Anda di halaman 1dari 11

JEMBATAN WHEATSTONE

I.

TUJUAN
Menentukan besarnya arus listrik pada rangkaian bercabang (loop).
Menentukan besarnya beda potensial pada ujung resistor pada rangkaian
bercabang.

II.

ALAT-ALAT
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

5 buah resistor dengan warna berbeda-beda


Voltmeter
Ampermeter
Papan PCB
Solder
Baterai
Kabel-kabel penghubung
Timah

III.TEORI TAMBAHAN
Jumlah voltase dalam rangkaian tertutup selalu nol , jumlah nol hanya bias didapatkan
kalau semua tambahan nol atau kalau ada minimal satu yang negatf. Voltase yang negative

terdapat padda sumber tegangan seperti baterai atau catu daya V 1+V2+V3=0, pd rangkaian
sederhana pandngan ini biasanya di pakai , tetapi kalau menyelediki sifat rangkaian kit harus
sadar tentang cara menghitung yang jelas . hokum ini disebut hukkum kirchoff mengenai
voltase dalam rangkaian seri. Hokum ini berlaku untuklk loop , jjuga hanya bagian dari
suatu rangkaian ( Blocer , 2003 ; 6-7 ).
Sebagai konsekuensi langsung dari konservasi ( kekalan ) muatan yaitu bahwa
muatan tidak dapat baik diciptakan atau dimusnahkan simpul, karena ukran fisis

yang

bisa diabaikan, tidak memiliki muatan didalamnya. Secara formal , hokum arus kirchoff
menyatakan bahwa jumlah aljabar dan arus-arus pada semua cabang yang bertemu pada satu
titik yang sama adalah nol . dalam bentuk matematis untuk n cabang yang bertemu disatu
simpul , I1+I2+I3++IN = 0 , dimana IN adalah arus yang mengalir didalam cabang ke-n dan
arahnya dianggap menuju simpul .
Secara formal ,hukum tegangan kirchoff menyatakan bahwa jumlah aljabar dari
tegangan tegangan antara simpul yang sukresif pada lintasan trtutp dalam sebuah rangkaian
adalah sama dengan nol . Dalam bentuk matematis , untuk lintasan tertutup dengan sim0pul
berutan 1,2,3,.,n . hokum tegangan kirchoff menyatakan bahwa V1,2 + V2,3 + +Vn-1,n+Vn,1
dimana Vjk adalah tegangan antara j dan k ( Chi Komg Tse , 2002 ; 5-6 ).
Jaringan yang kompleks dapat dianalisa dengan menggunakan hokum kirchoff suatu
titik cabangdalam suatu jaringan adalah tempat bertemunya beberapa buah konduktor .
Sebuah loop adalah suatu jalan konduksi yang tertutup . Hukum kirchoof dapat ditulis ,
hokum titik cabang yaitu jumlah aljabar arus yang masuk ke dalam suatu titik cabang suatu
jaringan adalah nol. I = 0 dan hokum loop adalah jumlah aljabar ggl dalam tiap loop
rangkaian sama dengan jumlah aljabar hasil kali loop yang sama = I .R ( Sutrisno ,1979 ;
71 ).

Hukum II Kirchhoff
Hukum II Kirchhoff berbunyi : Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar
gaya gerak listrik () dengan penurunan tegangan (I.R) sama dengan nol. Maksud dari jumlah

penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak ada energi listrik yang hilang dalam
rangkaian tersebut, atau dalam arti semua energi listrik bisa digunakan atau diserap.

Hukum II Kirchhoff dirumuskan sebagai


E +IR = 0
Keterangan :
E = jumlah ggl sumber arus (V)
IR = jumlah penurunan tegangan. (V)
I = arus listrik (A)
R = hambatan (W)
Penggunaan Hukum II Kirchhoff adalah sebagai berikut:
1. Pilih rangkaian untuk masing-masing lintasan tertutup dengan arah tertentu.
Pemilihan arah loop bebas, tapi jika memungkinkan diusahakan searah dengan arah
arus listrik.
2. Jika pada suatu cabang, arah loop sama dengan arah arus, maka penurunan tegangan
(IR) bertanda positif, sedangkan bila arah loop berlawanan arah dengan arah arus,
maka penurunan tegangan (IR) bertanda negatif.
3. Bila saat mengikuti arah loop, kutub sumber tegangan yang lebih dahulu dijumpai
adalah kutub positif, maka gaya gerak listrik bertanda positif, sebaliknya bila kutub
negatif maka penurunan tegangan (IR) bertanda negatif.
Hukum Kirchhoff pada Rangkaian Satu Loop - Dengan menerapkan Hukum Ohm
dan Hukum Kirchoff I, kalian dapat mencari besar arus dan tegangan pada rangkaian dengan
satu sumber tegangan. Namun, bagaimanakah kita mencari arus dan tegangan jika pada

rangkaian terdapat lebih dari satu sumber tegangan? Perhatikan Gambar skema rangkaian
tertutup dengan dua sumber tegangan dan dua hambatan berikut ini

Gambar 5. Skema rangkaian tertutup


Kita dapat mencari besar arus dan tegangan pada resistor dengan menggunakan
prinsip Hukum Kirchoff II yang telah dipaparkan sebelumnya.
Perhatikan kembali rangkaian pada Gambar 5. Rangkaian tersebut merupakan
rangkaian tertutup dengan loop tunggal (1 loop). Untuk menganalis rangkaian tersebut, kita
dapat menggunakan hukum Kirchoff II dengan mengikuti langkah berikut.
a. Memilih arah loop. Agar lebih mudah, arah loop dapat ditentukan searah dengan arah
arus yang berasal dan sumber tegangan yang paling besar dan mengabaikan arus dan
sumber tegangan yang kecil (ingat, arah arus bermula dan kutub positif menuju kutub
negatif).
b. Setelah arah loop ditentukan, perhatikan arah arus pada percabangan. Jika arah arus
sama dengan arah loop, penurunan tegangan (IR) bertanda positif. Namun, jika arah
arus berlawanan dengan arah loop, IR bertanda negatif.
c. Jika arah loop menjumpai kutub positif pada sumber tegangan lain, maka nilai E
positif. Namun, jika yang dijumpai lebih dulu adalah kutub negatif, maka E bertanda
negatif.
Nah, dengan mengikuti langkah di atas, mari kita analisis bersama rangkaian tersebut. Pada
rangkaian tersebut, jika E2>E1, kita dapat menentukan arah loop sebagai berikut.

Gambar 6. penentuan arah arus pada loop (arah loop dan abcda.)
Setelah menentukan arah loop, kita dapat menerapkan hukum Kirchhoff II sebagai berikut.
IR2 E1 + IR1 E2 = 0
I(R1 + R2) = E1 + E2
Jadi kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah :
I = (E1 + E2) / (R1 + R2)

Hukum II Kirchoff
Hukum II Kirchoff adalah hukum kekekalan energi yang diterapkan dalam suatu rangkaian
tertutup. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah aljabar dari GGL (Gaya Gerak Listrik)
sumber beda potensial dalam sebuah rangkaian tertutup (loop) sma dengan nol. Secara
matematis, Hukum II Kirchoff ini dirumuskan dengan persamaan

Di mana V adalah beda potensial komponen komponen dalam rangkaian (kecuali sumber ggl)
dan E adalah ggl sumber. Untuk lebih jelasnya mengenai Hukum II Kirchoff, perhatikanlah
sebuah rangkaian tertutup sederhana berikut ini

Dari rangkaian sederhana di atas, maka akan berlaku persamaan berikut (anggap arah loop
searah arah arus)
I . R + I . r - E = 0..............1)
E = I (R + r)
I = E/(R + r)
Persamaan 1 dapat ditulis dalam bentuk lain seperti berikut
I.R=E-I.r
Di mana I . R adalah beda potensial pada komponen resistor R, yang juga sering disebut
dengan tegangan jepit

RANGKAIAN PERCOBAAN

R1

R2

Loop I

loop II

R3

V1

V2

R4

R5

Gambar. Rangkaian untuk arus listrik pada rangkaian bercabang (loop

PROSEDUR PERCOBAAN
1) Catat masing-masing warna pada setiap resistor yang ada (5 resistor).
2) Rangkailah resistor pada papan percobaan seperti gambar di atas.
3) Setelah dirangkai, solder resistor dengan memanaskan timah, agar kaki-kaki resistor
terhubung dan terhubung dengan kuat pada papan PCB.
4) Siapkan dua buah baterai yang akan digunakan untuk mengukur besar arus dan
tegangan dari kedua baterai tersebut dengan menggunakan rangkaian yang telah
dibuat.
5) Mula-mula ukur besar tegangan dan arus dari kedua baterai dengan langsung
menggunakan voltmeter dan ampermeter sebagai nilai acuan untuk beasr tegangan
dan arus pada baterai yang dihubungkan dengan rankaian nantinya.
6) Setelah mendapatkan nilai acuannya, hubungkan rangkaian pada papan PCB dengan
voltmeter dan juga ke baterai dengan menggunakan kabel penghubung untuk
menentukan besarnya tegangan pada baterai dengan menggunakan rangkaian.
7) Kemudian hubungkan rangkaian pada papan PCB dengan ampermeter dan juga ke
baterai dengan menggunakan kabel penghubung untuk menentukan besarnya arus
pada baterai dengan menggunakan rangkaian.
Perhitungan

R1

= Abu-abu Merah Emas Emas

R2

= Biru Abu-abu Emas Emas R 2

R3

= Abu-abu Merah Emas Emas

R1

= 8.2
= 6.8

R3

= 8.2

R4

= Biru Abu-abu Emas Emas R 4

R5

= Abu-abu Merah Emas Emas

Rtotal eksperimen

= 2.4

Rumus yang digunakan:


R x=

R 1 R2
R1 + R2 + R5

R y=

R1 R5
R 1 + R2 + R5

R z=

R2 R 5
R 1+ R 2 + R 5

Rtotal=R x +[(R y + R 3) ( R 4 + R z ) ]

Menentukan nilai

R x=

R 1 R2
R1 + R2 + R5

8.2 6.8
8.2+ 6.8+ 8.2

55.76
23.2

2.4

R x R y dan R z

=
R5 =

6.8
8.2

R y=

R1 R5
R 1 + R2 + R5

8.2 8.2
8.2+ 6.8+ 8.2

67.24
23.2

2.9

R z=

R2 R 5
R 1+ R 2 + R 5

6.8 8.2
8.2+ 6.8+ 8.2

55.76
23.2

2.4

Menentukan nilai

Rtotal

Rtotal=R x + [( R y + R 3) ( R 4 + R z ) ]
2.4+ [ ( 2.9+8.2 ) ( 6.8+2.4 ) ]
2.4+ ( 11.1 9.2 )
2.4+1.20

3.60

Menentukan persentase perbedaan hambatan dari eksperimen dan hambatan ekuivalen

perbedaanR=

R eks periment R teori


100
R teori
100
|3.600.3
0.3 |

11

KESIMPULAN

Teori dan praktek tidak jauh berbeda dan apabila arus nya lebih besar dari pada yang
seharus nya maka akan mengakibatkan resistor tersebut menjadi panas,begitu juga

sebalik nya.
Hokum tegangan kirchoff merupakan tegangan yang diberikan pada suatu rangkaian

tertutup sama dengan penjumlahan tegangsan jatuh


Hokum arus kirchoff menyatakan penjumlahan rus yang masuk satu simpul sama

dengan penjumlahan arus yang meninggalkan simpul tersebut.


Jika dibandingkan antara nilai dari perhitungan dan pengukuran sudah mendekati
kesamaan.

DAFTAR PUSTAKA
Blocher, Richard . 2003 . DasarElektonika . Yogyakarta : Andi Yogyakarta
Chi Kang Tse. 2002 . AnalisisRangkaianLinear . Jakarta : Erlangga
Sutrisno . 1979 . FisikaDasar . Bandung : ITB

Anda mungkin juga menyukai