Anda di halaman 1dari 4

PERCOBAAN 6 PENYEARAH DAN CATU DAYA

Angeline Shane Kurniawan (082011733013)


Dosen : Imam Sapuan, S.Si., M.Si
Tanggal Percobaan : 09/11/2021
FIE209 – Elektronika Analog (Praktikum)
S1 Teknik Biomedis – Universitas Airlangga Surabaya

Abstrak dapat diuraikan dalam deret Fourier dengan


Percobaan 6 penyearah dan catu daya bagian pertama bentuk gelombang sinusoidal [2]. Terdapat dua
bertujuan untuk mengukur hambatan keluaran suatu jenis sistem penyearah gelombang yang paling
transformator, menyusun rangkaian dioda sebagai seding digunakan, yakni penyearah setengah
penyearah tegangan setengah gelombang atau gelombang dan penyearah gelombang penuh.
gelombang penuh, serta rangkaian catu daya tegangan Pada prinsip kerja rangkaian penyerarah
rata. Hambatan keluaran transformator diperoleh setengah gelombang, sinyal positif dari
dengan menggunakan hubungan pembagi tegangan. gelombang AC melalui transformator diambil dan
Pada rangkaian penyearah setengah gelombang, sinyal dikeluarkan berupa sisi positif dari gelombang AC
masukan positif akan dikeluarkan positif dan sinyal keluar dari transformator. Sementara pada saat
masukan negatif akan menjadi 0. Sedangkan pada transformator memberikan sinyal sisi negatif
rangkaian penyearah gelombang penuh, baik sinyal gelombang AC, maka dioda akan berada dalam
masukan positif maupun negatif, hasil keluarannya akan posisi reverse bias sehingga sinyal sisi negatif
berupa sinyal positif. Dan pada rangkaian catu daya gelombang AC tidak dilewatkan.
tegangan rata, tegangan keluaran akan menjadi rata
pada rentang tertentu.
Kata Kunci : Rangkaian penyearah setengah
gelombang, rangkaian penyearah gelombang penuh,
rangkaian catu daya tegangan rata Gambar 2.1.1. Rangkaian penyearah setengah
gelombang
1. PENDAHULUAN Sedangkan pada rangkaian penyearah
Pada percobaan ke-enam dilakukan percobaan gelombang penuh, dibagi kembali menjadi dua
penyearah dan catu daya. Percobaan kali ini jenis rangkaian yaitu penyearah penuh 4 dioda
dibagi menjadi dua bagian dengan masing-masing dan 2 dioda. Namun, pada percobaan kali ini
terdiri dari dua jenis simulasi. Pada bagian digunakan rangkaian dengan dua dioda.
percobaan yang pertama, dilakukan percobaan Penyearah jenis ini memerluka input dari sebuah
mengenai dioda penyearah dan catu daya transformator khusus yang disebut dengan
tegangan rata. transformator CT (Centre Tapped).
2. STUDI PUSTAKA
2.1. DIODA PENYEARAH
Salah satu rangkaian dasar dalam
elektronika merupakan rangkaian penyearah
gelombang. Komponen utama yang termasuk
dalam rangkaian penyerah gelombang ialah dioda.
Dioda merupakan komponen elektronika yang Gambar 2.1.2. Rangkaian penyearah gelombang
tersusun dari dua jenis semikonduktor, yakni tipe penuh
n (katoda) dan tipe p (anoda). Dioda memiliki Dengan dua sinyal AC yang saling berbeda
fungsi untuk memperbolehkan arus listrik fase, maka kedua dioda akan bekerja secara
mengalir dalam suatu arah dan untuk menahan bergantian untuk menyearahkan setengah
arus dari arah sebaliknya [1]. gelombang. Satu dioda menyearahan siklus positif
Dalam rangkaian penyearah gelombang, dari lilitan atas dan yang satu lagi dari lilitan
arus listrik yang awalnya berupa arus AC akan bawah. Output dari penyearah gelombang penuh
berubah menjadi arus DC. Isyarat yang diproses akan menjadi lebih rapat dibanding setengah
dalam elektronika yakni dengan berbagai bentuk gelombang, sehingga menjadi lebih halus dan
gelombang. Namun, gelombang yang paling dasar lebih stabil.
ialah sinusoidal, sehingga bentuk gelombang
Gambar 2.1.3. Grafik tegangan outpun penyearah
gelombang penuh dengan dua dioda

2.2. CATU DAYA TEGANGAN RATA


Pada rangkaian catu daya tegangan rata,
hampir sama dengan rangkaian penyearah
gelombang penuh. Namun yang membedakan
adalah adanya kapasitor yang berfungsi untuk 3.2. PERHITUNGAN
menyimpan tegangan sehingga penyearah Diketahui :
gelombang menjadi catu daya tegangan rata. 𝑅𝐿 = 10 𝑘Ω = 10 Ω
4

Kapasitor disini berfungsi sebagai filter. Filter


digunakan untuk menekan ripple yang terjaid 𝑉𝑂 = 21, 290 𝑉
pada proses peneyarahan gelombang AC. Jenis 𝑉𝑂𝑇 = 21, 965 𝑉
kapasitor yang paling sering digunakan adalah
Ditanya : 𝑅𝑇
kapasitor ELCO. Penggunaan kapasitor pada
rangkaian tegangan rata adalah agar tegangan Jawab :
𝑅𝐿
gelombang AC lebih rata dan menjadi tegangan 𝑉𝑂 = · 𝑉𝑂𝑇
𝑅𝐿+𝑅𝑇
DC. 4
10
21, 290 = 4 · 21, 965
10 +𝑅𝑇

𝑅𝑇 = 317, 05026 Ω

3.3. SIMULASI

Gambar 2.2.1. Rangkaian penyearah tegangan


rata

3. METODOLOGI DAN DESAIN


3.1. METODOLOGI Gambah 3.3.1. Rangkaian penyearah setengah
3.1.1. DIODA PENYEARAH gelombang

Gambar 3.3.2. Rangkaian penyearah gelombang


penuh

3.1.2. CATU DAYA TEGANGAN RATA


Gambar 3.3.3. Rangkaian Catu Daya Tegangan 4.1. Pada grafik tersebut terlihat bahwa pada saat
Rata input bernilai positif, tegangan keluaran juga
bernilai positif, namun tidak sebesar tegangan
3.4. DAFTAR KEBUTUHAN KOMPONEN masukan. Sedangkan ketika tegangan masukan
Komponen yang dibutuhkan adalah : bernilai negatif, tegangan keluaran akan bernilai
a. Multimeter analog sama dengan 0. Hal ini terjadi karena pada saat
b. Osiloskop sinyal input bernilai negatif, dioda akan berada
c. Dioda dalam kondisi reverse bias, sehingga tidak ada
d. Transformator CT sinyal negatif tidak akan dilewatkan. Melalui
e. Resistor dan Kapasitor percobaan ini, diperoleh data-data untuk mencari
f. Catu Daya (Digital Trainer) hambatan dalam transformator. Didapatkan nilai
g. Kabel penghubung RL adalah sebesar 10kΩ atau setara dengan 104Ω.
4. HASIL DAN ANALISIS Kemudian dari hasil rangkaian melalui simulator
4.1. RANGKAIAN PENYEARAH multisim, didapat nilai VO adalah sebesar 21,290
SETENGAH GELOMBANG V dan VOT adalah sebesar 21,965 V. Dengan
menggunakan rumus pembagi tegangan, diperoleh
nilai hambatan dalam transformator ialah 317,05Ω
.
Kemudian pada percobaan kedua,
dilakukan percobaan penyearah gelombang
penuh. Terdapat dua buah dioda yang
dihubungkan dengan trafo, sumber tegangan, serta
4.2. RANGKAIAN PENYEARAH
resistor. Didapati hasil grafik seperti pada gambar
GELOMBANG PENUH
4.2. dengan garis berwarna biru sebagai tegangan
keluaran dan garis berwarna hijiau sebagai
tegangan masukan. Saat tegangan masukan
berniali positif, hasil keluarannya bernilai positif,
namun tidak sebesar tegangan masukan. Namun
ketika tegangan masuknya bernilai negatif,
tegangan keluarannya menjadi bernilai positif.
4.3. RANGKAIAN CATU DAYA
Hal ini dikarenakan adanya dua dioda yang
TEGANGAN RATA
bekerja secara bergantian. Ketika terminal output
trafo yang terhubung pada D1 memberikan sinyal
gelombang positif dan berada pada kondisi
forward bias, maka terminal output pada D2 akan
memberikan sinyal negatif dan berada pada
kondisi reverse bias. Hal ini berakibat sinyal
positif akan dilewatkan melalui D1. Begitu pula
4.4. PEMBAHASAN
sebaliknya. Pada saat terminal output trafo pada
Praktikum ke-enam yang berjudul
D1 memberikan sinyal negatif dan berada pada
Penyearah dan Catu Daya bertujuan untuk
kondisi reverse bias, maka terminal output pada
mengukur hambatan keluaran suatu transformator
D2 akan memberikan sinyal positif dan berada
serta menyusun rangkaian dioda sebagai
pada kondisi forward bias. Hal ini akan
penyearah tegangan setengah gelombang atau
meloloskan sinyal puncak positif melalui D2
gelombang penuh. Praktikum ke-enam terdiri dari
sehingga pada grafik, nilai tegangan output akan
tiga jenis percobaan, yaitu percobaan penyearah
selalu bernilai positif.
setengah gelombang, percobaan penyearah
Pada percobaan ketiga, dilakukan rangkaian
gelombang penuh, dan percobaan catu daya
catu daya tegangan rata. Rangkaian pada
tegangan rata.
percobaan ketiga hampir sama dengan percobaan
Pada percobaan penyearah setengah
kedua, namun terdapat tambahan kapasitor yang
gelombang, sebuah dioda dihubungkan dengan
berfungsi untuk menyimpan tegangan. Ketika
trafo, sumber tegangan, dan resistor. Didapati
rangkaian dijalankan, dihasilkan grafik 4.3.
hasil gelombang keluaran berwarna biru dan
dengan tegangan keluar berwarna biru dan
tegangan masukan berwarna hijau pada gambar
tegangan masukan berwarna hijau. Terlihat
tegangan keluaran bernilai rata/konstan. Namun
jika kita lihat lebih dalam, terdapat perbedaan
nilai tegangan keluaran dengan selisih yang
sangat sedikit dalam waktu tertentu. Hal ini dapat
terjadi karena kapasitor bergungsi sebagai filter
untuk menekan gangguan ripple yang terjadi apda
proses penyearahan gelombang AC. Penambahan
kapasitor juga bertujuan untuk menjaga tegangan
output berkisar pada nilai tertentu saja. Hal ini
sangat berguna dalam dunia nyata, karena
tegangan output yang bernilai konstan dapat
menyebabkan penggunaan alat lebih maksimal.

5. KESIMPULAN
Dari percobaan di atas, dapat ditarik kesimpulan
berupa :
1. Hambatan keluaran transformator adalah
sebesar 317, 05026 Ω
2. Untuk merangkai rangkaian dioda penyearah
tegangan setengah gelombang, dibutuhkan
sebuah sumber tegangan AC, sebuah
transformator, sebuah dioda, dan sebuah
resistor. Gelombang tegangan keluaran yang
dihasilkan berupa sinyal positif ketika
tegangan masuk bernilai negatif dan nol (0)
untuk tegangan masuk bernilai negatif.
Sedangkan untuk rangkaian penyearah
gelombang penuh, dibutuhkan sebuah
sumber tegangan AC, sebuah transformator,
dua buah dioda, dan sebuah resistor sehingga
gelombang tegangan keluaran yang
dihasilkan akan selalu bernilai positif, ketika
tegangan input bernilai positif maupun
negatif. Dan untuk rangkaian catu daya
tegangan rata, dibutuhkan sebuah sumber
tegangan AC, sebuah transformator, dua buah
dioda, sebuah kapasitor, dan sebuah resistor.
Gelombang tegangan yang dihasilkan akan
tampak rata meski tegangan masukannya
bernilai positif maupun negatif.

DAFTAR PUSTAKA
[1]
Lander, Cyril W. 1993. Power Electronics Third
Edition. London: McGraw-Hill
[2]
Sutrisno. 1986. Elektronika, Teori dan Penerapannya,
Jilid 1. Bandung : Penerbit ITB.

Anda mungkin juga menyukai