Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAYA


SEMESTER V

NOMOR JOBSHEET :2
NAMA JOBSHEET : PENYEARAH 1 FASA GELOMBANG PENUH
KELAS : TL-5B
KELOMPOK : 08
NAMA PRAKTIKAN : MUHAMMAD ELVAN RAFIF NAJIYAH (1803311022)
NAMA PARTNER : MITA ROFIANI (1803311036)
TANGGAL PRAKTIKAN : RABU, 7 OKTOBER 2020
TANGGAL LAPORAN : RABU, 14 OKTOBER 2020

NILAI:

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2020
I. TUJUAN
Setelah selesai percobaan kali ini, diharapkan praktikan dapat:
1. Dapat menggambarkan tegangan dan arus hasil penyearahan.
2. Dapat menggambarkan tegangan dan arus DC dengan berbagai jenis beban.
3. Dapat menghitung tegangan dan arus DC dengan berbagai jenis beban.

II. PENDAHULUAN
Penyearah adalah proses mengkonversi tegangan AC ke tegangan DC dengan
menggunakan komponen elektronika seperti dioda, thyristor, transistor, atau konverter.
Dioda biasa digunakan untuk menyearahkan sumber tegangan AC baik satu phasa
maupun tiga phasa, sehingga diperoleh tegangan DC. Nilai tegangan DC yang
dihasilkan sangat tergantung pada besarnya tegangan AC serta konfigurasi diodanya.
Gelombang yang dihasilkan dapat berupa gelombang setengah maupun gelombang
penuh. Dalam praktek ini digunakan empat buah dioda untuk menyearahkan tegangan
AC, sehingga dihasilkan gelombang penuh DC.
Penyearah gelombang terbagi lagi menajdi 2 yaitu penyearah setengah
terkendali dan penyearah gelombang tak terkendali. Perbedaan pada kedua tipe
penyearah gelombang tersebut terletak pada komponen penyearah yang digunakan
pada rangkaian penyearah,

Penyearah Terkendali
Penyearah terkendali ini memiliki arti yaitu penyearah dapat dipicu pada sudut
penyulutan (α) tertentu sehingga dapat menghasilkan keluaran sesuai dengan yang
diinginkan.

Gambar 2.1 Rangkaian Penyearah gelombang terkendali


Rangkaian penyearah terkendali biasa digunakan komponen penyearah
pengontrol seperti thyristor, SCR, IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor), atau
MOSFET (Metal Oxide Silicon Field Effect Transistor). Untuk memicu komponen
penyearah terkendali tersebut harus sesuai dengan karakteristik masing-masing
komponen, seperti untuk memicu thyristor dibutuhkan arus pemicuan (I trigger).
Penyearah Tak-Terkendali
Penyearah tak-terkendali merupakan kebalikkan dari penyearah terkendali,
penyearah tak terkendali tidak dapat memberikan kita kesempatan untuk mengatur
sudut penyulutan (α).
Penyearah terkendali hanya menggunakan satu atau dua buah dioda pada
rangkaiannya dan diikuti dengan beban, dimana tiap dioda digunakan untuk
menyearahkan setengah gelombang sinusoidal sumber tegangan AC menjadi sumber
tegangan DC.

Gambar 2.2 Rangkaian Penyearah gelombang tak-terkendali


Secara umum penyearah gelombang baik terkendali maupun tak-terkendali
terbagi menjadi 2 yaitu penyearah gelombang penuh dan penyearah setengah
gelombang. Dalam praktek ini digunakan sebuah dioda untuk menyearahkan tegangan
AC,sehingga dihasilkan gelombang setengah (Gambar 2.3)
Gambar 2.3 Gelombang yang dihasilkan oleh rangkaian penyearah gelombang penuh dengan
beban resistif (Lampu)
Penyearah gelombang penuh merubah gelombang sinusoidal penuh yaitu satu
bukit dan satu lembah menjadi satu gelombang penuh yaitu 2 bukit tanpa lembah
(menyearahkan siklus positif dan siklus negatif). Bentuk gelombang yang dihasilkan
dapat berupa dua bukit siklus positif tanpa siklus negatif atau dapat berupa dua bukit
siklus negatif tanpa siklus positif dengan cara membalik posisi dioda dengan posisi
katoda menghadap positif sumber.

Gambar 2.4 Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan gelombang yang dihasilkannya

III. ALAT DAN BAHAN


Pada pecobaan kali ini, praktikan menggunakan:
1. Aplikasi Multisim 5. Komponen sumber AC 120V 50Hz pada
2. Komponen resistor pada Multisim Multisim
3. Komponen induktor pada Multisim 6. Komponen dioda silicon pada Multisim
4. Komponen kapasitor pada Multisim 7. Alat ukur osiloskop 2 channel pada Multisim
8. Komponen wire pada Multisim
IV. DIAGRAM RANGKAIAN

Gambar 4.1 Rangkaian penyearah setengah gelombang


Gambar 4.2 a-e Variasi beban penyearah gelombang penuh
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 4.1 dengan sumber AC 120V 50Hz dan
gambarlah gelombang yang dihasilkan!
2. Variasikan beban R sesuai dengan gambar 4.2 (a) dan gambaralah gelombang
yang dihasilkan!
3. Ubah beban dengan beban variasi lain seperti pada gambar 4.2 (b-c)
4. Ubah beban dengan beban R di seri dengan L dan pasangkan dioda pelepas
seperti tampak pada gambar 4.2 (d).
5. Ubah beban dengan beban R dan pasang kapasitor untuk mengurangi Ripple
tegangan, seperti pada gambar 4.2 (e).

VI. ANALISA PERCOBAAN


Pada percobaan kali ini praktikan melakukan uji coba rangkaian penyearah 1
fasa gelombang penuh yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik gelombang yang
dihasilkan terhadap beban yang dilayani, tegangan rata-rata (tegangan dc) pada masing-
masing beban serta membandingkan hasil percobaan secara teoritis. Pada percobaan
kali ini praktikan menggunakan 3 jenis beban yang dikombinasikan yaitu beban yang
bersifat resistif, kapasitif, dan induktif.
Pada rangkaian pertama dengan beban sebuah lampu, gelombang yang
dihasilkan berupa 1 gelombang penuh tanpa adanya intervensi gelombang karena beban
induktif dan kapasitif karena pada rangkaian 1 ini praktikan hanya menggunakan beban
resistif yaitu berupa lampu bohlam.

Gambar 6.1 Rangkaian 1


Gambar 6.2 gelombang rangkaian 1.
(Merah = Channel A, Biru = Channel B)

Percobaan rangkaian 2 menggunakan beban resistor, dimana rangkaian 2a


menggunakan 1 resistor 33Ω sedangkan rangkaian 2b menggunakan 2 buah resistor 33
Ω yang diparalelkan. Rangkaian 2 ini juga menghasilkan gelombang penyearahan
dengan menyearahkan siklus positif dan siklus negatif. Lagi-lagi dihasilkan gelombang
tanpa intervensi dari beban induktif dan kapasitif karna beban yang digunakan hanyalah
beban resistiff

Gambar 6.3 Rangkaian 2a


Gambar 6.4 gelombang rangkaian 2a
(Merah = Channel A, Biru = Channel B)

Gambar 6.5 Rangkaian 2b


Gambar 6.6 gelombang rangkaian 2b
(Merah = Channel A, Biru = Channel B)

Untuk rangkaian 3 pada percobaan kali ini praktikan menggunakan beban


induktor dengan 3 jenis rangkaian yang berbeda yaitu dengan sebuah beban induktor,
2 buah beban induktor, dan 3 buah beban induktor yang di rangkai secara seri terhadap
dioda. Rangkaian ini menghasilkan gelombang yang hampir mendekati gelombang DC
yaitu gelombang lurus pada hasil penyearahannya yang bergantung pada besarnya nilai
induktor dirangkaian.

Gambar 6.7 Rangkaian 3a


Gambar 6.8 gelombang rangkaian 3a
(Merah = Channel A, Biru = Channel B)

Gambar 6.9 Rangkaian 3b


Gambar 6.10 gelombang rangkaian 3b
(Merah = Channel A, Biru = Channel B)

Gambar 6.11 Rangkaian 3c


Gambar 6.12 gelombang rangkaian 3c
(Merah = Channel A, Biru = Channel B)
Pada gambar gelombang tersebut dapat kita lihat dari rangkaian 3a sampai
rangkaian 3c, rangkaian 3a memiliki gelombang yang mendekati DC namun belum
sempurna, sedangkan rangkaian 3c menghasilkan tegangan DC yang sempurna. Jika
kita lihat pada rangkaian penyearahnya, rangkaian 3c memiliki jumlah nilai induktansi
yang besar yakni 150mH sedangkan rangkaian 3a hanya memiliki nilai induktansi
sebesar 50mH.
Selanjutnya praktikan melakukan percobaan dengan merangkai rangkaian 4
dengan kombinasi beban resistor dan induktor, dimana rangkaian 4a dengan sebuah
resistor dan sebuah induktor yang dirangkai seri. Sedangkan, rangkaian 4b dirangkai
dengan sebuah beban resistor dan 2 buah induktor yang dirangkai secara seri. Praktikan
tidak menggunakan motor sebagai beban (rangkaian 4b) dikarenakan spesifikasi motor
yang belum diketahui atau belum ditentukan oleh pengawas praktik. Karakteristik
beban induktif sebagai filter akan membuat gelombang mendekati DC sempurna.
Pengaplikasian induktor pada rangkaian dapat membuat riak atau ripple pada
gelombang tegangan, pada rangkaian 4 ini dapat kita lihat terjadinya riak pada
gelombang tegangan yang praktikan dapatkan. Akan tetapi, riak yang dihasilkan
mendekati gelombang DC. Impedansi dari total beban yang ada membuat gelombang
yang dihasilkan tidak mendekati gelombang DC sempurna.

Gambar 6.13 Rangkaian 4a

Gambar 6.14 gelombang rangkaian 4a


(Merah = Channel A, Biru = Channel B)
Gambar 6.15 Rangkaian 4c

Gambar 6.16 gelombang rangkaian 4c


(Merah = Channel A, Biru = Channel B)

Selanjutnya praktikan melakukan percobaan untuk mengamati gelombang


tegangan yang dihasilkan dari beban menggunakan rangkaian 5, dengan beban 2 buah
resistor yang dirangkai paralel kemudian dengan sebuah beban induktif yang dirangkai
seri pada salah satu resistor. Pada rangkaian 5 ini ditambahkan sebuah dioda yang diseri
dengan sebuah resistor yang berparalel dengan resistor lainnya (Rs3).
Gelombang yang dihasilkan oleh rangkaian 5 berupa setengah gelombang yang
mendekati gelombang lurus tegangan DC.
Gambar 6.17 Rangkaian 5

Gambar 6.18 gelombang rangkaian 5


(Merah = Channel A, Biru = Channel B)

Untuk percobaan terakhir, praktikan menggunakan rangkaian 6 yaitu rangkaian


dengan beban kapasitif yang di seri dengan R3 dan diparalel dengan R4. Gelombang
yang dihasilkan oleh rangkaian ini yaitu setengah gelombang dengan riak/ripple pada
siklus positifnya.
Gambar 6.19 Rangkaian 6

Gambar 6.20 gelombang rangkaian 6


(Merah = Channel A, Biru = Channel B)

Pada praktikum kali ini dapat kita lihat bahwa beban induktif dan kapasitif
berperan sebagai filter dimana membuat gelombang tegangan menjadi tegangan DC
sempurna.
Dioda bersifat sebagai penyearah, sedangkan induktor dan kapasitor sebagai
filter, semakin besar nilai kapasitor dan induktor yang ada maka akan semakin kecil
pula ripple yang ada (terfilter). Ripple atau riak akan mempengaruhi keluaran tegangan
DC, semakin besar ripple atau riak yang dihasilkan maka akan semakin tidak stabil
tegangan DC yang dikeluarkan
Kapasitor dapat memfilter rangkaian (memperkecil riak) dengan mengandalkan
kemampuannya menyimpan dan melepaskan energi. Ketika tegangan naik maka
kapasitor menyimpan energi tersebut, akan tetapi jika terjadi tegangan menurun
kapasitor akan melepaskan energi yang dikandungnya sehingga terjadilah proses
filterisasi.

VII. TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Hitung tegangan dan arus DC yang dihasilkan dari berbagai macam beban!
2. Apa saja perbedaan antara rangkaian beban 5.2 (c) dengan 5.2 (d) dan 5.2 (e)?
3. Apa fungsi dioda pada gambar 5.2 (d)?
4. Apa fungsi kapasitor dan dioda pada gambar 5.2 (e)?

Jawab:

1. Tegangan dan Arus DC gelombang penuh


𝑉𝑚(𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛) = 𝑉𝑚 − 2𝑉𝑑𝑟𝑜𝑝𝑑𝑖𝑜𝑑𝑎 , Vm = 120V
2 𝑋 𝑉𝑀
𝑉𝑚(𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛) = 120 − 2(0.7) = 118.6 𝑉 𝑉𝐷𝐶 = 𝜋
𝑉𝑚(𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛)
𝐼𝑚(𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛) = 𝑅𝑠 + 𝑅𝐿𝑎𝑚𝑝𝑢

1) Rangkaian 1
1202 𝑉
𝑅𝐿𝑎𝑚𝑝𝑢 = = 144 Ω
100 𝑊

• Tegangan
2 𝑋 118.6
𝑉𝐷𝐶 = = 75.54 𝑉
3.14

• Arus
𝑉𝐷𝐶 75.54
𝐼𝐷𝐶 = = 1+144 = 0.521 𝐴
𝑅𝑠 +𝑅𝐿𝑎𝑚𝑝𝑢

118.6
𝐼𝑚(𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛) = = 0.82 𝐴
1+ 144

2) Rangkaian 2a
R = 33 Ω
• Tegangan
2 𝑋 118.6
𝑉𝐷𝐶 = = 75.54 𝑉
3.14

• Arus
𝑉𝐷𝐶 75.54
𝐼𝐷𝐶 = = 1+33 = 2.22 𝐴
𝑅𝑠 +𝑅
118.6
𝐼𝑚(𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛) = = 3.49 𝐴
1+ 33

3) Rangkaian 2b
1 1 1 33 𝑋 33
= 33 + 33 = = 16.5 Ω
𝑅𝑝 33+33

• Tegangan
2 𝑋 118.6
𝑉𝐷𝐶 = = 75.54 𝑉
3.14

• Arus
𝑉𝐷𝐶 75.54
𝐼𝐷𝐶 = = 1+16.5 = 4.32 𝐴
𝑅𝑠 +𝑅𝑝

118.6
𝐼𝑚(𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛) = = 6.74 𝐴
1+ 16.5

4) Rangkaian 3a
L=50mH 𝑍 = √𝑅 2 + 𝑋𝐿2
XL = 2 𝜋 f x L 𝑍 = √12 + 15.72
= 2 X 3.14 X 50 X 0.05 𝑍 = 15.73 Ω
= 15.7 Ω
• Tegangan
2 𝑋 118.6
𝑉𝐷𝐶 = = 75.54 𝑉
3.14

• Arus
𝑉𝐷𝐶 75.54
𝐼𝐷𝐶 = = 15.73 = 4.8 𝐴
𝑍
𝑉𝑚 118.6
𝐼𝑚(𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛) = = = 7.53 𝐴
𝑍 15.73

5) Rangkaian 3b
L=100mH (2 X 50) 𝑍 = √𝑅 2 + 𝑋𝐿2
XL = 2 𝜋 f x L 𝑍 = √12 + 31.42
= 2 X 3.14 X 50 X 0.1 𝑍 = 31.42 Ω
= 31.4 Ω
• Tegangan
2 𝑋 118.6
𝑉𝐷𝐶 = = 75.54 𝑉
3.14

• Arus
𝑉𝐷𝐶 75.54
𝐼𝐷𝐶 = = 31.42 = 2.4 𝐴
𝑍
𝑉𝑚 118.6
𝐼𝑚(𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛) = = 31.42 = 3.78 𝐴
𝑍

6) Rangkaian 3c
L=150mH (3 X 50) 𝑍 = √𝑅 2 + 𝑋𝐿2
XL = 2 𝜋 f x L 𝑍 = √12 + 47.12
= 2 X 3.14 X 50 X 0.1 5 𝑍 = 47.11 Ω
= 47.1 Ω
• Tegangan
2 𝑋 118.6
𝑉𝐷𝐶 = = 75.54 𝑉
3.14

• Arus
𝑉𝐷𝐶 75.54
𝐼𝐷𝐶 = = 47.11 = 1.6 𝐴
𝑍
𝑉𝑚 118.6
𝐼𝑚(𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛) = = 47.11 = 2.52 𝐴
𝑍

7) Rangkaian 4a
Rs = 33Ω , L = 50 mH 𝑍 = √(𝑅 + 𝑅𝑠)2 + 𝑋𝐿2

XL = 2 𝜋 f x L 𝑍 = √342 + 15.72
= 2 X 3.14 X 50 X 0.05 𝑍 = 37.45 Ω
= 15.7 Ω
• Tegangan
2 𝑋 118.6
𝑉𝐷𝐶 = = 75.54 𝑉
3.14

• Arus
𝑉𝐷𝐶 75.54
𝐼𝐷𝐶 = = 37.45 = 2.02𝐴
𝑍
𝑉𝑚 118.6
𝐼𝑚(𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛) = = 37.45 = 3.17 𝐴
𝑍

8) Rangkaian 4c
Rs = 33Ω , L = 100 mH (2 X 100) 𝑍 = √(𝑅 + 𝑅𝑠)2 + 𝑋𝐿2

XL = 2 𝜋 f x L 𝑍 = √342 + 31.42
= 2 X 3.14 X 50 X 0.1 𝑍 = 46.28 Ω
= 31.4 Ω
• Tegangan
Diketahui :
2 𝑋 118.6
𝑉𝐷𝐶 = = 75.54 𝑉
3.14

• Arus
𝑉𝐷𝐶 75.54
𝐼𝐷𝐶 = = 46.28 = 1.63 𝐴
𝑍
𝑉𝑚 118.6
𝐼𝑚(𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛) = = 46.28 = 2.56𝐴
𝑍

9) Rangkaian 5
Rs = 33Ω , L = 50mH 𝑍 = √𝑅𝑡𝑜𝑡 2 + 𝑋𝐿2
XL = 2 𝜋 f x L 𝑍 = √33.332 + 15.72
= 2 X 3.14 X 50 X 0.05 𝑍 = 36.84 Ω
= 15.7 Ω
• Tegangan
2 𝑋 118.6
𝑉𝐷𝐶 = = 75.54 𝑉
3.14

• Arus
𝑉𝐷𝐶 75.54
𝐼𝐷𝐶 = = 36.84 = 2.05 𝐴
𝑍
𝑉𝑚 118.6
𝐼𝑚(𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛) = = = 3.21 𝐴
𝑍 36.84

10) Rangkaian 6
Rs = 300Ω, C = 16 μF 𝑍 = √𝑅𝑡𝑜𝑡 2 + 𝑋𝐶 2
Rtot = 1.997 Ω 𝑍 = √1.9972 + 199.042
XC = 1/2 𝜋 f x C 𝑍 = 199.05Ω
= 2 X 3.14 X 50 X 16x10-6
= 199,04 Ω
• Tegangan
2 𝑋 118.6
𝑉𝐷𝐶 = = 75.54 𝑉
3.14

• Arus
𝑉𝐷𝐶 75.54
𝐼𝐷𝐶 = = 199.05 = 0.37 𝐴
𝑍
𝑉𝑚 118.6
𝐼𝑚(𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛) = = 199.05 = 0.59 𝐴
𝑍

2. Perbedaan pada ketiga rangkaian tersebut adalah


• Besarnya impedansi rangkaian yang ada
• Besarnya arus yang dihasilkan
• Jenis beba yang digunakan pada tiap-tiap rangkaian
• Karakteristik gelombang yang dihasilkan pada osiloskop di
gelombang beban (Channel B)
• Perangkaian beban secara seri atau paralel
• Perbedaan jumlah penggunaan dioda dengan fungsi tertentu
3. Fungsi dioda secara umum adalah untuk menyearahkan gelombang, pada
rangkaian tersebut dioda digunakan untuk menyearahkan gelombang penuh.
Karena posisi dioda pada gambar rangkaian tersebut berada pada posisi forward
bias dimana pada posisi ini hanya siklus positif yang dapat melewati gelombang
sedangkan siklus negatif tertahan oleh dioda sehingga dihasilkan setengah
gelombang saja.
4. Fungsi kapasitor dari rangkaian tersebut adalah untuk memperkecil riak
(memfilter) tegangan yang dihasilkan dari penyearah dioda. Hal ini dipengaruhi
karena kemampuan kapasitor yang dapat menyimpan energi. Ketika tegangan
dari sumber naik maka kapasitor akan menyimpan energi tersebut, akan tetapi
jika tegangan dari sumber turun maka kapasitor akan melepaskan kapasitasnya
sehingga memperkecil riak/ripple

VIII. KESIMPULAN
• Kapasitor berfungsi sebagai filter karena kemampuannya menyimpan energi
ketika tegangan naik dan melepaskannya ketika tegangan turun, hal ini
memperkecil riak sehingga terjadilah proses filterisasi
• Dioda digunakan sebagai komponen penyearah tegangan AC
• Penyearah setengah gelombang hanya dapat menyearahkan satu siklus positif
tanpa siklus negatif atau sebaliknya.
• Induktor menghasilkan riak/ripple pada tegangan dikarenakan
kemampuannya menyimpan energi secara elektromagnetik.
• Dioda umumnya hanya menyearahkan satu siklus saja, akan tetapi jika kita
merangkai dioda sedemikian rupa, dioda akan menyearahkan 2 siklus
(gelombang penuh)

IX. DAFTAR PUSTAKA


http://jendeladenngabei.blogspot.com/2012/10/penyearah-satu-fasa-setengah-
gelombang_19.html
http://jendeladenngabei.blogspot.com/2012/10/penyearah-satu-fasa-setengah-
gelombang.html
https://abdulelektro.blogspot.com/2019/07/penyearah-satu-1-
fasa.html#:~:text=Penyearah%20Setengah%20Gelombang%20satu%201%2Dfasa&text=Deng
an%20kata%20lain%2C%20tegangan%20melintasi,maka%20nama%20penyearah%20seteng
ah%2Dgelombang.
https://elektronika-dasar.web.id/filter-tapis-dalam-penyearah-gelombang-rectifier/

Anda mungkin juga menyukai