%PO (Sinyal Waktu Laju alir air masuk Tekanan pada %PO (Sinyal Waktu Laju alir air masuk Tekanan pada control
Level air (cm) Level air (cm)
MV) (menit) tangki (cm3/min) control valve (psi) MV) (menit) tangki (cm3/min) valve (psi)
0 0 1 0 3 100 24 1 4043.4879 17
10 0.1 1 16.8479 5 90 21 1 3538.0519 15
20 1.5 1 252.7180 7 80 19 1 3201.0946 14
30 3 1 505.4360 8 70 15 1 2527.1799 13
40 6 1 1010.8720 9 60 10.5 1 1769.0260 11
50 10 1 1684.7866 10 50 7.2 1 1213.0464 10
60 13 1 2190.2226 11 40 5.2 1 876.0890 9
70 16 1 2695.6586 13 30 4 1 673.9147 8
80 19 1 3201.0946 14 20 1.8 1 303.2616 7
90 20 1 3369.5733 15 10 0.1 1 16.8479 5
100 23 1 3875.0092 17 0 0 1 0.0000 3
100
f(x) = 0.0227734651994832 x + 11.0734841786733
80
R² = 0.976999738490468
LETAKKAN GRAFIK LAJU ALIR AIR MASUK TANGKI (MV) TERHADAP %PO (0-100%) DISINI!
60
40
20
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
A2. Penjelasan tentang kurva linear (dikatakan linear jika R 2>0,95) berdasarkan Grafik A1
Kurva tersebut termasuk linear karena karena trendlinenya lebih dari 0,95.Dengan demikian penentuan linear atau tidaknya suatu elemen
adalah berdasarkan lurus atau tidaknya bentuk kurva hubungan input-output tadi. Dari grafik menunjukan bahwa garis nya lurus,maka bisa
dipastikan linear
A3. Jika Grafik A1 menghasilkan R2≤0,95, tentukan jenis kurva karaktekristik dari control valve yang digunakan!
Karakteristik Valve yaitu Quick Opening, karena Bukaan (travel) yang kecil memberikan kenaikan yang besar pada flow rate.
B1. Grafik tekanan pada control valve terhadap laju alir air masuk tangki (MV) saat %PO (0-100%)
100
f(x) = 7.62112403100775 x − 27.5968992248062
R² = 0.990746124031008
80
LETAKKAN GRAFIK TEKANAN PADA CONTROL VALVE TERHADAP LAJU ALIR AIR MASUK TANGKI (MV) SAAT %PO (0-100%) DISINI!
60
40
20
0
2 4 6 8 10 12 14 16 18
C1. Grafik laju alir air masuk tangki (MV) terhadap %PO (0-100% dan 100-0% dalam 1 grafik)
0-100% Linear (0-100%) 100-0% Linear (100-0%)
120
80
60 LETAKKAN GRAFIK LAJU ALIR AIR MASUK TANGKI (MV) TERHADAP %PO (0-100% DAN 100-0% DALAM 1 GRAFIK) DISINI!
40
20
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
20 R² = 0.969410800833111
f(x) = 0.180181818181818 x + 3.9
15
LETAKKAN GRAFIK LAJU ALIR HOT WATER MASUK HE (MV) TERHADAP %PO (0-100%) DISINI!
10
0
0 20 40 60 80 100 120
A2. Penjelasan tentang kurva linear (dikatakan linear jika R >0,95) berdasarkan Grafik A1
2
Kurva tersebut termasuk linear karena karena trendlinenya lebih dari 0,95. Dengan demikian penentuan linear atau tidaknya suatu elemen adalah
berdasarkan lurus atau tidaknya bentuk kurva hubungan input-output tadi. Dari grafik menunjukan bahwa garis nya lurus, maka bisa dipastikan linear
A3. Jika Grafik A1 menghasilkan R2≤0,95, tentukan jenis kurva karaktekristik dari control valve yang digunakan!
Jenis karakteristik control valve nya yaitu equal percentage, karena bukaan valve yang besar memberikan dampak flowrate yang kecil
B1. Grafik tekanan pada control valve terhadap laju alir hot water masuk HE (MV) saat %PO (0-100%)
2.5
2
f(x) = 0.0131818181818182 x + 0.75
R² = 0.86522633744856
1.5 LETAKKAN GRAFIK TEKANAN PADA CONTROL VALVE TERHADAP LAJU ALIR HOT WATER (MV) SAAT %PO (0-100%) DISINI!
0.5
0
0 20 40 60 80 100 120
C1. Grafik laju alir hot water masuk HE (MV) terhadap %PO (0-100% dan 100-0% dalam 1 grafik)
%PO 0-100% Linear (%PO 0-100%) %PO 100-0% Linear (%PO 100-0%) Linear (%PO 100-0%)
25
f(x) == 0.180181818181818
f(x) 0.185727272727273 xx ++ 3.9
3.71363636363636
20 R²
R² == 0.95847433106451
0.969410800833111
15
LETAKKAN GRAFIK LAJU ALIR HOT WATER MASUK HE (MV) TERHADAP %PO (0-100% DAN 100-0% DALAM 1 GRAFIK) DISINI!
10
0
0 20 40 60 80 100 120
%PV
%PV Linear (%PV)
120
60
40
20
0
0 20 40 60 80 100 120
A2. Penjelasan tentang kurva linear (dikatakan linear jika R >0,95) berdasarkan Grafik A1
2
Kurva tersebut termasuk linear karena karena trendlinenya lebih dari 0,95. Dengan demikian penentuan linear atau tidaknya suatu elemen
adalah berdasarkan lurus atau tidaknya bentuk kurva hubungan input-output tadi. Dari grafik menunjukan bahwa garis nya lurus, maka bisa
dipastikan linear
A3. Jika Grafik A1 menghasilkan R2≤0,95, tentukan jenis kurva karaktekristik dari control valve yang digunakan!
Karakteristik valve yaitu Equal Percentage. Kebalikan dari quick opening – bukaan valve yang besar, hanya memberikan penambahan flow rate
yang kecil
B1. Grafik tekanan pada P2 terhadap %PV saat %PO (0-100%)
120
100
f(x) = 7.77359887169536 x − 19.2556990387404
R² = 0.998554109609595
80
LETAKKAN GRAFIK TEKANAN PADA P2 TERHADAP %PV SAAT %PO (0-100%) DISINI!
60
40
20
0
2 4 6 8 10 12 14 16 18
C1. Grafik %PV terhadap %PO (0-100% dan 100-0% dalam 1 grafik)
%PO 0-100 Linear (%PO 0-100) %PO 100-0 Linear (%PO 100-0)
120
60 LETAKKAN GRAFIK %PV TERHADAP %PO (0-100% DAN 100-0% DALAM 1 GRAFIK) DISINI!
40
20
0
0 20 40 60 80 100 120
80
40
20
0
0 20 40 60 80 100 120
-20
A2. Penjelasan tentang kurva linear (dikatakan linear jika R 2>0,95) berdasarkan Grafik A1
Untuk grafik tersebut tidak linear karena trendlinenya tidak mencapai lebih dari 0,95,dan bentuk grafik tidak lurus dan tidak teratur, tepatnya
saat %PO mencapai 60%
A3. Jika Grafik A1 menghasilkan R2≤0,95, tentukan jenis kurva karaktekristik dari control valve yang digunakan!
Karakteristik dari control valve yang digunakan yaitu quick opening. Karena dapat dilihat dari grafik bahwa semakin besar bukaan valve
maka akan menghasilkan flow rate yang kecil
B1. Grafik %PV terhadap %PO (0-100% dan 100-0% dalam 1 grafik)
%PO 0-100% Linear (%PO 0-100%) Linear (%PO 0-100%) %PO 100-0% Linear (%PO 100-0%)
120
f(x) = 1.26127272727273 x − 1.76363636363636
f(x) = 1.41084848484848 x − 21.3066666666667
R² = 0.893685475326692
R² = 0.918071466166569
100
80
60
LETAKKAN GRAFIK %PV TERHADAP %PO (0-100% DAN 100-0% DALAM 1 GRAFIK) DISINI!
40
20
0
0 20 40 60 80 100 120
-20