Anda di halaman 1dari 23

Drainase Tambang

Ir. Fanteri A.D. Suparno, S.T., M.S., IPM


Latar Belakang
Team Pit Control PT. Adaro Indonesia memerlukan wawasan ataupun
penyegaran mengenai metode Pit Dewatering Calculation.

Tujuan
Mengetahui cara menghitung :
(Q in)
1. Debit limpasan air hujan dari catchment area
(Q in)
2. Head dan debit pompa air. (Q out)
3. Kebutuhan volume sump. (V)
4. Kebutuhan jumlah pompa.
5. Laju penambahan ketinggian permukaan air
6. Waktu pengeringan sump. (Q out)
7. Biaya operasional (unit cost) pompa
Content

1. Teori
2. Contoh Kasus
Pit Water
Management

Pit Dewatering Pit Drainage

Pumping Gravitation
Sumber Air yang masuk ke Sump
Menghitung Debit
Limpasan Air Hujan
dari catchment area (Q in)
Menghitung Debit Limpasan Air Hujan
dari catchment area (Q in)

0.278 adalah konstanta jika satuan luas daerah (A) memakai km2
Pada kasus di area tambang, ditambahkan debit dari potensi air tanah (aquifer) 2% dari Qin
Contoh data (curah hujan harian)
HUJAN HARIAN MAKSIMUM (mm/hari) PER BULAN, TAHUN 2005-2016
Thn Jan Feb Maret April Mei Juni July Agst Sept Okt Nov Des Jumlah

2001 34.0 73.0 66.0 118.0 65.0 20.0 128.0 50.0 40.0 58.5 82.2 91.9 826.6
2002 64.7 43.6 60.0 40.0 72.4 55.3 59.4 20.0 72.4 44.1 32.0 48.4 612.3
2003 54.3 22.7 35.6 24.4 101.7 58.6 53.0 29.6 78.5 56.5 42.3 37.9 595.1
2005 0.0
2006 49.0 43.5 66.0 50.0 37.0 83.5 40.8 43.0 33.0 20.0 41.0 98.0 604.8
2007 85.5 64.0 40.0 70.0 144.0 66.0 34.0 31.0 21.5 37.0 101.5 30.0 724.5
2008 75.0 37.0 79.0 115.0 64.0 15.0 44.0 31.0 29.0 85.0 76.5 75.0 725.5
2009 127.0 88.0 55.0 80.0 30.0 22.5 33.0 22.0 63.0 102.5 58.0 67.0 748.0
2010 79.0 45.5 64.5 114.5 32.0 58.0 55.0 63.0 76.0 49.0 79.0 55.5 771.0
2011 38.0 64.0 32.0 60.0 40.0 35.0 37.0 62.0 53.0 36.5 70.0 55.8 583.3
2012 82.0 55.0 108.0 44.5 9.0 78.0 40.0 28.0 30.0 33.0 28.5 43.0 579.0
2013 69.0 35.0 81.0 147.0 30.0 29.0 97.0 61.5 50.0 52.0 32.0 73.0 756.5
2014 52.0 59.0 61.0 38.5 56.0 51.5 29.5 24.0 35.5 30.0 69.5 44.5 551.0
2015 40.0 65.0 56.5 55.5 26.0 27.0 4.0 7.8 14.0 1.5 43.5 160.5 501.3
2016 83.5 60.0 100.0 93.3 190.0 134.5 47.0 15.0 61.0 92.0 77.5 25.5 979.3

Jumlah 780.0 616.0 743.0 868.3 658.0 600.0 461.3 388.3 466.0 538.5 677.0 727.8
Rata-rata 70.9 56.0 67.5 78.9 59.8 54.5 41.9 35.3 42.4 49.0 61.5 66.2
Maksimum 127.0 88.0 108.0 147.0 190.0 134.5 97.0 63.0 76.0 102.5 101.5 160.5
Minimum 38.0 35.0 32.0 38.5 9.0 15.0 4.0 7.8 14.0 1.5 28.5 25.5

Note :
Jika data curah hujan yang digunakan adalah harian,
maka debit (Q in) yang didapatkan adalah debit harian (m3/hari).
Pompa Air
Spesifikasi Pipa HDPE
Menghitung Head dan debit Pompa Air (Q out)

Head (meter) adalah energy yang diperlukan untuk memompa sejumlah air seperti
yang direncanakan.

H total = Hs (Static Head) + Hd (Dynamic Head)

Dimana :

Static Head : Perbedaan elevasi inlet pompa dengan outlet pompa (m)
Dynamic Head : energi yang diperlukan untuk mengatasi kerugian yang timbul akibat aliran fluida(
faktor : kerugian tahanan friksi bahan pipa, diameter dan panjang pipa,
katup dan lekukan pada pipa
Hs (Static Head)
Perbedaan elevasi inlet pompa dengan outlet pompa (m)

Hs = h2 - h1

h2

h1

h1 = elevasi Inlet pompa (m) h2 = elevasi Outlet pompa (m)


Hd (Dynamic Head)
Dynamic Head : energi yang diperlukan untuk mengatasi kerugian yang timbul akibat
aliran fluida, dinyatakan dalam panjang ekivalen (m).

Faktor :
1. Kerugian tahanan friksi bahan pipa,
2. Diameter dan panjang pipa,
3. Pembesaran dan pengecilan luas penampang pipa
4. Percabangan pada pipa
Menghitung Debit Pompa Air (Q out)
Debit pompa air dapat ditentukan dengan bantuan Chart Pompa.
Head total dari perhitungan di plot sebagai sumbu Y, lalu diproyeksikanke sumbu X
terhadap grafik pompa yang dipakai.

Contoh :
Pompa MF420

Jika Head = 105 m


Maka Debit max = 300 l/s

Debit rata2
= 213 l/s
= 213 (l/s) x 0.001 (m3/l) x 3600 (s/jam)
= 766 m3/jam
Cara Praktis memperkirakan Debit pompa (Q out)

Menggunakan mistar ukur Menggunakan flow rate meter


Cara Praktis memperkirakan Debit pompa (Q out)

Kondisi penampang outlet pompa terisi full Kondisi penampang outlet pompa terisi tidak full
Menghitung Kebutuhan Volume Sump
Q in

Q out

Dimensi Sump
V sump = (Q in – Q out) x T Perancangan luas (m2) dan kedalaman
(t) sump dihitung berdasarkan faktor :

Dimana :
1. Ketersediaan luas area di pit
V sump = Volume kebutuhan sump minimal (m3)
2. Volume kebutuhan sump (V)
Q in = Debit air masuk sump (m3/jam)
Q out = Debit air keluar dari pemompaan (m3/jam)
T = Waktu operasi (jam)
Menghitung Rekomendasi Kebutuhan Jumlah Pompa

N pompa = Q in / Q out

Dimana :
N : jumlah kebutuhan pompa (unit)
Q in : debit limpasan air hujan (m3/jam)
Qout : debit keluaran air dari 1 pompa (m3/jam)

Jika angka N tidak bulat, maka dibulatkan ke atas (untuk pendekatan optimis).
Menghitung laju penambahan ketinggian permukaan air

A sump
dH = V sump / A sump

dH
dH = ((Q in – Q out) x T) / A sump V sump

Dimana :
dH : laju penambahan ketinggian permukaan air (meter)

V sump : Volume kebutuhan sump minimal (m3)


Q in : Debit air masuk sump (m3/jam)
Q out : Debit air keluar dari pemompaan (m3/jam)
T : Waktu operasi (jam, hari, bulan)
A : Luas penampang sump (m2)
Menghitung Waktu Pengeringan Sump

t = (Q in / Q out) x T pompa

Dimana :
t : waktu pemompaan (jam)

V out : Volume air yang dipompa (m3)


Q in : Debit air masuk sump (m3/jam)
Q out : Debit air keluar dari pemompaan (m3/jam)
T pompa: Waktu operasi (jam)
Menghitung Biaya Operasi Pompa

Unit cost = Fuel consumption x Fuel rate x T pompa x n pompa


Q out x T pompa

Dimana :
Unit cost : Biaya operasional pompa ($/m3)

Fuel consumption : Konsumsi bahan bakar per satuan waktu (liter/jam)


Fuel rate : Harga satuan bahan bakar ($/liter)
Q out : Debit air yang di pompa (m3/jam)
T pompa : Lama waktu pemompaan (jam)
N pompa : Jumlah pompa
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai