RANGKAIAN LISTRIK
LABORATORIUM TTPL
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2010
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
PERCOBAAN I
ANALISA MESH DAN SIMPUL
I. TUJUAN
1
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
2
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
4. Tahanan
o 10 ohm = 1 buah
o 12 ohm = 1 buah
o 100 ohm = 1 buah
o 160 ohm = 1 buah
o 880 ohm = 1 buah
5. Kabel - kabel
Gambar 1
V. PROSEDUR PERCOBAAN
V.1 Analisa Mesh
1. Susunlah rangkaian percobaan seperti gb. I.1
2. Catat tegangan V1, V2, V3 dan arus A1, A2 untuk sumber arus yang berubah –
ubah sesuai dengan table percobaan
V.2 Analisa Simpul
1. Rangkaian tetap seperti pada percobaan rangkaian Mesh
2. Lepas resistor 880 ohm dari rangkaian dengan membuat saklar pada kondisi off.
3. Catat tegangan V1, V2, V3 dan arus A1, A2 untuk sumber arus yang berubah –
ubah sesuai tabel percobaan
3
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
4
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
PERCOBAAN II
ANALISIS THEVENIN DAN NORTON
I. TUJUAN
i(t)
NA NB
Gambar 1
1. Pasang sumber tegangan V(t0 yang besarnya sedemikian sehingga tidak mengalir arus dari
NA ke NB
+ - 1
V(t)
NA NB
1'
5
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
Gambar 2
.
2. i(t) = 0 berarti NA dan Nb dapat diputuskan di terminal 1 – 1’
1. Persamaan tegangan di 1 – 1’ dalam keadaan rangkaian terbuka:
3. -V1-1’ + V(t) = 0
i. V(t) = V1-1’
4. V1-1’ adalah tegangan rangkaian dalam keadaan terbuka (V open circuit)
5. Hitung V(t) = V1-1’
6. Baiklah polaritas V(t) dan hapuslah sumber tegangan/arus pada NA
7. Maka dari NA ke NB mengalir arus i(t) yang sama seperti semula
1. Pasang sumber arus seperti pada gambar 6.3 yang besarnya sedemikian sehingga arus i(t)
sama besar ig, dan ke NB tidak mengalir arus
1
i(t)
NA ig NB
1'
Gambar 3
2. Hal ini berarti i(t) = ig. Rangkaian terhubung singkat di terminal 1-1’. NA dan NB dilepas di
1-1’.
1
i(t)
NA NB
1'
Gambar 4
3. Hitung arus hubung singkat ig
4. Baliklah polaritas ig dan hapuslah semua elemen aktif pada NA
5. Maka dari NA ke NB mengalir arus i(t) yang sama seperti semula.
6
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
i(t)
NA ig NB
1'
Gambar 5
Gambar 6
7
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
R1 R2
A2
2
R3 A1 RL
S1
Vs
Gambar 7
V. PROSEDUR PERCOBAAN
8
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
9
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
PERCOBAAN III
LINEARITAS DAN SUPERPOSISI
I. TUJUAN
1. Menyelidiki rangkaian yang bersifat linear.
2. Menentukan tegangan pada suatu rangkaian linear bila terdapat lebih dari satu
sumber tegangan.
II.1 Linearitas
Rangkaian linear dapat dibentuk dari sumber-sumber bebas, sumber tak bebas linear dan
elemen linear. Besarnya tegangan yang diberikan pada suatu rangkaian linear akan
sebanding dengan besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut, atau:
II.2 Superposisi
Di dalam setiap jaringan penahan linear yang mengandung beberapa sumber, tegangan
atau arus yang melewati setiap tahanan atau sumber dapat dihitung dengan melakukan
penjumlahan aljabar dari semua tegangan atau arus masing-masing yang dihasilkan oleh
setiap sumber bebas yang bekerja sendiri, dengan semua tegangan bebas lain diganti oleh
rangkaian hubung singkat dan semua sumber arus yang lain diganti oleh rangkaian
terbuka.
10
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
5. Kabel-kabel
Gambar 2 Gambar 3
Gambar 4
11
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
V. PROSEDUR PERCOBAAN
V.1 Linearitas
1. Buat rangkaian seperti gambar 3.2
2. Untuk V(t) yang berubah-ubah, catat I(t).
V.2 Superposisi
1. Rangkaian seperti pada percobaan Linearitas.
2. Catat VA1 untuk tegangan VS1 yang berubah-ubah.
3. Buat rangkaian seperti gambar 3.3
4. Catat VA2 untuk tegangan VS2 yang berubah-ubah.
5. Buat rangkaian seperti pada gambar 3.4
6. Catat VA untuk tegangan VS1 dan VS2 yang sama seperti pada butir 2 dan 4.
VI.1 Linearitas
1. Hitung I(t), V(t), dan impedansi total berdasarkan teori!
2. Bandingkan dengan hasil percobaan. Dengan menggunakan deviasi standar, hitung
persentase kesalahannya!
3. Buatlah grafik V(t) vs I(t) berdasarkan percobaan pada millimeter blok!
4. Buatlah kesimpulan percobaan ini!
VI.2 Superposisi
1. Hitung VA1 dan VA2 serta VA berdasarkan teori superposisi!
2. Bandingkan dengan hasil percobaan. Dengan menggunakan deviasi standar, hitung
persentase kesalahannya!
3. Buatlah kesimpulan percobaan ini!
12
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
PERCOBAAN IV
I. TUJUAN
1. Menentukan parameter admitansi dan impedansi dari suatu rangkaian kutub empat
2. Menggunakan parameter rangkaian tersebut untuk menyederhanakan dan
mensistematiskan analisis jaringan dengan dua titik singgah yang linear
II. TEORI
Rangkaian kutub empat atau sering disebut sebagai jaringan 2 titik singgah digambarkan
sebagai berikut:
Ic +
+ Ia
V1 V2
- Ib Id -
Gambar 3.1
Analisis suatu rangkaian kutub empat didasarkan atas hubungan antara arus dan tegangan pada
terminal jaringannya, untuk mendapatkan paramter jaringan tersebut.
Parameter rangkaian kutub empat dibedakan atas:
a. Parameter admitansi (Y)
b. Parameter impedansi (Z)
c. Parameter hibrid (h)
d. Parameter tranmisi (abcd)
e. Parameter inver transmisi
f. Parameter inverse-hibrid (g)
13
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
Paramter admitansi didapat dengan menuliskan persamaan arus sebagai fungsi dari tegangan
jaringannya.
I1 Y11V1 Y12V2
I 2 Y21V1 Y22V2
I1 Y11 Y12 V1
I2 Y21 Y22 V2
Parameer impodansi didapat dengan menuliskan persamaan tegangan terminal sebagai fungsi dari
arus jaringannya.
V1 Z11 I1 Z12 I 2
V2 Z 21 I1 Z 22 I 2
V1 Z11 Z12 I1
V2 Z21 Z 22 I 2
14
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
Gambar 4.2
IV.2 Parameter Impedansi
15
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
Gambar 4.3
16
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
V. PROSEDUR PERCOBAAN
V.1 Parameter Admitansi
1. Susun rangkaian seperti Gbr. 4.2
2. Hubungkan titik B dengan R, dan titik S dengan P
3. Berikan catu daya pada V1 dan balik polaritas A2.
4. Hidupkan power suplay. Catat arus I1 dan I2 untuk tiap kenaikkan tegangan V1
5. Kembalikan catu daya ke posisi nol (0), matikan power suplay
6. Hubungkan titik A dengan R dan S dengan Q
7. Berikan catu daya pada V2 dan balik polaritas A1 dan A2
8. Hidupkan power suplay. Catat arus I1 dan I2 untuk tiap kenaikan tegangan V2
9. Kembalikan catu daya ke posisi nol (0), matikan power suplay
17
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
PERCOBAAN V
RANGKAIAN TIGA FASA
A. Hubung Delta
I. TUJUAN
II. TEORI
Pada suatu sistem listrik umumnya digunakan rangkaian tiga fasa pada transmisi dan
pendistribusian daya. Dipilih rangkaian tiga fasa karena mempehitungkan segi ekonomis dan
optimalisasi sistem listrik tersebut. Rangkaian tiga fasa dapat merupakan rangkaian hubung
bintang atau rangkaian hubung delta.
Pada hubungan delta, ketiga impedansi pada beban saling dihubungkan secara seri. Ketiga
saluran fasa masing-masing dihubungkan dengan simpul antara dua resistor.s
IL
L1
IS
R3
R1
R2
L2
L3
Gambar 1
18
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
Jika ketiga resistor pada beban tiga fasa adalah identik, ini disebut beban simetris. Jika ketiga
resistornya berbeda, maka disebut beban asimetris.
Gambar 2
19
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
V. PERCOBAAN:
Percobaan 1
Gambar 3
Percobaan 2
1. Pindahkan resistor R1 dari rangkaian untuk mensimulasikan gangguan. Ukur arus
salurannya. Kemudian pindahkan resistor R2 dari rangkaian dan ukur arus salurannya
2. Pindahkan R1 dan R2 dari rangkaian. Hubung singkatkan R1 dan ukur arus salurannya.
20
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
Percobaan 3
Gambar 4
Buat rangkaian percobaan b) secara asimetris dengan menghubung paralel 680 ohm ke R2
dan 1200 ohm ke R3.
2. Ukur arus fasa
3. Ukur arus saluran
B. Hubung Bintang
I. TUJUAN
21
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
II. TEORI
Dalam rangkaian beban bintang, ujung-ujung dari ketiga resistan dari masing-masing fasa
terhubung dalam satu titik dimana kawat netral terhubung. Dan masing-masing fasa dari beban
tersebut di ujung satunya dihubung dengan line yang merupakan jalur keluar/masuk arus
(L1,L2,L3).
Gambar 5
Pada beban tiga fasa, masing-masing ujung depan diberi notasi U1, V1, dan W1.
Sedangkan ujung belakang diberi notasi U2, V2, W2. (Identifikasi standar). Oleh karena itu
dalam praktiknya, untuk rangkaian bintang , hubungannya dapat diberikan sebagai berikut :
Gambar 6
Jika nilai tahanan dari masing-masing fasa dari sistem tiga fasa identik (besar dan sudutnya
sama), maka hal ini disebut dengan beban simetris. Dan jika nilainya berbeda disebut dengan
beban asimetris.
22
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
III. PERCOBAAN
Percobaan 1
a. Rangkaiankan rangkaian pada gambar berikut, dengan R1 = R2 = R3 = 232 ohm
(simetris).
Gambar 7
b. Dengan menggunakan multimeter, hitung arus line Il pada masing-masing fasa dan arus
netral, In.
c. Dengan multimeter hitung tegangan fasa dan tegangan line (tegangan antar fasa)
d. Dengan menggunakan oscilloscope, hitung tegangan Ul, U2, dan U3 dan gambarkan pada
diagram
Percobaan 2
a. Rangkaikan sirkuit seperti gambar berikut, dengan menghubungkan sebuah hambatan 1200
ohm paralel dengan R3 dan 680 ohm paralel dengan R1.
23
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
Gambar 8
b. Hitung arus pada masing-masing fasa, arus netral, tegangan fasa dan tegangan antar fasa.
A. Hubung Delta
1. Tuliskan hubungan antara arus saluran dengan arus fasa dan tegangan antar fasa dengan
tegangan fasa dalam rangkaian delta simetris!
2. Apakah akibatnya jika salah satu fasa dilepas pada rangkaian hubung delta?
3. Apakah akibatnya jika dua fasa dilepas pada rangkaian hubung delta?
4. Apakah akibatnya jika salah satu saluran (line) dilepas pada rangkaian hubung delta?
B. Hubung Bintang
1. Tuliskan hubungan antara arus saluran dengan arus fasa dan tegangan antar fasa dengan
tegangan fasa dalam rangkaian star simetris!
2. Apa yang terjadi jika pada rangkaian star asimetris kawat saluran netral dilepas dari
rangkaian?
3. Gambar diagram vektor tegangan fasa pada saat kawat saluran netral dilepas dari
rangkaian!
24
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik
Praktikum Rangkaian Listrik 2010
Referensi
Laboratorium TTPL
Departemen Teknik Elektro FTUI
2008
25
Laboratorium, Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik