KELOMPOK :2
ANGGOTA KELOMPOK :
5. Nafi’Udin / 2141150013
C. Teori dasar
Percobaan ini digunakan untuk menentukan nilai dari rugi-rugi inti yang ada pada
trafo. Pada percobaan ini menggunakan trafo step up, dengan tujuan safety dan
kemudahan. Dengan menggunakan trafo step up maka kita akan lebih aman dalam
melakukan pengukuran pada tegangan sumbernya. Dan akan memudahkan kita dalam
melakukan pengukuran tegangan dan arus. Karena dengan tegangan sumbernya yang
kecil maka arusnya akan besar dan itu akan memudahkan kita dalam melakukan
pengukuran arusnya. Dalam keadaan beban nol Z1 = R1 + jX1 adalah kecil sekali
dibandingkan dengan Zm sehingga Z1 dapat diabaikan. Daya yang masuk hanya
digunakan untuk mengatasi rugi besi dan rugi inti. Dengan demikian dari pengukuran
beban nol dapat diketahui harga Rc dan Xm, Rugi inti yang terdiri dari rugi histerisis dan
rugi arus eddy serta angka transformasi.
Dan berlaku rumus sebagai berikut :
P = V1.I0.cos φo = I02.Rc
Ic = Io cos φo
Im = Io sin φo
Rc = V1 / Ic atau R c = Vo2 / Po
X m = V 1 / Im
a = V 1 / V2
Arus primer Io yang mengalir pada kumparan sekunder yang tidak dibebani disebut
arus penguat. Dalam kenyataannya arus primer I o bukanlah merupakan arus induktif
murni, hingga ia terdiri atas dua komponen, yaitu :
a) Komponen arus pemagnetan Im. Yang mengahasilkan fluks. Karena sifat besi
yang nonlinear, maka arus pemagnetan dan juga fluks dalam kenyataannya
tidak berbentuk sinusoid.
b) Komponen arus tembaga Ic menyatakan daya yang hilang akibat adanya rugi
histerisis dan arus Eddy. Ic sefasa dengan V1 dengan demikian hasil
perkaliannya (Ic x V1) merupakan daya (watt) yang hilang
Angka transformasi
Pada saat trafo diberi sumber V sinusoid maka akan mengalir I0 yang juga
sinusoid.Dengan menganggap belitan reaktif murni , maka I0 tertinggal 90o dari V
sumber. Arus I0 pada saat yang sama akan menghasilkan φ yang sefasa dan berbentuk
sinusoid pula.
V = Vmax.sin ωt φ = φmaxsin ωt
d∅
E1 = - N
dt
= - N d ¿¿
Harga efektif :
N 1. ω . ∅ max
E1 = = 4,44N1.f.Ǿmax dimana 𝜔 = 2 π f
√2
d∅
Sehingga E 2 = - N2
dt
= 4,44N2.f. Ǿmax
E1 N1
= =a
E2 N 2
Dengan mengabaikan rugi hambatan dan adanya fluks bocor, maka didapat
perbandingan transformasi yaitu:
E1 N1 V 1
= =
E2 N 2 V 2
Dalam hal ini tegangan induksi E1 mempunyai kebocoran yang sama, tetapi berlawanan
arah dengan sumber V1 dan dapat dilihat pada bentuk vektor berikut ini :
5 Kabel Untuk
menghubungkan
rangkaian
Secukupnya
F. Langkah Kerja
G. Gambar praktikum
K. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
A. Judul Praktikum
“Short Circuit”
B. Tujuan Praktikum
1. Menentukan rugi tembaga trafo saat beban nominal
2. Menentukan parameter rugi tembaga trafo 1 fasa
3. Mengetahui % voltage impedence
C. Teori dasar
Pengujian hubung singkat, dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengetahui loses yang
terdapat pada kumparan. Pada percobaan ini, kumparan tegangan tinggi diperlakukan sebagai
kumparan primer, dan kumparan tegangan rendah diperlakukan sebagai kumparan sekunder. Hal
ini bertujuan, agar arus yang mengalir pada ampere meter tidak terlampau besar, sehingga akan
relatif aman terhadap ampere meternya.
V in i primer(IP)∅ 1 N1 E1
Seperti tertera pada diagram di atas, pada lilitan sekunder terdapat arus yang merupakan
arus hubung singkat. Karena dihubung singkat, arus I 0 akan sangat kecil, sehingga dapat
diabaikan. Dan arus Ip merupakan arus hubung singkat, jadi P yang nanti akan terukur merupakan
P tembaga yang melalui Rp, Xp, Rs, Xs.
Dari percobaan hubung singkat ini, akan diperoleh Z, Xl, R equivalen.
Vhs
Zeq=
Inom
P Hs
Req=
I²
Pada pengujian hubung singkat ini pula, akan didapat tegangan impedansi Z%
Vhs
Z %= 100 %
Vnom
D. Pelaksanaan praktek
a. Daftar peralatan
rangkaian listrik.
5 Kabel Untuk
menghubungkan
rangkaian 1
c. Langkah kerja
d. Gambar praktikum
C. Teori dasar
Efisiensi dari setiap peralatan dalam bidang teknik adalah daya keluaran dibagi dengan daya
masukan, dapat dinyatakan dalam persen (%) atau dengan persamaan :
Dayakeluaran
x100%................................................
Efisiensi (η) = Dayamasukan …....(1)
Dari pengujian beban nol dan pengujian hubung singkat didapatkan rugi total pada trafo sehingga :
[1−
∑ Rugi ] x100%.........................................
Efisiensi (η) = Daya masukan ...........(3)
Atau,
[ Daya keluaran ]
x 100 %........... ............... ..
Efisiensi (η) = [ Daya keluaran ] + ∑ Rugi ……......(4)
Dayakeluarantrafodalambesaran watt,
Rugitrafo :
A. Rugiinti Pc = W0daripengujianbebannol
B. Rugitembaga primer Pcu1 = I12R1
C. Rugitembagasekunder Pcu2 = I22R2
DimanaR1& R2diperolehdaripengujianhubungsingkat.
Berdasarkandayakeluarandanrugi – rugimakaefisiensitrafo :
PengaturanTegangan
Dengan mengingat rangkaian yang telah ada (dalam hal ini harga sekunder ditransformasikan
keharga primer) :
a V 2 beban penuh = harga tegangan nominal (dalam hal ini tegangan nominal primer).
D. Pelaksanaan Praktek
a. Daftar peralatan
1. Untuk mengetahui terminal positif dan negatif sebuah trafo secara pasti
dengan menggunakan trafo referensi
D. Pelaksanaan praktek
a. Daftar peralatan
b. Langkah kerja
c. Gambar praktikum
E. Data hasil percobaan
F. Grafik dari data percobaan