ARUS BOLAK-BALIK
NIM : 10320051
Kelas : PE_1A
I. INTISARI
II. PENDAHULUAN
2.1 TUJUAN PERCOBAAN
1. Membedakan arus searah dan bolak-balik
2. Menentukan pengukuran dan besaran dalam rangkaian arus bolak- balik.
3. Menentukan reaktansi kapansitif dan reaktansi induktif.
Arus bolak-balik merupakan aliran muatan listrik positif di konduktor yang arah
alirannya berubah terhadap waktu. Sumber dari arus bolak balik ini biasanyadisebut
tenaga gerak listrik (tgl) da nada pula yang menyebutnya (ggl). Tgl iniberlambang ,
dan memiliki satuan volt (V). Tegangan AC tidak mengenal kutubpositif dan negative
karena polaritas kutub-kutubnya berubah terhadap waktu.
(Jati, 2010).
3 | Praktikum Fisika Dasar II Modul 2 : ARUS BOLAK-BALIK
Potensial V berosilasi antara +V0 hingga –V0. V0 disebut sebagai tegangan puncak
sedangkan f merupakan frekuensi dimana f ini merupakan osilasi lengkap yang terjadi
setiap detiknya
(Giancoli, 2001).
𝑉 𝑉0
𝐼=𝑅= = 𝐼0 sin 2𝜋𝑓𝑡 (2.2)
𝑅
Nilai I0 = V0/R merupakan arus puncak dimana pada arus ini akan dianggap positif
ketika elektron mengalir ke satu arah dan negatif jika mengalir ke arah yang
berlawanan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keadaan positif arus listrik bolak-
balik akan sama seringnya dengan keadaan negatif arus
(Giancoli, 2001).
4 | Praktikum Fisika Dasar II Modul 2 : ARUS BOLAK-BALIK
1 𝑛
𝑓=𝑇= (2.3)
𝑡
jika sebuah generator penghasil listrik yang mempunyai kutub P dan berputar
sebanyak N kali dalam satu menit, maka frekuensi mempunyai persamaan
(Tim fakultas teknik UNY, 2001):
𝑃𝑁
𝑓= (2.4)
120
5 | Praktikum Fisika Dasar II Modul 2 : ARUS BOLAK-BALIK
Pada arus litrik bolak-balik nilai yang terukur pada multimeter adalah nilai
arus efektifnya, yang disebut juga arus atau teangan rms (root mean squer = akar
rerata kuadat daria rus atau tegangan yang fungsi waktu) ini dibuktikan oleh
penunjukkan jarum pada multimeter pilihan AC mrnunjuk pada angka tertentu
bukannya bergoyang-goyang pada priode 1/50 sekon pada frekuensi arus itu 50
Hz.
(Jati, 2010).
Nilai rata-rata atau mean dari kuadrat arus atau tegangan merupakan hal yang
penting dalam menghitung daya listrik kedepannya. Nilai arus dan tegangan
ratarata sendiri dapat dirumuskan sebagai
(Giancoli, 2001):
𝐼0
𝐼𝑒𝑚𝑠 = √𝐼 2 = = 0.7071𝐼𝑂 (2.5)
√2
𝑉0
𝑉𝑟𝑚𝑠 = √𝑉 2 = = 0,7071𝑉0 (2.6)
√2
Dalam rangkaian listrik arus bolak-balik atau AC sudut fase dan beda fase
akan memberikan informasi mengenai tegangan dan arus yang mengalir.
Sednagkan, beda fase antara tegangan dan arus pada listrik arus bolak-balik
memberikan informasi tentang sifat beban dan penyerapan daya atau energi
listrik. Dengan melihat beda fase anatara tegangan dan arus dapat diketahui sifat
dari beban apakah resistif, kapasitif atau induktif
(Tim fakultas teknik UNY, 2001).
6 | Praktikum Fisika Dasar II Modul 2 : ARUS BOLAK-BALIK
Pada percobaan kali ini , hal yang pertama dilakukan ialah menghubungkan
galvanometer dengan kumparan terlebih dahulu. Kutub utara magnet yang akan
dimasukan kedalam kumparan. Ketika kutub utara magnet dimasukan kedalam
kumparan ,maka jarum galvanometer akan menyimpang kea arah kanan. Dan jika
dikeluarkan maka jarum galvanometer akan menyimpang kearah kiri. Dan jjikalau
kutub magnet batang didiamkan dalam kimparan,, maka tidak aka nada perubahan
yang terjadi pada jarum galvanometer.
Hitung impedansi masing-masing dari data pengukuran untuk sumber daya DC dan AC
Sampel 2:
Ket : 1 mA = 0.001 A
IV. PEMBAHASAN
Ketika magnet batang digerakkan masuk, terjadi penambahan jumlah garis gaya
magnetik yang memotong kumparan (galvanometer menyimpang atau ada arus yang
mengalir), akibat perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan,
maka pada kedua ujung kumparan timbul beda potensial atau gaya gerak listrik induksi.
tersebut terjadi karena kecepatan jarak magnet batang yang digunakan. Cepat lambatnya
kutub magnet yang digerakkan ke kumparan mempengaruhi arah simpangan pada jarum
galvanometer, karena ketika magnet didekatkan ke kumparan, maka jumlah gars aya
magnet tersebut mengakibatkan terjadinya penyimpangan pada jarum galvanometer.
Arus DC tidak mengalir pada kapasitor karena tidak ada arus yang mengalir
pada resistor dikarenakan arus yang telah diberikan disimpan kapasitor sehingga tidak
ada lagi arus yang mengalir pada resistor. Arus DC pada induktor mengalir karena ada
arus yang mengalir pada resistor sehingga tetap terdapat arus yang mengalir pada
induktor dan tetap ada arus yang mengalir pada resistor.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan adalah
sebagai berikut:
1. Telah dapat menganalisis perbedaan arus searah dengan arus bolak-balik.
Arus searah nilai tegangan selalu tetap, sedangkan arus bolak-balik nilai
tegangan akan berubah-ubah.
2. Telah dapat memahami perbedaan konsep antara reaktansi kapasitif dan
reaktansi induktif. Reaktansi kapasitif menghitung VR teori , Vc, Vs, Xc, I,
serta Z pada arus DC dan AC dengan tegangan yang digunakan masing-
masing 2V. Sedangkan reaktansi induktif menghitung Vs, VL, Vr, serta I
pada arus DC dan AC.
3. Arus DC tidak memiliki nilai karena tidak ada arus yang mengalir pada
resistor. Arus tidak mengalir pada resistor karena arus yang telah diberikan
tersimpan di kapasitor, sehingga tidak ada arus yang mengalir pada resistor.
14 | Praktikum Fisika Dasar II Modul 2 : ARUS BOLAK-BALIK
VI. REFERENSI
• Giancoli. 2001. Fisika. Jakarta. Erlangga
• Jati, Bambang Murdaka Eka, Tri Kuntoro Priyambodo. 2010.
Fisika Dasar.Yogyakarta. Penerbit Andi.
• Tim Fakultas Teknik UNY. 2001. Rangkaian Listrik Arus Bolak-Balik.
Yogyakarta. UNY