Anda di halaman 1dari 8

MODUL IV FISIKA DASAR II

I. ARUS LISTRIK SEARAH Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menghitung kuat arus dan arah arus listrik serta dapat menghitung besarnya tahanan dalam suatu penghantar, tahanan pengganti, tegangan jepit, beda potensial serta daya listrik dalam statu rangkaian. II. Materi : 2.1 Arus Listrik 2.2 Rangkaian Arus Searah 2.3 Hukum Kirchoff III. Pembahasan 2.1 Arus Listrik 2.1.1 Arus Listrik dan Hukum Ohm Dalam konduktor logam pembawa muatan listrik adalah ion-ion positip dan negatip. Jika konduktor diberi medan listrik, maka muatan positip bergerak searah medan listrik dan muatan negatip bergerak berlawanan medan . Peristiwa tersebut menimbulkan arus listrik, jira terdapat arus netto. Statu penghantar dengan luas penampang A yang dialiri muatan listrik ( Gambar 4.1 )

Gambar 4.1 Aliran muatan melalui penampang A Arah arus searah dengan arah gerak muatan netto yang positip Besarnya arus i yang mengalir dalam suatu penampang bermuatan Q dalam selang waktu t, adalah sebagai berikut :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

NURHASANAH

FISIKA II

i=

Q t

( Coulomb/Secon = Ampere )

( 4.1 )

Jika statu penghantar membawa muatan tiap satuan volume = n dan muatan tiap pembawa q, maka muatan yang mengalir pada penampang penghantar A dalam selang waktu t, merupakan muatan total pembawa muatan yang terletak dalam suatu penghantar berbentuk silinder dengan volume A.v. t, ( Gambar 4.2 ), sehingga diperoleh sebagai berikut :

Q = nAvtq Q = nqvA t

maka arus dalam konduktor adalah :

i=

( 4.2 )

Gambar 4.2 Penghantar bermuatan Va x =v. t Rapat arus J dalam konduktor adalah arus persatuan luas, dimana i = nqvA Rapat arus adalah : Vb

J =

i = nqv A

( A/m2 )

( 4.3 )

Jika konduktor diberi beda potensial, maka rapat arus akan berbanding lurus dengan kuat medan yang ditimbulkan :

J = E
2.1.2 Tahanan Listrik ( Resistansi )

(4.4 )

Pada Gambar 4.2 beda potensial V = Va Vb me3nghasilkan kuat medan listrik arus constan di dalam penghantar. Beda potensial dengan medan E, diperoleh :

V = El
Rapat arus dalam penghantar :

J = E =

V l

karena J =

i , maka beda A

potensial V diperoleh sebagai berikut :

V =

l l J = ( )i A

( 4.5 )

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

NURHASANAH

FISIKA II

Besaran

l disebut sebagai tahanan atau resistansi, sehingga diperoleh : A


(4.6 )

R=

l V = = A i A

Kebalikan dari koduktifitas suatu bahan didefinisikan sebagai resistansi ( ) atau hambatan jenis. Persamaan dapat ditulis sebagai berikut :

R=

( 4.7 )

2.1.3 Energi Listrik dan Daya Jika suatu baterai digunakan dalam suatu penghantar, maka akan terjadi perubahan energi kimia menjadi energi kinetik atau menjadi energi kalor ( Gambar 4.3 ). R c d Gambar 4.3 Rangkaian sederhana pemakaian baterai pada b E a tahanan

Energi potencial bertambah, ketika muatan bergerak dari a ke b sebesar V.Q. Sedangkan enegi kimianya berkurang dengan jumlah yang sama. Pada saat muatan bergerak dari c ke d, maka enegi potensialnya hilang karena bertumbukan dengan ion-ion dalam tahanan yang berubah menjadi kalor. Energi potencial kembali seperti semula ketika di titik a. Laju hilangnya energi potencial muatan Q, ketika melalui tahanan adalah :

P = daya =

energiyangdirubah QV = waktu t

Muatan yang mengalir perdetik Q/t, ketika melalui tahanan adalah :

P = IV
Satuan daya yaitu Watt= Joule/detik

( 4.8 )

Dengan menggunakan persamaan ( 4.7 ) dan ( 4.8 ) daya yang hilang dinyatakan sebagai berikut :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

NURHASANAH

FISIKA II

V2 P=i R= R
2

( 4.9 )

Contoh 1 : Sebuah lampu pijar 120volt/150 Watt. Filamen kawat terbuat dari bahan dengan resistansi 8.10-6 dengan luas penampang 0,2 mm2. Hitunglah : a. Panjang Filamen b. Arus yang melalui lampu, jira dipasang pada tegangan 120 volt c. Arus dan daya lampu, jira dipasang pada tegangan 60 volt. Penyelesaian : a.

l=

AV 2 (0,2.106 m 2 )(120volt ) 2 = = 0,24m P (8.10 5 )(150Watt ) P 150Watt = = 1,25 Ampere V 120Volt

b.

P = iV i =

V 2 (120volt ) 2 R= = = 96 P 150Watt
d. Jika daya lampu dipasang pada beda potensial 60 volt, maka besar arus yang ditimbulkan adalah:

i=

V 60Volt = = 0,6 Ampere R 96 V 2 (60Volt ) 2 = = 37,5Watt R 96

P=

Contoh 2 : Sebuah kompor litsrik dapat memanaskan 2 liter air dari temperature kamar 30 o C hingga temperature didih 100 o C dalam waktu 5 menit. Tegangan litrik yang digunakan 100 volt. Tentukan : a. Daya yang diperlukan b. Arus yang mengalir dalam elemen kompor listrik c. resistansi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

NURHASANAH

FISIKA II

Panas jenis untuk 1 kal/oC = ( 4,2 J ) / o C ( 0,001 kg) = 4200 J/oCkg Kalor yang diperlukan untuk memenaskan air adalah : Q = m C ( t2 t1 ) = (2 Kg) . (4200 J/oCkg) ( 70 o C )= 6,3 x 10 5 Joule

a. Daya yang digunakan adalah P = b. Arus yang diperluka :

6,3x105 Joule = 2,1x103 watt = 2,1kWatt 300 det ik

P = vI = 2,1kWatt maka

2,1x103Watt i= = 21Amper 100volt

Agar kawat tidak putus, penampang harus cukup besar. c. Resistansi R adalah:

R=

(100) 2 = 4,8 2,1x103

3.2 Rangkaian Arus Searah Untuk mempertahankan arus constan dalam suatu rangkaian tertutup digunakan sumber energi yang dinamakan sumber gaya gerak listrik ( GGL ) seperti : Baterai, generator dll. Gaya gerak listrik dilambangkan dengan dari suatu sumber GGL menyatakan banyaknya kerja yang dilakukan pada setiap muatan yang melewatinya. Pada baterai memiliki tahanan dalam ( r ) seperti Gambar 4.4.

r Gambar 4.4 Sumber GGL dihubungkan dengan tahanan luar R

Ketika muatan melintasi batera dari kutub positip ke kutub negatip, maka potensialnya bertambah sebesar dan berkurang ketika melintasi tahanan r sebesar ir. Tegangan batera dinyatakan sebagai berikut :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

NURHASANAH

FISIKA II

Vab = ir

( 4.10 )

Tegangan V diantara ke dua ujung tahanan luar R disebut sebagai tegangan beban, sehingga V = iR. Jika kita subtitusikan ke dalam persamaan ( 3.10 ), maka persamaan menjadi :

= iR + ir i =

R+r

( 4.11 )

Contoh 3 : Baterai dengan tegangan 12 volt dan tahanan dalam r = 0,06 Ohm. Ke dua ujungnya dihubungkan dengan tahanan luar sebesar 5 Ohm. Hitunglah arus dalam rangkaian . Penyelesaian :

i=

12volt = = 2,37 Ampere R + r 5 + 0,06

3.3 Hukum Kirchoff a.Hukum Kirchoff I: Arus yang masuk pada suatu titik P sama dengan yang keluar titik P ( Gambar 4.5) R1 R2 I2 I1 I3 Gambar 3.5 Arus yang masuk dan kelua pada satu titik cabang P R3

I = 0

atau

I1 = I 2 + I 3
I=+ I=-

( 4.12 )

Kuat arus masuk titik di titik P Kuat arus keluar dari titik P b. Hulkum Kirchoff II : R1

2
Gambar 4.6 Rangkaian untuk Hukum Kirchoff II

R2

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

NURHASANAH

FISIKA II

Hukum Kirchoff II merupakan hokum kekekalan energi, dimana muatan yang bergerak mengelilingi suatu loop, harus memperoleh energi yang sama besar dengan energi yang hilang. Energi yang hilang dalam bentuk potensial ( -iR ), ketika melintasi tahanan akibat pembalikan arus ketika melalui GGL. Hukum Kirchoff dinyatakan berikut :

= iR
loop adalah sebagai berikut :

( 4.13 )

Sebagai alat bantu dalam menyelesaikan persoalan hokum Kirchoff pada beberapa a. Jika tahanan dalam arah sama dengan arah arus yang melalui R, maka perubahan potensial listrik yang melintasi tahanan = + IR b. Jika tahanan dilalui dalam arah berlawanan dengan arah arus yang melalui R, maka potensial listrik yang melintasi R = - IR

c. Jika sumber GGL ( ) dilalui searah dengan arah ( dari kutub negatip ke
kutub positip ) perubahan potensial listriknya + .

d. Jika sumber GGL dilalui dalam arah berlawanan dengan arah ( dari kutub
positip ke kutub negatip, maka perubahan potensialnya = - .

Contoh 3 : Dua baterai dan dua resistor dirangkai seperti pada gambar 3.6 ( tahanan dalam batera diabaikan ). R1 = 10 Ohm, R2 = 20 Ohm, 1 = 9 volt dan 2 = 12 volt Berapakah besar arus yang melalui rangkaian . Penyelesaian :

1 iR1 - 2 iR2 = 0 i= 1 2 3volt = = 0,1Ampere R1 + R2 30Ohm

tanda negatip bearti arus sebenarnya berlawanan dengan arah yang dipilih.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

NURHASANAH

FISIKA II

Tugas-tugas 1. Logam dengan panjang 3m, diameter 10 mm. Jika hambatan jenis logam 1,76 x 10-8 m. Berapakah hambatan batang tersebut . 2. Sebuah generador menghasilkan GGL 120 volt, sedangkan tegangan jepit 110 volt . Jika menghasilkan arus sebesar 20 A. Berapakah hambatan dalam generator. 3. Jika arus yang mengalir pada sebuah kawat pada rangkaian 4.7 sebesar 2 A. Berapakah penunjukkan sebuah voltmeter yang dihubungkan antara titik : a. K dan L K 2A b. L dan M 30 ohm L Gambar c. K dan M 20 ohm M

Daftar Pustaka 1. Giancoli, Fsica Jilid 2 , edisi ke lima, Erlangga, Jakarta, 2001 2. Stephen Bresnick, Fsika, estacan I,Hipcrates,2002

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

NURHASANAH

FISIKA II

Anda mungkin juga menyukai