Disusun oleh :
Kelompok :
Disusun oleh :
Kelompok :
LANGKAH KERJA
A. TUJUAN
1. Memahami sifat rangkaian seri dan parallel dengan sumber arus searah.
2. Resistor (5 Buah)
5. Multimeter (1 Unit)
C. Cara Kerja
Rangkaian Seri
Rangkaian Paralel
1. Susun rangkaian seperti pada gambar dibawah dengan nilai R1 dan R2.
Aturlah nilai tegangan sumber pada power suply (Vs) sebesar 20 Volt.
2. Ukurlah nilai arus pada masing – masing resistor (I1 dan I2) menggunakan
multimeter. Bandingkan hasil pengukuran dan hasil perhitungan yang
telah dilakukan. Kemudian catat hasilnya pada tabel 1.
1. Rangkaian seri
10
2. Rangkaian paralel
No. Vs (Volt) R1 I1 VR1 R2(ꭥ I2 VR2 (Volt)
(ꭥ (A) (Volt) ) (A)
)
1
10
BAB III
HASIL PENGAMATAN
PEMBAHASAN
A. Analisis
1. Rangkaian Seri
R1 = 300 Ω R1 = 300 Ω
R2 = 27000 Ω R2 = 27000 Ω
1 V =5V 6 V =5V
5
5 I 𝑉 𝑡𝑜𝑡 = = 0,0001 A
I 𝑉 𝑡𝑜𝑡 = = 0,0001 A 𝑅 𝑡𝑜𝑡 27300
𝑅 𝑡𝑜𝑡 27300
R1 = 300 Ω R1 = 300 Ω
R2 = 27000 Ω R2 = 10 Ω
2 V =8V 7 V=5V
8 5
I 𝑉 𝑡𝑜𝑡 = = 0,0002 A I 𝑉 𝑡𝑜𝑡 = = 0,016 A
𝑅 𝑡𝑜𝑡 27300 𝑅 𝑡𝑜𝑡 310
R1 = 300 Ω R1 = 150 Ω
R2 = 27000 Ω R2 = 220 Ω
3 V = 11 V 8 V=5V
11
I 𝑉 𝑡𝑜𝑡 = = 0,0004 A 5
𝑅 𝑡𝑜𝑡 27300 I 𝑉 𝑡𝑜𝑡 = = 0,013 A
𝑅 𝑡𝑜𝑡 370
R1 = 300 Ω R1 = 82Ω
R2 = 27000 Ω R2 = 400 Ω
4 V = 14 V 9 V =5V
14 5
I 𝑉 𝑡𝑜𝑡 = = 0,0005 A I 𝑉 𝑡𝑜𝑡 = = 0,010 A
𝑅 𝑡𝑜𝑡 27300 𝑅 𝑡𝑜𝑡 482
R1 = 300 Ω R1 = 18 Ω
R2 = 27000 Ω R2 = 22 Ω
5 V = 17 V 10 V = 5 V
5
17 I 𝑉 𝑡𝑜𝑡 = = 0,125 A
I 𝑉 𝑡𝑜𝑡 = = 0,0006 A 𝑅 𝑡𝑜𝑡 40
𝑅 𝑡𝑜𝑡 27300
2. Rangkaian paralel
V1 = 0,311 x 18 = 5,60
V1 = 0,345 x 18 = 6,21
V2 = 0,042 x 200 = 8,4
V2 = 0,029 x 200 = 5,8
1 1 1
= + 1 1 1
𝑅𝑡𝑜𝑡 18 200 = +
𝑅𝑡𝑜𝑡 18 200
1 100+9
= 1 100+9
𝑅𝑡𝑜𝑡 1800 =
1 2 𝑅𝑡𝑜𝑡 1800
1 109
= 1 109
𝑅𝑡𝑜𝑡 1800 =
𝑅𝑡𝑜𝑡 1800
109 Rtot = 1800
109 Rtot = 1800
Rtot = 1800 = 16,98
109 Rtot = 1800 = 16,98
109
5,48
Itot = 𝑉𝑠 = = 0,322 A 6,01
𝑅𝑡𝑜𝑡 16,98 Itot = 𝑉𝑠 = = 0,353 A
𝑅𝑡𝑜𝑡 16,98
V1 = 0,405 x 18 = 7,29
V1 = 0,455 x 18 = 8,19
V2 = 0,035 x 200 = 7
V2 = 0,039 x 200 = 7,8
1 1 1
= + 1 1 1
𝑅𝑡𝑜𝑡 18 200 = +
𝑅𝑡𝑜𝑡 18 200
1 100+9
= 1 100+9
𝑅𝑡𝑜𝑡 1800 =
3 4 𝑅𝑡𝑜𝑡 1800
1 109
= 1 109
𝑅𝑡𝑜𝑡 1800 =
𝑅𝑡𝑜𝑡 1800
109 Rtot = 1800
109 Rtot = 1800
Rtot = 1800 = 16,98
109 Rtot = 1800 = 16,98
109
7,11
Itot = 𝑉𝑠 = = 0,419 A 7,88
𝑅𝑡𝑜𝑡 16,98 Itot = 𝑉𝑠 = = 0,464 A
𝑅𝑡𝑜𝑡 16,98
5,25
Itot = 𝑉𝑠 = = 0,039 A
𝑅𝑡𝑜𝑡 133,3
Vs = 5,25 Vs = 5,25
R1 = 200 R1 = 400
R2 = 200 R2 = 400
V1 = 0,025 x 200 = 5 V1 = 0,66 x 400 = 264
5,25 5,25
Itot = 𝑉𝑠 = = 0,052 A Itot = 𝑉𝑠 = = 0,026 A
𝑅𝑡𝑜𝑡 100 𝑅𝑡𝑜𝑡 200
Vs = 5,25 Vs = 5,25
R1 = 470 R1 = 470
R2 = 200 R2 = 120
V1 = 0,011 x 470 = 5,17 V1 = 0,011 x 470 = 5,17
1 67 1 59
= =
𝑅𝑡𝑜𝑡 9400 𝑅𝑡𝑜𝑡 5640
5,25 5,25
Itot = 𝑉𝑠 = = 0,037 A Itot = 𝑉𝑠 = = 0,054 A
𝑅𝑡𝑜𝑡 140,2 𝑅𝑡𝑜𝑡 95,59
B. Pembahasan
Untuk menghitung nilai R total pada rangkaian parallel, kita dapat menggunakan
rumus: 1/R_total = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ... + 1/Rn
dimana R1 sampai dengan Rn adalah nilai-nilai hambatan pada setiap resistor yang
terhubung secara paralel.
Sedangkan untuk menghitung arus pada masing-masing hambatan dalam rangkaian
parallel, lo perlu menggunakan persamaan:
I =V/ R
dimana I adalah arus listrik yang mengalir melalui setiap resistor, V adalah tegangan
listrik yang diberikan ke rangkaian dan 𝑅 adalah nilai resistansi dari resistor tersebut.
Untuk membandingkan hasil pengukuran dengan hasil teori ini, lo perlu melakukan
pengukuran langsung terhadap tegangan dan arus pada masing-masing resistor dalam
rangkaian. Kemudian hitunglah nilai resistansi tiap komponen berdasarkan data
tersebut. Setelah itu, bandingkan nilainya dengan hasil perhitungan di atas. Namun
sebaiknya harus ingat bahwa hasil pengukuran selalu memiliki toleransi kesalahan
tertentu karena faktor- faktor seperti ketelitian alat ukur dan resistensi internal kabel
sehingga bisa sedikit berbeda dibandingkan dengan hasil teori.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Rangkaian seri terdiri dari beberapa komponen yang disusun secara berurutan
sehingga arus listrik hanya memiliki satu jalur untuk melewatinya. Sedangkan
pada rangkaian parallel, komponen-komponennya disusun secara paralel
sehingga arus dapat mengalir melalui masing-masing cabang. Dalam kedua
jenis rangkaian tersebut, nilai hambatan total dihitung dengan persamaan
yang berbeda-beda. Pada rangkaian seri, nilai hambatan total diperoleh
dengan menjumlahkan semua hambatan sedangkan pada rangkaian parallel,
nilai hambatan total diperoleh dari kebalikan jumlah kebalikan seluruh
hambatan dalam jaringan.
2. Beda potensial atau tegangan listrik bersifat proporsional terhadap jumlah
komponen dalam rangkaian dan dapat dihitung menggunakan hukum Ohm.
Semakin besar beda potensial yang diberikan ke suatu rangkaian, maka
semakin besar pula arus yang mengalir melaluinya. Pada rangkaian seri, nilai
arus total sama di setiap titik sedangkan pada rangkaian parallel, nilai arus
total sama dengan jumlah arus masing-masing cabang.
B. Saran
Andi. 2014. Pengertian Rangkain Listrik Seri dan Paralel. Diambil dari
http://skemaku.com/pengertian-rangkaian-listrik-seri-dan-paralel/diakses pada 08
Maret 2016 pukul 18.48 WIB.
Darryanto. 2000. Teknik Elektronika. Malang: PT. Bumi Aksara.
Serway, Raymond A. Dan John W. Jewett. 2010. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta:
Salemba Teknika.
Sutrisno dan Arif Tjahjono. 2009. Fisika Dasar II. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta.