Anda di halaman 1dari 24

Penelusuran

Aliran

Riani Muharomah
Penelusuran Banjir (Flood Routing)
+Penelusuran banjir adalah proses analisis untuk menentukan
perkiraan waktu dan debit aliran (hidrograf banjir) pada
suatu titik di sungai berdasarkan hidrograf yang diketahui di
sebelah hulu ( Lawler, 1964).
+Manfaat:
1. Mengetahui hidrograf sungai di suatu tempat apabila
hidrograf di sebelah hulu diketahui.
2. Sebagai sarana peringatan dini pada pengamanan banjir
(early warning).
Macam-macam Penelusuran Aliran
+Penelusuran hidrologis. Pada penelusuran hidrologis
dicari hidrograf debit di suatu titik di hilir berdasarkan
hidrograf di hulu. Contoh penelusuran waduk dan
penelusuran sungai.
+Penelusuran hidraulis. Pada penelusuran hidraulis
dicari hidrograf debit di beberapa titik di sepanjang
aliran.
Konsep Dasar Penelusuran Banjir
+Dasar dari prosedur penelusuran banjir dapat dilakukan
dengan cara persamaan tampungan (storage equation),
tampungan merupakan fungsi dari aliran keluar (outflow).
Persamaan kontinuitas dapat dinyatakan sebagai:

....................(1)

dimana:
I = Laju aliran masuk (inflow rate) ke ruas sungai (m3/s)
O = Laju aliran keluar (outflow rate) dari ruas sungai (m3/s)
dS = Perubahan tampungan (storage) di ruas sungai (m3)
dt = interval waktu penelusuran (detik, jam atau hari)
Konsep Dasar Penelusuran Banjir
Penelusuran waduk
 Pada penelusuran waduk, dimana permukaan air adalah
horizontal, tampungan hanya merupakan fungsi dari
aliran keluar:
S = K . O ....................(2)
 Apabila interval waktu penelusuran adalah
t, maka persamaan ditulis:
S = volume tampungan
....................(3) I = Inflow (aliran masuk)
O = outflow (aliran keluar)
K = koefisien tampungan, perkiraan
....................(4)
waktu perjalanan air ke sungai
Penelusuran waduk

 Pada penelusuran air di waduk, tampungan


S hanya merupakan fungsi aliran keluar.
Untuk waktu ke 1 dan ke 2 persamaan
tersebut dapat ditulis :
S1 = K . O1 S2 = K . O2 ....................(5)
 Aliran keluar dihitung:
O2 = C0. I2+ C1.I1+ C2.O1 ....................(6)
Penelusuran waduk
 Dimana C0, C1, dan C2 adalah konstanta yang mempunyai
bentuk:

....................(7)

....................(8)

....................(9)

....................(10)
Contoh Soal Penelusuran waduk

Diketahui hidrograf aliran masuk (inflow) seperti diberikan dalam Tabel ke


waduk dengan konstanta K = 2 jam. Buatlah penelusuran banjir dari
hidrograf aliran masuk melalui waduk.
PENYELESAIAN
Prosedur perhitungan:
1. Perhitungan dilakukan dalam tabel (dapat menggunakan Ms.
Excel).
2. Kolom 1 adalah waktu (jam). Pada waktu ke-0 data debit aliran
masuk I1 diketahui (kolom 2) aliran keluar O1 dianggap sama
dengan I, yang dianggap sebagai aliran dasar dan diberikan
dalam kolom 6.
3. Interval waktu ∆t = 1 jam dan K = 2 jam sehingga ∆t/K = ½. Dengan
menggunakan persamaan (7) sampai (8) maka diperoleh :
1/2
𝐶0 = = 0,2
2 + 1/2
𝐶1 = 𝐶0 = 0,2
2 − 1/2
𝐶2 = = 0,6
2 + 1/2
Dihitung nilai C0I2, C1I1, C2I1 seperti diberikan oleh persamaan (6)
dan hasilnya diberikan dalam kolom 3, 4, dan 5.
C0I2 = 0,2 x 25 = 5,0 m3/det
C1I1 = 0,2 x 15 = 3,0 m3/det
C2I1 = 0,6 x 15 = 9,0 m3/det
Aliran keluar dihitung dengan persamaan (6) :
O2 = C0I2 + C1I1 + C2I1
= 5 + 3 + 9 = 17 m3/det
4. Lanjutkan perhitungan untuk Langkah-Langkah berikutnya, dan
hasilnya diberikan dalam tabel dan grafik.
∆t 1
K 2
C0 0.2
C1 0.2
C2 0.6

3 3 3
Waktu (jam) I (m3/d) C 0 I 2 (m /d) C 1 I 1 (m /d) C 2 I 1 (m /d) O (m3/d)
0 15 0 0 0 15.0
1 25 5 3 9.0 17.0
2 123 24.6 5 10.2 39.8 Hidrograf aliran masuk (I) dan keluar (O)
3 252 50.4 24.6 23.9 98.9 450
4 380 76 50.4 59.3 185.7
5 428 85.6 76 111.4 273.0 400

6 398 79.6 85.6 163.8 329.0 350


7 342 68.4 79.6 197.4 345.4
300
8 285 57 68.4 207.2 332.6

Debit (m3/det)
9 237 47.4 57 199.6 304.0 250
10 196 39.2 47.4 182.4 269.0
200
11 163 32.6 39.2 161.4 233.2
12 136 27.2 32.6 139.9 199.7 150
13 112 22.4 27.2 119.8 169.4 100
14 94 18.8 22.4 101.7 142.9
50
15 77 15.4 18.8 85.7 119.9
16 64 12.8 15.4 71.9 100.1 0
17 53 10.6 12.8 60.1 83.5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
18 45 9 10.6 50.1 69.7 Waktu (t)
19 37 7.4 9 41.8 58.2
I (m3/d) O (m3/d)
20 31 6.2 7.4 34.9 48.5
21 25 5 6.2 29.1 40.3
22 21 4.2 5 24.2 33.4
23 17 3.4 4.2 20.0 27.6
24 14 2.8 3.4 16.6 22.8
25 12 2.4 2.8 13.7 18.9
Penelusuran Sungai

 Metode penelusuran banjir melalui sungai


yang digunakan adalah metode muskingum.
 Metode ini memodelkan vulome tampungan
banjir d alur sungai, yang merupakan
gabungan antara tampungan prisma dan
tampungan baji.
 Tampungan air di sungai tergantung pada
aliran masuk (inflow), aliran keluar (outflow)
dan karakteristik hidraulik sungai
Penelusuran Sungai
Tampungan prisma yang terbentuk oleh tampang melintang sungai
sepanjang saluran mempunyai volume konstan. Pada saat banjir
datang, aliran masuk lebih besar dari aliran keluar sehingga
terbentuk tampungan baji.
Sebaliknya pada waktu resesi aliran keluar lebih besar dari aliran
masuk sehingga tampungan baji negatif
Tampungan baji =
K.X.(I-O)
I

Tampungan
prisma = K.O O
Penelusuran Sungai
 Volume tampungan prisma adalah = K.O
 Volume baji adalah = K.x.(I-O), dimana x adalah faktor
pembobotan yang mempunyai nilai 0 dan 0.5.
 Tampungan total adalah jumlah dari tampungan prisma
dan tampungan baji
S = K.O + K.x.(I-O) ....................(11)

S = volume tampungan
I = Inflow (aliran masuk)
O = outflow (aliran keluar)
K = koefisien tampungan, perkiraan waktu perjalanan air ke sungai
X = faktor pembobotan, yang bervariasi antara 0 dan 0.5
Penelusuran Sungai
 Pada penelusuran air di sungai , tampungan S
hanya merupakan fungsi aliran keluar. Untuk
waktu ke 1 dan ke 2 persamaan tersebut
dapat ditulis :
S1 = K (x.I1+(1-x). O1) ....................(12)

S2 = K (x.I2+(1-x). O2) ....................(13)

∆𝑡
S2 = S1 + [(I1+I2)-(O1+O2)] ....................(14)
2
 Aliran keluar dihitung:
....................(15)
O2 = C0. I2+ C1.I1+ C2.O1
Penelusuran Sungai

 Dimana C0, C1, dan C2 adalah konstanta yang mempunyai


bentuk:

....................(16)

....................(17)

....................(18)

....................(19)
Contoh Soal Penelusuran Aliran Sungai Metode Muskingum

Buatlah penelusuran banjir di sungai dengan metose Muskingum, apabila


diketahui hidrograf aliran masuk seperti dalam tabel. Nilai K = 2,3 ; x =
0,15. hitung hidrograf aliran keluar O dan hidrograf aliran masuk I . Pada
awal hitungan aliran keluar O adalah sama dengan aliran masuk.
PENYELESAIAN
Prosedur perhitungan:
1. Perhitungan dilakukan dalam tabel (dapat menggunakan Ms. Excel).
2. Kolom 1 adalah waktu (jam). Pada waktu ke-0 data debit aliran
masuk I1 diketahui (kolom 2) aliran keluar O1 dianggap sama dengan
I, yang dianggap sebagai aliran dasar dan diberikan dalam kolom 6.
3. Interval waktu ∆t = 1 jam dan K = 2,3 dan x = 0,15. Dengan menggunakan
persamaan (16) sampai (18) maka diperoleh :
1/2,3 − 2(1,5)
𝐶0 = = 0,06314
2 (1 − 1,5) + 1/2,3
1/2,3 + 2(1,5)
𝐶1 = = 0,3442
2 (1 − 1,5) + 1/2,3
2 1 − 1,5 − 1/2,3
𝐶2 = = 0,56267
2 1 − 1,5 + 1/2,3
Dihitung nilai C0I2, C1I1, C2I1 seperti diberikan oleh persamaan (15)
dan hasilnya diberikan dalam kolom 3, 4, dan 5.
C0I2 = 0,06314 x 25 = 1,578 m3/det
C1I1 = 0,3442 x 15 = 6,16 m3/det
C2I1 = 0,56267 x 15 = 8,8 m3/det
Aliran keluar dihitung dengan persamaan (16) :
O2 = C0I2 + C1I1 + C2I1
= 1,578 + 6,16 + 8,8 = 15,63 m3/det
4. Lanjutkan perhitungan untuk Langkah-Langkah berikutnya, dan
hasilnya diberikan dalam tabel dan grafik.
Contoh Soal Penelusuran Aliran Sungai Metode Muskingum

Dengan menggunakan hasil hitungan hidrograf


aliran keluar O dan hidrograf aliran masuk I pada
hasil contoh soal sebelumnya, hitung parameter
K dan x.
PENYELESAIAN
Prosedur perhitungan:
1. Perhitungan dilakukan dalam tabel (dapat menggunakan Ms. Excel).
2. Kolom 1 adalah waktu (jam), kolom 2 adalah hidrograf aliran masuk I,
kolom 3 adalah hidrograf aliran keluar O, dan kolom 4 adalah
tampungan saluran, yang pada awal hitungan adalah 0.
3. Tampungan saluran dihitung dengan menggunakan Persamaan (14):
∆𝑡
𝑆2 = 𝑆1 [ 𝐼1 + 𝐼2 − 𝑂1 + 𝑂2 ]
2
4. Dicoba beberapa nilai x yang berbeda diantara 0,0 sampai 0,5.
Untuk setiap nilai x dihitung dengan xI+(1-x)O yang hasilnya
diberikan dalam kolom 5 sampai 7.
5. Buat kurva hubungan antara S dan xI+(1-x)O.
6. Nilai x yang terbaik adalah yang memberikan kurva tersempit.

Anda mungkin juga menyukai