I. UMUM
Secara umum bangunan Masjid Al-Hidayah Tirtajaya direncanakan menurut peraturan-peraturan sbb :
1. Pedoman perencanaan ketahanan gempa untuk rumah dan gedung SNI-03-1726-2012 dan SNI-03-1726-2002
2. Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SNI-03-2487-2002
3. Peraturan perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung SNI-03-2847-2002
4. Peraturan
Analisa strukturperencanaan baja dan
bangunan secara tiga bangunan gedung SNI-03-1729-2002
dimensi dilakukan dengan bantuan program komputer (ETABS).
Untuk perhitungan beban lateral gempa digunakan analisa statik ekuivalen dan dinamik respon
spectrum. Hasil analisa dari kedua gempa tersebut diambil yang menghasilkan pengaruh gaya dalam
paling besar.
IV.2. MATERIAL
Mutu beban yang digunakan dalam perencanaan adalah mutu silinder beton berumur 28 hari
sebesar 20,75 Mpa (K-250) menurut peraturan beton bertulang indonesia 1971, NI-2 (Peraturan
Beton Indonesia 1971). Mutu baja tulangan yang digunakan adalah baja untuk tulangan polos
untuk diameter £ 12 mm dengan mutu tegangan leleh 240 Mpa (BJTP-24) dan untuk diameter
> 12 mm digunakan tulangan ulir/deform dengan mutu tegangan leleh 400 Mpa (BJTD-40)
VI. PONDASI
Perencanaan pondasi menggunakan laporan penyelidikan tanah sebagai dasar perhitungan.
Pondasi yang digunakan untuk bangunan Masjid Al-Hidayah Tirtajaya adalah pondasi bore pile sebagai berikut :
1. Untuk pondasi pemikul utama menggunakan pondasi bore pile diameter 40 cm yang mencapai
kedalaman 18.00 meter dari muka tanah asli.
Daya dukung ijin untuk beban vertika Pu = 57.58 kg/m2
2. Untuk pondasi tangga menggunakan pondasi bore pile diameter 20 cm yang mencapai
kedalaman 18.00 meter dari muka tanah asli.
Daya dukung ijin untuk beban vertika Pu = 28.79 kg/m2
Perencanaan pondasi diharapkan masih bersifat elastis pada kondisi beban jangka waktu yang pendek,
sedangkan akibat gempa yang besar (periode ulang 2000 tahunan), pondasi diharapkan mampu
menerima kapasitas lebih yang terjadi dari struktur pada kondisi ultimate.