Anda di halaman 1dari 46

Limpasan (runoff)

Hidrologi #10-11

Dr. Eng. Ir. Yatnanta Padma Devia, ST, MT


PS S1 Teknik Sipil FTUB
Daur/Siklus Hidrologi
Definisi
• LIMPASAN (RUNOFF): semua air yang bergerak keluar
dari daerah pengaliran ke suatu aliran permukaan.
• LIMPASAN PERMUKAAN (SURFACE RUNOFF): air yang
mengalir di atas permukaan.
• LIMPASAN BAWAH PERMUKAAN (SUB SURFACE
RUNOFF): limpasan yang melalui bawah permukaan
tanah.
• LIMPASAN BULANAN: volume air selama satu bulan atau
debit rata-rata ekivalen dalam satu bulan.
• LIMPASAN TAHUNAN: volume air selama satu tahun.
• LIMPASAN RATA-RATA BULANAN DAN TAHUNAN: debit
rata-rata jangka panjang dalam setiap bulan pada suatu
tahun, atau aliran tahunan.
Aplikasi Limpasan
Aplikasi limpasan pada hydraulic engineering adalah untuk
mencoba mencari jawaban dari pertanyaan:
• Berapa sering akan terjadi banjir?
• Berapa besar sampai mana menaikkan muka air?
• Berapa sering masa kering?
• Berapa lama masa kering terjadi?
Lengkung Massa (Mass Curve)
• HIDROGRAF: grafik yang menyatakan hubungan
debit dengan waktu, sehingga dapat dilihat variasi
debit setiap saat.
• LENGKUNG MASSA: grafik yang menyatakan
volume air kumulatif dari t = 0 sampai t = t
sebagai fungsi waktu.
• Secara umum dapat dinyatakan sbb:
t
V =  Qdt dan dV
Q=
0
dt
Lengkung Massa (Mass Curve)
90
80
70
Debit (m3/detik)

60
50
Debit
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan

• Data debit harian rata-rata bulanan


Data dan Contoh Perhitungan
Vol V-Vrata- (V-Vrata-rata) Out Vol Kum-Out
Bulan Q Vol Kumulatif rata Kumulatif Kumulatif Kum
0 0 0 0 0 0 0 0
1 20 53 53 -79 -79 132 -79
2 40 105 158 -26 -105 264 -105
3 60 158 316 26 -79 395 -79
4 80 211 527 79 0 527 0
5 70 184 712 53 53 659 53
6 30 79 791 -53 0 791 0
7 50 132 922 0 0 922 0
8 40 105 1028 -26 -26 1054 -26
9 60 158 1186 26 0 1186 0
10 70 184 1370 53 53 1318 53
11 30 79 1449 -53 0 1449 0
12 50 132 1581 0 0 1581 0
Jumlah 600 1581

Rata-rata 50 132
Lengkung Massa Dan Kapasitas
Waduk

1800
1600
Volume (juta m3)

1400
1200
1000 Vol Kumulatif
800 Out Kumulatif
600
400
200
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan
Lengkung Massa Residual

80
60
40
Volume (juta m3)

20
0
-20 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Series1
-40
-60
-80
-100
-120
Bulan
Lengkung Pengosongan

• Lengkung Pengosongan (depletion curve):


hidrograf sungai yang terjadi selama waktu tidak
ada curah hujan, sehingga debit berasal dari
aliran air tanah.
• Aliran sungai semacam ini disebut aliran dasar
(base flow)
• Karena tidak ada hujan maka debit makin lama
makin kecil.
• Debit dinyatakan sebagai fungsi eksponential :
Qt = Q0.e-at
Hubungan Curah Hujan-limpasan

• Hubungan curah hujan dengan limpasan


dapat dikembangkan secara teoritis.
• Karakteristik fisik daerah pengaliran harus
lengkap dan jelas.
• Hubungan dapat dibuat secara empiris
dengan metoda statistik.
Contoh perhitungan
• Hasil pengukuran curah hujan dan debit limpasan pada
suatu daerah aliran sungai (DAS) yang luasnya A = 20
km2 adalah sbb:
Tahun Curah hujan (mm) Debit limpasan Debit limpasan
Q(m3/det) Q(mm)

1950 96 11,11 48

1951 70 9,72 42

1952 56 9,26 40

1953 87 9,72 42

1954 105 13,89 60


Hubungan Curah Hujan-Limpasan
70
60
Lintasan Q (mm)

50
40
30
20
10
0
0 20 40 60 80 100 120
Tinggi Hujan P (mm)

• Persamaan Regresi: Q = 0,34 P + 18


• Koef. Korelasi r = 0,82
Analisis Limpasan Permukaan

Analisis limpasan dengan model


konseptual:
• KONSEP TRANSLASI
• KONSEP TAMPUNGAN
Konsep Translasi

• Ban berjalan luas=A waktu rotasi=2Tc diberi hujan intensitas i. air


yang dialirkan ban berjalan = Q
• Hujan elementer durasi d‫ ד‬dan intensitas i menghasilkan vol. air di
atas ban= i.d‫ד‬.A. Air tsb dialirkan selama Tc menghasikan debit
(i.d‫ד‬.A)/Tc selama periode Tc.
• Kontribusi hujan elementer dalam waktu t adalah
i.d
0
Q = Q(t ) = 
t
A = iA
i
Tc Tc
Konsep Tampungan

• Jika reservoir mempunyai dinding vertikal luas A,


maka hubungan S dengan A adalah S =hxA
• Debit sebanding dengan S, maka S = kxQ
A
• Sehingga Q =
k
h

• Pada t=0,h=h di atas ambang Q dt + a dh = 0


A
• k
hdt + Adh = 0 h dh
+
k dt
=0

• Dari penyelesaian umum dan syarat batas


A
didapat Q = h0 e −t / k
k
Efek hujan menerus terhadap Debit
• Efek hujan menerus dengan tinggi i.d‫ ד‬pada waktu
t=‫ ד‬ditentukan oleh hidrograf kejut A −(t − )/ k
i.d e
k
• Efek hujan elementer dari t=0 sampai t=t terhadap
debit pada saat t adalah
( )
t t
Q = Q(t ) =  i e −(t − )/ k d =  e −(t − )/ k = iA 1 − e −t / k
A iA
0
k k 0
• Persamaan lengkung-S nya sbb:
Qt = i. A 1 − e ( −t / k
)
• Untuk t=∞ →Qt =i.A
Efek hujan durasi tdur

• Bagian menurun hidograf merupakan lengkung


pengosongan (depletion curve) dengan pers.
−t / k
Q = Qmakse
Watershed
• Watershed
– Daerah aliran sungai
– Aliran diakibatkan oleh air
masuk saluran permukaan
– Dipengaruhi oleh
• Fisik, tumbuhan, dan iklim
• Geologis
• Pola arus(stream patterns)
– Musim kering
• Aliran dari airtanah
(baseflow)

http://www.epa.gov/owow/watershed/whatis.html
Streamflow
Atmospheric Moisture
• Atmospheric Water Snow Rain
– Evapotranspiration Energy
Evaporation
– Precipitation Interception

• Subsurface Water Throughfall and


Stem Flow

– Infiltration Snowpack

– Groundwater Snowmelt
Watershed
• Surface Water Pervious Surface Impervious Boundary
Infiltration
Evapotranspiration
Soil Moisture

Percolation Overland
Groundwater Flow
Groundwater Flow
Evaporation
Streams and Lakes

Channel Flow
Runoff
Streamflow Hydrograph
Centroid of Basin Lag
Precipitation
Peak

Time
Discharge, Q of Rise

Inflection
Point

Baseflow
Recession Baseflow
Recession

Beginning of End of Time


Direct Runoff Direct Runoff
Pemisahan Baseflow
• Tidak ada inflow yang
menambah groundwater -
depletion (recession) curve
Q(t ) = Q0 e −(t −t0 ) / k
• Persamaan kontinuitas

Discharge, Q
dS
= I (t ) − Q(t )
dt

dS = −Q0 e −(t −t0 ) / k dt


Baseflow
Recession

S (t ) = kQ(t )

Q(t ) = flow at time t


Time
Q0 = flow at time t 0
k = decay constant [T ]
Teknik Pemisahan Baseflow
• Straight – line method
– Gambar segmen garis
horisontal (A-B) dari
permulaan runoff

Discharge, Q
sampai perpotongan
dengan recession
curve
Direct Runoff

A B

Baseflow

Time
Teknik Pemisahan Baseflow
• Fixed Base Method
– Gambar segmen garis
(A – C) dari baseflow
recession sampai titik N = A0.2

Discharge, Q
persis di bawah
puncak hidrograf
– Gambar segmen garis Direct Runoff
D

(C-D) menghubungkan A
C
B

titik N perioda waktu


setelah puncak Baseflow Time
Teknik Pemisahan Baseflow
• Variable Slope Method
– Gambar segmen garis (A-
C) langsung dari baseflow
recession ke titik persis di
bawah puncak hidrograf

Discharge, Q
– Gambar segmen garis (B-E)
mundur dari baseflow
recession ke titik persis di Direct Runoff
bawah titik belok (inflection E
point) A B
C
– Gambar segmen grs (C-E)
Baseflow
Time
HIDROMETRI
Pengukuran Debit Sungai

• Pengukuran Tinggi Muka Air


• Pengukuran Kecepatan
• Pengukuran Debit
Pengukuran Kecepatan Aliran
- Current meters
digunakan untuk
mengukur kecepatan
- Current meters
• shaft berputar secara
vertikal atau
horisontal
• tail vanes -
dimasukkan dalam
arus aliran
• weight - untuk
pemberat agar kabel
tetap vertikal
Debit Aliran

wi
Water Surface
i =1 i=n
Height
60%
above Depth
bed Averaged di
Velocity  
40%
Q =  V  dA
A
Velocity

Profil kecepatan dalam aliran


Debit pada penampang

n
Q   Vi * d i * wi
i =1
Contoh
Colorado River at Austin
http://www.floodsafety.com/USGSdemo/USGS_map_pages/Map11/Section11_Small.htm
distance depth velocity
(ft) (ft) (ft/s)
i d V Distance
1 0 0 0 0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325
2 12 3.1 0.4 0
3 32 4.4 0.9
4 52 4.6 1.1 1
5 72 5.7 1.3
6 92 4.5 0.7 2
7 112 4.4 0.9
3
8 132 5.4 1.4
9 152 6.1 2.0 4
Depth

10 167 5.8 2.2


11 182 5.7 2.5 5
12 197 5.1 3.1
13 212 6.0 3.1 6
14 227 6.5 3.0
7
15 242 7.2 2.6
16 257 7.2 2.0 8
17 272 8.2 1.6
18 287 5.5 2.0 9
19 302 3.6 1.6
20 317 3.2 1.2
21 325 0.0 0.0
Contoh (lanjutan)
Distance Depth Velocity Width Area Discharge Distance
(ft) (ft) (ft/s) (ft) (ft2) (ft3/s) 0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325
0
i d V w A Q
1 0 0 0 6 4.7 0.0 1

2 12 3.1 0.4 16.0 49.6 18.4 2


3 32 4.4 0.9 20.0 88.0 76.6 3
4 52 4.6 1.1 20.0 92.0 100.3
4

Depth
5 72 5.7 1.3 20.0 114.0 152.8
6 92 4.5 0.7 20.0 90.0 63.9 5

7 112 4.4 0.9 20.0 88.0 76.6 6


8 132 5.4 1.4 20.0 108.0 153.4
7
9 152 6.1 2.0 17.5 106.8 216.7
8
10 167 5.8 2.2 15.0 87.0 193.1
11 182 5.7 2.5 15.0 85.5 214.6 9

12 197 5.1 3.1 15.0 76.5 234.1


13 212 6.0 3.1 15.0 90.0 280.8
14
15
227
242
6.5
7.2
3.0
2.6
15.0
15.0
97.5
108.0
288.6
283.0
Q = 3061 ft3/s
16 257 7.2 2.0 15.0 108.0 220.3
17
18
272
287
8.2
5.5
1.6
2.0
15.0
15.0
123.0
82.5
191.9
168.3
V = Q/A = 1.81 ft/s
19 302 3.6 1.6 15.0 54.0 84.8
20 317 3.2 1.2 11.5 36.8 43.4
21 325 0.0 0.0 4.0 3.2 0.0
325 1693.0 3061.4
Accoustic Doppler Current Profiler
Rating Curve
Discharge Gage
Height
20 (ft3/s) (ft)
20 1.5
18 131 2.0
307 2.5
16 530 3.0
808 3.5
14
1130 4.0
12 1498 4.5
Stage (ft)

1912 5.0
10 2856 6.0
3961 7.0
8 5212 8.0
6561 9.0
6 8000 10.0
9588 11.0
4 11300 12.0
13100 13.0
2
15000 14.0
17010 15.0
0
19110 16.0
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 21340 17.0
Discharge (cfs) 23920 18.0
26230 19.0
28610 20.0
Tinggi Duga (Stage Height)
• Metoda yang biasa dipakai untuk
pengukuran tinggi duga sungai
adalah melalui sumur.
• Sumur diletakkan tepi arus sungai
atau pilar jembatan dan dan di
atasnya dipasang shelter yang
dipakai untuk memasang recorder
dan instrument yang lain yang
berkaitan dengan station.
• Sumur dihubungkan dengan arus
aliran dengan beberapa intake
sedemikian rupa bila muka air
sungai berubah, muka air dalam
sumur juga berubah.
• Sehingga, muka air(duga) dalam
sumur dijaga sama dengan muka
air(duga) dalam sungai.
Flumes
• Flumes termasuk
berbagai bentuk khusus
dan kelengkapan
penampang yang
digunakan untuk
mengukur debit aliran.
• Penggunaan flumes
adalah sama dengan
penggunaan peluap
(weirs) dalam aliran yang
berkaitan dengan
kedalaman air pada titik
tertentu sepanjang flume.
Parshall Flume
Lengkung Debit (Rating Curve)
• Dari hasil pengukuran duga muka air dan debit
dapat dibuat lengkung debit yang
menggambarkan hubungan antara duga muka
air H dengan debit Q.
• Hubungan H – Q berupa scatter diagram.
• Dari scatter diagram dapat dibuat garis regresi
• Garis regresi dapat berbentuk lurus,
parabolis,esksponential, logaritmis dll.
• Digunakan cara kuadrat terkecil (least square
method)
Contoh Perhitungan
• Buat lengkung debit dari hasil pengukuran pada stasiun
hidrometri sbb:
H (m) Q (m3/det) H (m) Q (m3/det)
0,75 8,50 2,20 75,25
0,95 11,35 1,25 15,34
1,25 18,52 1,50 33,58
1,10 10,50 1,75 36,55
0,95 10,40 0,80 8,25
1,35 10,75 195 44,55
0,65 5,50 0,75 8,35
0,75 8,35 0,85 10,15
1,25 10,25 1,50 30,00
1,55 55,00 1,20 20,00
Lengkung Debit (Rating Curve)

2,5

1,5
H (m)

0,5

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Debit Q (m3/detik)

• Persamaan Regresi : Q = 38,8 H – 25,68


• Koef. Korelasi : r = 0,89
Lengkung Debit (Rating Curve)

2,5

1,5
H (m)

0,5

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Debit Q (m3/detik)

• Persamaan Regresi : Q = 23,8 H2 – 25,4 H + 13


Perennial Stream
Intermittent Stream
Ephemeral Stream

Anda mungkin juga menyukai