4. Bahan :-
5. Prosedur :
Ni ≥ 1.70 % ≥ 1.80 %
SiO2 ≥ 40 % ≥ 40 %
2. Laporan analisa bahan reduktor ( batu bara dan antrasit ) Fix carbon :
Batu bara : 35 – 45 %
Antrasit : 65 – 70 %
4. Laporan operasi tanur listrik ( untuk melihat hasil komposisi crude FeNi dan slag Peleburan ) :
- Komposisi Crude FeNi Peleburan : Ni, C, Si, Cr, P dan S
- Komposisi slag Peleburan : Ni, Fe, Ratio SiO2/MgO dan Basicity
- Temperatur Slag Tapping
- Temperatur Metal Tapping
B. Smelting Manager atau Superintendent Peleburan 3 melakukan penyettingan pemakaian bahan reduktor
berdasarkan hasil evaluasi pada langkah 5.1 untuk mencapai sasaran mutu proses peleburan dengan
menaikkan atau menurunkan settingan reduktor batu bara sebesar 0.1 atau 0.2 % dalam interval waktu
minimum 4 jam, sedangkan untuk reduktor antrasit sebesar 0.1% dalam interval waktu minimum 4 jam.
C. Meterman melakukan penyettingan variable elektrik operasi tanur listrik 3 berdasarkan perhitungan
sebagai berikut :
( Ton ) ( MW )
≤ 150 5,0
≥ 400 45,0
E. Meterman mengamati nilai actual penunjukan temperatur dan flow pada Komputer DCS dimana
nilai actual penunjukan pada sistem tidak melebihi atau dibawah konfigurasi standard alarm limit H
dan HH.
Ket :
- T.CdO = Conditioned Ore
- T.CO = Calcine Ore
- Ant = Antrasit
- BB = Batu Bara