Anda di halaman 1dari 15

M.

Baitullah Al Amin Hidraulika 1

HIDRAULIKA

4. ALIRAN KRITIK DI SALURAN


TERBUKA

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan – Fakultas Teknik SPADA UNSRI - 2019
Universitas Sriwijaya http://elearning.mooc.unsri.ac.id
M. Baitullah Al Amin Hidraulika 2

DAFTAR ISI

• Aliran Kritik
• Konsep Energi Spesifik
• Kurva Energi Spesifik dan Batas Kritik
• Menentukan Kedalaman Kritik Secara Analitis
• Menentukan Kedalaman Kritik Secara Grafis

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan – Fakultas Teknik SPADA UNSRI - 2019
Universitas Sriwijaya http://elearning.mooc.unsri.ac.id
M. Baitullah Al Amin Hidraulika 3

TUJUAN PEMBELAJARAN

• Mahasiswa memahami prinsip energi spesifik dan


hubungannya dengan aliran kritik, subkritik, dan superkritik.
• Mahasiswa mampu menggambarkan kurva energi spesifik.
• Mahasiswa memahami dan mampu menghitung
kedalaman kritik untuk berbagai jenis saluran prismatik.
• Mahasiswa mampu menentukan kedalaman kritik baik
secara analitis maupun grafis.

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan – Fakultas Teknik SPADA UNSRI - 2019
Universitas Sriwijaya http://elearning.mooc.unsri.ac.id
M. Baitullah Al Amin Hidraulika 4

Aliran Kritik

• Aliran kritik merupakan aliran yang


kecepatannya V sama dengan
cepat rambat (penjalaran)
gelombang c, yang dirumuskan
sebagai V = c, dengan c = (g y)0,5.
• Aliran kritik dapat ditentukan
berdasarkan angka Froude (Fr),
dimana Fr = 1, sedangkan aliran
subkritik Fr < 1, dan aliran
superkritik Fr > 1.
• Kedalaman aliran ketika aliran kritik
disebut sebagai kedalaman kritik Visualisasi aliran subkritik, superkritik, dan kritik (Akan, 2006)
(critical depth).

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan – Fakultas Teknik SPADA UNSRI - 2019
Universitas Sriwijaya http://elearning.mooc.unsri.ac.id
M. Baitullah Al Amin Hidraulika 5

Hukum Konservasi Energi


Hukum konservasi energi menyatakan bahwa tinggi 1 2
total energi tekanan yang bekerja pada suatu
penampang adalah SAMA dengan penampang lainnya
hf
di sepanjang saluran yang ditinjau. V12/2g
Hukum konservasi energi dapat dirumuskan sebagai: V22/2g

z1 + y1 + α1V12/2g = z2 + y2 + α2V22/2g + hf y1
V1
V2 y2
dengan:
z : tinggi elevasi dasar saluran terhadap
datum (m)
y : tinggi energi hidraulik (m) z1 z2
V2/2g : tinggi energi kinetik (m)
hf : tinggi kehilangan energi gesekan (m) Datum
α : koefisien distribusi kecepatan (Coriolis) Ilustrasi hukum konservasi energi (Chow, 1997)

Persamaan di atas dikenal sebagai persamaan energi


Bernoulli.
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan – Fakultas Teknik SPADA UNSRI - 2019
Universitas Sriwijaya http://elearning.mooc.unsri.ac.id
M. Baitullah Al Amin Hidraulika 6

Energi Spesifik

• Tinggi energi total pada suatu penampang aliran merupakan


jumlah dari tinggi elevasi, tinggi/kedalaman aliran, dan tinggi
energi kinetik akibat kecepatan aliran.
• Jumlah dari tinggi/kedalaman aliran (y) dan tinggi energi kinetik
(V2/2g) disebut sebagai energi spesifik (specific energy).
• Tinggi energi spesifik sangat bergantung pada kondisi aliran
(debit, kecepatan, penampang, dsb). Hubungan antara
kedalaman aliran terhadap tinggi energi spesifik digambarkan
dalam bentuk kurva yang disebut kurva energi spesifik.
• Aliran kritik terjadi ketika tinggi energi spesifik adalah minimum.

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan – Fakultas Teknik SPADA UNSRI - 2019
Universitas Sriwijaya http://elearning.mooc.unsri.ac.id
M. Baitullah Al Amin Hidraulika 7

Kurva Energi Spesifik


y

Subkritik

y1
Batas kritik

Superkritik yc y2
45°
Emin E1 = E2 E = y + (V2/2g)
Kurva Energi Spesifik (Akan, 2006)

Persamaan Energi Spesifik (E):


E = y + (V2/2g); karena V = Q/A, maka: y1 > yc ➔ Aliran subkritik
E = y + (Q2/2gA2) y2 < yc ➔ Aliran superkritik

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan – Fakultas Teknik SPADA UNSRI - 2019
Universitas Sriwijaya http://elearning.mooc.unsri.ac.id
M. Baitullah Al Amin Hidraulika 8

Kurva Energi Spesifik


4,00

3,50

Q = 1 m3/s
3,00
Q = 2 m3/s
Q = 3 m3/s
2,50
Linear
y (m)

2,00

1,50

1,00

0,50

0,00
0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00
Es (m)

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan – Fakultas Teknik SPADA UNSRI - 2019
Universitas Sriwijaya http://elearning.mooc.unsri.ac.id
M. Baitullah Al Amin Hidraulika 9

Kedalaman Kritik (Metode Analitis)

Saluran persegi: q 2
q = Q/ B
yc = 3
g
Dapat diselesaikan
secara ekplisit
Saluran segitiga: yc = 5
2Q 2
gm 2

Saluran trapesium: (b + 2myc )Q 2


=1
g (b + myc ) yc
3 3
Tidak dapat diselesaikan
secara ekplisit
Saluran lingkaran: Q 1 [ − (sin  )(cos )]3
=  =  − arc cos[( y c − Do / 2) /( Do / 2)]
g 0,5 Do
2,5
8 sin 

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan – Fakultas Teknik SPADA UNSRI - 2019
Universitas Sriwijaya http://elearning.mooc.unsri.ac.id
M. Baitullah Al Amin Hidraulika 10

Kedalaman Kritik (Metode Grafis)


Saluran Trapesium
1. Hitung nilai untuk absis
menggunakan rumus:
(Qm1,5) / (g0,5B2,5).
2. Tarik garis dari nilai absis
tersebut sampai berpotongan 2
dengan kurva saluran, kemudian
tarik garis yang menghubungkan
dengan nilai ordinat myc/B. 1

Hitung kedalaman kritik berdasarkan


nilai ordinat yang diperoleh, dimana
kedalaman kritik adalah perkalian
antara nilai ordinat dengan lebar (Qm1,5)/ (g0,5B2,5)
dasar saluran dan dibagi dengan
nilai m. Grafik kedalaman kritik untuk saluran trapesium (Akan, 2006)

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan – Fakultas Teknik SPADA UNSRI - 2019
Universitas Sriwijaya http://elearning.mooc.unsri.ac.id
M. Baitullah Al Amin Hidraulika 11

Kedalaman Kritik (Metode Grafis)

Saluran Lingkaran
1. Hitung nilai untuk absis menggunakan
rumus:
Q / (g0,5Do2,5) 2
2. Tarik garis dari nilai absis tersebut
sampai berpotongan dengan kurva
saluran, kemudian tarik garis yang
menghubungkan dengan nilai ordinat 1
yc/Do.
Hitung kedalaman kritik berdasarkan nilai
ordinat yang diperoleh, dimana
kedalaman kritik adalah perkalian antara
nilai ordinat dengan diameter saluran.

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan – Fakultas Teknik SPADA UNSRI - 2019
Universitas Sriwijaya http://elearning.mooc.unsri.ac.id
M. Baitullah Al Amin Hidraulika 12

Contoh Soal 1

Soal:
Saluran terbuka berbentuk persegi dengan lebar dasar 5 m, terbuat dari
tanah disemen (n = 0,020). Kemiringan dasar saluran adalah 0,005.
Debit aliran adalah 10 m3/det. Hitung kedalaman kritik.
Penyelesaian:
Q 10 Cek terhadap bilangan Froude:
q= = = 2 m2 /det
B 5 Q 10
V= = = 2,70 m/s
3 q2 3 22 A 5 x 0,74
yc = = = 0,74 m V 2,70
g 9,81 Fr = gy = =1
c 9,81 x 0,74
Fr = 1 → Aliran kritik

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan – Fakultas Teknik SPADA UNSRI - 2019
Universitas Sriwijaya http://elearning.mooc.unsri.ac.id
M. Baitullah Al Amin Hidraulika 13

Contoh Soal 2
Soal:
Saluran terbuka berbentuk
trapesium dengan lebar dasar 5 m
dan kemiringan dinding m = 1,
terbuat dari tanah disemen (n =
0,020). Kemiringan dasar saluran
adalah 0,005. Debit aliran adalah
10 m3/det. Hitung kedalaman kritik.
0,14
Penyelesaian: 0,057

Q m1,5 10 x 11,5
= = 0,057
g0,5 B0,5 9,810,5 x 52,5 (Qm1,5)/ (g0,5B2,5)

myc
= 0,14 A = B+myc yc = 5+1x0,70 0,70 = 3,99 m2
B
0,14 x 5 V 10/3,99
yc = = 0,70 m Fr = = = 0,96 ≈ 1 → Aliran kritik
1 gyc 9,81x0,70

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan – Fakultas Teknik SPADA UNSRI - 2019
Universitas Sriwijaya http://elearning.mooc.unsri.ac.id
M. Baitullah Al Amin Hidraulika 14

REFERENSI

Akan, O., 2006. Open Channel Hydraulics, Butterworth-


Heinemann, Oxford.
Chaudry, M.H., 2008. Open-Channel Flow, Second Edition,
Springer Science+Business Media, LLC, New York.
Triatmodjo, B., 2003. Hidraulika II, Penerbit Beta Offset,
Yogyakarta.

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan – Fakultas Teknik SPADA UNSRI - 2019
Universitas Sriwijaya http://elearning.mooc.unsri.ac.id
M. Baitullah Al Amin Hidraulika 15

SELESAI

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan – Fakultas Teknik SPADA UNSRI - 2019
Universitas Sriwijaya http://elearning.mooc.unsri.ac.id

Anda mungkin juga menyukai