Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

KE- 2

PENYEARAH FULL WAVE,FULL BRIDGE TRAVO ENGKEL

DAN TAPIS KAPASITOR

DISUSUN OLEH :

Gina Mardiah

2220501049

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TIDAR

2023
LAPORAN
SESUAI NAMA MATAKULIAH PRAKTIKUM

Diisi Mahasiswa Praktikan


Nama Praktikan Gina Mardiah
NPM 2220105049
Rombel 03
Penyearah full wave,full bridge travo engkel
Judul Praktikum
dan tapis kapasitor
Tanggal Praktikum 28 februari 2023
Diisi Asisten Praktikum
Tanggal Pengumpulan

Catatan

PENGESAHAN NILAI

Diperiksa oleh : Disahkan oleh :

Asisten Praktikum Dosen Pengampu

(Putri Novi Liana Nugroho) (Risky Via Yuliantari, S.Pd., M.Eng.)

LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
2023
28 februari
Tanggal Praktikum
(Penyearah full wave,full bridge travo 2023
engkel dan tapis kapasitor )
Tanggal Pengumpulan 7 maret 2023

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu mengetahui rangkain penyearah full wave dan
rangkain full bridge dengan tapis kapasitor
2. Mahasiswa mampu mengetahui perbedaan dari rangkain penyearah
full wave dan rangkain penyearah full bridge
3. Mahasiswa mampu merangkai kedua rangkain tersebut
II. DASAR TEORI
Penyearah gelombang penuh (full wave) adalah teknik penyearah yang
disempurnakan dari rangkaian penyearah setengah gelombang sebagai
pengumpamaan jika pada rangkain setengah gelombang , pada bagian
puncak posit fada yang kosong , dan pada rangkain gelombang penuh ini,
puncak posotif yang hilang tersebut akan terisi.
Komponen yang dipakai pada praktikum kali ini adalah dioda . diode
bridge yang merupakan Komponen untuk penyearah gelombang penuh
(full wave rectifier ) ini adalah penyearah yang sering digunakan dalam
rangkain pencatu daya (power supply).
Pengertian lain dari penyearah gelombang penuh (full wave rectifier)
adalah system penyearah yang menyearahkan semua siklus gelombang
sinus menggunakan dua blok diode ( satu blok dioda bisa berupa satu atau
beberapa diode yang di parallel) yang bekerja secara komplemen .satu
diode bekerja pada fase siklus positif dan satu diode bekerja pada fase
negatif. Dengan itu penyearah gelombang penuh menggunakan
transformator center tap (CT) yang memiliki dua buah output sinyal AC
dengan fase berkebalikan dan mengghasilkan tegangan DC dengan riak
(ripple) yang lebih sedikit dibandingkan penyearah setengah
gelombang .penyebabnya adalah gelombang dihasilkan lebih rapat yaitu
hasil penggabungan dari siklus sinyal sinus positif dan siklus sinyal sinus
negatifyang telah di balik menjadi siklus positif.
1. Prinsip kerja penyearah gelombang penuh
Sebuah rangkaian penyearah gelombang penuh dibangun dari
sebuah transformator CT dengan dua diode penyearah. Fungsi
transformator CT adalah menghasilkan dua buah sinyal sinus
dengan fase yang berkebalikan . satu lilitan menghasilkan fase yang
sama dengan input dan satu lilitan yang lain menghasilkan fase
yang berkebalikan dari sinyal inputan .

Gambar 1 Rangkaian penyearah gelombang penuh dibangun dari


sebuah transformator CT dengan dioda penyearah
Dengan dua sinyal AC yang saling berbeda maka kedua diode yang
masing - masing berfungsi sebagai penyearah setengah gelombang
dapat bekerja secara bergantian. Satu dioda menyearahkan siklus
positif dari lilitan atas dan satu dioda kemudian ganti
menyearahkan siklus positif dari lilitan bahwa yang merupakan
balikan fasa dari siklus negatif sinyal input AC.

Gambar 2 output dari penyearah gelombang penuh


Output dari penyearah gelombang penuh yang lebih rapat dari
penyearah setengah gelombang menyebabkan riak(ripple) yang ada
pada output tegangan DC menjadi lebih kecil . Akibat output dari
penyearah gelombang penuh menjadi lebih stabil dari penyearah
setengah gelombang. Perhitungan tegangan DC pada penyarah
gelombang penuh bisa dikatakan dua kali dari penyeaarah setengah
gelombang .
2. Penyearah menggunakan filter kapasitor
Rangkaian penyearah dengan filter kapasitor merupakan rangkain
yang digunkan untuk menyearahkan gelombang AC menjadi
gelombang DC. Rangkaian ini menggunakan diode.pada
prinsipnya arus AC terdiri dari dua sisi gelombang yaitu sisi
positif dan sisi negatif yang bolak – balik ( gelombang sinusoidal).
Sisi positif gelombang dari arus AC yang masuk ke diode akan
menyebabkan diode menjadi bias maju (forword bias ) sehingga
melewatkannya , sedangkan sisi negative gelombang arus AC
yang masuk akan menjadikan diode dalam keadaan bias mundur
(reverse bias) sehingga menghambat sinyal negative tersebut .
tegangan yang dihasilkan oleh rangkaian penyearah ini belum
benar – benar rata, sehingga digunkan kapasitor sehingga filter
untuk menekan ulang ( ripple) yang terjadi pada proses penyearah
gelombang AC.

Gambar 3 Rangkain full wave rectifier dengan filter kapasitor


Tegangan keluar yang dihasilkan dari rangkain rictifer dengan
filter kapasitor ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

VFC = VL – (2.VD )
VL = Vrms X √ 2
Dimana :
VFC merupakan tegangan keluaran dari filter kapasitor
VL merupakan tegangan awal setelah diberi beban
Vrms merupakan tegangan root mean square
VD merupakan tegangan internal dari diode yaitu 0,7 volt untuk
silicon
3. Pengukuran dengan alat ukur osiloskop
Osiloskop adalah salah satu alat ukur besaran listrik yang dapat
memproyeksikan atau menampilkan bentuk tegangan listrik
terhadap perubahan waktu.
Manfaat osiloskop adalah digunakan sebagai alat ukur frekuensi
sinyal yang terisolasi . Digunakan sebagai alat ukur untuk
mengatahui tegangan listrik dan realisasinya terhadap waktu.
Bagian – bagian dan fungsi osiloskop :
1. Tombol power ON /OFF berfungsi untuk menghidupkan dan
mematikan osiloskop
2. Lampu indikator berfungsi untuk sebagai indikasi osiloskop
dalam keadaan on ( lampu hidup) atau off (lampu mati)
3. Rotation berfungsi untuk mengatur posisi tampilan garis pada
layar agar tetap berada pada posisi horizontal untuk mengukur
rotation ini, biasanya harus menggunakan obeng untuk
memutarnya .
4. Intensity digunakan untuk mengatur kecerahan tampilan
bentuk gelombang agar mudah dilihat
5. Focus digunakan untuk mengatur penampilan bentuk
gelombang sehingga tidak kabur .
6. Cal digunakan untuk kalibrasi tegangan peak to peak (VP-P)
atau tegangan puncak ke puncak
7. Position digunakan untuk mengatur posisi vertikal (masing-
masing saluran atau channel memiliki pengaturan position)
8. Inv atau invert saat tombol invert ditekan sinyal input yang
bersangkutan akan dikembalikan
9. Sakelar volt / div saklar ini digunakan untuk memilih besarnya
tegangan per cm (volt / div) pada layar osiloskop.
10. Variable berfungsi variabel pada osiloskop adalah untuk
mengatur kepekaan atau sensitivitas arah vertikal pada saluran
atau channel yang bersangkutan.
11. AC - DC pilihan AC digunakan untuk mengukur sinyal AC,
sinyal input yang mengandung DC akan ditahan atau diblokir
oleh sebuah kapasitor.
12. Gnd jika tombol diaktif maka terminal input akan terbuka,
input yang bersumber dari penguat internal osiloskop akan
ditanahkan (Grounded)
13. Vertical input CH-1 sebagai vertikal input untuk saluran 1 atau
channel 1
14. Vertical input CH-2 sebagai vertikal input untuk saluran 2
atau channel 2
15. Saklar mode saklar mode pada umumnya terdiri dari 4 pilihan
yaitu CH-1 CH-2 DUAL dan ADD
CH-1 digunakan untuk menampilkan tampilan bentuk
gelombang saluran 1 atau channel 1
CH2 untuk tampilan bentuk gelombang saluran 2 atau channel
2
DUAL untuk menampilkan bentuk gelombang saluran 1( CH-
1) atau saluran 2 (CH2) secara bersamaan
ADD digunakan untuk menjumlahkan kedua masukkan
saluran atau saluran secara aljabar hasil penjumlahannya akan
menjadi satu gambar bentuk gelombang pada layar .
16. X10 MAG untuk pembesaran (magnification) frekuensi hingga
10 kali lipat
17. Position digunakan untuk penyetelan tampilan kiri – kanan
pada layer
18. XY digunakan input saluran 1 akan menjadi axis x dan input
saluran 2 akan menjadi axis Y
19. Sakelar time/div digunakan untuk memilih skala besaran
waktu dari suatu periode atau persatu kotak cm pada layer
osiloskop
20. Tombol cal (time / div) digunkan untuk kalibrasi time / div
21. Variable berfungsi untuk mengatur kepekaan time / div
22. GND adalah konektor yang dihubungkan ke ground (tanah)
23. Tombol CHOP dan ALT , chop adalah menggunakan
potonagn dari saluran 1 dan saluran 2 . ALT atau alternate
adalah menggunakan saluran 1 dan saluran secara bergantian
24. HOLD OFF digunkan untuk mendiamkan gambar pada layer
osiloskop
25. Level digunkan untuk mengatur gambar yang diperoleh
menjadi diam atau tidak bergerak
26. Tombol NORM dan AUTO
27. Tombol LOCK
28. Sakelar COUPLING menujukan hubungan dengan sinyal
searah (DC) atau bolak balik (AC)
29. Sakelar SOURCE penyesuai pemilih sinyal
30. TRIGER ALT
31. SLOPE
32. EXT triger yang dikendalikan dari rangkaian di luar osiloskop
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Tabel 1 Alat yang digunakan dalam melakukan praktikum

No. Alat Spesifikasi/merk Jumlah

1. Osiloskop Min 3 chanel 1

2. Probe Osiloskop - 2

3. Projek board - 1

4. Multimeter Analog 1
B. Bahan
Tabel 2 Bahan yang digunakan dalam melakukan praktikum

No. Komponen Spesifikasi Jumlah

1. Dioda Bridge Minimal 3A 1

2. Kapasitor 10 uF/25v, 1unit


100uF/25v,dan
1000uF/25v

3. Resistor 100k/0,5W 1

4. Kabel jumper Kawat tunggal 1m

5. Kabel jumper Kawat serabut 1m


merah dan hitam

6. Capit Buaya Merah dan hitam 1

IV. METODE PRAKTIKUM


1. Menyiapkan alat dan bahan yang di butuhkan
2. Memasang diode bridge pada projek board
3. Menghubungkan output dari transformator ke bagian input dioda yang
biasanya yang ditandai dengan tulisan AC
4. Memasang kapasitor yang mau di ujicoba
5. Menghidupkan osiloskop dan menghubungkan kabel osiloskop yang
berbentuk japit buaya ke ke negative yang ada dioda dan berbentuk
bolpen ke bbenda yang akan di ukur
6. Melihat hasil yang tertampil pada layer osiloskop dan mencatat serta
menggambar gelombang nya .
V. HASIL DAN ANALIS
Pada praktikum kali ini kita melakukan percobaan dari dua rangkaian
yaitu rangkain full wave dan rangkain full bridge dengan tapis kapasitor .
prinsip kerja rangkain yang akan dibuat dan diuji dengan tegangan jala –
jala listrik sebesar 220VRMS masuk ke kumparan primer trafo melalui kabel
steker . Trafo menurunkan tegangan PLN dari 220VRMS ke tegangan
24VRMS AC.Perbandingan tegangan dari kumparan primer dengan
kumparan sekunder trafo yaitu 9,16:1. Tegangan 24VRMS AC akan
diserahkan dengan menggunakan dioda bridge sehingga menjadi DC
dengan nilai tegangan puncak 33.94 VDC.

Gambar 4 Rangkaian full wave


Tegangan pada rangkain ini sesuai dengan perhitungan dengan rumus VDC
= VRMS x √ 2. Pengukuran dilakukan menggunakan multimeter .
multimeter yang digunakan adalah multimeter digital .pengukuran
dilakukan dengan posisi saklar multimeter pada ACV 200V .hasil
pengukuran di sajikan pada tabel berikut.

Tabel 3. hasil uji coba rangkain tanpa kapasitor

Vin Trafo (Vrms) Vout Trafo (Vrms) Vout Dioda (Vavg)

232 V 232V 206V

Berikut adalah tegangan AC yang keluar dari dari trafo .


Gambar 5 gelombang yang dihasilkan
Gambar 5 diambil dengan menggunakan osiloskop. gelombang yang
dihasilkan masih sempurna dikarenakan tidak menggunakan filter
kapasitor .

Gambar 6. Rangkaian penyearah full bridg


Dalam rangkain ini menggunakan filter yaitu kapasitor . kapasitor
berfungsi menyimpan energi listrik dalam bentuk medan listrik .
Berikut hasil percobaan yangdilakukan menggunakan osiloskop dan
multimeter.
Tabel 4 hasil ujicoba rangkaian penambahan filter kapasitor

No VR Output figur
Vout Trafo R1 C
. Load
(draw it)
1 100K 10uF 30,5V
23,6V

2 100K 100uF 30,5V


23,6V

3 100K 1000u 30,5V


23,6V F

Setelah melihat hasil output dari tabel di atas kita dapat melihat perbedaan
gelombang dari berbagai besar besaran kapasitor. Semakin besar kapasitor
semakin kecil gelombang dan semakin terlihat datar gelombang itu dikarenakan
besarnya kapasitor semakin besarnya tegangan yang dapt di simpan. Dan tegangan
ripple menurun dan menghasilkan gelombang makin terlihat kecil.

VI. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa rangkain
penyearah full wave dan rangkain full bridged memiliki perbedaan yaitu
penyearah full wave penyearah yang tidak menggunakan kapasitor
sedangkan rangkain full bridged penyearah menggunakan kapasitor
sebagai filternya . merangkai dari rangkaiyan tersebut hamper sama yang
membedakan nya hanya pemakaian kapasitor . dengan menggunakan
beberapa kapasitor , merangkai ini menggunakan resistor 100k yang
berfungsi memberikan beban dan hambatan .
VII. DAFTAR PUSTAKA
Surjono,Herman Dwi .2007. Elektronika Teori dan Penerapan .Jember.
Cerdas ulet dan Kreatif.
Alaydrus,M . 2011

Anda mungkin juga menyukai