Anda di halaman 1dari 24

 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Rangkaian listrik adalah susunan komponen-komponen elektronika yang
dirangkai dengan sumber tegangan menjadi satu kesatuan yang memiliki
fungsi dan kegunaan tertentu. Arus listrik dalam suatu rangkaian listrik hanya
dapat mengalir jika rangkaian listrik tersebut berada dalam keadaan terbuka.
Rangkaian listrik ada dua macam yaitu rangkaian listrik terbuka dan
rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka adalah rangkaian listrik 
yang memiliki ujung-ujung rangkaian. Sedangkan rangkaian listrik tertutup
adalah rangkaian listrik yang tidak memiliki ujung-ujung rangkaian. Di dalam
rangkaian listrik tertutup ini arus listrik dapat mengalir mengikuti jenis suatu
rangkaian.  

1.2 Tujuan Praktikum
1.  Mengetahui jenis-jenis rangkaian kistruk 
2.  Mengetahui prinsip kerja rangkaian listrik tertutup 

1
 

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rangkaian Listrik


Rangkaian listrik terdiri daria berbagai komponen elektronika yang dirangkai
dengan sumber tegangan menjadi satu kesatuan yang memiliki fungsi dan
kegunaan tertentu. Arus listrik dalam suatu rangkaian listrik hanya dapat mengalir
 jika rangkaian listrik tersebut berada dalam keadaan terbuka.
Dari simulasi rangkaian listrik di atas, lampu akan menyala apabila rangkaian
berada dalam kondisi tertutup (tersambung dengan saklar). Lampu menyala
karena dalam rangkaian tersebut mengalir arus listrik sebesar I. Berdasarkan
susunan komponen komponennya, rangkaian listrik dibedakan manjadi 3, yaitu
rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran (seri-paralel).
Sedangkan menurut kompleksitas rangkaian, rangkaian listrik dibedakan menjadi
rangkaian listrik sederhana dan rangkaian listrik majemuk 
Pada peralatan listrik, kita dapat menemukan rangkaian listrik yang
bercabang-cabang.Untuk menghitung besarnya arus listrik yang mengalir pada
setiap cabang yang dihasilkan oleh sumber arus listrik Gustav Kirchhoff (1824-
4887) mengemukakan dua aturan (hukum) yang dapatdigunakan untuk membantu
perhitungan tersebut. Hukum Kirchhoff pertama disebut hukum titik cabang dan
Hukum Kirchhoff kedua disebut hukum loop. Suatu titik cabang dalam suatu
rangkaianadalah tempal benemunya beberapa buah konduktor. Sebuah loop
adalah suatu jalan konduksi yang Tertutup.
2.2 Hukum Kirchhoff I / Kirchhoff Current Law
Gustav berkata hukum kirchoff I itu berbunyi ― Jumlah Aljabar semua arus dalam
titik percabangan itu sama dengan nol‖,Hukum ini merupakan hukum kekekalan
muatan listrik yang mengatakan bahwa jumlah muatan listrik yang ada pada
sebuah sistem tertutup adalah tetap.
Jika ditulis dalam bentuk matematik seperti ini :
∑ I = 0 
Hukum kirchoff ini menerangkan tentang hukum arus kirchoff.. Agar lebih mudah
dipahami melalui contoh kejadian saja

2
 

Hukum Kirchhoff  1
Dibawah ini adalah contoh rangkaian sederhana,rangkaian resistor yang dipasang.

sederhana secara paralel.


rangkaian di atas itu jalur arus listriknya seperti ini :

Dilihat dari tanda panah itu adalah arah dari arusnya, hanya saja bagi dua bagian,
arus masuk dan arus keluar.sesuai dengan hukum kirchoff 1, maka pada titik A, I1
 – I2 – I3 – I4 = 0, atau I1 = I2 + I3 + I4, begitu juga pada titik B terjadi hal yang
sama.
Itulah yang dimaksud dengan hukum kirchoff 1, berapapun jumlah arus yang
masuk dari percabangan A akan sama dengan arus yang keluar dari percabangan
contoh soal hukum kirchoff :

3
 

4 buah lampu dipasang paralel dengan sumber tegangan dari sebuah adaptor. Jika
arus yang masuk dari tiap-tiap lampu adalah : lampu 1 = 5A lampu 2 = 20A lampu
3 = 15A, maka tentukanlah arus yang dbutuhkan oleh lampu 4?
Jawaban :
Sesuai dengan data yang diberikan, I lampu 1 = 5A; I lampu 2 = 20A; I lampu 3 =
15A.
Maka,semua arus jika dikurangkan harus sama dengan nol di setiap percabangan.
Karena rangkaian berbentuk paralel untuk semua lampu maka rangkaian ini
memiliki percabangan dan memenuhi syarat buat pakai hukum kirchoff 1.
I1 – I2 – I3 – I4 = 0
5A – 20A – 15A – I4 = 0
I4 = 5A + 20A + 15A
I4 = 40A
2.3 Hukum Kirchhoff 2 / Kirchhoff Voltage Law
Pada hukum Kirchhoff 2 bunyi hampir sama dengan hk. Kirchhoff 1, yang
membedakan adalah hukum Kirchoff 1 itu digunakan untuk arus dalam
percabangan sedangkan hukum Kirchhoff 2 digunakan untuk menghitung jumlah
tegangan pada suatu lintasan tertutup.
Hukum kirchoff 2 berbunyi ― Penjumlahan tegangan pada masing-masing
komponen penyusun yang membentuk satu lintasan tertutup akan bernilai Nol‖. 
Atau jumlah aljabar tegangan dalam suatu rangkaian tertutup selalu sama dengan
nol.
Perhatian:
   Bila arus sesuai dengan arah lintasan tertutup yang diambil, maka I
bertanda positif.
   Bila arah arus berlawanan dengan arah lintasan tertutup yang diambil,
maka I bertanda negatif ( — ).
   Untuk gaya gerak listrik atau gglnya bila arah lintasan dari kutub positif ke
kutub negatif, maka ggl (E) bertanda positif (+). Sedangkan pada seat arah
lintasan dari kutub negatif ke kutub positif maka E bertanda negatif ( — ).
Atau dalam bentuk matematiknya sebagai berikut :
∑V = 0 

4
 

Mari kita langsung lihat contoh soalnya saja … 

Pertanyaan : tentukanlah V2 rangkaian tersebut!


Jawaban :
sekarang kita lihat tanda plus minus dari rangkaiannya dan ingat rumus dari
hukum kirchhoff 2 ΣV = 0 
 jika arah tegangannya dihitung searah dengan jarum jam maka,
+V2+10+2-15 = 0
V2 = 3 volt
dan jika berlawanan arah jarum jam maka,
-V2-10-2+15 = 0
V1 = 3 volt

5
 

BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
  Alat
Sumber tegangan AC
Multimeter
Kabel
Papan rangkaian
Kabel beresistor
  Bahan
Lampu

3.2 Prosedur
1)  Pada papan rangkaian, membuat rangkaian listrik tertutup dengan
menyambungkan tiap kutub dengan menggunakan kabel penghubung.
2)  Memasang lampu pada tiap kutub,
3)  Menghubungkan dengan sumber tegangan,
4)  Menghitung tegangan pada masing-masing kutub.

6
 

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Rangkaian listrik tertutup 1

D A
Tanpa hambatan
Dengan hambatan

C E

F B

Tabel 1. Hasil pengukuran tegangan pada rangkaian listrik tertutup 1


No. Sumber Tegangan Titik AD Titik CF Titik EB
Pada Titik 
1. AD 2,2 V 1,8 V 1,7 V
2. CF 1,3 V 2,2 V 0,9 V
3. EB 1,1 V 0,8 V 2  V

b. Rangkaian listrik tertutup 2

D A

C E

F B

7
 

Tabel 1. Hasil pengukuran tegangan pada rangkaian listrik tertutup 1


No. Sumber Tegangan Titik AD Titik CF Titik EB
Pada Titik 
1. AD 1,7 V 1,6 V 1,5 V
2. CF 1,8 V 1,9 V 1,6 V
3. EB 1,3 V 1,4 V 1,8 V

8
 

Bobby A. Palem
  240110090033

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan percobaan mengenai
rangkaian terbuka dan tertutup. Pertama-tama praktikan melakukan percobaan
dengan rangkaian terbuka, dimana sumber tegangannya ditempatkan pada 3 titik 
yang berbeda-beda yaitu pada AD, CF dan EB. Bila kita lihat dari bentuk 
rangkaian, data hasil pengamatan, dan perhitungan, rangkaian terbuka ini adalah
rangkaian yang tidak mampu mempertahankan arus dan energi yang ada atau
masuk, karena dilihat dari bentuk sirkuitnya sendiri adalah terbuka, yakni suatu
rangkaian yang tidak kembali pada titik awal (tidak memiliki atau membentuk 
sebuah siklus). Sebagai contoh, besar nilai tegangan pada lampu AD, lampu CF
dan lampu EB berbeda, berarti pada rangkaian ini terjadi kehilangan energi. Saat
sumber tegangan berada pada titik AD, tegangan pada titik AD ini lebih besar
daripada tegangan pada titik CF dan EB sehingga mengakibatkan lampu pada titik 
AB menyala dengan terang namun lampu pada titik lainnya lampu menyala
dengan redup. Hal ini dikarenakan energi yang dialirkan dari titik AD menuju ke
titik lainnya mengalami kehilangan, sehingga pada saat sampai titik CF maupun
EB tegangannya sudah berkurang dan menyebabkan nyala lampu di titik EB
maupun CF menjadi redup. Hal ini juga tejadi ketika sumber tegangan berada
pada titik CF maupun EB. Namun pada kedua sumber ini, mempunyai beda
tegangan yang agak signifikan jauhnya pada titik yang letaknya jauh dari sumber.
Hal ini dikarenakan jika sumber tegangan pada titik AD, letaknya ditengah
sehingga dapat membagi arus dengan sama rata, namun pada sumber di titik CF
maupun EB letaknya berada di ujung rangkaian sehingga untuk mencapai titik 
yang paling jauh telah kehilangan banyak energi akibat hambatan yang terjadi
pada rangkaian sehingga menyebabkan lampu pada titik tujuan akhir sangat redup.
Setelah itu praktikan melakukan percobaan dengan rangkaian tertutup.
Pada rangkaian ini sumber arus juga ditempatkan pada 3 titik yang berbeda-beda
yaitu pada titik AD, CF, dan EB. Bila kita lihat dari bentuk rangkaian, data hasil
pengamatan, dan perhitungan pada rangkaian ini, rangkaian tertutup ini adalah
rangkaian yang mampu mempertahankan arus dan energi yang ada atau masuk,
karena dilihat dari bentuk sirkuitnya sendiri adalah tertutup (membentuk seperti
sebuah siklus). Rangkaian ini mampu mempertahankan besar arus dan energi yang

9
 

Bobby A. Palem

  240110090033

masuk pada lampu dititik AD, EB dan dititik CF, maka menyebabkan tidak terjadi
penurunan tegangan yang sangat signifikan sehingga ketiga lampu tersebut sama-
sama berpijar dengan terang. Menurunnya tegangan pada tiap titik dikarenakan
adanya hambatan yang terjadi pada kabel. Dalam kehidupan sehari-hari jenis
rangkaian tertutup ini banyak diaplikasikan,contohnya dalam penggunaan jaringan
listrik di rumah tangga, mengingat karakteristik dari rangkaian ini dimana besar
tegangan didistribusikan sama rata dan adalah rangkaian ini mampu
mempertahankan arus dan energi yang ada atau masuk.

10
 

Rommy Adhitya M
240110090034
 

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu perangkaian listrik tertutup pertama pengamatan
dilakukan dengan percobaan rangkaian pertama rangkaian titik hambatan dan
tanpa hambatan tidak menyilang dari pengamatan diperoleh pertama sumber di
berikan pada titik AD dan didapat tegangan AD 2,2 V dan titik CF 1,8 V terakhir
titik EB 1,7 V dari pengamatan tersebut tegangan terbesar didapat pada titik 
AD.selanjutnya titik CF dan didapat tegangan AD 1,3 V dan titik CF 2.2 V
terakhir titik EB 0,9 V dari pengamatan tersebut tegangan terbesar didapat pada
titik CF.berikutnya sumber tegangan diberikan pada titik EB didapat tegangan AD
1,1 V dan titik CF 0,8 V terakhir titik EB 2 V. dari pengamatan tersebut tegangan
terbesar didapat pada titik EB .Dari hasil-hasil tersebut pada rangkaian pertama ini
terlihat bahwa titik yang diberikan sumber tegangan memiliki tegangan yang
tertinggi daripada titik yang lain,semakin jauh dari titik sumber yang diberikan
tegangan semakin kecil tegangan yang didapatkan oleh titik yang lain.
Selanjutnya pengamatan dengan rangkaian kedua rangkaian ini titik hambatan
dan titik tanpa hambatan di rangkai secara bersilang dan didapatkan hasil sebagai
berikut pada titik AD dan didapat tegangan AD 1,7 V dan titik CF 1,6 V terakhir
titik EB 1,5 V dari pengamatan tersebut tegangan terbesar didapat pada titik 
AD.selanjutnya titik CF dan didapat tegangan AD 1,8 V dan titik CF 1,9 V
terakhir titik EB 1,6 V dari pengamatan tersebut tegangan terbesar didapat pada
titik CF.berikutnya sumber tegangan diberikan pada titik EB didapat tegangan AD
1,3 V dan titik CF 1,4 V terakhir titik EB 1,8 V.Pada rangkaian kedua ini tetap
titik terbesar terdapat pada titik yang diberikan sumber tegangan,tetapi pada
rangkaian kedua ini titik yang diberikan tegangan tidak terlalu besar tegangan
yang didapat dibandingkan rangkaian satu dan tidak terlalu berbeda tegangan
yang didapat dengan titik yang lain.
Dari hasil-hasil diastas tersebut dari setiap tegangan,tegangan yang terbesar ialah
tegangan yang diberikan sumber tegangan,dari kedua rangkaian ,rangkaian yang
kedua lebih terbagi merata karena hambatan dan tanpa hambatan saling menyilang

11
 

Adinda Nurfadillah
  240110090035

4.2 Pembahasan
Percobaan yang dilakukan pada praktikum ini adalah tentang rangkaian
terbuka dan rangkaian tertutup. Pada praktikum ini, praktikan mengamati dua
macam rangkaian yang berbeda. Alat dan bahan yang digunakan antara lain kabel,
resistor, lampu, catu daya serta multimeter untuk mengukur besarnya tegangan
dan hambatan.
Setelah rangkaian dibuat, maka selanjutnya adalah mengukur hambatan
pada masing-masing kabel. Hambatan dapat diukur karena pada masing-masing
kabel merupakan penggabungan dari dua buah kabel dan dihubungkan dengan
resistor ditengahnya. Kemudian catu daya dihubungkan ke salah satu rangkaian
yang terdapat lampu.
Untuk rangkaian tertutup, semua kabel dalam keadaan terhubung. Dari
enam buah kabel yang terhubung, terdapat tiga buah lampu. Setiap lampu
merupakan tempat bertemunya empat buah kabel. Saat catu daya dihubungkan ke
salah satu lampu, ketiga lampu dalam keadaan menyala. Nyala lampu yang paling
terang adalah lamu yang dihubungkan langsung dengan catu daya. Dari hasil
pengukuran, dapat dilihat bahwa besarnya tegangan pada lampu yang
dihubungkan langsung dengan catu daya adalah merupakan penjumlahan antara
dua lampu lain. Artinya, besarnya tegangan masing-masing pada kedua lampu
yang lain adalah setengah dari besarnya tegangan pada lampu yang dihubungkan
langsung dengan catu daya.
Pada rangkaian terbuka, dari enam kabel yang terhubung, satu
diantaranya dilepas. Saat catu daya dihubungkan ke salah satu lampu, lampu yang
dihubungkan secara langsung dengan catu daya memiliki nyala yang paling
terang. Sedangkan satu lampu menyala agak redup, dan lampu ketiga tidak 
menyala. Lampu yang tidak menyala tersebut adalah lampu yang tidak terhubung
dengan salah satu kabel, karena kabelnya dilepas. Jika diurutkan, maka lampu
pertama menyala terang, lampu kedua redup, dan lampu ketiga tidak menyala.
Namun saat diukur tegangannya, lampu yang tidak menyala tersebut tetap
memiliki tegangan yang sangat kecil. Ini berarti besarnya tegangan pada lampu
ketiga tidak cukup besar untuk dapat menyalakan lampu.

12
 

Berdasarkan kumpulan data pada hasil percobaan, dapat dilihat bahwa


besarnya tegangan yang dialirkan dari catu daya ke lampu yang dihubungkan
langsung dengan catu daya tidak sama besarnya tegangan dari catu daya tersebut.
Besarnya tegangan yang terukur pada lampu nilainya lebih kecil. Jika pada
rangkaian tertutup besarnya tegangan pada lampu kedua dan ketiga masing-
masing adalah setengah dari besarnya tegangan pada lampu pertama, pada
rangkaian terbuka tidak demikian. Besarnya tegangan yang mengalir pada lampu
kedua lebih kecil dari lampu pertama, dan tegangan pada lampu ketiga lebih kecil
dari lampu kedua. Hal ini dikarenakan pada rangkaian terbuka, arus yang mengalir
langsung terputus di lampu ketiga, karena salah satu kabel dilepas. Jika pada
rangkaian tertutup, semua kabel dalam keadaan terhubung, dari lampu pertama
sampai lampu ketiga, dan dari lampu ketiga terhubung lagi ke lampu pertama.
Selain itu, resistor juga mempengaruhi besarnya tegangan yang mengalir. Arus
yang mengalir dari lampu pertama menuju lampu kedua akan semakin kecil
karena adanya tahanan pada kabel, begitu juga dari lampu kedua menuju lampu
ketiga.

13
 

Ramdhani Pratama H
240110090036
 

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kelistrikan pertanian kali ini mengenai rangkaian listrik 
tertutup, praktikan terlebih dahulu memahami konsep mengenai rangkaian listrik 
tertutup pada modul, selanjutnya praktikan diberikan pengarahan oleh asdos
mengenai praktikum yang akan dilaksankan. Kemudian praktikan memasang
rangkaian seperti yang tertera pada modul, dengan titik AD, CF dan EB terhubung
sedangkan untuk titik CF dan EB tidak terhubung, dengan kabel hambatan
terdapat pada sambungan titik FA dan DB. Kemudian kami memasang generator
dengan tegangan sebesar 3 volt pada masing-masing titik. Selanjutnya kami
menghitung nilai tegangan pada titik-titik yang tidak diberi tegangan.
Diperolehlah nilai sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil pengukuran tegangan pada rangkaian listrik tertutup 1
No. Sumber Tegangan Titik AD Titik CF Titik EB
Pada Titik 
1. AD 2,2 V 1,8 V 1,7 V
2. CF 1,3 V 2,2 V 0,9 V
3. EB 1,1 V 0,8 V 2V

Pada praktikum yang kedua, rangkaian tetap sama namun titik CF dan EB
terhubung. Sama seperti praktikum pertama, praktikan memasang generator pada
setiap titik dengan besar tegangan sebesar 3 volt dan menghitung nilai tegangan
pada titik-titik yang lain. Diperolehlah nilai sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil pengukuran tegangan pada rangkaian listrik tertutup 2
No. Sumber Tegangan Titik AD Titik CF Titik EB
Pada Titik 
1. AD 1,7 V 1,6 V 1,5 V
2. CF 1,8 V 1,9 V 1,6 V
3. EB 1,3 V 1,4 V 1,8 V

Pada praktikum kali ini, praktikan tidak mengalami kendala-kendala yang


berarti, namun harus tetap teliti dalam pemasangan rangkaian tertutup ini,
sehingga hasil yang diperoleh baik dan benar.

14
 

Primayoga Harsana S

  240110090037

4.2 Pembahasan
Rangakaian listrik dapat berupa rangkaian terbuka atau rangkaian tertutup.
Rangkaian terbuka tidak dapat mengalirkan arus karena jalannya arus diputus.
Sedangkan rangkaian tertutup dapat mengalir pada beban dan juga pada sumber.
Pada beban, arus mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif. Beban dapat
berupa komponen-komponen elektronik seperti transistor, resistor, atau pesawat
elektronik seperti televisi dan radio, atau pun pesawat listrik seperti lampu, setrika
listrik, dan sebagainya. (http://www.unj.ac.id/ft/elektro)
Praktikum kali ini kami mempelajari tentang rangkaian listrik terbuka dan
rangkaian listrik tertutup, bagaimana cara menghitung arusnya dan mencari
perbedaan antara kedua rangkaian tersebut.

  Rangkaian terbuka

A H1

Catu da a 3,38
M
 
C
M
 

H2

Rangkaian listrik terbuka adalah rangkaian listrik yang memiliki ujung-


ujung rangkaian. Rangkaian dipasang seri sehingga memiliki persamaan V tot =
V1 + V 2 + V 3 . Pada rangkaian terbuka ini tegangan lampu yang dipasangkan
pada rangkaian berbeda. Apabila tegangan pada setiap lampu berbeda maka
arus yang mengalir pun akan berbeda nilainya. Perbedaan nilai arus ini
mempengaruhi nyala tiap-tiap lampu. Jika arus yang mengalir besar maka
lampu akan menyala dengan terang, sebaliknya apabila arus yang mengalir
kecil maka nyala lampu akan lebih redup. Lampu yang menyala paling terang
adalah lampu yang dipasang paling dekat dengan sumber arus. Nilai arus
15
 

berbanding terbalik dengan nilai tegangan, apabila tegangan kecil maka arus
yang mengalir besar, sedangkan jika tegangan besar maka arus yang mengalir
kecil.
Dari praktikum yang telah kami lakukan dapat kita lihat bersama bahwa
pada rangkaian terbuka arus dan tegangan yang terdistribusikan ke masing-
masing lampu tidak merata, hal ini dapat dilihat dari ke-redupan masing-
masing lampu, untuk lampu yang paling dekat dengan catu daya maka
nyalanya paling terang diantara yang lainnya selanjutnya pada lampu yang
kedua maka nyalanya agak redup, sedangkan lampu yang ke tiga atau yang
paling jauh dengan catu daya maka pada percobaan yang kami lakukan,
lampu tidak menyala sama sekali, hal ini disebabkan karena nilai tahanan dari
masing-masing kabel yang menghambat pergerakan arus dan tegangan,
semakin panjang kabel yang digunakan maka semakin besar tahanan yang
terjadi. Karena pada rangkaian terbuka ini menganut prinsip rangkaian seri.
Hal ini dapat kita jumpai pada kejidupan sehari-hari yaitu pada pendistribusian
listrik dari PLN ke rumah-rumah penduduk, yang rumahnya paling dekat
dengan garu maka biasanya dia yang paling terang, dan yang rumahnya paling
 jauh dari gardu maka biasanya nyala lampunya akan sangat redup jika
dibandingkan dengan rumah yang dekat dengan gardu.

  Rangkaian Tertutup

Catu da a 3,38 V
B

H3
M3
M2

16
C
 
 

Rangkaian listrik tertutup adalah rangkaian listrik yang tidak 


memiliki ujung-ujung rangkaian. Di dalam rangkaian listrik tertutup ini arus
listrik dapat mengalir mengikuti jenis suatu rangkaian. Rangkaian dipasang
paralel sehingga memiliki persamaan V 1 = V2 = V3 . Pada rangkaian tertutup
tegangan lampu pada tiap-tiap lampu adalah sama. Namun pada percobaan
dari ketiga lampu ada satu lampu yang memiliki tegangan berbeda dengan dua
yang lainnya, tepatnya lebih besar dua kali lipat dari dua lampu lainnya.
Padahal seharusnya tegangan pada ketiga lampu tersebut adalah sama
sehingga arus yang mengalir pada lampu-lampu tersebut pun sama sehingga
nyala lampu akan sama terangnya. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya yaitu kekurang telitian praktikan pada pengukuran tegangan
lampu dan terdapat kesalahan pada rangkaian.  
Dari praktikum yang telah kami lakukan dapat kita lihat bahwa,
pada rangkaian tertutup arus dan tegangan yang terdistribusikan ke masing-
masing lampu sudah lebih merata jika dibandingkan dengan penditribusian
pada rangkaian terbuka, karena pada rangkaian tertutup ini rangkaian yang
digunakan adalah rangkaian parallel, namun walaupun demikian tahanan yang
dihasilkan oleh kabel tetap berpengaruh kepada besarnya arus dan tegangan
yang didistribusikan ke masing-masing lampu. Hal ini dapat kita lihat pada
lampu yang paling dekat dengan catu daya tegangan yang terbaca oleh
multimeter pada titik AD adalah 2,2 V, sedangkan pada lampu CF dan EB
tegangan yang terbaca adalah masing-masing 1,8 V dan 1,7 V. dengan
demikian bisa dipastikan bahwa nyala lampu yang terdekat dengan catu daya
adalah yang paling terang diantara yang lainnya.
Jika membandingkan arus yang mengalir pada rangkaian listrik terbuka
dan rangkaian listrik tertutup, berdasarkan perhitungan nilai arus yang paling
besar adalah arus yang mengalir pada rangkaian listrik tertutup.

Dari uraian di atas maka perbedaan antara jaringan terbuka dan jaringan
tertutup pada praktikum kali ini adalah :

17
 

Jaringan Terbuka Jaringan Tertutup


Arus Tidak merata Merata
Tegangan Tidak merata Merata
Nyala lampu Tidak seimbang Seimbang

18
 

Bobby A. Palem

  240110090033

BAB V 
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
a.  Rangkaian terbuka adalah rangkaian yang tidak mampu mempertahankan
arus dan energi yang masuk, karena bentuk sirkuitnya yang terbuka (tidak 
membentuk siklus).
b.  Saat sumber tegangan berada pada titik AD, tegangan pada titik AD ini
lebih besar daripada tegangan pada titik CF dan EB sehingga
mengakibatkan lampu pada titik AB menyala dengan terang namun lampu
pada titik lainnya lampu menyala dengan redup.
c.  Energi yang dialirkan dari sumber menuju ke titik lainnya mengalami
kehilangan, sehingga pada saat sampai titik tujuan, tegangannya sudah
berkurang dan menyebabkan nyala lampu di titik tujuan menjadi redup
d.  Rangkaian tertutup adalah rangkaian yang mampu mempertahankan arus
dan energi yang masuk.
e.  Dalam percobaan rangkaian tertutup mampu mempertahankan besar arus
dan energi yang masuk pada lampu dititik AD, EB dan lampu dititik CF.
f.  Pada Rangkaian tertutup ketiga lampu dapat berpijar dengan terang.
g.  Jenis rangkaian listrik tertutup ini biasanya diterapkan pada jaringan listrik 
rumah tangga.

5.2 Saran
a.  Panjang kabel penghubung untuk tiap masing-masing terminal sebaiknya
perlu diperhitungkan, karena mengingat dalam perhitungannya panjang
kabel tersebut masuk dalam parameter penentu.
b.  Untuk praktikan, sebaiknya dalam memasang kabel-kabel penghubung
pada terminal dipasang dengan baik dan benar, agar arus listrik yang
masuk dapat tersalurkan ke terminal-terminal dan kabel-kabel yang lain
dengan sempurna.

19
 

Rommy Adhitya M
  240110090034

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum didapat kesimpulan yaitu:
1.  Jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah sistem tertutup adalah tetap.
2.  Titik yang terbesar tegangannya ialah titik yang diberi sumber tegangan
didalam satu rangkaian.
3.  Pada rangkaian titik yang semakin jauh dari sumber tegangan semakin
sedikit tegangan yang didapatkan.
4.  Rangkaian hambatan dan tanpa hambatan yang menyilang tegangannya
lebih terbagi rata.
5.2 Saran
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam praktikum kali ini adalah:
1.  Tepat dalam perangkaian.
2.  Perhatikan tahap yang diberikan oleh asisten dosen dan sesuai modul.
3.  Penggunaan alat yang baik dan tidak cacat karena mempengaruhi nilai
yang dikeluarkan.
.

20
 

Adinda Nurfadillah
 
240110090035

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil pada percobaan ini, antara lan :
  Pada rangkaian tertutup, besarnya tegangan pada lampu kedua dan ketiga

masing-masing adalah setengah dari besarnya tegangan pada lampu


pertama
  Pada rangkaian tertutup, besarnya tegangan pada lampu kedua lebih kecil

dari lampu pertama, dan tegangan pada lampu ketiga lebih kecil dari
lampu kedua
  Lampu yang tidak menyala masih memiliki tegangan, namun nilainya

sangat kecil
  Resistor mempengaruhi besarnya tegangan yang yang mengalir

  Semakin banyak jumlah tahanan atau semakin besar nilai tahanan, maka

akan semakin besar arus yang hilang.

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan, antara lain :
   Diharapkan praktikan dapat membuat rangkaian dengan benar agar
praktikan dapat mengukur besarnya tegangan pada rangkaian
   Sebaiknya kabel dapat terhubung dengan benar agar arus dapat mengalir
pada rangkaian
   Lampu yang dipakai dalam keadaan baik, sehingga praktikan dapat
melihat perbedaan intensitas nyala pada masing-masing lampu
   Tetap menjaga kondisi alat-alat dalam keadaan baik dan berfungsi dengan
baik.

21
 

Ramdhani Pratama H
240110090036
 

BAB V 
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1.  Nilai tegangan yang besar adalah titik yang terhubung langsung
dengan generator
2.  Rangkaian listrik tertutup adalah rangkain listrik yang besar
tegangannya mengalir kesemua titik 
3.  Besarnya tegangan pada rangkaian listrik tergantung pada besar
kecilnya hambatan yang terdapat pada kabel atau penghantar
4.  Jumlah arus menuju suatu titik cabang sama dengan   jumlah arus yang
meninggalkannya

5.2 Saran
1.  Sebelum melakukan praktikum, praktikan diharapkan untuk 
memahami konsep tentang rangkaian listrik tertutup
2.  Ketersedian alat praktikum perlu diperhatikan, karena akan
mempengaruhi laju praktikum
3.  Penjelasan materi praktikum dari asdos haruslah jelas dan dapat
dimengerti praktikan.

22
 

Primayoga Harsana S
  240110090037

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini
adalah :
  Rangkaian listrik terbagi atas dua macam yaitu rangkaian listrik terbuka
dan rangkaian listrik tertutup.
  Rangkaian listrik terbuka adalah rangkaian listrik yang memiliki ujung-
ujung rangkaian.
  Rangkaian listrik tertutup adalah rangkaian yang tidak memiliki ujung-
ujung rangkaian.
  Rangkaian listrik yang efektif adalah rangkaian listrik tertutup, karena
mendistribusikan arus dan tegangan secara lebih merata.
  Rangkaian listrik terbuka mendistribusikan arus dan tegangan secara
tidak merata.
  Rangkaian listrik tertutup mendistribusikan arus dan tegangan secara
merata.
  Semakin panjang dan semakin banyaknya kabel yang digunakan akan
mempengaruhi nilai dari kabel itu sendiri.

5.2. Saran
Beberapa hal yang harus diperhatikan guna kelancaran praktikum ini,
adalah :
  Membaca dengan benar dan memahami prosedur praktikum
  Pasyikan rangkaian tersusun secara benar
  Dibutuhkan kecermatan dalam membaca nilai yang tertera dalam
multimeter.

23
 

DAFTAR PUSTAKA

http://www.mediabali.net/listrik_dinamis/rangkaian_listrik.html
http://alljabbar.wordpress.com/2008/04/06/hukum-kirchoff-1/ 
http://doanco.blogspot.com/2008/11/hukum-kirchoff-ii.html
http://www.toko-elektronika.com/tutorial/listrik.html

24

Anda mungkin juga menyukai