PRAKTIKUM 5
KELAS / KELOMPOK : TT – 1A
1|Rangkaian kombinasi
Dartar Isi
JUDUL
Dartar Isi..................................................................................................................2
1 Tujuan Percobaan.............................................................................................3
2 Dasar Teori........................................................................................................3
4 Diagram Rangkaian..........................................................................................6
5 Prosedur Percobaan..........................................................................................7
7 Perhitungan.......................................................................................................8
8 Analisa............................................................................................................11
10 Kesimpulan.....................................................................................................14
Daftar Pustaka........................................................................................................15
2|Rangkaian kombinasi
1 Tujuan Percobaan
1) Mempelajari sifat-sifat rangkaian seri-paralel.
2 Dasar Teori
Hukum-hukum yang dipakai dalam rangkaian seri dan rangkaian paralel
dipakai juga dalam rangkaian seri-paralel.
Pada rangkaian seri, arus listrik yang mengalir besarnya sama tiap
elemen dan dirumuskan dengan:
3|Rangkaian kombinasi
2.2 Rangkaian Paralel
Sesuai dengan Hukum Kirchoff 1, arus listrik yang masuk harus sama
dengan arus keluar. Sehingga pada rangkaian paralel besarnya arus
sebelum masuk ke cabang sama dengan besar arus setelah keluar dari
cabang dan dirumuskan dengan:
4|Rangkaian kombinasi
2.3 Rangkaian Seri-Paralel
Rp1 = R1 + R2
1 1 1
= +
Rp 2 R 3 R 4
Rt = Rp1 + Rp2
V
I=
Rt
I = I 1 + I2
5|Rangkaian kombinasi
1 buah multimeter Digital SANWA MM (CD772).
1 buah sumber tegangan DC/power supply THAOXIN (PS-3030D).
1 buah protoboard
2 buah tahanan 1KΩ
2 buah tahanan 4,7 KΩ
1 buah tahanan 5,6 KΩ
1 buah tahanan 820 Ω
Kabel Kabel-kabel penghubung: 3 kabel merah dan 3 kabel hitam.
8 buah jumper Laybold
4 Diagram Rangkaian
5 Prosedur Percobaan
1) Buatlah rangkaian seperti gambar 2
6) Ukurlah tegangan dan arus pada tiap resistor dan masukkan dalam Tabel
2
6|Rangkaian kombinasi
7) Gantilah R3 yang diparalel dengan R4 dengan harga R penggantinya (R =
820Ω)
8) Ukurlah tegangan dan arus pada tiap tahanan dan masukkan ke dalam
Tabel 3.
Tabel 2.
Tabel 3.
7|Rangkaian kombinasi
7 Perhitungan
Tabel 1
Rt = 4,7 // 1 = 824 Ω
Rt = 824 + 5700 = 6524 Ω
V 10
1. I1 = = =1,53 mA
Rt 6524
2. I2 = I1
Vp 1,26
3. I3 = = =1,26 mA
Rt 1 kΩ
Vp 1,26
4. I4 = = =0,26 mA
Rt 4,7 kΩ
Tabel 2
V 10
1. Itot = = =1,56 mA
R 6,424 kΩ
Vp 1,29
2. IR3 = = =1,29 mA
R 3 1 kΩ
Vp 1,29
3. IR4 = = =0,27 mA
R 4 4,7 kΩ
Tabel 3
V 10
1. Itot = = =1,56 mA
R 6,424 kΩ
Toleransi Kesalahan
Tabel 1 (Volt)
|1,53−1,55|
o VR1 = ×100 =1,31
1,53
Range toleransi kesalahan yaitu 1,57 ± 1,53
¿ 7,2−7,2∨ ¿ ×100 =0
o VR2 = 7,2
¿
8|Rangkaian kombinasi
|1,26−1,25|
o VR3 = VR4 = ×100 =0,8
1,26
Range toleransi kesalahan yaitu 1,26 ± 1,24
Tabel 1 (mA)
¿ 1,53−1,53∨ ¿ ×100 =0
o I1 = 1,53
¿
|1,53−1,54|
o I2 = × 100 =0,65
1,53
Range toleransi kesalahan yaitu 1,55 ± 1,53
|1,26−1,27|
o I3 = × 100 =0,8
1,26
Range toleransi kesalahan yaitu 1,28 ± 1,26
¿ 0,26−0,26∨ ¿ ×100 =0
o I4 = 0,26
¿
Tabel 2 (Volt)
¿ 8,74−8,74∨ ¿ × 100 =0
o V= 8,74
¿
¿ 1,29−1,29∨ ¿ × 100 =0
o V3 = 1,29
¿
¿ 1,29−1,29∨ ¿ × 100 =0
o V4 = 1,29
¿
Tabel 2 (mA)
|1,56−1,56|
o I= × 100 =1,28
1,56
Range toleransi kesalahan yaitu 1,6± 1,56
|1,26−1,27|
o I3 = × 100 =0,78
1,26
Range toleransi kesalahan yaitu 1,31 ± 1,29
|0,27−0,27|
o I4 = ×100 =0
0,27
Tabel 3 (Volt)
|8,74−8,8|
o V= ×100 =0,69
8,74
Range toleransi kesalahan yaitu 8,86 ± 8,74
|1,28−1,3|
o V= ×100 =1,56
1,28
Range toleransi kesalahan yaitu 1,32 ± 1,28
Tabel 3 (mA)
|1,56−1,58|
o I= × 100 =1,28
1,56
Range toleransi kesalahan yaitu 1,6 ± 1,56
9|Rangkaian kombinasi
8 Analisa
Pada data dalam tabel 1 dengan rangkaian seperti pada gambar 2 terdapat
beberapa perbedaan pada nilai perhitungan dan nilai pengukuran. Pada R1 = 1
kΩ hasil perhitungan tegangan yaitu 1,53 V sedangkan hasil pengukuran
yaitu 1,55V, maka terdapat perbedaan sebesar 0,02V tetapi perbedaan ini
masih masuk ke dalam toleransi kesalahan yaitu sebesar 1,31%. Hasil
perhitungan dan pengukuran arus R1 yaitu 1,53 mA, pada kondisi ini tidak
ada perbedaan antara perhitungan dan pengukuran. Pada R2 = 4,7kΩ hasil
perhitungan dan pengukuran tegangan mendapatkan hasil yang sama yaitu
7,2 V. Pada perhitungan arus R2 didapatkan nilai 1,53mA sedangkan pada
pengukurannya didapatkan hasil sebesar 1,54mA, maka terdapat perbedaan
sebesar 0,01mA, tetapi perbedaan ini masih masuk kedalam toleransi
kesalahan yaitu sebesar 0,65%.. Pada R3 (1Ω) hasil perhitungan dan
pengukuran tegangan sama dengan R4 (4,7kΩ). Hasil perhitungan
tegangannya yaitu sebesar 1,26V sedangkan hasil pengukurannya yaitu
sebesar 1,25V. Perhitungan arus R3 bernilai 1,26 mA sedangkan hasil
pengukurannya yaitu sebesar 1,27 mA, maka terdapat perbedaan sebesar
0,01mA tetapi perbedaan ini masih masuk kedalam toleransi kesalahan yaitu
sebesar 0,08%. Perhitungan dan pengukuran arus R4 mendapatkan hasil yang
sama yaitu sebesar 0,26mA. Perhitungan dan pengukuran arus total dalam
rangkaian yaitu sebesar 1,53mA. Arus yang masuk pada rangkaian paralel
terbagi atas IR3 dan IR4 dengan I total = IR3 + IR4 .
Pada data dalam tabel 2 dengan rangkaian seperti pada gambar 2, tetapi
rangkaian seri R1 dan R2 diganti dengan satu hambatan saja yaitu R = 5,6 kΩ.
Perhitungan dan pengukuran tegangan pada R(5,6kΩ) yaitu sebesar 8,74 V.
Perhitungan arus R(5,6kΩ) bernilai 1,56mA sedangkan pengukuran arusnya
sebesar 1,58mA, maka terdapat perbedaan hasil sebesar 0,02V tetapi
perbedaan ini masih masuk ke dalam toleransi kesalahan yaitu sebesar
1,28%. Besar tegangan pada R3(1kΩ) dan R4(4,7kΩ) sama dikarenakan
disusun secara paralel. Besar tegangan hasil perhitungan dan pengukuran
pada R3 dan R4 sama yaitu sebesar 1,29V. Arus yang masuk pada rangkaian
paralel terbagi atas IR3 dan IR4 dengan I total = IR3 + IR4 . Hasil perhitungan arus
10 | R a n g k a i a n k o m b i n a s i
pada R3 yaitu sebesar 1,29mA sedangkan hasil pengukuran sebesar 1,30mA,
maka terdapat perbedaan hasil sebesar 0,01mA tetapi perbedaan ini masih
masuk kedalam toleransi kesalahan yaitu sebesar 0,78%. Pada R4 hasil
perhitungan dan pengukuran arus mendapatkan hasil yang sama yaitu sebesar
0,27mA.
Pada data dalam tabel 3 dengan rangkaian sama seperti pada tabel 2 tetapi R 3
dan R4 yang disusun paralel diganti dengan hambatan R=820Ω yang dipasang
seri dengan R=5,6kΩ. Tegangan pada rangkaian seri terbagi maka Vtotal =
V5,6kΩ + V820Ω. Pada R(5,6kΩ) perhitungan tegangan yaitu sebesar 8,74V,
sedangkan pengukurannya sebesar 8,8V, maka terdapat perbedaan sebesar
0,06V tetapi perbedaan ini masih masuk ke dalam toleransi kesalahan yaitu
sebesar 0,69%. Pada R(820Ω) perhitungan tegangan yaitu sebesar 1,28V
sedangkan hasil pengukurannya sebesar 1,3V, maka terdapat perbedaan
sebesar 0,02V tetapi perbedaan ini masih masuk ke dalam toleransi kesalahan
yaitu sebesar 1,56%. Arus yang mengalir pada rangkaian seri sama. Pada
perhitungan arus R(5,6kΩ) dan R(820Ω) mendapatkan nilai yang sama yaitu
1,56mA. Pada pengukurannya didapatkan hasil yang sama pula yaitu
1,58mA. Pada perhitungan dan pengukuran didapatkan perbedaan sebesar
0,02mA tetapi perbedaan ini masih masuk kedalam toleransi kesalahan yaitu
sebesar 1,28%.
11 | R a n g k a i a n k o m b i n a s i
9 Pertanyaan atau tugas
1. Hitunglah nilai tahanan pengganti yang sebenarnya dari R 1 seri dengan
R2 dan R3 paralel dengan R4 !
Jawab:
R3×R 4 1 kΩ × 4,7 kΩ
R3//R4 = = = 824Ω
R 3+ R 4 1 kΩ+ 4,7 kΩ
12 | R a n g k a i a n k o m b i n a s i
10 Kesimpulan
13 | R a n g k a i a n k o m b i n a s i
Daftar Pustaka
14 | R a n g k a i a n k o m b i n a s i
Kho, Dickson.2018. Rumus dan Rangkaian Pembagi Tegangan (Voltage
Divider)<https://teknikelektronika.com/rumus-rangkaian-pembagi-
tegangan-voltage-divider-resistor/>[diakses tanggal 11 November 2018]
Lampiran :
15 | R a n g k a i a n k o m b i n a s i
16 | R a n g k a i a n k o m b i n a s i
17 | R a n g k a i a n k o m b i n a s i