Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

SEMESTER GANJIL 2023/2024

“RANGKAIAN SERI DAN PARALEL”

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah fisika dasar II

Disusun oleh :

1. EKA NIRWANA NIM : 2211039


2. DEVI RAMUNA NIM : 2211076
3. FADILLA AZZAHRA NIM : 2211072

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BATAM
2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1

oleh :

Kelompok :

1. EKA NIRWANA NIM : 2211039


2. DEVI RAMUNA NIM : 2211076
3. FADILLA AZZAHRA NIM : 2211072

Disetujui tanggal : ……………………..

Nilai Praktikum : ………………………

Dosen Pengampu,

YOPY MARDIANSYAH. Spd, M.Si.


BAB I
DASAR TEORI

Arus adalah sebarang gerak muatan dari satu daerah ke daerah lainnya. Dalam situasi
elektrostatis medan listrik aitu adalah nol dimanapun di dalam konduktor, dan tidak ada arus. Akan
tetapi, ini tidak berarti bahwa semua muatan di dalam konduktor itu diam. Dalam logam biasa
seperti tembaga atau aluminium, sejumlah electron bebas bergerak di dalam material konduksi itu
(Young&Freedman, 1999).

Arah arus listrik ini berlawanan arah dengan arus elektron. Muatan listrik dapat berpindah
apabila terjadi beda potensial. Beda potensial dihasilkan oleh sumber listrik, misalnya baterai atau
akumulator. Setiap sumber listrik selalu mempunyai dua kutub, yaitu kutub positif (+) dan kutub
negatif (–). Apabila kutub-kutub baterai dihubungkan dengan jalur penghantar yang kontinu.Garis
yang lebih panjang menyatakan kutub positif, sedangkan yang pendek menyatakan kutub negatif.
Alat yang diberi daya oleh baterai dapat berupa bola lampu, pemanas, radio, dan sebagainya.
Ketika rangkaian ini terbentuk, muatan dapat mengalir melalui kawat pada rangkaian, dari satu
kutub baterai ke kutub yang lainnya. Aliran muatan seperti ini disebut arus listrik.

1. Rangkaian Seri

Rangkaian seri juga disebut rangkaian berderet. Bila dua atau lebih resistor dihubungkan dari
ujung ke ujung dikatakan mereka dihubungkan secara seri. Selain resistor, alat-alat yang dirangkai
tersebut dapat berupa bohlam, elemen pemanas, atau alat penghambat lainnya. Muatan listrik yang
melalui R1 juga akan melalui R2 dan R3. Dengan demikian, arus I yang sama melewati setiap
resistor. Jika V menyatakan tegangan pada ketiga resistor, maka V sama dengan tegangan sumber
(baterai). V1, V2, dan V3 adalah beda potensial pada masing-masing resistor R1, R2, dan R3.
Karena resistor-resistor tersebut dihubungkan secara seri, kekekalan energi menyatakan bahwa
tegangan total V sama dengan jumlah semua tegangan dari masing-masing resistor.

V = V1 + V2 + V3 = I.R1 + I.R2 + I.R3

Hambatan total pengganti susunan seri resistor (Rs) yang terhubung dengan sumber tegangan (V)
dirumuskan:
V = I.Rs (2)

Persamaan (2) disubstitusikan ke persamaan (1) didapatkan:

Rs = R1 + R2 + R3 (3)

Dari persamaan (3), menunjukkan bahwa besar hambatan total pengganti pada rangkaian seri sama
dengan jumlah hambatan pada tiap resistor.

2. Rangkaian Paralel

Rangkaian paralel juga disebut rangkaian berjajar. Pada rangkaian paralel resistor, arus dari
sumber terbagi menjadi cabang-cabang yang terpisah. Pemasangan alat-alat listrik pada rumah-
rumah. Jika kita memutuskan hubungan dengan satu alat, maka arus yang mengalir pada
komponen lain yaitu R2 dan R3 tidak terputus. Tetapi pada rangkaian seri, jika salah satu
komponen terputus arusnya, maka arus ke komponen yang lain juga berhenti. Pada rangkaian
parallel, arus total yang berasal dari sumber (baterai) terbagi menjadi tiga cabang. Arus yang keluar
dimisalkan I1, I2, dan I3 berturut-turut sebagai arus yang melalui resistor R1, R2, dan R3. Oleh
karena muatan kekal, arus yang masuk ke dalam titik cabang harus sama dengan arus yang keluar
dari titik cabang (Sumarsono, 2009).

Sehingga diperoleh:

I = I1 + I2 + I3 (4)

Ketika rangkaian paralel tersebut terhubung dengan sumber tegangan V, masing-masing


mengalami tegangan yang sama yaitu V. Berarti tegangan penuh baterai diberikan ke setiap
resistor, sehingga:

I1 = R1V , I2 = R2 V , dan I3 = R3V (5)

Hambatan penganti susunan paralel (RP) akan menarik arus (I) dari sumber yang besarnya sama
dengan arus total ketiga hambatan paralel tersebut. Arus yang mengalir pada hambatan pengganti
harus memenuhi:

I = RpV(6)

Substitusi persamaan (5) dan (6) ke dalam persamaan (4) akan diperoleh:
I = I1 + I2 + I3

RPV = R1V +R2V +R3V

Jika kita bagi setiap ruas dengan V, didapatkan nilai hambatan pengganti (RP) rangkaian paralel:
1 Rp = 1 R1 + 1 R2 + 1 R3 (7)

Hasil pengukuran beda potensial pada resistor R1 dan R2 (nilainya berbeda) yang disusun
secara seri menunjukkan hasil yang berbeda, namun jika diukur arus yang melewati kedua resistor
maka diperoleh pengukuran yang sama. Berbeda halnya jika resistor disusun secara paralel,
diperoleh hasil pengukuran yang berbeda. Arus yang melalui setiap resistor berbeda, namun
pengukuran tegangan pada setiap resistor sama (Herman, 2015: 21).

Fakta ini menunjukkan bahwa jenis susunan resistor menentukan besar nilai variabel tegangan
dan kuat arus listrik dalam rangkaian. Pada susunan seri, resistor berfungsi sebagai pembagi
tegangan, yang berarti jika tegangan pada setiap resistor dijumlahkan maka jumlahnya sama
dengan besarnya tegangan sumber. Sedangkan jika resistor disusun paralel, maka resistor
berfungsi sebagai pembagi arus, yang berarti jika kuat arus listrik yang melewati setiap resistor
diukur, maka akan memiliki nilai yang sama dengan arus total sebelum titik percabangan (Hukum
I Kirchoof) (Herman, 2015: 21).
BAB II
LANGKAH KERJA

2.1 Tujuan

1. Memahami sifat rangkaian seri dan paralel dengan sumber arus searah.
2. Memahami hubungan antara beda potensial dengan arus pada rangkaian seri dan parallel.
3. Memahami hubungan antara tingkat nyala lampu dengan penempatannya dan rangkaian
seri dan parallel

2.2 alat dan bahan

1. Project board
2. Resistor
3. Power supply DC
4. Baterai AA 4 buah dan dudukannya
5. Lampu kecil dan kedudukannya
6. Kebel-kebel penghubung
7. multimeter

2.3 cara kerja

Rangkaian seri

1. persiapkan alat dan bahan yang diperlukan kemudian susun rangkaian seperti pada gambar
2 dengan nilai R1 dan R2.aturlah nilai tegangan sumper pada power supply (Vs).

2. ukurlah nilai arus pada masing masing resistor (I1 dan I2) menggunakan
multimeter.bandingkanlah hasil pengukuran dan hasil perhitungan yang telah
dilakukan.kemudian catat hasilnya pada table 1.
3. Ukurlah nilai tengangan pada masing-masing resistor (VR2 dan VR2) menggunakan
multimeter.bandingkanlah hasil pengukuran dan hasil perhitungan yang telah
dilakukan.kemudian catatlah hasilnya pada table 1.
4. Ulangilah Langkah 1-3 dengan menvariasikan nilai tengangan sumber dan nilai R1 dan R2.
HASIL PENGAMATAN
1. Rangkaian Seri
Table 1.pengukuran tegangan DC
No Vs R1 ( I1 (A) VR1 R2 VR2(A) VR2
(Volt) (Volt) (Volt)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10,
BAB III
HASIL PENGAMATAN

1. Rangkaian Seri
Table 1.pengukuran tegangan DC
No Vs R1 ( I1 (A) VR1 R2 VR2(A) VR2
(Volt) (Volt) (Volt)

1. 1,00 0,002 0,591 0,002 0,405


2. 1,65 0,003 0,973 0,003 0,666
3. 2,21 0,005 1,306 0,005 0,894
220 150
4. 3,14 0,008 1,875 0,008 1,287
5. 3,73 0,009 2,211 0,009 1,515
6. 27,000 6,7x10−5 1,826 10,000 1,6x10−6 0,016
7. 27,000 2,9x10−7 0,008 220 0,008 1,832
2,76
8. 1 0,012 0,012 220 0,008 1,829
9. 57,000 3,2x10−5 1,836 150 0,004 0,005
10, 57,000 2x10−7 0,0118 130,000 1,3x10−5 1,716
BAB IV
PEMBAHASAN

ANALISIS DATA

DISKUSI
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Apabila resistor di rangkai seri maka nilai hambatan akan lebih besar dari hambatan
terbesar yang ada dirangkaian, sedangkan arus yang mengalir pada setiap resistor
adalah sama pada setiap resistor.
2. Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat dinyatakan bahwa hasil
yang diperoleh sesuai dengan teori dimana hukum-hukum Kirchooff telah
menjelaskannya. Hukum Kirchooff I menjelaskan bahwa besar kuat arus yang masuk
sama dengan besar kuat arus yang keluar. Dan hukum Kirchooff 2 menyatakan bahwa
total tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol.
3. Jenis susunan resistor menentukan besar nilai variabel tegangan dan kuat arus listrik
dalam rangkaian. Pada susunan seri, resistor berfungsi sebagai pembagi tegangan,
apabila tegangan pada setiap resistor dijumlahkan maka jumlahnya sama dengan
besarnya tegangan sumber. Sedangkan jika resistor disusun paralel, maka resistor
berfungsi sebagai pembagi arus, apabila kuat arus listrikyang melewati setiap resistor
diukur, maka akan memiliki nilai yang sama dengan arus total sebelum titik
percabangan (Hukum I Kirchoof).

SARAN
1. Praktikum harus benar-benar mengerti rangkaian dan cara merangkai yang akan di
praktik kan.
2. Praktikum harus dilakukan sangat berhati-hati dalam melakukan percobaan karena
berkaitan dengan listrik.
3. Komunikasi antara anggota kelompok harus sangat baik.
DAFTAR PUSTAKA

Herman, asisten LFD. 2014. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 1. Makassar: Unit
Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA UNM
Sumarsono, Joko. 2009. Fisika Dasar Universitas. Jakarta: Teguh Karya.
Young, Hugh D. dan Roger A. Freedman. 1999. Fisika Universitas Edisi
Kesepuluh Jilid 2. Solo: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai