Anda di halaman 1dari 11

PENYEARAH GELOMBANG

Dewi Magfira Sari1, Agung Putra2, Ayu Kartika3, Nurfitri Aningsi4,


Serli Yuniar5

Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin
12345

Makassar
Email: dewimagfirasari2053@gmail.com

ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan dengan judul Penyearah Gelombang yang bertujuan
untuk memahami prinsip kerja dari suatu rangkaian setengah gelombang, menetahui cara
menghitung besaran-besaran yang berkaitan pada rangkaian penyearah gelombang,
mengetahui fungsi dioda sebagai penyearah gelombang, mengetahui pengaruh pemasangan
kapasitor pada keluaran untuk rangkaian penyearah gelombang, mengetahui cara menentukan
besar tegangan riak dan tegangan keluaran hasil penyearahan dan filter pada penyearah
gelombang, mengetahui cara menentukan variabel-variabel yang dapat diukur dan dihitung
pada penyearah gelombang sebelum dan setelah difilter, dan mengetahui cara menghitung
regulasi tegangan (Voltage-Regulation) penyearah gelombang. Adapun alat dan bahan yang
digunakan pada percobaan ini adalah osiloskop sinar katoda, voltmeter, transformator
step-down, diode penyearah, elektrolit condensator, resistor, kabel penghubung dan kabel
colokan. Berdasarkan pada grafik yang ditampilkan osiloskop untuk setiap pengukuran
tegangan input, tegangan output dan tegangan riak dapat dilihat bahwa pada pengukuran
tegangan input, osiloskop menunjukkan gelombang sinusoidal kemudian untuk outputnya
hanya tempat melewatkan gunung dari sinus dan menghambat fase lembahnya. Adapun hasil
pengukuran untuk tegangan riak yaitu setelah disaring dengan kapasitor elektrolit maka
keluaran yang dihasilkan akan menjadi halus karena rangkaian penyearah setengah
gelombang hanya memiliki banyak riak. Semakin besar kapasitansi elektrolit condensator
yang digunakan maka keluarannya akan semakin halus. Berdasarkan hasil percobaan yang
telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa percobaan ini sesuai dengan teori yaitu penyearah
setengah gelombang merupakan sistem penyearah untuk mengubah tegangan arus AC
menjadi tegangan DC dengan menggunakan karakteristik prinsip kerja dioda penyearah.
Selain itu, kapasitor juga menyaring keluaran dengan banyak riak (ripple). Percobaan
penyearah setengah gelombang dilakukan tiga kali proses pengambilan data. Pertama
pengambilan data tegangan input (Vin) dari CRO diperoleh 12 V yang ditampilkan dalam
bentuk gambar dan pada osiloskop diperoleh 9 skala. Kedua pengambilan data tegangan
output dari CRO diperoleh 6V yang ditampilkan dalam bentuk gelombang sedangkan pada
osiloskop diperoleh sebesar 7 skala. Ketiga pengambilan data tegangan riak digunakan tiga
kapasitor yang bermuatan 4,7 μF diperoleh hasil 8 skala, muatan 22 μF diperoleh hasil 7
skala dan 100 μF diperoleh hasil 6 skala.
Kata Kunci: Gelombang, Penyearah, Penyearah Setengah Gelombang, dan Penyearah
Gelombang Penuh.

JFT | 1
1. PENDAHULUAN
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi, dimana gelombang
dapat diartikan sebagai usikan atau gangguan yang merambat. Dalam kehidupan
sehari-hari fenomena melempar batu ke dalam air akan menimbulkan gelombang di
permukaan air merupakan aplikasi dari gelombang Gelombang merupakan fenomena
perambatan energi, dimana gelombang dapat diartikan sebagai usikan atau gangguan
yang merambat. Dalam kehidupan sehari-hari fenomena melempar batu ke dalam air
akan menimbulkan gelombang di permukaan air merupakan aplikasi dari gelombang
(Achmad, 2018).
Rangkaian penyearah merupakan rangkaian yang mengubah arus bolak-balik
(AC) menjadi arus searah (DC). Rangkaian penyearah ada dua macam, yaitu
rangkaian penyearah setengah gelombang dan rangkain penyearah gelombang penuh.
Rangkaian penyearah dapat dibuat dengan memanfaatkan dioda. Penyearah setengah
gelombang menggunakan satu dioda, sedangkan penyearah gelombang penuh
mengunakan dioda bridge (Arpin, 2020).
Penyearah (Rectifier) adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber
arus bolak-balik (AC) menjadi sinyal sumber arus searah (DC). Gelombang Ac yang
berbebntuk gelombang sinus hanya dapat dilihat dengan alat ukur CRO. Rangkaian
rectifier banyak menggunakan transformator step-down yang digunakan untuk
menurunkan tegangan sesuai dengan perbandingan transformasi transformator yang
digunakan. Penyearah dibedakan menjadi 2 jenis, penyearah setengah gelombang dan
penyearah gelombang penuh, sedangkan untuk penyearah gelombang penuh
dibedakan menjadi penyearah gelombang penuh dengan center tap (CT) dan
penyearah gelombang penuh dengan menggunakan diode bridge (Fathur, 2020).
Rangkaian penyearah setengah gelombang mendapat masukan dari sebuah
sekunder trafo yang berupa sinyal AC. Prinsip kerja penyearah setengah gelombang

JFT | 2
adalah bahwa pada saat sinyal input berupa siklus positif maka diode menjadapt bias
maju, sehingga arus mengalir ke beban, dan sebaliknya apabila sinyal input berupa
sinyal negatif maka diode mendapat bias mundur sehingga arus tidak dapat
mengalir (Arpin, 2020).
Rangkaian penyearah setengah gelombang dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1: Penyearah Setengah Gelombang


Apabila tegangan input berbentuk sinus, dapat dituliskan:
Vi = Vm sin ω t untuk 0 < t < T/2 … (1)
Apabila bebannya bersifat resistif, maka bentuk gelombang output-nya adalah
seperti pada gambar di atas. Bentuk gelombang output Vo, apabila dituliskan secara
matematik adalah sebagai berikut:
V0(t) = Vm sin ω t untuk 0 < t < T/2
… (2)
V0(t) = 0 untuk T/2 < t < T (T = 2π/ω)

Penyearah setengah gelombang merupakan rangkaian penyearah yang paling


sederhana, yaitu yang terdiri dari satu diode. Rangkaian penyearah setengah
gelombang memperoleh masukan dari sekunder trafo yang berupa tegangan
berbentuk sinus, Vi = Vm Sin wt (Zuhal, 2004).
Rangkaian penyearah gelombang penuh adalah penyearah yang
mengonversikan kedua siklus positif dan negatif dari sinyal AC menjadi sinyal DC
yang berdenyut. Rangkaian penyearah gelombang penuh juga bisa dibuat dengan
memakai trafo centre tapped. Penyearah gelombang penuh dipakai untuk
merektifikasi keluaran AC dari sebuah lilitan sekunder trafo step-down 230 12 V
(Fandliondi, dkk., 2019).

JFT | 3
Rangkaian penyearah gelombang penuh yang menggunakan rangkaian
jembatan (bridge) dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2: Penyearah Gelombang Penuh


Bentuk gelombang yang terjadi pada output dapat dilihat pada gambar diatas.
Terbentuknya tegangan dari penyearah gelombang penuh dengan menggunakan
rangkaian jembatan, dapat dijelaskan dengan memperhatikan gambar di atas. Pada
setengah siklus positif (0-T/2) diode D 1 dan D3 konduksi on dan menghasilkan
gelombang output setengah siklus seperti gambar di atas.
Selanjutnya, untuk setengah siklus negatif (T/2 dan T), maka diode D 2 dan D4
konduksi dan mengkasilkan gelombang seperti pada gambar di bawah. Gelombang
yang terjadi adalah positif, sebab titik A adalah nol, dan titik B adalah positif. Pada
penyearah gelombang penuh, faktor ripple lebih kecil daripada faktor-faktor pada
penyearah setengah gelombang di mana faktor ripple untuk penyearha gelombang
penuh adalah 48,4%. Makin kecil faktor ripple, makin baik hasil tegangan DC
(tegangan DC makin besar). Jadi terbukti, bahwa penyearah gelombang penuh lebih
baik daripada penyearah setengah gelombang (Zuhal, 2004).

Gambar 3: Penyearah Gelombang Penuh dengan Siklus Negatif

JFT | 4
2. METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Percobaan ini dilakukan pada hari Selasa, 24 Oktober 2022 pukul
08.00-09.30 WITA bertempat di Laboratorium Elektronika, Jurusan Fisika Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin makassar.

Alat dan Bahan


Komponen yang digunakan pada percobaan ini adalah osiloskop sinar katoda
(CRO), voltmeter digital, transformator, dioda penyearah, elektrolit condensator
(EICO), resistor, kabel penghubung, kabel colokan dan cup listrik.

Prosedur Percobaan
Adapun prosedur kerja pada percobaan ini adalah pertama-tama merangkai kit
percobaan seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 4: Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang

Setelah yakin bahwa rangkaian telah benar, hubungkan input salah satu
channel osiloskop dengan termal (Vin) dari rangkaian untuk memperoleh tampilan
gelombang puncak ke puncak (Vpp). Catat hasil pengamatan anda ini sebagai nilai
tegangan Vpp dan gambar bentuk gelombangnya di atas kertas grafik semilog atau
foto secara langsung tampilan bentuk gelombangnya dengan kamera. Kemudian
hubungkan input salah satu channel dari voltmeter digital dengan terminal input (Vin)
dari rangkaian untuk memperoleh tegangan input (Vrms) dari voltmeter. Catat nilai
tegangan masukan (Vrms). Lalu pindahkan probe osiloskop ke output (Vout)
rangkaian untuk mengamati tampilan keluaran. Catat ini sebagai tegangan keluaran
(Vout) dan gambar bentuk gelombangnya. Sekarang gunakan voltmeter untuk

JFT | 5
mengukur tegangan keluaran dari rangkaian. Catat sebagai nilai tegangan DC (VDC).
Terakhir tambahkan kapasitor pada keluaran dengan mempralelkan pada resistor, dan
catat hasil pengukuran riak (Vp-p) penunjukan osiloskop, amati perubahan tampilan
gelomban akibat perubahan kapasitor dan gambarkan bentuk gelombang kemudian
bandingkan hasilnya dengan pperhitungan:
1 … (3)
V r ( p− p )− V → ( V m = tegangan maksimum CRO )
f RL C m

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Pengamatan
a. Tegangan Sumber (Vsumber1) =3V
Tegangan Input
Vin (Vp-p) dari CRO =7V
Vin (rms) dari Voltmeter = 3,564 V
Tegangan Output
Vout (Vp-p) dari CRO =4V
Vout (VDC) dari voltmeter = 1,235 V
Tegangan Riak
Vr (p-p)1 dari CRO C1 = 1000 μF = 4 V

b. Tegangan Sumber (Vsumber1) = 4,5 V


Tegangan Input
Vin (Vp-p) dari CRO = 10 V
Vin (rms) dari Voltmeter = 4,98 V
Tegangan Output
Vout (Vp-p) dari CRO =5V
Vout (VDC) dari voltmeter = 2,198 V
Tegangan Riak
Vr (p-p)1 dari CRO C1 = 1000 μF = 5 V

JFT | 6
c. Tegangan Sumber (Vsumber1) =6V
Tegangan Input
Vin (Vp-p) dari CRO = 12 V
Vin (rms) dari Voltmeter = 6,62 V
Tegangan Output
Vout (Vp-p) dari CRO =7V
Vout (VDC) dari voltmeter = 5,72 V
Tegangan Riak
Vr (p-p)1 dari CRO C1 = 1000 μF = 7 V
Tabel 1. Menggunakan Dioda
No. Tegangan Sumber Grafik

1. 3V

2. 4,5 V

3. 6V

Tabel 2. Menggunakan Resistor


No. Tegangan Sumber Grafik

1. 3V

JFT | 7
2. 4,5 V

3. 6V

Tabel 3. Menggunakan Kapasitor


No
Tegangan Sumber Grafik
.

1. 3V

2. 4,5 V

3. 6V

JFT | 8
Pembahasan
Penyearah (Rectifier) adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber
arus bolak-balik (AC) menjadi sinyal sumber arus searah (DC). Gelombang Ac yang
berbebntuk gelombang sinus hanya dapat dilihat dengan alat ukur CRO. Rangkaian
rectifier banyak menggunakan transformator step-down yang digunakan untuk
menurunkan tegangan sesuai dengan perbandingan transformasi transformator yang
digunakan (Fathur, 2020).
Percobaan penyearah setengah gelombang dilakukan tiga kali proses
pengambilan data. Pertama pengambilan data tegangan input (Vin) dari CRO
diperoleh 12 V yang ditampilkan dalam bentuk gambar dan pada osiloskop diperoleh
9 skala. Kedua pengambilan data tegangan output dari CRO diperoleh 6V yang
ditampilkan dalam bentuk gelombang sedangkan pada osiloskop diperoleh sebesar 7
skala. Ketiga pengambilan data tegangan riak digunakan tiga kapasitor yang
bermuatan 4,7 μF diperoleh hasil 8 skala, muatan 22 μF diperoleh hasil 7 skala dan
100 μF diperoleh hasil 6 skala.
Berdasarkan pada grafik yang ditampilkan osiloskop untuk setiap pengukuran
tegangan input, tegangan output dan tegangan riak dapat dilihat bahwa pada
pengukuran tegangan input, osiloskop menunjukkan gelombang sinusoidal kemudian
untuk outputnya hanya tempat melewatkan gunung dari sinus dan menghambat fase
lembahnya. Adapun hasil pengukuran untuk tegangan riak yaitu setelah disaring
dengan kapasitor elektrolit maka keluaran yang dihasilkan akan menjadi halus karena
rangkaian penyearah setengah gelombang hanya memiliki banyak riak. Semakin
besar kapasitansi elektrolit condensator yang digunakan maka keluarannya akan
semakin halus. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa percobaan ini sesuai dengan teori yaitu penyearah setengah gelombang
merupakan sistem penyearah untuk mengubah tegangan arus AC menjadi tegangan
DC dengan menggunakan karakteristik prinsip kerja dioda penyearah. Selain itu,
kapasitor juga menyaring keluaran dengan banyak riak (ripple).

JFT | 9
4.
5. SIMPULAN
Prinsip kerja pada penyearah setengah gelombang yaitu pada saat
transformator mengalirkan polaritas positif pada anoda maka dioda dalam keadaan
panjar maju yang artinya arus akan diloloskan, kemudian pada saat transformator
mengalirkan polaritas negatif pada anoda, maka dioda dalam keadaan panjar mundur
yang artinya arus tidak mengalir. Besaran-besaran yang diukur dan dihitung pada
penyearah gelombang adalah tegangan puncak (Vp) yang di peroleh dari nilai
tegangan puncak ke puncak (Vpp) di bagi dua, tegangan efektif (Vrms) yang
diperoleh dari nilai tegangan puncak (Vp) di bagi dengan akar dua, tegangan riak Vr
(p-p1) di peroleh dari tegangan maksimum CRO yang di bagi dengan spesifikasi
resistor, komponen dan frekuensi gelombang, bayangan rata-rata DC dan AC di
peroleh dari tegangan maksimum dikurangi tegangan riak yang di bagi dua dengan
regulasi tegangan di peroleh dari tegangan tanpa beban di kurangi tegangan dengan
beban kemudian di kali 100%.
Fungsi dioda sebagai penyearah gelombang yaitu untuk mengubah arus bolak
balik menjadi arus searah dimana pada percobaan ini dioda hanya dapat melewatkan
arus dalam satu arah saja dalam bentuk setengah gelombang. Penyearah pemasangan
kapasitor yaitu kapasitor yang dipasang pada rangkaian akan menyaring atau
menghasilkan keluaran yang kasar sehingga keluaran yang berbentuk adalah
berbentuk ripple. Untuk menghitung besar tegangan riak hasil filter Vr (p-p) yaitu
dengan cara (Vin) dibagi dengan dua, nilai frekuensi, nilai hambatan R dan nilai
kapasitor (c) sedangkan untuk menghitung tegangan keluaran (VDC) yaitu
mengurangkan tegangan maksimum (Vin) dikali dengan tegangan riak Vr
(p-p) kemudian dibagi dua. Untuk menghitung regulasi tegangan (VR) yaitu dengan
mengurangi bayangan tanpa beban (VNI) dengan tegangan dengan beban (VEL) lalu
dibagi dengan bayangan tanpa beban (VNI) kemudian hasilnya dikali dengan 100%.

JFT | 10
6. DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Zahri. (2018). Gelombang. Bandung: CV Media Sains Indonesia.


Arpin, Risal Mantofani. (2020). Skematik Rangkaian Penyearah Setengah
Gelombang pada Rangkaian Elektronika Analog. Dewantara. J. Tech 1,
no.2 : 22-24.
Fandliondi, dkk. (2019). Simulasi dan Pembuatan Rangkaian Penyearah Gelombang
Penuh dengan Trafo Center Tapped dengan Memakai Perangkat Lunak LT
SPICE. Jurnal Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer 2,
no.1 : 23-28.
Fathur. (2020). Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan. Diandra Kreatif,
Yogyakarta.
Pranata, dkk. (2020). Peningkatan Kualitas SDM Bagi Calon Guru Fisika Melalui
Media Praktikum Komponen Elektronika Pasif dan Aktif. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Khatulistiwa 3, no. 2 : 46-60.
Prasetyo, dkk. (2022). Media Pembelajaran Komponen Elektronika Menggunakan
Teknologi Augmented Reality untuk Mata Kuliah Elektronika Dasar. Jurnal
Informatika dan Rekaya Perangkat Lunak 3, no.1 : 31-42.
Zuhal. (2004). Prinsip Dasar Elektromagnetik. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

JFT | 11

Anda mungkin juga menyukai