Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN LABORATORIUM MESIN LISTRIK

“ Open Circuit, Short Circuit ,Polaritas Trafo, dan Load Test


Trafo ”

KELAS : 1E D4 Sistem Kelistrikan

KELOMPOK :2

PENANGGUNG JAWAB : Reyhan Fadhlur . R / 2141150004

ANGGOTA KELOMPOK :

1. Bimo Satrio Sasmito / 2141150111

2. Charline Virginia Naoko. S / 2141150040

3. Kukuh BayuAji / 2141150003

4. M. Anas Rifai / 2141150027

5. Nafi’Udin / 2141150013

PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2022
A. Judul Praktikum
“Open Circuit”
B. Tujuan Praktikum
1. Menentukan rugi inti trafo saat tegangan nominal & angka tranformasi 1 fasa
2. Menentukan parameter rugi inti trafo 1 fasa
3. Menentukan pengaruh tegangan supply terhadap rugi inti trafo

C. Teori dasar
Percobaan ini digunakan untuk menentukan nilai dari rugi-rugi inti yang ada pada
trafo. Pada percobaan ini menggunakan trafo step up, dengan tujuan safety dan
kemudahan. Dengan menggunakan trafo step up maka kita akan lebih aman dalam
melakukan pengukuran pada tegangan sumbernya. Dan akan memudahkan kita dalam
melakukan pengukuran tegangan dan arus. Karena dengan tegangan sumbernya yang
kecil maka arusnya akan besar dan itu akan memudahkan kita dalam melakukan
pengukuran arusnya. Dalam keadaan beban nol Z1 = R1 + jX1 adalah kecil sekali
dibandingkan dengan Zm sehingga Z1 dapat diabaikan. Daya yang masuk hanya
digunakan untuk mengatasi rugi besi dan rugi inti. Dengan demikian dari pengukuran
beban nol dapat diketahui harga Rc dan Xm, Rugi inti yang terdiri dari rugi histerisis dan
rugi arus eddy serta angka transformasi.
Dan berlaku rumus sebagai berikut :
P = V1.I0.cos φo = I02.Rc
Ic = Io cos φo
Im = Io sin φo
Rc = V1 / Ic atau R c = Vo2 / Po
X m = V 1 / Im
a = V 1 / V2
Arus primer Io yang mengalir pada kumparan sekunder yang tidak dibebani disebut
arus penguat. Dalam kenyataannya arus primer I o bukanlah merupakan arus induktif
murni, hingga ia terdiri atas dua komponen, yaitu :
a) Komponen arus pemagnetan Im. Yang mengahasilkan fluks. Karena sifat besi
yang nonlinear, maka arus pemagnetan dan juga fluks dalam kenyataannya
tidak berbentuk sinusoid.
b) Komponen arus tembaga Ic menyatakan daya yang hilang akibat adanya rugi
histerisis dan arus Eddy. Ic sefasa dengan V1 dengan demikian hasil
perkaliannya (Ic x V1) merupakan daya (watt) yang hilang

Gambar 1 : Rangkaian Ekivalen Open Circuit

Angka transformasi

Pada saat trafo diberi sumber V sinusoid maka akan mengalir I0 yang juga
sinusoid.Dengan menganggap belitan reaktif murni , maka I0 tertinggal 90o dari V
sumber. Arus I0 pada saat yang sama akan menghasilkan φ yang sefasa dan berbentuk
sinusoid pula.

V = Vmax.sin ωt φ = φmaxsin ωt

........tertinggal 900 dari V


Selanjutnya, fluks ini akan menginduksikan pada belitan primer dan sekunder sehingga
muncul Eggl

d∅
E1 = - N
dt

= - N d ¿¿

= - N Ǿmax. Cos 𝜔t .........tertinggal 900 dari Ǿ

E1 mencapai maksimum kalau cos 𝜔t = -1

Harga efektif :

N 1. ω . ∅ max
E1 = = 4,44N1.f.Ǿmax dimana 𝜔 = 2 π f
√2

d∅
Sehingga E 2 = - N2
dt

= 4,44N2.f. Ǿmax

Sehingga dari persamaan diatas diperoleh :

E1 N1
= =a
E2 N 2

Dengan mengabaikan rugi hambatan dan adanya fluks bocor, maka didapat
perbandingan transformasi yaitu:

E1 N1 V 1
= =
E2 N 2 V 2
Dalam hal ini tegangan induksi E1 mempunyai kebocoran yang sama, tetapi berlawanan
arah dengan sumber V1 dan dapat dilihat pada bentuk vektor berikut ini :

Gambar vektor transformator beserta rugi-rugi intinya

Gambar vektor rangkaian transformator tanpa beban


D. Alat dan Bahan

No Komponen Fungsi Gambar Jumlah


1 Transformator untuk menurunkan
tegangan AC

2 Voltmeter suatu alat yang


berfungsi untuk
mengukur tegangan
listrik
1

3 Wattmeter mengukur secara


langsung daya yang
terpakai pada suatu
rangkaian listrik.
1

4 Amperemeter alat yang digunakan


untuk mengukur
kuat arus listrik.
1

5 Kabel Untuk
menghubungkan
rangkaian
Secukupnya

E. gambar rangkaian percobaan

F. Langkah Kerja

G. Gambar praktikum

H. Tabel data hasil percobaan

I. Grafik dari data percobaan


J. Analisis
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

K. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

A. Judul Praktikum
“Short Circuit”
B. Tujuan Praktikum
1. Menentukan rugi tembaga trafo saat beban nominal
2. Menentukan parameter rugi tembaga trafo 1 fasa
3. Mengetahui % voltage impedence

C. Teori dasar
Pengujian hubung singkat, dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengetahui loses yang
terdapat pada kumparan. Pada percobaan ini, kumparan tegangan tinggi diperlakukan sebagai
kumparan primer, dan kumparan tegangan rendah diperlakukan sebagai kumparan sekunder. Hal
ini bertujuan, agar arus yang mengalir pada ampere meter tidak terlampau besar, sehingga akan
relatif aman terhadap ampere meternya.

Konsep trafo hubung singkat

V in  i primer(IP)∅ 1  N1  E1

 N2  E2  rangk tertutup(hs)  i sekunder(I hs)∅ 2

Seperti tertera pada diagram di atas, pada lilitan sekunder terdapat arus yang merupakan
arus hubung singkat. Karena dihubung singkat, arus I 0 akan sangat kecil, sehingga dapat
diabaikan. Dan arus Ip merupakan arus hubung singkat, jadi P yang nanti akan terukur merupakan
P tembaga yang melalui Rp, Xp, Rs, Xs.
Dari percobaan hubung singkat ini, akan diperoleh Z, Xl, R equivalen.

Vhs
Zeq=
Inom

P Hs
Req=

Xleq= √ Zeq ²−Req ²

Pada pengujian hubung singkat ini pula, akan didapat tegangan impedansi Z%

Vhs
Z %= 100 %
Vnom

D. Pelaksanaan praktek
a. Daftar peralatan

No Komponen Fungsi Gambar Jumlah


1 Transformator untuk menurunkan
tegangan AC
1
2 Voltmeter suatu alat yang
berfungsi untuk
mengukur tegangan
listrik 1
3 Wattmeter mengukur secara
langsung daya yang
terpakai pada suatu 1

rangkaian listrik.

4 Amperemeter alat yang digunakan


untuk mengukur kuat
arus listrik. 1

5 Kabel Untuk
menghubungkan
rangkaian 1

b. Gambar rangkaian percobaan

c. Langkah kerja

d. Gambar praktikum

E. Tabel data hasil percobaan

F. Grafik dari data percobaan


A. Judul Praktikum
“Percobaan Load Test Trafo 1 fasa”
B. Tujuan Praktikum
1. Menentukan besarnya efisiensi trafo dengan variasi besar & jenis beban.
2. Menentukan besarnya regulasi tegangan trafo dengan variasi besar & jenis
beban.

C. Teori dasar

Gambar 1.Rangkaian ekivalen transformator berbeban

Efisiensi dari setiap peralatan dalam bidang teknik adalah daya keluaran dibagi dengan daya
masukan, dapat dinyatakan dalam persen (%) atau dengan persamaan :

Dayakeluaran
x100%................................................
Efisiensi (η) = Dayamasukan …....(1)

Dari pengujian beban nol dan pengujian hubung singkat didapatkan rugi total pada trafo sehingga :

Daya masukan = Daya keluaran + Σ Rugi......................................................(2)

Dengan demikian efisiensi trafo berdasarkan rugi-rugi yang ada :


Daya masukan− ∑ Rugi
x 100 %
Efisiensi (η) = Daya masukan
Atau,

[1−
∑ Rugi ] x100%.........................................
Efisiensi (η) = Daya masukan ...........(3)

Atau,

[ Daya keluaran ]
x 100 %........... ............... ..
Efisiensi (η) = [ Daya keluaran ] + ∑ Rugi ……......(4)

Dayakeluarantrafodalambesaran watt,

P0ut = V2I2cosΦ2 ................................................................................... (5)

Rugitrafo :

A. Rugiinti Pc = W0daripengujianbebannol
B. Rugitembaga primer Pcu1 = I12R1
C. Rugitembagasekunder Pcu2 = I22R2
DimanaR1& R2diperolehdaripengujianhubungsingkat.

Berdasarkandayakeluarandanrugi – rugimakaefisiensitrafo :

η% = Pout / (Pout + Pc + Pcu1 + Pcu2 ) x 100 % ......................(6)

PengaturanTegangan

Pengaturantegangansuatutransformatorialah, perubahan tegangan sekunder trafo antara saat


beban nol dan saat beban penuh pada suatu faktor kerja tertentu, dengan tegangan primer konstan.

V 2tan pa beban − V 2beban penuh


Pengaturan=
V 2 beban penuh ..................................................... (7)

Dengan mengingat rangkaian yang telah ada (dalam hal ini harga sekunder ditransformasikan
keharga primer) :

aV 2 tan pa beban − aV 2 beban penuh


Pengaturan=
aV 2beban penuh ................................................. (8)
Gambar2.Rangkaian ekivalen pengaturan tegangan

Dari gambar 2 di atas ternyata :

a V 2 tan pa beban = V 1 .................................................................................................. (9)

a V 2 beban penuh = harga tegangan nominal (dalam hal ini tegangan nominal primer).

D. Pelaksanaan Praktek
a. Daftar peralatan

No Komponen Gambar peralatan Jumlah


1 Transformator 1
1
Phasa
2 Voltmeter 2
3 Amperemeter 2
4 Wattmeter 1
2
Phasa
5 Beban R,L&C 1 Set
6 KabelPenghubung secukupnya

b. Gambar rangkaian percobaan


c. Langkah kerja
d. Gambar praktikum
E. Data hasil percobaan
F. Grafik dari data percobaan
A. Judul Praktikum
“ Polaritas Trafo”
B. Tujuan Praktikum
 Menentukan jenis terminal yang ada pada trafo yang tidak ada identitasnya
( trafo blank).
C. Teori dasar

Dengan melihat cara melilit kumparan transformator dapat ditentukan arah


tegangan induksi yang dibangkitkan serta polaritas transformator tersebut. Bila kumparan
primer yang merupakan kumparan tegangan tinggi diberi tegngan, cara melilit seperti pada
gambar 1 di bawah akan menghasilkan arah tegangan induksi seperti ditunjukkan oleh
masing-masing anak panah. Artinya terminal T1 (+) mempunyai polaritas yang sama
dengan terminal R1 (+), sedangkan T2 (-) mempunyai polaritas yang sama dengan R2 (-).
Bentuk polaritas di atas dikenal dengan polaritas pengurangan. Bila polaritas T1 (+) = R2
(+) dan T2 (-) = R1 (-), berarti cara melilit kumparan tegangan rendah R 1R2 sebaliknya dari
gambar 2, dan hubungan ini disebut polaritas penjumlahan. ( Zuhal, Teknik Tenaga
Listrik)

Gambar1. Terminal trafo yang sudah teridentifikasi

Gambar 2. Terminal yang ada pada trafo


Metode Menentukan Polaritas Transformator:

1. Untuk mengetahui terminal positif dan negatif sebuah trafo secara pasti
dengan menggunakan trafo referensi

Trafo Blank Trafo Referensi

Gambar 1. Rangkaian percobaan untuk menentukan

Terminal postif dan negatif sebuah transformator

D. Pelaksanaan praktek
a. Daftar peralatan
b. Langkah kerja
c. Gambar praktikum
E. Data hasil percobaan
F. Grafik dari data percobaan

Anda mungkin juga menyukai