rawat inap di RSUD
Kota Baubau baik pada ruang produksi maupun pada sentral opname (SO),
akan tetapi masi ditemukannya lembar rekam medis pasien yang tidak sesuai
atau adanya lembar rekam medis pasien yang kurang lengkap untuk itu
rawat inap. Dokumen rekam medis di unit rawat inap sudah tersedia secara
rekam medis pasien rawat inap untuk semua ruang perawatan tersentral di
SO atau sentral opname sudah memadai tentunya setiap lembar rawat inap
inap di teliti terlebih dahulu dan diisi lengkap identias pasien secara manual
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Risandi (2021),
ketersediaan bahan atau lembar rekam medis pasien pasien rawat inap
inap.
63
5. Faktor alat (machine) penyebab ketidak lengkapan rekam medis pasien
pelayanan rekam medis pasien pasien rawat inap yakni sarana penujang
medis pasien sudah menggunakan sistem jaringan dalam hal in SIM RS yang
diaplikasikan sejak bulan maret 2022 begitu pula dengan penunjang pada
ruang perawatan.
merupakan alat untuk membantu pekerjaan agar lebih cepat dan sebagai
rekam medis.
penunjang rekam medis pasien rawat inap sudah memadai, pengimputan kita
sentral opname tersedia komputer dua unit, kemuadian semua ruang rawat
inap juga tersedia untuk pengisian rekam medis pasien secara elektronik oleh
64
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Milawat (2020),
BAB V
PENUTUP
65
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Perlu adanya penambahan petugas rekam medis pasien rawat inap, perlu
adanya kesadaran dari dokter penanggung jawab pasien rawat inap dalam
menjalankan tugas dalam hal ini pengisian rekam medis pasien secara
66
lengkap demi pelayanan yang berkualitas dibutuhkan dan pelatihan secara
2. Perlu adanya penerapan SOP yang baik dalam hal pengisian rekam medis
bertugas merakit lembar rekam medis pasien rawat inap untuk menghindari
67