Anda di halaman 1dari 24

38

BAB III
PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA

3.1. Penelusuran Banjir Melalui Waduk (Flood Routing)


a. Data-data yang diperlukan :

GRAFIK LENGKUNG KAPASITAS


Luas Tampungan (Ha)

500 400 300 200 100 0


132,5

127,5

122,5
Elevasi (m)

117,5

112,5

107,5

102,5
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Volume Tampungan (juta m³)

Luas Tampungan (Ha) Volume Tampungan (m3)

Gambar 3.1 Grafik Lengkung Kapasitas.


39

Tabel 3.2 Data Hidrograf Banjir


Tabel 3.1 Data Tampungan Kala ulang 1000 Tahun
Waduk
Elevasi Tampungan (S) Waktu Debit, Q
(m) (m3) (Jam) (m3/d)
120.0 18371000 0 0.02
120.2 19040520 1 15.87
120.4 19710040 2 104.95
120.6 20379560 3 176.55
120.8 21049080 4 103.36
121.0 21718600 5 69.99
121.2 22388120 6 45.98
121.4 23057640 7 30.08
121.6 23727160 8 19.83
121.8 24396680 9 13.50
122.0 25066200 10 9.31
122.2 25735720 11 6.47
122.4 26405240 12 4.51
122.5 26740000 13 3.14
14 2.19
15 1.53
16 1.07
17 0.75
18 0.53
19 0.37
20 0.26
21 0.19
22 0.14
23 0.10
24 0.07

Diketahiu :
Elevasi puncak spillway : 120.0 m
Volume tampungan (S) : 18731000 m³
Luas tampungan : 296,3 Ha
40

Untuk mendapatkan nilai tersebut digunakan metode interpolasi terhadap elevasi


puncak spillway :

Elevasi Volume Luas


(m) (m³) (Ha)
120,0 18.371.000 296,3

# contoh perhitungan routing waduk


 Untuk kolom 4
𝑠 18,371𝑥10
= = 5103.06
∆𝑡 3600

 Untuk kolom 5
Diket : lebar mercu :……?
Cd = 2
H = 0,2
,
Q = b x Cd x 0,85 x ℎ
,
= 9,6 x 2 x 0,85 x 0,00
= 0,
 Untuk kolom 6
Ψ = −

= 5103,06 - 0
= 5103,06
 Untuk kolom 7
μ = +

= 5103,06 + 0
= 5103,06
41

ROUTING WADUK
Data-data yang di ketahui
 Elevasi mercu : 120 m
 Lebar mercu : 8 m
 Koefisien debit : 1,9

Tabel 3,3 Perhitungan Tinggi Muka Air-Storage-Debit (H-S-Q)


Elevasi H S S/∆t Q Ψ φ
(m) (m) (m3) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt)
120,0 0 18371000 5103,056 0,000 5103,056 5103,056
120,2 0,2 19040520 5289,033 1,631 5288,218 5289,849
120,4 0,4 19710040 5475,011 4,614 5472,704 5477,318
120,6 0,6 20379560 5660,989 8,477 5656,75 5665,227
120,8 0,8 21049080 5846,967 13,051 5840,441 5853,492
121,0 1,0 21718600 6032,944 18,240 6023,824 6042,064
121,2 1,2 22388120 6218,922 23,977 6206,934 6230,911
121,4 1,4 23057640 6404,900 30,215 6389,793 6420,007
121,6 1,6 23727160 6590,878 36,915 6572,42 6609,335
121,8 1,8 24396680 6776,856 44,049 6754,831 6798,880
122,0 2,0 25066200 6962,833 51,591 6937,038 6988,629
122,2 2,2 25735720 7148,811 59,519 7119,051 7178,571
122,4 2,4 26405240 7334,789 67,817 7300,88 7368,698
122,5 2,5 26740000 7427,778 72,100 7391,728 7463,828
Tabel 3.4 Perhitungan Penelusuran Banjir Melalui Waduk dengan Bangunan Pelimpah
Inflow, Outflow,
Waktu (I1+I2)/2 S1 Ψ φ S2 H
I Q
(jam) (m3/dt) (m3/dt) (m3) (m3/dt) (m3/dt) (m3) (m) (m3/dt)
0 0,02 0,00 0,002
1 15,87 7,95 18379207,74 5105,33 5097,38 18407801,77 0,01 0,021
2 104,95 60,41 18407801,77 5113,23 5052,82 18625202,08 0,08 0,382
3 176,55 140,75 18625202,08 5173,36 5032,61 19130528,05 0,23 1,971
4 103,36 139,96 19130528,05 5313,02 5173,06 19627269,58 0,38 4,193
5 69,99 86,68 19627269,58 5449,90 5363,22 19924203,95 0,46 5,765
6 45,98 57,99 19924203,95 5531,58 5473,59 20112197,48 0,52 6,842
7 30,08 38,03 20112197,48 5583,25 5545,22 20224473,52 0,55 7,515
8 19,83 24,96 20224473,52 5614,12 5589,16 20287259,07 0,57 7,900
9 13,50 16,67 20287259,07 5631,38 5614,71 20318814,46 0,58 8,096
10 9,31 11,41 20318814,46 5640,05 5628,65 20330728,51 0,59 8,170
42

11 6,47 7,89 20330728,51 5643.33 5635.44 20329720.76 0.59 8.164


12 4.51 5.49 20329720.76 5643.05 5637.56 20320095.70 0.58 8.104
13 3.14 3.83 20320095.70 5640.40 5636.58 20304692.99 0.58 8.008
14 2.19 2.67 20304692.99 5636.17 5633.50 20285459.40 0.57 7.888
15 1.53 1.86 20285459.40 5630.88 5629.02 20263756.85 0.57 7.755
16 1.07 1.30 20263756.85 5624.92 5623.62 20240519.82 0.56 7.612
17 0.75 0.91 20240519.82 5618.53 5617.62 20216391.30 0.55 7.465
18 0.53 0.64 20216391.30 5611.90 5611.26 20191819.61 0.54 7.317
19 0.37 0.45 20191819.61 5605.14 5604.69 20167098.90 0.54 7.168
20 0.26 0.32 20167098.90 5598.35 5598.03 20142426.80 0.53 7.021
21 0.19 0.23 20142426.80 5591.56 5591.34 20117960.60 0.52 6.876
22 0.14 0.17 20117960.60 5584.84 5584.67 20093800.25 0.51 6.734
23 0.10 0.12 20093800.25 5578.20 5578.08 20069989.63 0.51 6.595
24 0.07 0.09 20069989.63 5571.65 5571.57 20046553.87 0.50 6.459
 Untuk kolom 4
Dik :
I1 = 0,02
I2 = 15,87
𝐼=
0,02 + 15,87
=
2
= 7,945 m3/dtk
 Untuk kolom 5, 7, 8 menggunakan interpolasi
 Rumus Interpotasi
a=1 x=2
b=2 y = ….?
c=3 z=5

( )
y=x+( )
𝑥(𝑏 − 𝑎)

 Untuk nilai H
Dik :
a =0 x=0
b = 0,02 y = ….?
c = 1,631 z = 0,2
43

,
H=0+ 𝑥0,02
,

= 0,002 m
0,002 m, begitu juga untuk perhitungan selanjutnya

 Untuk nilai 𝛹
Dik :
a =0 x = 5103,056 Ψ = 5289,033 +
, ,
𝑥0,002
,

b = 0,002 y = ……….? = 5290,893, begitu juga untuk


c = 0,2 z = 5289,033 perhitungan 𝛹
selanjutnya

 Untuk nilai Q (out flow)


a = 5103,056 x=0
b = 5290,893 y = ….?
c = 5289,033 z = 1,631
1,631
𝑄 =0+ 𝑥5290,893 − 5103,056
5289,033 − 5103,056

= 0,081 , begitu juga untuk nilai Q selanjutnya

 Untuk kolom g (s2)


Rumus = 𝑥∆𝑡

Diketahui Untuk I
𝑆 = 7,95 − 0,002 𝑥 3600
= 18407801,77
Begitu jugu untuk nilai S1 selanjutnya
44

Grafik Penelusuran Banjir Melalui Waduk Pada


Kala Ulang 1000
200
180
160
140
120
Debit (m³/dt)

100 Inflow, I (m3/dt)

80 Outflow, Q (m3/dt)

60
40
20
0
-20 0 5 10 15 20 25 30
Waktu (Jam)
45

A. PERENCANAAN TUBUH BENDUNGAN

Meliputi :
1. Perencanaan bangunan utama
2. Perencanaan pelimpah
3. Analisa stabilitas bendungan
4. Gambar perencanaan

 PERENCANAAN TUBUH BANGUNAN UTAMA


Data – data perencanaan :
Debid banjir 1000 tahun ( Q ) : 176.55 𝑚 /detik
Elevasi dasar sungai : 102.5 m
Elevasi maksimum tampungan : 120 m
Volume tampungan : 18.371 x 10 m3

1.1 TINGGI BENDUNGAN


Berdasarkan sosrodarsoSno dan takeda, buku urugan type urugan hal
169, tinggi bendungan adalah sebagai berikut .
H = ( elevasi maksimum tampungan – elevasi dasar sungai ) + He + fb + 1.0
Dimana :

Fb ≥ hw + + ℎ𝑎 + ℎ𝑖

Keterangan :
Fb = tinggi jagaan ( free board ) ( m )
Hw = tinggi ombak akibat tiupan angin ( m )
He = tinggi ombak akibat gempa
Ha = tinggi kenaikan kemungkinan kenaikan muka air waduk. Apabila terjadi
kemacetan pada pintu bangunan pelimpah.
Hi = tinggi tambahan yang di dasarkan pada tingkat urgensi dari waduk ( m )
46

Dengan :
 Hw = tinggi ombak akibat tiupan gempa.
Nilai hw diambil dari bagian diagram saville dengan asumsi panjang lintasan ombak (
fe + ch ) f=1km=1000m, dan kecepatan angin diatas permukaan air waduk ( v ) =
20m/detik dengan perbandingan lereng dan permukaan halus 1: 2, sehingga grafik
faville tersebut di peroleh tinggi ombak akibat gempa. Berdasarkan sasrodarsono dan
takeda, buku bendungan type urugan hal 173, untuk menentukan tinggi ombak akibat
gempa dengan menggunakan rumus.

he = 𝑔 𝑥 ℎ𝑜

keterangan :
e = intensitas seismic horizontal = 0.15
τ = siklus seismic diambil t = 1
ho = kedalam air di dalam waduk
= ( 120 – 102.5 )
= 16.5 m
Maka he
. .
= √9.81 𝑥 16.5
.

= 0.608 m

 he = tinggi kenaikan muka air karena kemacetan pintu pelimpah berdasarkan


sosrodarsono dan takeda, bendungan type urugan hal 173, tinggi kenaikan
permukaan air waduk ini biasanya sebagai standar, diambil ha = 0.5 m
 hi = tinggi tambahan yang di dasarkan pada type bendungan, mengigat
limpasan melalui mercu bendungan urugan sangat berbahaya, maka di ambil
angka tambahan tinggi jagoan sebesar 1.0 m maka :

.
fb ≥ 1.2 + + 0.5 + 1

fb ≥ 3.004 ≈ 3.5 m
47

Sehingga tinggi bendungan ( H )


H = ( elevasi maksimum tampungan – elevasi dasar sungai ) + He + fb + 1.0
= ( 120 -102.5 ) + 0.608 + 3.5 + 1
= 22.608 ≈ 23m

elevasi tubuh bendungan = 102.5 + 23 =125.5 m ≈ 126 m

LEBAR BENDUNGAN

B = 3.6 x 𝐻 – 3

= 3.6 x 23 – 3
= 7.238 m ≈ 8 m

KEMIRINGAN TALUD DAN LERENG


Up stream = 𝑥 100%
. .

= 𝑥 100%
. .

= 37.735%

Down stream = . .
𝑥 100%

= . .
𝑥 100%

= 46.512%

PERBANDINGAN KEMIRINGAN TALUD DAN LERENG


.
Up stream = =

X = 2.65
Sehingga perbandingan kemingan di hulu yaitu 1 : 2.65 ( up )
48

.
Up stream = =

X = 2.15
Sehingga perbandingan kemiringan dihilir yaitu 1 : 2.15 ( down )
 up stream = 2.65 x 23 = 60.95 m ≈ 61 m
 down stream = 2.15 x 23 = 49.45 m ≈ 50 m
jadi :
L = 61 + 50 + 8
= 119 m

+126

3,5 m
1 : 2,15
1 H=23 m
H = 16,5m 1 : 2,65

+102.5

61 m 8m 50 m
49

B. PERENCANAAN PELIMPAH

 Perencanaan pelimpah
Data – data :
Debit banjir tahun : 8.164 m3/detik
Elevasi dasar sungai : 102.5 m
Elevasi max tampungan : 120 m
Lebar sungai :8m
Kemiringan hulu : 1 :2.65
Kemiringan hilir : 1 : 2.15

 Keterangan :
a. Saluran pengarah aliran
b. Saluran pengatur aliran
c. Saluran peluncur
d. Perendam energy

3. Saluran pengarah aliran.

He P≥ 𝑥ℎ

V ≤ 4 m/dt
P

Puncak spillway menentukan kedalaman air di hulu.

 untuk menentukan lebar bangunan pelimpah ( spillway )


Be = B – 2 ( n.kp + ka ) He
 untuk menentukan debit, dibangun pelimpah dengan rumus.
Q mercu = Q x 1.2 = 8.164 x 1.2 = 9.797 𝑚 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
50

Berdasarkan buku bendungan tipe urugan dr. sunyono ,s hal 181. Menyebutkan
bahwa rumus untuk debit air yang melintas pada bangunan pelimpah adalah .
/
Q = c x L x 𝐻𝑒
Dimana :
c = koefisien pengaliran ( dalam hal ini 2.00 )
L = lebar efektif spillway
He = tinggi tekanan air di atas mercu bendung

 Kedalama air di hulu


H = elevasi max tampungan – elevasi dasar
= 120 -102.5
= 17.5 m

 Perencanaan lebar spillway


Berdasarkan kp 02 hal 38 bahwa lebar bangunan pelimpah max adalah :
B ≤ 1.2 x lebar sungai
Dimana lebar sungai 8.00 m diukur dari peta kontur dengan skala 1 : 8000.

B ≤ 1.2 x lebar sungai


≤ 1.2 x 8
≤ 9.60 m.

Berdasarkan buku bendungan type urugan type urugan hal 174 menyatakan
bahwa
/
B ≥ 3.6 x 𝐻 - 3.0
/
B ≥ 3.6 x 16.5 - 3.0
B ≥ 6,3465 m
Maka di ambil lebar pelimpah = 9.6 m
51

 Perencaan lebar efektif spillway


Lebar efisiensi spillway diperoleh dengan rumus sbb:
L = L1 – 2 ( n kp + ka ) He dimana
L = lebar bangunan pelimpah sebenarnya dan
L1 = B – 2b, maka
= 9.60 – 1 x 1
= 8.60 m

Keterangan :
Kp = koefisien kontraksi pilar = 0.01 pilar berujung bulat
Ka = koefisien kontraksi dinding = 0.1 untuk pangkal
n = jumlah pilar di rencanakan mengunakan 1 pilar ( n = 1 )
maka :
L = 8.6 – 2 ( 1 x 0.01 + 0,10 ) x He
= 8.6 – 0.22 He
Q = c x L x He3/2
9.797 = 2 x ( 8.6 – 0.22 he ) x He3/2
He = 0.75
Dengan cara coba- coba di peroleh nilai He = 0.75 sehingga di peroleh lebar
efektif yaitu
L = 8.6 – 0.22 He
= 8.6 – 0.22 x 0.75
= 8.435 m

 Perencanaan tinggi mercu


P = 0.2 x H
= 0.2 x 17.5 m
= 3.5 m
Maka direncanakan tinggi bangunan pelimpah adalah 4 m.
52

 Kecepatan air di hulu pelimpah


Vo = Q/A , dimana : A= L ( p + Hd )
Hd = He – ( vo2/2g ) sehingga

Vo = maka
( )

.
Vo =
. ( . )
.

.
=
. . .
.
=
. .
Maka:
9.797 = vo ( 40.07 – 0.43 vo2 )
9.797 = 40.07 vo – 0.43 v03
Dengan trial and error di peroleh nilai vo = 0.245 m/dtk sehingga di peroleh
nilai hd yaitu:

Hd = He –
.
= 0.75 – .

= 0.75 - 0.0031
= 0.747 m

He
R=0.5Hd , R=0.2 Hd
P=4 X1.85 = 2 x Hd0.85 x y
Vo=0.245m/detik
53

 Menentukan tipe bangunan pelimpah

Bentuk atau mercu di rencanakan menggunakan type ogre dengan


bagian muka tegak, sedangkan bagian lengkung dari mercu bendung di
berikan persamaan berikut.
xn =k x Hd ( n-1 ). x . y dimana .
x = jarak horizontal
y = jarak vertical
k = koefisien kemiringan permukaan hilir
n = parameter tergantung dari kemiringan permukaan hilir
Hd = tinggi tekanan rencana

Tabel 3.6 Nilai Koefisien k dan n


Kemiringan
k n
Permukaan Hilir
3:1 1,936 1,836
3:2 1,936 1,81
1:2 1,873 1,776
Vertikal 2 1,85

Persamaan kemiringan bendung


x1.85 = 2 x Hd0.85 x y
= 2 x 0.7470.85 x y
= 1.56 y
.
y = .
.

y = 0.6852 x1.85
54

Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Kemiringan Mercu


X Y
Titik (m) (m)
0 0,0 0.000
1 0,5 0,190
2 1,0 0,685
3 1,5 1,451
4 2,0 2,470
5 2,5 3,733
6 3 5,230
7 3.5 6,956
8 4 8,905
9 4.5 11,073
10 5 13,456

Penampang melintang bagian muka :


Hd = 0,747 m
R1 = 0,5 x Hd = 0.3735
R2 = 0,2 x Hd = 0,1494
X1 = 0,175 x Hd = 0,1307
X2 = 0,288 x Hd = 0,2151

E0

V2/2g E1
He Hd +120
∆Hf
E2
P=4
V1 E3
V0 E4
Y1
h0 V2
Y2
H= 16.5 V42/2g
V3
h1
Y3

Y4 V4
55

 perencanaan pelimpah
Eo = E1

P + He = y1 +

V1 =
/
Q = c x L x 𝐻𝑒
= 2 x 8,435 x 0,753/2
= 10,9574 m3/dtk (debit yang lewat bangunan pelimpah)

V1 = Q/A , dimana : A= 8,435 x 0,19 = 1,6027


Sehingga 10,9574/1,6027 = 6,8368 m/dtk

Di peroleh nilai v1 = 6,8364 m/dtk sehingga di peroleh nilai hd yaitu:

 Tinggi loncatan air


v1
Fr 
g . d1
d2 1

d1 2
 1  8 Fr 2
1 
Maka :
v1
Fr 
g . d1
6 ,8364
Fr 
9 ,81 . 0 ,19
5

Fr > 4,5, menggunakan kolam olak USBR Type III yang pendek dan
dilengkapi dengan blok depan dan blok halang.
d2 1

d1 2
 1  8 Fr 2
1 
56

d2

0,19 2
1
 1  8.(5) 2
1 
d2 = 1,3435 m

 Persamaan Energi Tampang II


v 22
P  Hc  d 2   Hf
2g

V2 =
/
Q = c x L x 𝐻𝑒
= 2 x 8,435 x 0,753/2
= 10,9574 m3/dtk (debit yang lewat bangunan pelimpah)

V2 = Q/A , dimana : A= 8,435 x 0,685 = 1,6027


Sehingga 10,9574/5,777 = 1,6027 m/dtk
1,6027 2
4  0,75  1,3435   Hf
2 x9,81

∆Hf = 3,3248 m

 Menentukan panjang kolam olak


L  2,7 d 2
L = 2,7 x 1,3435
L = 3,6275 m atau ≈ 4 meter
Jadi panjang dari kolam olakan yang direncanakan L = 4 meter.
 Menentukan tinggi jagaan
1
Fb  0.6  0.037 Va . d 3

Tinggi jagaan pada bagian I


Fb = 0,6 + (0,037 x 6,8368 x 0,191/3)
Fb = 0,7454 m
57

Tinggi jagaan pada bagian II


Fb = 0,6 + (0,037 x 1,6027 x 0,6851/3)
Fb = 0,6523 m
Untuk tinggi jagaan yang didapat pada bangunan pelimpah berkisar Fb1 =
0,7454 m dan Fb2 = 0,6523 m.

C. PERHITUNGAN REMBESAN PADA MUKA AIR BANJIR

Stabilitas terhadap rembesan:


Tinggi Bendungan Utama = 23 m
Elevasi Dasaar Bendungan = 102,5m
Elevasi Crest Dam = 125,5 m
Elevasi Crest Spillway = 119,26 m
Elevasi Muka Air Maks = 120 m
Lebar Puncak Bendungan =8m
Kemiringan Talud Hulu = 1 : 2,65
Kemiringan Talud Hilir = 1 : 2,15
Lebar Dasar Bendungan = 119 m
Panjang Filter Drainase Vertikal = 50,5 m
Koefisien Permeabilitas = 0,00001 m/dtk
Nilai Hd = 0,747 m

 Menentukan Sheepage dan Flownet


Tinggi Air Banjir = 120 – 102,5 = 17,5 m
Panjang (L1) = 3 x 17,5 = 52,5 m
Panjang Drainase = 50 m
Panjang (L2) = 119-(52,5+50) = 16,5 m
Panjang Garis Rembesan = 16,5 + (0,3 x 52,5) = 32,25 m
Penggambaran garis freatik
58

√𝑥 + 𝑧 = 𝑥 + 2𝑃

𝑃= 𝑥(√𝑥 + 𝑧 − 𝑥)

Untuk perhitungan selanjutnya ditabelkan:

x H
32,25 17,5
30 16,9
25 15,6
20 14,1
15 12,4
10 10,4
5 8,0
0 4,4

Gambar grafik yang menggambarkan garis rembesan

Grafik Freatik
20

15

10

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40

Dari gambar grafik didapatkan :


Nf = 4
Np = 8
59

Qf = k x h x (Nf/Np) x L
Qf = 0,00001 x 17,5 x (4/8) x 160
Qf = 0,140 m3/dtk < 1 % debit banjir sebesar = 1,7655 m3/dtk (ok)
Maka direncankan grouting dengan permeabilitas 0,00000001 m/d
Maka Qf = 0,00000001 x 17,25 x (4/8) x 500 = 0,00004 m3/dtk <
1,7655m3/dtk.

D. PERHITUNGAN REMBESAN PADA MUKA AIR BANJIR

Stabilitas terhadap rembesan:


Tinggi Bendungan Utama = 23 m
Elevasi Dasaar Bendungan = 102,5m
Elevasi Crest Dam = 125,5 m
Elevasi Crest Spillway = 119,26 m
Elevasi Muka Air Maks = 120 m
Lebar Puncak Bendungan =8m
Kemiringan Talud Hulu = 1 : 2,65
Kemiringan Talud Hilir = 1 : 2,15
Lebar Dasar Bendungan = 119 m
Panjang Filter Drainase Vertikal = 50,5 m
Koefisien Permeabilitas = 0,00001 m/dtk
Nilai Hd = 0,747 m

 Menentukan Sheepage dan Flownet


Tinggi Air Banjir = 119,26 – 102,5 = 16,75 m
Panjang (L1) = 3 x 16,75 = 50,25 m
Panjang Drainase = 50 m
Panjang (L2) = 119-(50,25+50) = 18,75 m
Panjang Garis Rembesan = 18,75 + (0,3 x 50,25) = 33,825 m
Penggambaran garis freatik
60

√𝑥 + 𝑧 = 𝑥 + 2𝑃

𝑃= 𝑥(√𝑥 + 𝑧 − 𝑥)

Untuk perhitungan selanjutnya ditabelkan:

x H
33,825 16,75
30 15,8
25 14,5
20 13,1
15 11,5
10 9,7
5 7,4
0 3,9

Gambar grafik yang menggambarkan garis rembesan

Grafik Freatik
20

15

10

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40

Dari gambar grafik didapatkan :


Nf = 4
Np = 8
61

Qf = k x h x (Nf/Np) x L
Qf = 0,00001 x 16,75 x (4/8) x 500
Qf = 0,140 m3/dtk < 1 % debit normal sebesar = 0,1096 m3/dtk (ok)
Maka direncankan grouting dengan permeabilitas 0,00000001 m/d
Maka Qf = 0,00000001 x 17,25 x (4/8) x 500 = 0,00004 m3/dtk < 0,1096
m3/dtk.
E. PERHITUNGAN TIRAI SEMENTASI
Pada buku Ir. Suyono S untuk mencegah dampak rembesan pada bagian pondasi
dan tekanan hidrostatis maka perhitungan mengacu pada metode USBR :
D = 1/3 x h + C
Dimana:
D = Kedalaman tirai sementasi (m)
h = tinggi bendungan (m)
C = Konstanta ( 7,5 untuk batu utuh , 10,5 untuk batu rekah ( porous))
D = 1/3 x 23 + 10,5
D = 18,7 m
Maka didapatkan tirai sementasi 18,7 meter.

Anda mungkin juga menyukai