Anda di halaman 1dari 13

TUGAS IPA

LISTRIK DINAMIS
D

OLEH KELOMPOK 3

NAMA : 1. NAVISHA

2. TRI

3. LOSIANA

4. SUSI

5. ICA

6. SEPHEN

7. ERLANGGA

8. FADIL

GURU PEBIMBING : ELITA SPD.SD

KABUPATEN BANGKA SELATAN


Listrik dinamis adalah aliran partikel bermuatan dalam bentuk arus
listrik yang dapat menghasilkan energi listrik.

Listrik dapat mengalir dari titik berpotensi lebih tinggi ke titik


berpotensi lebih rendah apabila kedua titik tersebut terhubung
dalam suatu rangkaian tertutup.

Arus listrik berasal dari aliran elektron yang mengalir terus-


menerus dari kutub negatif menuju kutub positif, dari potensial
tinggi menuju potensial rendah dari sumber beda potensial
(tegangan).

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:

Gambar di atas dikatakan A lebih berpontensial lebih tinggi


daripada B. Arus listrik terjadi berasal dari A menuju ke B, hal ini
karena adanya usaha penyeimbangan potensial antara A dan B.
Pada analisis rangkaian listrik dinamis yang perlu diperhatikan
adalah komponen-komponen rangkaian seperti sumber listrik dan
tahanan, susunan rangkaian, dan hukum-hukum yang berlaku pada
rangkaian tersebut.

Hambatan Listrik
Hambatan atau resistor (R) adalah komponen yang berfungsi untuk
mengatur besarnya arus listrik yang mengalir melalui rangkaian.

Besaran resistor disebut dengan resistansi yang memiliki satuan


Ohm (Ω). Alat ukur yang digunakan untuk mengukur resistansi
adalah ohmmeter.

Setiap bahan memiliki nilai resistansi yang berbeda-beda. Berdasar


sifat resistivitas bahan, suatu bahan dibagi menjadi tiga, yaitu

1. Konduktor memiliki hambatan yang kecil, sehingga dapat


menghantarkan listrik dengan baik. Contohnya material-
material logam seperti besi, tembaga, aluminium, dan perak.
2. Isolator memiliki hambatan yang besar, sehingga tidak dapat
menghantarkan listrik. Contohnya kayu dan plastik.
3. Sedangkan semikonduktor adalah material yang dapat bersifat
sebagai konduktor, juga isolator. Contohnya karbon, silikon,
dan germanium.

Dari sifat-sifat bahan tersebut, yang sering digunakan sebagai


hambatan penghantar adalah konduktor.

Nilai hambatan bahan konduktor sebanding dengan panjang kawat


(l), dan berbanding terbalik dengan luas penampang kawat (A).
Secara matematis, dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dimana adalah hambatan jenis, L adalah panjang penghantar, dan


A adalah penampang penghantar.

Rumus Listrik Dinamis


Rumus Kuat Arus Listrik (I)

Arus listrik terjadi jika ada perpindahan elektron seperti uraian


diatas. Kedua benda bermuatan, jika dihubungkan dengan
penghantar akan menghasilkan arus listrik.

Kuat arus listrik disimbolkan dengan huruf I, memiliki satuan Ampere


(A), sehingga rumus kuat arus pada listrik dinamis adalah:
I=Q/t

Keterangan:

 I = kuat arus listrik (A)


 Q = jumlah muatan listrik (Coulomb)
 t = selang waktu (s)
Rumus Beda Potensial atau Sumber Tegangan (V)

Berdasarkan uraian diatas, arus listrik mempunyai definisi


banyaknya elektron yang berpindah dalam waktu tertentu.

Perbedaan potensial akan menyebabkan perpindahan elektron,


banyaknya energi listrik yang dibutuhkan untuk mengalirkan setiap
muatan listrik dari ujung penghantar disebut tegangan listrik atau beda
potensial.
Sumber tegangan atau beda potensial mempunyai simbol V, dengan
satuan Volt. Secara matematik mempunyai rumus beda potensial
listrik dinamis adalah:
V=W/Q

Keterangan:

 V = beda potensial atau sumber tegangan listrik (Volt)


 W = energi (Joule)
 Q = muatan (Coulomb)
Rumus Hambatan Listrik (R)
Hambatan atau resistor disimbolkan dengan R, dengan satuan ohm,
mempunyai rumus:
R=ρ.l/A

Keterangan:
 R = hambatan listrik (ohm)
 ρ = hambatan jenis (ohm.mm2/m)
 A = luas penampang kawat (m2)
Rumus Hukum Ohm (Ω).

Hukum Ohm adalah hukum yang menyatakan bahwa perbedaan


tegangan pada penghantar akan sebanding dengan arus yang
melewatinya.

Hukum ohm menghubungkan antara kuat arus listrik, beda


potensial, dan hambatan. Dengan rumus:

I = V / R atau R = V / I, atau V = I . R

Keterangan:
 I = kuat arus listrik (A)
 V = beda potensia atau sumber tegangan listrik (Volt)
 R = hambatan listrik (ohm)

Untuk mempermudah mengingat rumus ini, hubungan ketiga


variabel tersebut dapat digambarkan dengan sebuah segitiga
berikut:

Hukum Sirkuit Kirchoff

Hukum sirkuit kirchoff adalah hukum yang menyatakan fenomena


arus dan tegangan dalam rangkaian listrik. Hukum Sirkuit Kirchoff 1
berkaitan dengan aliran arus ke titik rangkaian, dan Hukum Sirkuit
Kirchoff 2 berkaitan dengan perbedaan tegangan.

Hukum Sirkuit Kirchoff 1

Bunyi dari hukum sirkuit kirchoff 1 adalah “Pada setiap titik


percabangan dalam sirkuit listrik, jumlah dari arus yang masuk
kedalam titik itu sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik
tersebut atau jumlah total arus pada sebuah titik adalah 0”

Secara matematis Hukum kirchoff 1 dinyatakan dengan persamaan


berikut:

atau

Nilai arus yang keluar diberikan tanda negatif, sedangkan nilai arus
masuk diberikan tanda positif.

Lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:

Gambar diatas menunjukkan aplikasi Kirchoff 1 pada analisis


rangkaian listrik, dimana jumlah arus masuk i2 dan i3 akan sama
dengan jumlah arus keluar i1 dan i4.

Hukum sirkuit kirchoff 2

Bunyi dari hukum sirkuit kirchoff 2 adalah “Jumlah terarah (melihat


orientasi tanda positif dan negatif) dari beda potensial listrik
(tegangan) di sekitar sirkuit tertutup sama dengan 0, atau secara
lebih sederhana, jumlah dari gaya gerak listrik dalam lingkungan
tertutup ekivalen dengan jumlah turunnya potensial pada lingkaran
itu”
Secara matematis Hukum Kirchoff 2 dinyatakan dengan persamaan
berikut:

atau

Analisis Rangkaian Listrik Dinamis


Pada analisis rangkaian listrik dinamis, tedapat beberapa
terminologi penting yang harus diperhatikan adalah:

Loop

Loop adalah siklus tertutup yang memiliki titik awal dan titik akhir
di komponen yang sama. Pada satu loop hanya ada satu arus listrik
yang mengalir, dan nilai beda potensial yang ada di komponen-
komponen listrik loop tersebut bisa berbeda.

Junction

Junction atau node adalah titik temu antara dua atau lebih
komponen listrik. Node menjadi tempat bertemunya arus-arus listrik
yang berbeda besaran dan pada setiap node akan berlaku Hukum
Kirchoff 1

Analisis rangkaian listrik dinamis dimulai dengan mengidentifikasi


loop dan junction yang ada pada rangkaian tersebut. Untuk
menganalisis loop dapat digunakan Hukum Kirchoff 2, dan untuk
menganalisis junction atau node digunakan Hukum Kirchoff 1

Arah loop dapat ditentukan secara bebas, namun umumnya arah


loop searah dengan arah arus dari sumber tegangan paling dominan
di rangkaian. Arus bertanda positif jika searah dengan loop dan
bertanda negatif jika berlawanan dengan arah looop.

Pada komponen dengan GGL, GGL bertanda positif jika kutub


positifnya lebih dulu dijumpai loop dan sebaliknya GGL negatif jika
kutub negatifnya lebih dulu dijumpai loop

Contoh analisis rangkaian listrik dapat dilakukan dengan gambar


berikut:
Keterangan:
 I3 adalah arus dari titik A ke B.

Loop 1
 Sumber tegangan 10V (V1) yang memiliki GGL negatif karena
kutub negatif terlebih dahulu ditemui
 Arus I1 yang searah dengan Loop, dan arus I3 yang searah
dengan Loop
 Terdapat komponen R1 yang dialiri arus I1
 Terdapat komponen R2 yang dialiri arus I3
 Persamaan Kirchoff 2 di Loop 1:

Loop 2
 Sumber tegangan 5V (V2) yang memiliki GGL positif karena
kutub positif terlebih dahulu ditemui
 Arus I2 yang searah dengan Loop, dan arus I3 yang berlawanan
dengan loop
 Terdapat komponen R2 yang dialiri arus I3
 Terdapat komponen R3 yang dialiri arus I2
 Persamaan Kirchoff 2 di Loop 2:

Node A
 Terdapat arus masuk I1
 Terdapat keluar I2 dan I3
 Persamaan Kirchoff 1 di Node A:
Contoh Soal Listrik Dinamis
Soal 1:

Perhatikan gambar dibawah ini!

Tentukan aliran arus listrik yang terdapat pada hambatan R2?

Pembahasan

Diketahui : R1 = 1 Ω; R2 = 3 Ω; R3 = 9 Ω; V = 8 V

Ditanyakan : I2 = ?

Jawab:

Contoh soal listrik dinamis ini dapat diselesaikan dengan mencari


jumlah total hambatannya terlebih dahulu. Untuk melakukannya
dapat menggunakan langkah langkah seperti di bawah ini:

1/Rp = 1/R2 + 1/R3

= (1/3) + (1/9)

= (3/9) + (1/9)

= 4/9

Rp = 9/4 Ω

Hambatan Total (Rt) = R1 + Rp

= 1 + 9/4

= 13/4 Ω
Langkah berikutnya yaitu mencari arus totalnya dengan hukum Ohm
seperti di bawah ini:

I = V/Rt

= 8/(13/4)

= 32/13 A

Langkah terakhir yaitu menghitung arus yang mengalir pada R2


dengan rumus seperti berikut:

I2 = R3 / (R2 + R3) x I

= (9/(3 + 9)) x (32/13)

= (9/13) x (32/13)

= 1,7 A

Jadi pada hambatan R2 terdapat arus listrik yang mengalir sebesar


1,7 A.

Soal 2:

Besar masing masing resistor yang berjumlah 3 buah dalam


rangkaian seri yaitu 4 Ω, 5 Ω dan 7 Ω. Kemudian terdapat sebuah
baterai yang dihubungkan pada kedua ujungnya dengan besar GGL 6
Volt dan hambatan dalamnya 3/4 Ω. Hitunglah tegangan jepit pada
rangkaian tersebut?

Pembahasan

Diketahui : R1 = 4 Ω; R2 = 5 Ω; R3 = 7 Ω; V = 6 V; R = 3/4 Ω

Ditanyakan : V jepit = ?

Jawab:

Contoh soal listrik dinamis ini dapat diselesaikan dengan langkah


langkah seperti di bawah ini:

R total = R1 + R2 + R3 + R
= 4 + 5 + 7 + 3/4

= 16,75 Ω

I=V/R

= 6 / 16,75

= 0,35 A

V jepit = I x R jepit

= 0,35 x (4 + 5 + 7)

= 5,6 Volt

Jadi tegangan jepit pada rangkaian tersebut ialah 5,6 Volt.

Soal 3:

Daya yang terdisipasi pada masing-masing lampu pada gambar di


bawah ini adalah sama besar. Perbandingan hambatan R1 : R2 : R3
adalah ….

Pembahasan

Diketahui:

P1 = P2 = P3

Jawab:

Ditanyakan: R1 : R2 : R3?
R1 dan R2 digabungkan menjadi satu resistor Rp, dengan arus
mengalir melewatinya Ip.

Soal 4:

Kuat arus yang mengalir melalui hambatan 6 Ω pada gambar di


bawah ini adalah

Jawab:

R total= 8 Ohm
I = V/R = 12/8 =1,5
I6 = 1,5 / 2 = 0,75 A

Soal 5:

Daya yang terdisipasi dari masing-masing lampu pada gambar di


bawah ini merupakan sama besar.

Perbandingan hambatan R1 : R2 : R3 adalah …


Pembahasan :

Diketahui:

P1 = P 2 = P 3
Jawab:
Ditanyakan: R1 : R2 : R3?

R1 & R2 digabungkan menjadi satu resistor Rp, dengan arus


mengalir melewatinya Ip
.

Demikian pembahasan materi dan contoh soal terkait Listrik


Dinamis. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai