Nama Praktikan :
1. Muhammad Randy Al-Farizy (16)
NIM : 2203321051
2. Muhammad Zein Halabi (17)
NIM : 2203321023
3. Nur Fatikhah Rizki Adinda (19)
NIM : 2203321064
4. Panji Pangesti Nurma’ruf (20)
NIM : 2203321046
Tujuan:
1. Mengetahui Tegangan total V, tegangan jatuh pada setiap komponen
serta arus yang mengalir dalam rangkaian seri.
2. Mengetahui arus yang mengalir pada setiap cabang dalam rangkaian
paralel.
Alat dan komponen yang digunakan:
1 Power Supply
3 Multimeter
3 Resistor 1KΩ, 4,7KΩ, 10KΩ
1 Protoboard
Kabel banana to banana
Deskripsi
Dalam Rangkaian listrik terdapat dua cara menghubungkan komponen yaitu
secara seri dan paralel:
Dalam hubunngan seri, besar arus yang mengalir dalam rangkaian adalah
sama besar pada setiap titik, sehingga jatuh tegangan dihitung
berdasarkan arus dikalikan dengan besar resistansi dari titik yang diukur.
Tegangan total merupakan jumlah dari tegangan jatuh-tegangan jatuh dari
beberapa titik.
Dalam hubungan paralel, besar tegangan jatuh pada setiap titik adalah
sama, sehingga dapat dihitung besar arus yang mengalir pada setiap
beban tidaklah sama tergantung besar resistansi beban. Besar arus total
merupakan jumlah arus dari setiap titik.
Langkah Kerja
Hubungan Seri:
1. Buat rangkaian seperti gmbar 3.1.
2. Atur tegangan VS sebesar 2 volt, ukur arus, tegangan jatuh pada
setiapresistor secara bergantian. Masukkan hasilnya pada tabel 3.1.
3. Dari hasil pengukuran arus dan tegangan, hitung nilai R1, R2, R3.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk tegangan VS=4V, 6V, 8V dan 10V.
A V1 V2 V3
VS R1 R2 R3
Hubungan Paralel
1. Buat rangkaian seperti gmbar 3.2.
2. Atur tegangan VS sebesar 2 volt, ukur arus I pada setiap cabang
secara.Masukkan hasilnya pada tabel 3.2.
3. Dari hasil pengukuran arus dan tegangan, hitung nilai R1, R2, R3.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk tegangan VS = 4V, 6V, 8V dan 10V.
A
It
A1 A2 A3
VS
tidaknya multimeter dan kabel banana to banana juga memengaruhi hasil pengukuran. Karena
jarum pada multimeter dan kabel banana bermasalah, kami mengatur selektor (range) pada
kedua multimeter agar jarum bergerak dan menunjukkan hasil yang sesuai. Meskipun begitu
masih ada beberapa hasil pengukuran yang tidak sama dengan hasil perhitungan, sehingga
pada praktikum kali ini kami masih belum mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang
seharusnya dan dapat diperbaiki ke depannya. Pada data hasil pengamatan yang terdapat pada
tabel 3.1 didapat data V1, V2, V3, dan It hasil dari pengukuran pada rangkaian seri yang tertera
pada gambar 3.1 lalu pada tabel 3.1 juga terdapat data perhitungan yang terdiri dari R1, R2,
R3, dan Rt. Data tersebut didapat dari hasil operasi pembagian antara V1 dengan It dan
seterusnya. Operasi pembagian tersebut didapat dari hukum ohm yaitu R = V/I. Dan Rt didapat
dari penjumlahan R1, R2, R3.
Selanjutnya pada tabel 3.2 terdapat data hasil pengukuran yang mengikuti rangkaian paralel
pada gambar 3.2 yang didapat adalah I1, I2, I3, dan It. Selain hasil pengukuran ada juga hasil
perhitungan R1, R2, R3, dan Rt, data tersebut didapat dari operasi pembagian Vs dibagi I1
1 1 1
dan seterusnya. dan Rt didapat dari penjumlahan dari + +
𝑅1 𝑅2 𝑅3
Pertanyaan :
1. Dari hasil pengukuran arus hubungan paralel dan seri hitung nilai Rt?
Jawab :
Hubungan Seri :
Rtotal = R1 + R2 + R3 Rtotal = R1 + R2 + R3
Rtotal = 1000 + 4800 + 2000 Rtotal = 6667 + 3750 + 1667
Rtotal = 7800Ω (2V) Rtotal = 12084Ω (6V)
Rtotal = R1 + R2 + R3 Rtotal = R1 + R2 + R3
Rtotal = 11400 + 3200 + 1538 Rtotal = 14545 + 3555 + 1454
Rtotal = 16138Ω (4V) Rtotal = 19554Ω (8V)
Rtotal = R1 + R2 + R3
Rtotal = 1538 + 3333 + 3846
Rtotal = 8717Ω (10V)
LABORATORIUM PENGUKURAN
Hubungan Paralel :
𝑽𝒔 𝑽𝒔
Rtotal = 𝑰𝒕 Rtotal = 𝑰𝒕
2
Rtotal = 2,5 6
Rtotal = 5,37
Rtotal = 800Ω (2V)
Rtotal = 1117Ω (6V)
𝑽𝒔 𝑽𝒔
Rtotal = 𝑰𝒕 Rtotal = 𝑰𝒕
4
Rtotal = 3,75 8
Rtotal = 10
Rtotal = 1067Ω (4V) Rtotal = 800Ω (8V)
𝑽𝒔
Rtotal = 𝑰𝒕
10
Rtotal = 12,5
Rtotal = 800Ω (10V)
Bandingkan:
Rt sebenarnya : Rtotal(2V) : Rtotal(4V) : Rtotal(6V) : Rtotal(8V) : Rtotal(10V)
15700 : 7800 : 16138 : 12084 : 19554 : 8717
Hubungan Paralel :
1 1 1 1 1 1 47𝑘+10𝑘+4,7𝑘 61,7
+ 𝑅2 + 𝑅3 = 1000 + 4700 + 10000 = = = 761Ω
𝑅1 47𝑘 47
Bandingkan:
Rt sebenarnya : Rtotal(2V) : Rtotal(4V) : Rtotal(6V) : Rtotal(8V) : Rtotal(10V)
761 : 800 : 1067 : 1117 : 800 : 800
LABORATORIUM PENGUKURAN
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
arus yang mengalir pada resistor yang disusun secara seri nilainya sama namun tegangannya
berbeda. Sedangkan pada resistor yang disusun secara paralel arus yang mengalir berbeda
pada setiap ujungnya namun tegangannya sama.
Jenis susunan resistor menentukan besar nilai variabel tegangan dan kuat arus listrik
dalam rangkaian. Pada susunan seri, resistor berfungsi sebagai pembagi tegangan, apabila
tegangan pada setiap resistor dijumlahkan maka jumlahnya sama dengan besarnya tegangan
sumber. Sedangkan jika resistor disusun paralel, maka resistor berfungsi sebagai pembagi
arus, apabila kuat arus listrik yang melewati setiap resistor diukur, maka akan memiliki nilai
yang sama dengan arus total sebelum titik percabangan (Hukum I Kirchoof).
Selain itu, dapat dilihat pula bahwa hasil pengukuran dengan hasil perhitungan
memiliki sedikit perbedaan. Hal ini dikarenakan kurangnya keakuratan alat yang dipakai dan
pengambilan data yang kurang teliti dari praktikan.
LABORATORIUM PENGUKURAN
Pengajar
Praktikan Praktikan
Praktikan Praktikan