Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIK

LAB MESIN DAN PENGAMAN LISTRIK


SEMESTER IV

NOMOR JOBSHEET :-
NAMA JOBSHEET : TRANSFORMATOR HUBUNG SINGKAT
KELAS : TL 4B
KELOMPOK : 05
NAMA PRAKTIKAN : MUHAMMAD ELVAN RAFIF NAJIYAH (1803311022)
NAMA PARTNER :-
TANGGAL PRAKTIKAN : JUM’AT, 12 JUNI 2020
TANGGAL LAPORAN : KAMIS, 18 JUNI 2020

NILAI:

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2020
I. TUJUAN
1. Menentukan rugi tembaga (Pcu) dari transformator
2. Menentukan konstanta Rep dan Xep dari transformator

II. DASAR TEORI


Pada percobaan hubung singkat transformator satu fasa, tegangan yang diberikan
pada beban primer V1 lebih kecil dari tegangan yang diberikan pada saat transformator
bekerja dalam kondisi normal (tanpa beban dan berbeban), tidak boleh melebihi 10%.
Rangkaian ekuivalen percobaan hubung singkat dapat dilihat gambar dibawah
ini:

Dari rangkaian ekuivalen diatas dapat ditentukan besar rugi tembaga (cu) dan
konstanta transformator beban nominal yaitu:

Hubungan singkat menunjukkan bahwa beberapa sirkuit mengalami hubungan singkat.


Tes hubungan singkat disebut juga uji beban transformator atau uji kehilangan beban.
Mengukur rugi-rugi hubungan singkat juga disebut uji beban transformator atau uji kehilangan
beban. Mengukur rugi-rugi hubung singkat dan tegangan impedansi pada arus pengenal
transformator.

III. DIAGRAM RANGKAIAN


IV. LANGKAH PERCOBAAN
1. Buka aplikasi NI Multisim.
2. Pilih AC Power lalu, Ammeter, Voltmeter,Trafo pada menu “Components”
3. Buat rangkaian seperti diagram rangkaian di bawah.

4. Atur parameter Trafo seperti di bawah ini.


• Trafo 1A
• Trafo 5A

5. Jalankan simulasi dan cari 10 variasi data pada setiap trafo dengan mengatur I1 hingga harga
nominal.
6. Kemudian ukur R1(primer) dan R2(sekunder) trafo dengan ohmmeter.

V. DATA PERCOBAAN
Transformator satu fasa 220V/48V, 1A

I1 nominal = 0.212A = 212mA cosα=0.99, sinα=0.14


Qhs
I1 (mA) Vhs (V) Phs (W)
(VAR)
18 2,5 0,0436 0,06
42 6 0,251 0,034
70 10 0,697 0,097
98 14 1,367 0.191
126 18 2,259 0,316
155 22 3,375 0,472
183 26 4,713 0,659
197 28 5,466 0,765
212 30 6,275 0,878
31,968x1012 32 1,023x109 143.220x103
R1 = 35Ω R2 = 5Ω
Transformator satu fasa 220V/48V, 5A

I1 nominal = 1,090 A cosα=0.99, sinα=0.14


Qhs
I1 (mA) Vhs (V) Phs (W)
(VAR)
86 5 427,602𝑥10−3 0,059
259 15 3,848 0,538
345 20 6,842 0,957
517 30 15,394 2,155
690 40 27,366 3,831
793 46 36,192 5,066
897 52 46,249 6,474
1.000 58 57,538 8,055
1.035 60 61,575 9,204
63,936x1012 65 4,092x1012 572.880𝑥106
R1 = 15Ω R2 = 2Ω

VI. ANALISA DATA & TUGAS PERTANYAAN


1. TRAFO 1 A
a. Rugi rugi tembaga
𝑃𝑐𝑢 = (𝐼 2 × 𝑅1 + 𝐼 2 × 𝑅2)
1 2
𝑃𝑐𝑢 = (0,2122 × 35 +0,9722 × 5)
𝑃𝑐𝑢 = 6,296 𝑊
b. Perbandingan hasil pengukuran dan perhitungan.
Hasil pengukuran menggunakan aplikasi ni multisim adalah 6,275 W sedangkan hasil
perhitungan manual adalah 6,296 W artinya hasil yang didapatkan identik, sehingga hal itu
membuktikan bahwa pengunaan aplikasi atau software sama akuratnya dibandingkan tanpa
menggunakan software.

c. Ihs Saat tegangan nominal :


𝑄ℎ𝑠
𝑋𝑒𝑝 =
𝐼ℎ𝑠2
0,878
𝑋𝑒𝑝 = = 19,53 Ω
0,2122
𝑃ℎ𝑠
Rep =
𝐼ℎ𝑠2
6,275
Rep = = 139,62 Ω
0,2122
Zep = √19,532 + 139,622 = 140,98
220
Ihs pada saat tegangan nominal = = 1,56A
140,98

d. Konstanta Xep dan Rep


Data ke-1
0,006
𝑋𝑒𝑝 = = 18,51 Ω
0,0182
0,0436
Rep = = 134,57 Ω
0,0182

Data ke-9
0,878
𝑋𝑒𝑝 = = 19,53 Ω
0,2122
6,275
Rep = = 139,62 Ω
0,2112
Dari perhitungan berdasarkan data pertama dan data Ketika arus mencapai arus nominal dapat
dilihat bahwa hasil perhitungan kedua konstanta pada trafo 1A di atas identic satu sama lain.walaupun
kedua data tersebut memiliki nilai parameter yang berbeda, nilai konstanta Xep dan Rep pada
perhitungan diatas bernilai identic, hal ini bisa terjadi karena factor daya yang dimiliki oleh kedua trafo
sama yaitu 0.99

2. TRAFO 5A
a. Rugi rugi tembaga
𝑃𝑐𝑢 = (𝐼 2 × 𝑅1 + 𝐼 2 × 𝑅2)
1 2
𝑃𝑐𝑢 = (1,035 × 15 +4,772 × 2)
2

𝑃𝑐𝑢 = 61,574 𝑊
b. Perbandingan hasil pengukuran dan perhiungan.
Hasil pengukuran menggunakan aplikasi ni multisim adalah 61,575 W sedangkan hasil
perhitungan manual adalah 61,574 W artinya hasil yang didapatkan sangat identik dan hanya
memiliki selisih 0,001W, sehingga hal itu membuktikan bahwa pengunaan aplikasi atau software
sama akuratnya dibandingkan tanpa menggunakan software.

c. Ihs Saat tegangan nominal :


𝑄ℎ𝑠
𝑋𝑒𝑝 =
𝐼ℎ𝑠2
9,204
𝑋𝑒𝑝 = 2
1,035
= 8,59Ω
𝑃ℎ𝑠
Rep =
𝐼ℎ𝑠2
61,575
Rep =
1,0352
= 57,48Ω
Zep = √8,59Ω2 + 57,48Ω2 = 58,12
220
Ihs pada saat tegangan nominal = = 3,785A~3,79A
58,12

d. Konstanta Xep dan Rep


Data ke-1
0,059
𝑋𝑒𝑝 = = 7,97 Ω
0,0862
0,4276
Rep = = 57.81 Ω
0,0862
Data ke-9
9,204
𝑋𝑒𝑝 =
1,0352
= 8,59Ω
65,749
Rep =
1,0352
= 57,48Ω
Dari perhitungan berdasarkan data pertama dan data Ketika arus mencapai arus nominal dapat
dilihat bahwa hasil perhitungan kedua konstanta pada trafo 5A di atas identic satu sama lain.walaupun
kedua data tersebut memiliki nilai parameter yang berbeda, nilai konstanta Xep dan Rep pada
perhitungan diatas bernilai identic, hal ini bisa terjadi karena factor daya yang dimiliki oleh kedua trafo
sama yaitu 0.99
tegangan V1 10% melebihi tegangan nominal.
jika transformator 220/48V, 1A ini diberikan tegangan lebih dari 10% dari tegangan
nominalnya maka lilitan transformator pada sisi primer akan terbakar dan putus karena tegangan
nominal untuk pengujian hubung singkat ini adalah sekitar 30 V dengan arus nominal di sisi primer
adalah 0,21818 A dan impedansi sekitar 142 ohm. jika dinaikkan kembali tegangannya sebesar 10%
(33V) maka besar arus yang mengalir adalah 0,2323 A, dengan begitu arus yang diberikan akan
melewati arus maksimum sisi sekunder yang telah diatur sebesar 0,22A.
Dengan begitu dampak yang ditimbulkan jika tegangan yang diberikan melebihi 10% dari
tegangan nominalnya adalah panas yang berlebih yang mengakibatkan lilitan terbakar dan putus karena
pada pengujian hubung singkat ini adalah pengujian pada saat beban penuh, sehingga jika pemberian
tegangan dan atau arus yang berlebih pada transformator akan membuat transformator memikul beban
yang melebihi batas beban maksimumnya, jika terjadi kemungkinan transformator dengan spesifikasi
percobaan ini akan rusak.
Transformator satu fasa 220V/48V, 1A

Transformator satu fasa 220V/48V, 5A

4. Arus nominal kedua trafo


a) 1 A b) 5A
𝑇𝑟𝑎𝑓𝑜 220 𝑉 0,048𝑘𝑉𝐴 𝑇𝑟𝑎𝑓𝑜 220 𝑉 0,048𝑘𝑉𝐴
➢ Primer S =V×I ➢ Primer S =V×I
0,048kVA= 220 x I 0,24kVA= 220 x I
I = 0,218 I = 1,09A
➢ Sekunder S=V×I ➢ Sekunder S=V×I
0,048kVA = 48 × I 0,24kVA = 48 × I
I = 1A I = 5A
VII. KESIMPULAN
Pada percobaan trafo hubung singkat saya dapat menyimpulkan bahwa :

1. Besarnya impedansi merupakan besarnya rugi-rugi tembaga pada transformator


tersebut.
2. Pada percobaan hubung singkat tidak menggunakan tegangan penuh hal itu untuk
mencegah terjadinya hal yang tidak di inginkan seperti kumparan pada trafo terbakar.
3. Rugi tembaga pada percobaan diatas sebenarnya bisa diabaikan karena tegangan pada
sisi primer dan sekunder relative masih kecil.
4. Hubung singkat pada trafo dapat berakibat fatal misalnya kumparan trafo yang terbakar
atau terjadinya ledakan pada trafo serta pada yang berlebih pada trafo. Penyebab
hubung singkat pada trafo bisa karena isolasi kumparan primer dan sekunder terkelupas
atau terjadi HS pada kumparan sekumder.

Anda mungkin juga menyukai