Anda di halaman 1dari 14

Laporan Akhir Eksperimen Rangkaian Seri dan Paralel

A. Identitas Laporan
Nama : Afika Mufidah
NIM : K2320003
Kelas/Angkatan : A/2020
Program Studi : Pendidikan Fisika
Judul Eksperimen : Rangkaian Seri dan Paralel
B. Tujuan
1. Mengetahui hubungan kuat arus dan tegangan pada rangkaian DC sederhana
2. Mengetahui karakteristik dalam rangkaian seri
3. Mengetahui karakteristik dalam rangkaian pararel

C. Teori Dasar
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling
dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup.
Rangkaian listrik dapat dibedakan menjadi rangkaian seri dan rangkaian parallel.
Rangkaian Seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri).
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke catu daya lewat
satu rangkaian. Sifat-sifat Rangkaian Seri yaitu:
1. Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar tahanan sama. Jumlah
penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri adalah sama
dengan tegangan total sumber tegangan.
2. Jika salah stu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau putus aliran arus
terhenti
3. Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama
4. Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan total rangkaian
menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian. Arus yang
mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan beban dalam rangkaian.
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet
(paralel). Rangkaian Paralel merupakan salah satu bagian garis edar untuk mengalirkan
arus. Dalam kendaraan bermotor, Sebagian besar beban listrik dihubungkan secara parallel.
Sifat-sifat Rangkaian Paralel yaitu:
1. Sebagian besat tahan dirangkai dalam rangkaian parallel, tahanan total rangkaian
mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total dari rangkaian parallel
adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam rangkaian).
2. Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya pada
rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu
oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.
3. Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian individu. Arus masing-
masing cabang adalah tergantung besar tahan cabang.
4. Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber.
(Andi,Risdayana,Eva,Vovi. 2019)

D. Metode Eksperimen
1. Tempat Eksperimen : Bekangan 03/02 Sembungan Nogosari Boyolali
2. Tanggal Eksperimen : 22 Maret 2021 ,pukul 19.30 – 21.15 WIB
3. Alat dan Bahan : Laptop, jaringan internet, simulasi PhET
4. Tahapan Eksperimen;
❖ Kegiatan 1
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membuka simulasi PhET dalam laman
https://phet.colorado.edu/sims/html/circuit-construction-kit-dc-virtual-
lab/latest/circuit-construction-kit-dc-virtual-lab_en.html
3. Buka pada menu Simulasi Lab
4. Mengaktifkan fitur values
5. Merangkai rangkaian pada simulasi sesuai gambar kegiatan 1
6. Mengganti nilai pada resistor menjadi 10 Ω
7. Mengganti nilai baterai menjadi 10 V
8. Mengamati angka yang ditunjukkan oleh voltmeter dan amperemeter
9. Mencatat tegangan dan arus pada tabel hasil pengamatan
10. Mengulangi langkah 7 - 8 dengan mengganti nilai baterai sampai diperoleh 4 data
11. Mengubah tabel hasil pengamatan menjadi grafik hubungan tegangan dan kuat arus
❖ Kegiatan 2
1. Merangkai rangkaian pada simulasi sesuai gambar kegiatan 2

2. Mengatur besar baterai menjadi 120 V dan kedua hambatan menjadi R1 = 20 Ω


serta R2 = 30 Ω
3. Menghubungkan voltmeter pada kedua ujung hambatan R1 dan mencatat nilai yang
dihasilkan voltmeter
4. Mengulangi langkah 3 pada kedua ujung hambatan R2 serta pada ujung hambatan
R1 dan ujung hambatan R2
5. Menghubungkan amperemeter sebelum hambatan R1 dan mencatat nilai yang
dihasilkan amperemeter
6. Mengulangi langkah 5 dengan posisi di antara hambatan R1 dan hambatan R2 serta
setelah hambatan R2
7. Mencatat hasil di tabel hasil penelitian dan mengubahnya ke grafik hubungan
tegangan dan kuat arus
❖ Kegiatan 3
1. Merangkai rangkaian pada simulasi sesuai gambar kegiatan 3

2. Mengatur besar baterai menjadi 120 V dan kedua hambatan menjadi R1 = 20 Ω serta
R2 = 30 Ω
3. Menghubungkan voltmeter pada kedua ujung hambatan R1 dan mencatat nilai yang
dihasilkan voltmeter
4. Mengulangi langkah 3 pada kedua ujung hambatan R2 serta pada ujung baterai
5. Menghubungkan amperemeter setelah hambatan R1 dan mencatat nilai yang
dihasilkan amperemeter
6. Mengulangi langkah 5 dengan posisi setelah hambatan R2 dan sebelum baterai
7. Mencatat hasil di tabel hasil penelitian dan mengubahnya ke grafik hubungan
tegangan dan kuat arus

E. Hasil Pengamatan
1.) Kegiatan 1
Tega Kuat Screen Shoot
ngan Arus
No.
(Volt (Amp
) ere)

1. 10 1

2. 20 2
3. 30 3

4. 40 4

2.)Kegiatan 2
• Tabel Tegangan Rangkaian Seri
V1 V2 Vtotal V1+V2
48.00 72.00 120.00 120.00
Screen Shoot
• Tabel Kuat Arus Rangkaian Seri
I1 I2 I3
2.40 2.40 2.40

Screen Shoot
3.) Kegiatan 3
• Tabel Tegangan Rangkaian Pararel
V1 V2 Vtotal
120.00 120.00 120.00

Screen Shoot
• Tabel Kuat Arus Rangkaian Pararel
I1 I2 Itotal I1+I2
6.00 4.00 10.00 10.00

Screen Shoot
F. Analisis Hasil
1. Analisis Kuantitatif
➢ Praktikum 1
Grafik hubungan tegangan dengan kuat arus pada kegiatan pertama.
I
4.5

4 y = 0.1x

3.5

2.5

1.5

0.5

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Pada grafik hubungan V dan I pada kegiatan pertama dapat diketahui bahwa persamaan
garis liniernya adalah y = 0.1 x . Maka besar gradien dari persamaan garis linier tersebut
adalah 0.1

Analisis Satuan
y= mx
I = 0.1 (V)
Memasukkan satuan ke dalam persamaan
A = 0.1 V
1
Mengkalikan kedua ruas dengan 0.1 𝐴
1 𝑉
=𝐴
0.1
𝑉
10 = 𝐴
R = 10 
➢ Praktikum 2
Sifat Rangkaian Seri adalah;
Vtotal = V1 + V2
I1 = I2 = I3
Rtotal = R1 + R2
Pada hasil praktikum menunjukkan kesesuaian dengan sifat rangkaian seri, yaitu;
V1 + V2 =Vtotal
48,00 V + 72,00 V =120,00 V
Dan besar arus listrik yang melewati setiap hambatan memiliki besar yang sama.
I1 = I2 = I3
2,40 A = 2,40 A = 2,40 A
➢ Praktikum 3
Sifat Rangkaian Paralel
Vtotal = V1 = V2
Itotal = I1 + I2
1 1 1
= +
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅1 𝑅2
Pada hasil praktikum menunjukkan kesesuaian dengan sifat rangkaian parallel,
yaitu;
Vtotal = V1 = V2
120,00 V = 120,00 V = 120,00 V
Dan besar arus listrik yang melewati setiap hambatan memiliki besar yang berbeda
Itotal = I1 + I2
10,00 A = 6,00 A + 4,00 A
2. Analisis Kualitatif
Pada kegiatan pertama, rangkaian listrik menunjukkan bahwa jika nilai baterai
bertambah, maka nilai voltmeter dan amperemeter juga naik. Hal ini berarti besar nilai
baterai sebanding dengan besar yang diukur dengan voltmeter dan amperemeter. Besar
nilai baterai diubah selama empat kali dengan selang 10.
Pada kegiatan kedua, menunjukkan bahwa pada rangkaian seri besar tegangan di
hambatan satu berbeda di hambatan dua. Sehingga untuk mencari besar tegangan total
rangkaian seri adalah V1 + V2. Praktikum selanjutnya menunjukkan bahwa besar arus
listrik pada hambatan satu memiliki besar yang sama di hambatan 2. Dengan demikian,
besar arus yang melewati dua hambatan pada rangkaian seri adalah I1 =I2.
Pada kegiatan ketiga, menunjukkan bahwa besar tegangan pada hambatan satu dan
dua pada rangkaian parallel memiliki besar yang sama. Sehingga besar tegangan pada
rangkaian parallel adalah V1=V2=Vtotal. Praktikum selanjutnya adalah besar arus yang
mengalir pada hambatan satu dan dua memiliki nilai yang berbeda. Dari hasil
pengamatan menunjukkan besar arus listrik total merupakan penjumlahan dari arus
listrik yang mengalir pada hambatan satu dan dua. Dengan demikian, Itotal = I1 + I2.
G. Pembahasan
1. Praktikum Pertama
Pada percobaan pertama menunjukkan pada rangkaian DC sederhana bahwa besar nilai
baterai sangat memengaruhi besar voltmeter dan amperemeter. Semakin besar nilai
pada baterai maka semakin besar pula nilai pada voltmeter dan amperemeter. Dengan
demikian, besar nilai baterai sebanding dengan besar voltmeter dan amperemeter.
2. Praktikum Kedua
Pada percobaan kedua menunjukkan bahwa karakteristik rangkaian seri pada
praktikum sesuai dengan rumus. Karakteristik rangkaian seri diantaranya adalah besar
tegangan total didapatkan dari semua jumlah tegangan pada rangkaian dan arus listrik
yang mengalir pada hambatan satu memiliki besar yang sama di hambatan dua.
Sehingga hasil data dari praktikum sudah sesuai dengan rumus dan karakteristik
rangkaian seri.
3. Praktikum Ketiga
Pada percobaan ketiga menunjukkan bahwa karakteristik rangkaian parallel pada
praktikum sesuai dengan rumus. Karakteristik rangkaian parallel diantaranya adalah
besar tegangan total memiliki nilai yang sama pada tegangan di hambatan satu dan
hambatan dua, dan arus listrik yang mengalir pada hambatan satu memiliki besar yang
berbeda di hambatan dua. Sehingga hasil data dari praktikum sudah sesuai dengan
rumus dan karakteristik rangkaian seri
H. Penutup
1. Kesimpulan
Hubungan kuat arus dan tegangan pada rangkaian DC sederhana adalah sebanding.
Karakteristik dalam rangkaian seri adalah Vtotal = V1 + V2, I1 = I2 = I3, dan Rtotal =
R1 + R2. Karakteristik dalam rangkaian parallel adalah Vtotal = V1 = V2, Itotal = I1 +
1 1 1
I2, dan = +
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅1 𝑅2
2. Saran
a.) Pada saat melakukan percobaan sebaiknya alat dan bahan dipersiapkan dengan baik,
seperti pena,kertas dan koneksi internet yang lancar
b.) Memperhatikan dan membaca seksama prosedur percobaan agar saat percobaan
berlangsung bisa berjalan dengan lancar
c.) Bersiap tetili,sabar dan jujur dalam melakukan kegiatan percobaan tersebut
I. Daftar Putaka
Rosman, Andi; Ridayana;Eva;Vovi. (2019). Karakteristik Arus dan Tegangan Pada
Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel Dengan Menggunakan Resistor. Jurnal
Ilmiah d’Computare. Vol 9. Hal 40-43. Dapat diakses dari
https://journal.uncp.ac.id
Erfan, Mohammad,dkk. (2020). Profil Kemampuan Pembedaan Rangkaian Seri dan
Paralel Calon Guru Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Sains & Matematika. Vol
8. Hal 13-21. Diakses dari https://e-journal.iain-palangkaraya.ac.id
Boyolali, 23 Maret 2021
Mahasiswa

Afika Mufidah
NIM. K2320003

Anda mungkin juga menyukai