Anda di halaman 1dari 19

JURNAL

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA 1

JUDUL PERCOBAAN :PENYEARAH GELOMBANG PENUH

HARI / TANGGAL PERC. :JUM’AT, 03 DESEMBER 2021

NAMA :CINDI REGITA CAHYANI


NIM :60400120012
JURUSAN :FISIKA
KELOMPOK :III (KETIGA)
ASISTEN :MUH. WAQIATUL HASAN

LABORATORIUM FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2021

JFT | 1
PENYEARAH GELOMBANG PENUH

Cindi Regita Cahyani1

Jurusan1 fisika, Fakultas2 Sains dan Teknologi, Universitas3 Islam Negeri Alauddin
Makassar

Email: cindyregita04@gmail.com

Kata kunci : ABSTRAK


Gelombang, Dioda, Telah dilakukan percobaan dengan judul percobaan
Penyearah Penyearah Gelombang Penuh. Pada percobaan ini bertujuan
gelombang penuh untuk memahami prinsip kerja dari suatu rangkaian
penyearah gelombang penuh, untuk mengukur dan
menghitung besaran-besaran yang berkitan pada
rangkaian penyearah gelombang penuh, untuk
memahami fungsi dioda sebagai penyearah gelombang,
untuk mengetahui pengaruh pemasangan kapasitor pada
keluaran untuk rangkaian penyarah gelombang penuh,
untuk menentukan besar riak tegangan dan regangan
keluaran hasil penyearahan dan filter pada penyearah
gelombang penuh. Untuk menghitung regulasi tegangan
(Voltafe-Regulation) penyearah gelombang. Rangkaian
penyearah gelombang penuh adalah penyearah yang
mengonversikan kedua siklus positif dan negative dari
sinyal AC menjadi sinyal DC yang berdenyut.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dengan
data-data yang didapatkan maka hal tersebut sesuai
dengan teori yaitu semakin besar nilai kapasitas
kapasitornya maka semakin kecil nilai tegangan riaknya
begitu pula sebaliknya semakin kecil nilai kapasitas
kapasitornya maka semakin besar nilai tegangan
riaknya. Maka dari data yang didapatkan tegangan riak
yang didapatkan saat nilai kapasitas kapasitornya 330
μF menghasilkan tegangan 2 V dan saat nilai kapasitas
kapasitornya 100μF menghasilakan tegangan 3 V
sehingga tegangan riak bergantung pada nilai kapasitor
yang digunakan.

JFT | 2
1. PENDAHULUAN
Penyearah gelombang (rectifier) adalah bagian dari power supply/catu daya
yang berfungsi untuk mengubah sinyal tegangan AC (alternating current) menjadi
tegangan DC (direct current). Komponen utama dalam penyearah gelombang adalah
dioda yang dikonfigurasikan secara forward bias. Dalam sebuah power supply
tegangan rendah, sebelum tegangan AC tersebut diubah menjadi tegangan DC maka
tegangan AC tersebut perlu diturunkan menggunakan transformator step down. Ada 3
bagian utama dalam penyearah gelombang pada suatu power supply yaitu, penurun
tegangan (transformer), penyearah gelombang/rectifier dan filter (Inriya, 2008).
Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang mengubah
geombang sinus AC menjadi deretan pulsa DC. Ini merupakan dasar atau langkah
awal untuk memperoleh arus DC yang halus yang dibuttuhkan oleh suatu peralatan
elektronika. Bentuk dari suatu rangkaian penyearah pada rangkaian ini ialah
rangkaian penyearah gelombang penuh (Malvino, 2004).
Rangkaian penyearah gelombang penuh adalah penyearah yang
mengonversikan kedua siklus positif dan negative dari sinyal AC menjadi sinyal DC
yang berdenyut. Rangkaian penyearah gelombang penuh juga bisa dibuat dengan
memakai trafo centre tapped. Penyearah gelombang penuh dipakai untuk
merektifikasi keluaran AC dari sebuah lilitan sekunder trafo stepdown 230/12 V [1].
LTSPICE adalah sebuah bahasa simulasi yang kuat dan digunakan untuk
mengimplementasikan rangkaian untuk hasil simulasi (Inriya, 2008).
Penyearah gelombang penuh merupakan untai yang mengubah ragam
gelombang bolak-balik menjadi searah pada seluruh siklus gelombang. Sedangkan
penyearah setengah gelombang adalah untai yang mengubah ragam gelombang
bolak-balik menjadi searah pada separuh siklus gelombang. Penyearah gelombang
penuh juga disebut penyearah rangkap atau ganda biasanya juga disebut penyearah
jembatan oleh dioda (Bambang, 1993).
Penerapan dioda semikonduktor dalam bidang elektronika sangatlah luas. Hal
ini karena sifat dioda yang sangat mendasar yaitu hanya dapat melewatkan arus

JFT | 3
dalam satu arah saja. Rangkaian penyearah merupakan penerapan dioda yang sangat
penting untuk dibahas lebih dahulu. Sesuai dengan bentuk gelombang outputnya,
maka penyearah terdapat dua macam yaitu setengah gelombang dan gelombang
penuh (Herman, 2011),
Menurut Herman (2011), rangkaian penyearah gelombang penuh ada dua
macam, yaitu dengan menggunakan trafo CT (center tap) dan dengan sistem
jembatan.

Gambar 1. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh dengan Trafo CT


(Sumber : Herman, 2011)
Terminal sekunder dari trafo CT mengeluarkan dua buah tegangan keluaran yang
sama tetapi fasenya berlawanan dengan titik CT sebagai titik tengahnya. Kedua
keluaran ini masing-masing dihubungkan ke D1 dan D2, sehingga saat D1 mendapat
sinyal siklus poaitif maka D2 mendapat sinyal siklus negatif dan sebaliknya. Dengan
demikian, D1 dan D2 hidupnya bergantian. Namun karena arus i1 dan i2 melewati
tahanan beban (RL) dengan arah yang sama, maka iL menjadi satu arah. Terlihat
dengan jelas bahwa rangkaian penyearah gelombang penuh ini merupakan gabungan
dua buah penyearah setengah gelombang yang hidupnya bergantian setiap setengah
siklus. Sehingga arus maupun tegangan rata-ratanya adalah dua kali dari penyearah
setengah gelombang.

JFT | 4
Menurut Widodo (2002), penyearah gelombang penuh yang lain adalah untai
jembatan seperti berikut.

Gambar 2. Penyearah gelombang penuh dengan untai jembatan


(Sumber : Widodo, 2002)
Pada separuh siklus pertama bila bagian atas dari kumparan sekunder transformator
bertegangan positif, maka arus mengalir lewat D1, R, D4 dan kembali ke bagian
bawah kumparan sekunder. Pada separuh siklus berikutnya arus mengalir dari bagian
bawah kumparan sekunder lewat D2, R. D3 dan kembali kebagian atas kumparan
sekunder. Keuntungan untai ini adaiah ukuran transformator lebih kecil karena tanpa
titik sadap tengah tetapi diode yang diperlukan menjadi empat buah.
Berdasarkan uraian diatas maka hal yang melatarbelakangi percobaan ini
adalah untuk memahami prinsip kerja dari suatu rangkaian penyearah gelombang
penuh. Untuk mengukur dan menghitung besaran-besaran yang berkitan pada
rangkaian penyearah gelombang penuh. Untuk memahami fungsi dioda sebagai
penyearah gelombang. Untuk mengetahui pengaruh pemasangan kapasitor pada
keluaran untuk rangkaian penyarah gelombang penuh. Untuk menentukan besar riak
tegangan dan regangan keluaran hasil penyearahan dan filter pada penyearah
gelombang penuh. Untuk menghitung regulasi tegangan (Voltafe-Regulation)
penyearah gelombang.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Jumat, 02 Desember 2021 di
Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Jurusan Fisika Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

JFT | 5
2.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu osiloskop sinar katoda
(CRO), voltmeter digital, trafo/transformator step down, diode penyearah, dioda
jembatan (dioda bridge), elektrolit condensator (EICO), resistor, kabel penghubung,
kabel colokan + cup listrik, dan kertas grafik.
2.3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini, yaitu:
a. Penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda.
Perlu diingat bahwa cara nilai spesifikasi masing-masing komponen yang
digunakan. Langkah pertama yaitu memperhatikan kit rangkaian penyearah
gelombang penuh yang telah disiapkan, mengenali setiap bagian pada kit tersebut dan
membandingkan dengan skema rangkaian dibawah ini:

Gambar 3. Penyearah Gelombang Penuh dengan Dua Dioda


(Sumber : Tim Dosen, 2021)
Selanjutnya menghubungkan salah satu channel osiloskop dengan terminal
input (Vin) dari rangkaian untuk memperoleh tampilan gelombang puncak ke puncak
(Vpp, p dan menggambar bentuk gelombangnya (atau foto secara langsung tampilan
bentuk gelombang dengan kamera). Kemudian menghubungkan input salah satu
channel dari voltmeter digital dengan terminal input (V in) dari rangkaian untuk
memperoleh tegangan input (Vrms) dari voltmeter. Mencatat nilai tegangan masukan
(Vrms). Selanjutnya memindahkan probe osiloskop ke output (Vout) rangkaian untuk
mengamati tampilan keluaran. Catatlah ini sebagai tegangan keluaran (V out) dan

JFT | 6
gambar bentuk gelombangnya. Sekarang gunakan voltmeter untuk mengukur
tegangan keluaran dari rangkaian. Catat sebagai nilai tegangan dc (Vdc). Mengulangi
kegiatan diatas dengan memparalel hambatan beban dengan sebuah kapasitor
elektrolit (Elco), dan mencatat hasil pengukuran tegangan riak (Vrpp) penunjukkan
osiloskop, amati perubahan tampilan gelombang akibat penambahan kapasitor dan
menggambar bentuk gelombangnya kemudian bandingkan hasilnya dengan
perhitungan. Ulangilah kegiatan tersebut dengan menggunakan kapasitor yang
berbeda.
b. Penyearah gelombang penuh dengan dioda jembatan
Merangkai kit percobaan seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 4. Penyearah Gelombang Penuh Dioda Jembatan


(Sumber : Tim Dosen, 2021)
Untuk pengambilan datanya sama dengan prosedur kerja dari penyearah gelombang
penuh dengan dua dioda.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil Pengamatan
1. Penyearah Gelombang Penuh dengan Dua Dioda
Tegangan Input
Vin VP-P dari CRO = 8V
Vin (rms) dari voltmeter = 12,74 V
Tegangan Output
Vout VP-P dari CRO = 4V
Vout VDC dari voltmeter = 5,46 V

JFT | 7
Tegangan Riak
Vr (p-p)1 CRO C1 = 220 µF = 1,5 V
Vr (p-p)2 CRO C2 = 3300 µF = 0,5 V
2. Penyearah Gelombang Penuh dengan Dioda Jembatan
Tegangan Input
Vin VP-P dari CRO = 8V
Vin (rms) dari voltmeter = 12,79 V
Tegangan Output
Vout VP-P dari CRO = 6V
Vout VDC dari voltmeter = 5,11 V
Tegangan Riak
Vr (p-p)1 CRO C1 = 330 µF = 2 V
Vr (p-p)2CRO C2 = 100 µF = 3V
3.2 Grafik
a. Penyearah Gelombang Penuhdengan Dua Dioda

Vinp-p dari CRO

Vout p-p dari CRO

JFT | 8
Vr (p-p)1CRO C1

Vr (p-p)2 CRO C2
b. Penyearah Gelombang Penuh dengan Dioda Jembatan

Vinp-p dari CRO

Vout p-p dari CRO

JFT | 9
Vr (p-p)1CRO C1

Vr (p-p)2 CRO C2

3.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dengan data-data yang
didapatkan maka hal tersebut sesuai dengan teori yaitu semakin besar nilai kapasitas
kapasitornya maka semakin kecil nilai tegangan riaknya begitu pula sebaliknya
semakin kecil nilai kapasitas kapasitornya maka semakin besar nilai tegangan
riaknya. Makadari data yang didapatkan tegangan riak yang didapatkan bergantung
pada nilai kapasitor yang digunakan.
Berdasarkan grafik yang ditunjukkan oleh Osiloskop Sinar katoda (CRO)
untuk setiap tegangan input, tegangan output dan tegangan riak pada penyearah
gelombang penuh baik dengan dua diode maupun dengan diode jembatan, dapat
dilihat bahwa pada pengukuran tegangan input menunjukkan gelombang transversal
yang memiliki nilai yang sangat besar, sedangkan pada pengukuran tegangan output
menunjukkan gelombang transversal yang memiliki nilai yang kecil. Sementara untuk
pengukuran tegangan riak dengan kapasitor rendah menunjukkan gelombang yang
mendekati nol atau kapasitor keluaran yang dihasilkan dihaluskan sedangkan untuk

JFT | 10
kapasitor yang tinggi menunjukkan menghasilkan kapasitor keluaran yang akan
semakin halus.
4. KESIMPULAN
Prinsip kerja dari suatu rangkaian penyearah gelombang penuh adalah
tegangan yang berbentuk gelombang sinusoidal yang terdiri dari sinyal gelombang
negatif yaitu berupa gelombang yang bernilai positif saja karena terdapat dioda yang
menyerahkan arus AC menjadi DC.Besaran-besaran yang diukur pada penyearah
gelombang penuh yaitu tegangan output (Vout), tegangan input (Vin) serta tegangan
riak, sedangkan besaran yang dihitung yaitu Vrms, Vp, tegangan ripple riak, VDC, dan
Vr atau regulasi tegangan.
Fungsi dioda sebagai penyearah gelombang penuh yaitu dioda bekerja dengan
menyearahkan tegangan denganarus bolak-balik (AC) menjadi arus searah
(DC).Pengaruh kapasitor pada rangkaian penyearah gelombang penuh yaitu sebagai
filter atau pelapis tegangan sebelum kebeban. Kapasitor yang dipasang pada
rangkaian akan menyaring dan menghaluskan keluaran yang masih kasar sehingga
keluaran yang berbentuk adalah keluaran yang berbentuk ripple. Pada rangkaian
penyearah gelombang penuh semakin besar nilai kapasior yang digunakan, maka
keluarannya akan semakin halus.
Untuk menghitung besar riak dan tegangan keluaran hasil penyearah dan filter
pada penyearah gelombang penuh yaitu: Pada besaran tegangan riak yaitu
Vm
Vr ( p−p )= dan untuk besaran tegangan keluaran yaitu VDC
2F RC1
Vr ( p− p)
¿ Vm− . Sedangkan untuk menghitung Regulasi tegangan pada penyearah
2
gelombang penuh dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai
Vnl−Vfl
berikut :Vm= x 100 % .
Vfl

JFT | 11
5. DAFTAR PUSTAKA

Bambang. 1993. Elektronika 1. Jakarta : Depdikbud.

Herman Dwi Surjono. (2011). Elektronika : Teori dan Penerapan. Jawa Timur :
Cerdas Ulet Kreatif.

Inriya, Ewit. 2008. ElektronikaDasar. Jakarta: Erlangga.

Malvino, Albert Paul. 2004. Prinsip-Prinsip Elektronika. Jakarta: Selemba.

Widodo, Sri Thomas.2002.Elektronika Dasar.Jakarta : Salemba Teknika.

JFT | 12
LAMPIRAN
A. Lampiran Analisis Data
Telah dilakukan praktikum penyearah gelombang penuh.
1. Penyearah gelombang penuh 2 dioda
Tegangan Input
Vin VP-Pdari CRO = 8V
Vin (rms) dari voltmeter = 12,74 V
Tegangan Output
Vout VP-P dari CRO = 4V
Vout VDC dari voltmeter = 5,46 V
Tegangan Riak
Vr (p-p)1 CRO C1 = 220 µF = 1,5 V
Vr (p-p)2CRO C2 = 3300 µF = 0,5 V
2. Penyearah gelombang penuh dengan dioda jembatan (bridge diode) :
Tegangan Input
Vin VP-P dari CRO = 8V
Vin (rms) dari voltmeter = 12,79 V
Tegangan Output
Vout VP-P dari CRO = 6V
Vout VDC dari voltmeter = 5,11 V
Tegangan Riak
Vr (p-p)1 CRO C1 = 330 µF = 2 V
Vr (p-p)2CRO C2 = 100 µF = 3 V
B. Analisis Data
1. Penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda
C1 = 220 µF = 0,00022 F

JFT | 13
C2 = 3300 µF = 0,0033 F
R = 220 Ω

Tegangan Input
Vin VP-Pdari CRO = 8V
Vin (rms) dari voltmeter = 12,74 V
Tegangan Output
Vout VP-P dari CRO = 4V
Vout VDC dari voltmeter = 5,46 V
Tegangan Riak
Vr (p-p)1 CRO C1 = 220 µF = 1,5 V
Vr (p-p)2CRO C2 = 3300 µF = 0,5 V
a. Menghitung tegangan rata-rata osiloskop
Vpp =Vin CRO
=8V
VPP
VP =
2
8V
=
2
=4V
Vp
Vrms=
√2
4
=
√2
= 2,83 V
b. Menghitung tegangan ripple riak
F = 50 HZ
Vin
Vr (p-p)1=
2. F . R . C1

JFT | 14
1,5
=
2 ( 50 ) . ( 100 ) . (0,00022)
1,5
=
2,2
= 0,68 V
Vin
Vr (p-p)2 =
2. F . R . C2
2V
=
2. ( 50 ) . ( 100 ) .(0,0033)
1
=
33
= 0,03 V
c. Menghitung VOC dan VER hasil akhir
Vr ( p−p)1
VOC 1 =V ¿ −
2
0,68
=1,5−
2
= 3,5 – 0,34
=3,16 V
Vr ( p−p)2
VOC 2 =V ¿ −
2
0,03
=2−
2
= 2 – 0,015
= 1,985 V
d. Menghitung regulasi tegangan
Vnl−Vfl
Vr = ×100 %
Vfl
12,74−5,46
= ×100 %
5,46
7,28
= ×100 %
5,46

JFT | 15
= 1,33×100 %
= 133%
2. Penyearah gelombang penuh dengan dioda jembatan
C1 = 330 µF = 0,00033 F
C2 = 100 µF = 0,0001 F
R = 100 Ω

Tegangan Input
Vin VP-Pdari CRO = 8V
Vin (rms) dari voltmeter = 12,79 V
Tegangan Output
Vout VP-P dari CRO = 6V
Vout VDC dari voltmeter = 5,11 V
Tegangan Riak
Vr (p-p)1 CRO C1 = 330 µF = 2 V
Vr (p-p)2CRO C2 = 100 µF = 3 V
a. Menghitung tegangan rata-rata osiloskop
Vpp =Vin CRO
=8V
VPP
VP =
2
8V
=
2
=4V
Vp
Vrms=
√2
4
=
√2
= 2,83 V
b. Menghitung tegangan ripple riak

JFT | 16
F = 50 HZ
Vin
Vr (p-p)1=
2. F . R . C1
2
=
2 ( 50 ) . ( 100 ) . (0.00033)
2
=
3,3
= 0,60 V
Vin
Vr (p-p)2 =
2. F . R . C2
3
=
2. ( 50 ) . ( 100 ) .(0.0001)
3
=
1
=3V
c. Menghitung VDC dan VEF hasil akhir
Vr ( p−p)1
VOC 1 =V ¿ −
2
0,60
=2−
2
= 2 – 0,3
= 1,7 V
Vr ( p−p)2
VOC 2 =V ¿ −
2
3
=3−
2
= 3 – 1,5
= 1,5 V
d. Menghitung regulasi tegangan
Vnl−Vfl
Vr = ×100 %
Vfl

JFT | 17
12,79−5,11
= × 100 %
5,11
7,68
= ×100 %
5,11
= 1,5 ×100 %
= 150 %

C. Lampiran Gambar

No Nama Alat dan Komponen Gambar Fungsi

Untuk menampilkan
Osiloskop
1. tegangan dan arus dalam
Sinar Katoda (CRO)
bentuk gelombang.

Untuk mengukur besar


2. Multimeter digital tegangan listrik yang ada di
sutau rangkaian listrik.

Untuk menyalurkan energi


Trafo/Transformator step
3. listrik ke tegangan rendah
down
maupun ke tegangan tinggi.
Untuk penyearah arus
4. Dioda penyearah
AC ke arus DC.

Dioda jembatan (diode Untuk penyearah bolak-balik


5.
bridge) AC menjadi arus searah DC.

JFT | 18
Untuk mengetahui nilai
Elektrolit condensator kapasitas sebuah elco
6.
(ELCO) didalam satuan ʮf (mikro
farad).
Untuk penghambat arus
7. Resistor
listrik.

8. Untuk menghubungkan arus


Kabel penghubung
listrik.

Untuk menghubungkan suatu


9. Kabel colokan-Cup listrik alat listrik atau rangkaian
lainnya.

JFT | 19

Anda mungkin juga menyukai