KE- 2
DISUSUN OLEH :
Gina Mardiah
2220501049
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
2023
LAPORAN
SESUAI NAMA MATAKULIAH PRAKTIKUM
Catatan
PENGESAHAN NILAI
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu mengetahui rangkain penyearah full wave dan
rangkain full bridge dengan tapis kapasitor
2. Mahasiswa mampu mengetahui perbedaan dari rangkain penyearah
full wave dan rangkain penyearah full bridge
3. Mahasiswa mampu merangkai kedua rangkain tersebut
II. DASAR TEORI
Penyearah gelombang penuh (full wave) adalah teknik penyearah yang
disempurnakan dari rangkaian penyearah setengah gelombang sebagai
pengumpamaan jika pada rangkain setengah gelombang , pada bagian
puncak posit fada yang kosong , dan pada rangkain gelombang penuh ini,
puncak posotif yang hilang tersebut akan terisi.
Komponen yang dipakai pada praktikum kali ini adalah dioda . diode
bridge yang merupakan Komponen untuk penyearah gelombang penuh
(full wave rectifier ) ini adalah penyearah yang sering digunakan dalam
rangkain pencatu daya (power supply).
Pengertian lain dari penyearah gelombang penuh (full wave rectifier)
adalah system penyearah yang menyearahkan semua siklus gelombang
sinus menggunakan dua blok diode ( satu blok dioda bisa berupa satu atau
beberapa diode yang di parallel) yang bekerja secara komplemen .satu
diode bekerja pada fase siklus positif dan satu diode bekerja pada fase
negatif. Dengan itu penyearah gelombang penuh menggunakan
transformator center tap (CT) yang memiliki dua buah output sinyal AC
dengan fase berkebalikan dan mengghasilkan tegangan DC dengan riak
(ripple) yang lebih sedikit dibandingkan penyearah setengah
gelombang .penyebabnya adalah gelombang dihasilkan lebih rapat yaitu
hasil penggabungan dari siklus sinyal sinus positif dan siklus sinyal sinus
negatifyang telah di balik menjadi siklus positif.
1. Prinsip kerja penyearah gelombang penuh
Sebuah rangkaian penyearah gelombang penuh dibangun dari
sebuah transformator CT dengan dua diode penyearah. Fungsi
transformator CT adalah menghasilkan dua buah sinyal sinus
dengan fase yang berkebalikan . satu lilitan menghasilkan fase yang
sama dengan input dan satu lilitan yang lain menghasilkan fase
yang berkebalikan dari sinyal inputan .
VFC = VL – (2.VD )
VL = Vrms X √ 2
Dimana :
VFC merupakan tegangan keluaran dari filter kapasitor
VL merupakan tegangan awal setelah diberi beban
Vrms merupakan tegangan root mean square
VD merupakan tegangan internal dari diode yaitu 0,7 volt untuk
silicon
3. Pengukuran dengan alat ukur osiloskop
Osiloskop adalah salah satu alat ukur besaran listrik yang dapat
memproyeksikan atau menampilkan bentuk tegangan listrik
terhadap perubahan waktu.
Manfaat osiloskop adalah digunakan sebagai alat ukur frekuensi
sinyal yang terisolasi . Digunakan sebagai alat ukur untuk
mengatahui tegangan listrik dan realisasinya terhadap waktu.
Bagian – bagian dan fungsi osiloskop :
1. Tombol power ON /OFF berfungsi untuk menghidupkan dan
mematikan osiloskop
2. Lampu indikator berfungsi untuk sebagai indikasi osiloskop
dalam keadaan on ( lampu hidup) atau off (lampu mati)
3. Rotation berfungsi untuk mengatur posisi tampilan garis pada
layar agar tetap berada pada posisi horizontal untuk mengukur
rotation ini, biasanya harus menggunakan obeng untuk
memutarnya .
4. Intensity digunakan untuk mengatur kecerahan tampilan
bentuk gelombang agar mudah dilihat
5. Focus digunakan untuk mengatur penampilan bentuk
gelombang sehingga tidak kabur .
6. Cal digunakan untuk kalibrasi tegangan peak to peak (VP-P)
atau tegangan puncak ke puncak
7. Position digunakan untuk mengatur posisi vertikal (masing-
masing saluran atau channel memiliki pengaturan position)
8. Inv atau invert saat tombol invert ditekan sinyal input yang
bersangkutan akan dikembalikan
9. Sakelar volt / div saklar ini digunakan untuk memilih besarnya
tegangan per cm (volt / div) pada layar osiloskop.
10. Variable berfungsi variabel pada osiloskop adalah untuk
mengatur kepekaan atau sensitivitas arah vertikal pada saluran
atau channel yang bersangkutan.
11. AC - DC pilihan AC digunakan untuk mengukur sinyal AC,
sinyal input yang mengandung DC akan ditahan atau diblokir
oleh sebuah kapasitor.
12. Gnd jika tombol diaktif maka terminal input akan terbuka,
input yang bersumber dari penguat internal osiloskop akan
ditanahkan (Grounded)
13. Vertical input CH-1 sebagai vertikal input untuk saluran 1 atau
channel 1
14. Vertical input CH-2 sebagai vertikal input untuk saluran 2
atau channel 2
15. Saklar mode saklar mode pada umumnya terdiri dari 4 pilihan
yaitu CH-1 CH-2 DUAL dan ADD
CH-1 digunakan untuk menampilkan tampilan bentuk
gelombang saluran 1 atau channel 1
CH2 untuk tampilan bentuk gelombang saluran 2 atau channel
2
DUAL untuk menampilkan bentuk gelombang saluran 1( CH-
1) atau saluran 2 (CH2) secara bersamaan
ADD digunakan untuk menjumlahkan kedua masukkan
saluran atau saluran secara aljabar hasil penjumlahannya akan
menjadi satu gambar bentuk gelombang pada layar .
16. X10 MAG untuk pembesaran (magnification) frekuensi hingga
10 kali lipat
17. Position digunakan untuk penyetelan tampilan kiri – kanan
pada layer
18. XY digunakan input saluran 1 akan menjadi axis x dan input
saluran 2 akan menjadi axis Y
19. Sakelar time/div digunakan untuk memilih skala besaran
waktu dari suatu periode atau persatu kotak cm pada layer
osiloskop
20. Tombol cal (time / div) digunkan untuk kalibrasi time / div
21. Variable berfungsi untuk mengatur kepekaan time / div
22. GND adalah konektor yang dihubungkan ke ground (tanah)
23. Tombol CHOP dan ALT , chop adalah menggunakan
potonagn dari saluran 1 dan saluran 2 . ALT atau alternate
adalah menggunakan saluran 1 dan saluran secara bergantian
24. HOLD OFF digunkan untuk mendiamkan gambar pada layer
osiloskop
25. Level digunkan untuk mengatur gambar yang diperoleh
menjadi diam atau tidak bergerak
26. Tombol NORM dan AUTO
27. Tombol LOCK
28. Sakelar COUPLING menujukan hubungan dengan sinyal
searah (DC) atau bolak balik (AC)
29. Sakelar SOURCE penyesuai pemilih sinyal
30. TRIGER ALT
31. SLOPE
32. EXT triger yang dikendalikan dari rangkaian di luar osiloskop
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Tabel 1 Alat yang digunakan dalam melakukan praktikum
2. Probe Osiloskop - 2
3. Projek board - 1
4. Multimeter Analog 1
B. Bahan
Tabel 2 Bahan yang digunakan dalam melakukan praktikum
3. Resistor 100k/0,5W 1
No VR Output figur
Vout Trafo R1 C
. Load
(draw it)
1 100K 10uF 30,5V
23,6V
Setelah melihat hasil output dari tabel di atas kita dapat melihat perbedaan
gelombang dari berbagai besar besaran kapasitor. Semakin besar kapasitor
semakin kecil gelombang dan semakin terlihat datar gelombang itu dikarenakan
besarnya kapasitor semakin besarnya tegangan yang dapt di simpan. Dan tegangan
ripple menurun dan menghasilkan gelombang makin terlihat kecil.
VI. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa rangkain
penyearah full wave dan rangkain full bridged memiliki perbedaan yaitu
penyearah full wave penyearah yang tidak menggunakan kapasitor
sedangkan rangkain full bridged penyearah menggunakan kapasitor
sebagai filternya . merangkai dari rangkaiyan tersebut hamper sama yang
membedakan nya hanya pemakaian kapasitor . dengan menggunakan
beberapa kapasitor , merangkai ini menggunakan resistor 100k yang
berfungsi memberikan beban dan hambatan .
VII. DAFTAR PUSTAKA
Surjono,Herman Dwi .2007. Elektronika Teori dan Penerapan .Jember.
Cerdas ulet dan Kreatif.
Alaydrus,M . 2011