BAB I
PENDAHULUAN
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen yang
dokumen rekam medis menjadi sangat penting karena data dalamnya dapat
1
2
III /2008 tentang Rekam medis pasal 10 ayat 1 bahwa isi rekam medis
pasien tersebut berobat. Oleh karena itu petugas harus teliti untuk tidak
hambatan dalam mengelola berkas rekam medis dan mencari berkas rekam
medis terjadi duplikasi (1,44%) dari 30 berkas rekam medis yang diteliti di
rekam medis.
2
3
Berdasarkan hasil survey awal yang telah dilakukan oleh peneliti saat
tahun 2018 peneliti mendapati adanya duplikasi berkas rekam medis yang
Dari uraian diatas, maka peneliti tertarik ingin mengambil judul “Analisis
Kayu.
3
4
a. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai topik pengembangan ilmu
b. Manfaat Praktis
Sebagai masukan bahan pertimbangan pihak Puskesmas untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
2.1.1 Puskesmas
5
6
(PERMENKES NO 269/MENKES/PER/III/2008)
6
7
kedokteran gigi
kerahasiannya.
MENKES /PER/III/2008).
7
8
baik dan benar, tidak akan tercipta tertib administrasi Rumah sakit
1. Bagi Pasien
8
9
kesehatan.
kesehatan.
(Rustiyanto, 2009)
lain:
a. Aspek Administrasi
Di dalam berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi,
9
10
b. Aspek Medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena
kendali biaya.
c. Aspek Hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena
keadilan.
d. Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena
e. Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian karena
10
11
f. Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian karena
g. Aspek Dokumentasi
11
12
pasien.
medic pasien.
12
13
pasien yang diperiksa di unit rawat jalan dan rawat inap. Setiap
pelayanan baik di unit rawat jalan, rawat inap dapat membuat rekam
a. Identitas pasien
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
a. Identitas Pasien
13
14
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
tertentu
penciri yang unik (berbeda antara satu dengan lainnya) pada berkas
rekam medis agar bisa dengan cepat dan tepat ditemukan dan
14
15
1. Sentralisasi
kekurangannya.
2. Desentralisasi
15
16
angka akhir atau dua angka akhir digite terakhir. Hal ini digunakan
16
17
berlaku
Indonesia
7. Bila seorang bayi yang baru lahir hingga saat pulang belum
17
18
maka nama yang digunakan adalah namanya saat ini. Maka hanya
namanya sekarang.
3. Petunjuk Silang
dari satu nomor rekam medis maka berkas rekam medis nomor
18
19
sakit. Jika lima kali maka ia akan mendapat lima nomor yang
19
20
suatu rumah sakit. Dan berkas rekam medis pasien tersebut akan
2.1.16 Duplikasi
mempunyai dua atau lebih berkas ekam medis dengan nomor rekam
20
21
21
22
nama organisasi
organisasi
22
23
(Luthan, 2010)
yang diberikan.
bagian filing dan sistem penjajaran berkas menjadi salah satu penyebab
23
24
inap.
rekam medis terjadi duplikasi (1,44%) dari 30 berkas rekam medis yang
24
25
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Taylor, dalam Sujarweni 2014 Penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan
25
26
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek
2018.
b. Sampel
26
27
2014). Maka dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah berkas
a. Lokasi
b. Waktu penelitian
1. Pra- Lapangan
a. Menyusun rancangan
b. Memilih lapangan
c. Mengurus Perijinan
f. Menyiapkan instrumen
2. Lapangan
b. Pengumpulan data
27
28
3. Pengolahan data
a. Reduksi data
b. Display data
d. Kesimpulan akhir
a. Variabel penelitian
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu
penelitian ini yaitu Sumber Daya Manusia yang terkait dengan proses
b. Definisi Konsep
Table 1
28
29
dalam memenuhi
2. Duplikasi
Duplikasi data rekam medis adalah keadaan dimana
(PERMENKES NO 269/MENKES/PER/III/2008
1. Interview (Wawancara)
29
30
2. Pengamatan (Obervasi)
3. Dokumentasi
30
31
1. Data primer
2. Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang didapat dari catatan, buku, majalah
sebagainya. Data yang diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu
31
32
1. Reduksi data
2. Penyajian Data
3. Penarikan Kesimpulan
Penilaian dan hasil akhir faktor penyebab duplikasi berkas rekam medis di
sebelumnya.
BAB IV
32
33
- Kelurahan Srijaya
1. Kelurahan Srijaya
33
34
1. Kelurahan Srijaya
Pada tahun 2010 bulan April Puskesmas Punti Kayu terbagi lagi
a. Kelurahan Srijaya
Palembang
Telpon : 0812-7837-7648
Email : puskesmas_puntikayu@yahoo.com
34
35
prima
35
36
A. Data Geografi
Luas wilayah kerja Puskesmas Punti Kayu : 1079,25 Ha, yang terdiri
36
37
B. Data Bangunan
No Uraian Keterangan
5 Jumlah Kelurahan 2
6 Jumlah RT/RW
C. Transfortasi
37
38
D. Sarana Komunikasi
yaitu : puskesmas_puntikayu@yahoo.com
4.2 Pembahasan
tentang Rekam medis pasal 10 ayat 1 bahwa isi rekam medis mengandung
tersebut berobat. Oleh karena itu petugas harus teliti untuk tidak terjadinya
mengelola berkas rekam medis dan mencari berkas rekam medis itu di rak
Palembang.
38
39
cara manual setelah itu baru di input data base melalui komputer
pasien yang sudah berobat oleh sebab itu terjadi kekeliruan ataupun
1. Pendaftaran Pasien
rekam medis”
“Bisa, karena ketika pasien awal pertama kali berobat diberikan kartu
39
40
padahal setiap berobat wajib membawa kartu berobat dan juga setiap
karena itu petugas membuat berkas rekam medis yang baru. Dan
2. Ruang Penyimpanan
dua orang yaitu Sri Alfiyah dan Santi Sartika. Masing-masing mereka
40
41
Palembang”
petugas membuat berkas rekam medis yang baru karena berkas rekam
yang salah tata letak. Karena berkas rekam medis yang sudah
masih ada yang berhamburan di atas meja dan belum di catat di buku
41
42
medis.
baik perusahaan atau instuisi. Selain itu, SDM juga merupakan faktor
organisasi.
42
43
organisasi
maksimal.
Kinerja bersal dari kata job performance atau actual performance yang
diberikan padanya.
43
44
kuantitas atau kualitas suatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan
atau lebih berkas rekam medis dengan nomor rekam medis yang sama
44
45
BAB V
45
46
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang faktor duplikasi berkas
1. dimulai dari proses pendaftaran yaitu pasien yang sering tidak membawa
kartu berobat dan mengatakan pada petugas belum pernah berobat sehingga
2. Dan pada saat proses penyimpanan berkas rekam medis petugas yang
petugas membuat berkas rekam medis yang baru karena berkas rekam medis
5.2 Saran
46
47
1. penulis dapat menyarankan bahwa saat pasien tidak membawa kartu berobat
petugas dapat meminjam Kartu pengenal atau kartu keluarga pasien yang
belum pernah berobat dan sebaiknya petugas pendaftaran juga harus lebih
aktif lagi dalam menanyakan identitas pasien khususnya tanggal lahir dan
2. Dan diharapkan agar petugas menggunakan tracer secara efektif agar misfile
DAFTAR PUSTAKA
47
48
Depkes RI. 2006. Buku Pedoman dan Penyelenggaraan Prosedur Rekam Medis
Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Effendi. 2005 Dalam Novita Indria Irianti. 2014. Kualitas Pelayanan Kesehatan
Di Puskemas Desa Tukung Ritan Kecamatan Tabang Kabupaten Kutai
Kartanegara. Jurnal Administrasi Negara. Volume 5. Nomor 3: 2014:
1665-1679
Febriawati, H., dan Yandrizal. 2018. Manajemen Dan Peran Puskesmas Sebagai
Gatekeeper. Yogyakarta: Gosyen Publishing
48
49
Karlina, D., Putri, I,A., dan Santoso, D,B. 2016. Kejadian Misfile Dan Duplikasi
Berkas Rekam Medis Sebagai Pemicu Ketidaksinambungan Data
Rekam Medi. Jurnal Kesehatan Vokasional. Volume 1. Nomor 1:
Oktober 2016: 44-52
49