Anda di halaman 1dari 12

I.

1
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik NO. JOB Semester : 6
Jurusan Teknik 1 Waktu : 8 Jam
Elektro
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L

1. TUJUAN

1. Menggambarkan tampilan arus dan tegangan


2. Melakukan pengukuran arus dan tegangan
3. Menghitung faramater-farameter sesuai dengan bebannya. .
4. Menggambar kurva transfer karakteristik beban R dan beban campuran R+L.

2. DASAR TEORI BEBAN R


Komveretr pulsa-tunggal merupakan rangkaian penyearah terkendali paling sederhana
sebagaimana yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini :

Gb.1.Komverter fasa-tunggal beban R

Pada pemakain di elektronika daya, konverter fasa-tunggal ini kurang begitu penting
dikarenakan ripple yang tinggi pada tegangan outputnya. Namun praktek ini sangat perlu
dilakukan untuk memahami prinsip dasar penyearah yang mana masukannya tegangan
AC keluarannya adalah tegangan DC yang dapat diatur sesuai dengan keinginkan.
Disamping itu juga untuk memahami karakteristik penyearah ini dengan beban yang
berbeda-beda. Dengan pemahaman yang baik pada penyerah ini akan memudahkan
memahami penyerah-penyearah yang lebih tinggi jumlah pulsanya.
Prinsip dasar penyerah ini adalah : pada setengan siklus tegangan input. AC, polaritas
pada sekunder trafo diatas positif (+) dan dibawah negative (-), dengan demikian SCR
akan merasakan bias maju ( anoda SCR terhubung sumber positif, katodanya terhubung
sumber negatif) maka jika diberi trigger pulsa pada gate-nya maka SCR akan menghantar
I.2
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik NO. JOB Semester : 6
Jurusan Teknik 1 Waktu : 8 Jam
Elektro
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L

dan dapat diatur menghantarnya dengan cara menunda pada sudut berapa SCR tersebut
akan on yang disebut dengan sudut penundaan penyalaan α, Dengan demikian besarnya
tegangan keluaran dapat diatur dengan cara mengatur besarnya sudut α. Namun demikian
jika pada kondisi bias maju tersebut SCR tidak diberi pulsa penyalaan maka SCR tetap
tidak akan bekerja.
Sedangkan pada setengah siklus negative dimana terjadi perubahan polaritas sekunder
trafo sisi atas menjadi negative dan sisi bawah trafo positif maka SCR meraskan bias balik
dan SCR tidak akan menghantar walaupun diberi pulsa penyalaan pada gatenya.
Bentuk gelombang tegangan masukan dan gelombang arus dan tegangan keluaran
penyerah terkendali fasa-tunggal sebagaimana yang diperlihatkan pada gambar berikut:

Gb.2. Bentuk gelombang tegangan masukan, tegangan, dan arus keluaran


Secara teoritis dengan mengabikan rugi-rugi, besaran-besaran yang ada pada penyearah
ini adalah :

1. Tegangan DC rata-rata UdAVα = 1/2π  VmSintdt

= 1/2π Vm  Cos 180    

= Vm/2π [ -Cos 180˚ – (- Cosα ) ]

UdAVα = Vm/2π [ -(-1) + Cosα ]

= Vm/2π [ 1 + Cosα ]

Dimana Vm = 2 Uv , Untuk harga α = 0˚ maka


I.3
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik NO. JOB Semester : 6
Jurusan Teknik 1 Waktu : 8 Jam
Elektro
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L

Vm
UdAV0 = Vm/2π [ 1 + Cos 0º ] = . Vm/2π [ 1 + 1 ] = 2Vm/2π =

Dapat juga tegangan dc rata-rata ditulis sbb:

1
UdAVα = [ 1 + Cosα ] UdAV0
2
Persamaan ini dapat dirubah menjadi sbb :
1
UdAVα = [ 1 + Cosα ]
2
UdAV0

Bentuk persamaan ini merupakan persamaan matematis untuk kurva transfer


karakteristik yaitu kurva yang menghubungkan besarnya perubahan tegangan keluaran dc
akibat perubahan sudut penundaan penyalaan α.
2. Arus dc rata-rata IdAVα = UdAVα/R
3.Tegangan keluaran dc efektif UdrMSα

1
UdrMSα = [
2 (

2UvSint d (ωt))2 ]1/2

Uv     1 / 2Sin2 1/2
= [ ]
2 
4.Arus dc efektif (RMS)

IdRMS = UdrMSα/R

Farameter-farameter pada masing=masing jenis penyearah terkendali berbeda-beda


tergantung pada besar-besarnnra sbb:

1. Faktor bentuk (Form-Factor/FF) tegangan dengan notasi FFU = UdrMSα


UdAVα

2. Faktor kerut (Ripple Pactor tegangan )RFU = ( FFu2 - 1 )1/2 x 100 %

Secara matematis kurva transfer karakteristik dapat digambarkan sbb :


I.4
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik NO. JOB Semester : 6
Jurusan Teknik 1 Waktu : 8 Jam
Elektro
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L

2.TEORI DASAR BEBAN CAMPURAN R + L


Jenis beban ini merupakan simulasi jenis beban yang sering ditemui dalam praktek
sehari-hari dimana beban L mencegah perubahan arus beban secara tiba-tiba.
Pada saat SCR mulai dinyalakan pada sudut penundaan penyalaan α selama setengah
siklus positif yang pertama Uv, arus mulai mengalir dan tegangan beban yang melintasi
inductor L dapt ditulis sbb:
di
UL = L = UV - UR , dimana UR = R x id yang proporsional dengan arus
dt
Selama α -  1 besarnya tegangan UL = UV – UR adalah positif dan arunya semakian
naik, setelah melawati harga  1 tegangan UL menjadi negative dan arusnya semakin
menurun sampai mencapai titik nol pada saat  2 yang membagi tengah luas daerah A1
= luas daerah A2
Arus dc terbentuk dari arus sinus yang tertinggal terhadap tegangan input U V dengan
sudut phasa beban  = tg-1 ω/R dan arus menurun dengan konstanta waktu τ = L/R
pada titik ini arus adalah berlawanan dan setara dengan nilai arus sinusoidal. Arus dc
akan tetap mengalir sebagai akibat pelepasan muatan yang tersimpan pada inductor L
pada saat tegangan inputnya nol., tegangan dc yang terjadi terbentuk dari daerah
positif dan daerah negative, dimana daerah negative mengurangi nilai rata-ratanya.
Arus dc menurun secara kontinyu saat sudut penundaan penyalaan α semakin besar
dan pada harga α = 180º besar IdAV dan IdRMS adalah nol.
I.5
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik NO. JOB Semester : 6
Jurusan Teknik 1 Waktu : 8 Jam
Elektro
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L

Bentuk gelombang tengan input, tegangan dan arus output diperlihatkan pada gambar
dibawah berikut:

Gb.3,Rangkaian, bentuk gelombang tegangan penyearah 1-phasa


Beban campuran R+L.

Gb.4 Bentuk gelombang input,gelombang tegangan dan arus


keluaran penyearah pulsa-tunggal beban R+L

Persaman-persamaan yang berlaku untuk penyearah ini adalah sbb:

1. Tegangan dc rata-rat, UdAV = UVM [ Sin (ωt-  ) – Sin (α -  )e-R/ωt(ωt-α) ]



2. Arus rata-rata IdAV = UdAV
R
I.6
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik NO. JOB Semester : 6
Jurusan Teknik 1 Waktu : 8 Jam
Elektro
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L

1  1 
3.Tegangan efektif UdRMS =   ( Sin(2   )  Sin(2  2   )
2  2 4 cos 

UdRMS
4. Arus keluaran efektif =
2

(L)
2
2  2
R

3. TEORI DASAR PENYEARAH BEBAN R+L DENGAN DIODA FREE-


WHEELING
Untuk menghindari pengaruh beban induktansi di beban dengan cara mengurangi
daerah negative, maka dipasang dioda free-wheeling yang dipasang paralel dengan
beban dan polaritasnya adalah akan off jika tegangan keluaran Ud positif,
sebgaimana diperlihatkan pada gambar
dibawah:

Gb.5 Raangkain penyearah pulssa-tunggal beban R+L dengan dioda


Free-wheeling

Pada saat tegangan input melintasi titik nol, dioda free-wheeling akan bekerja
melalukan arus yang tersimpan pada beban L bersirkulasi di beban sampai energi
magnetic yang tersimpan pada induktansi menjadi nol, dengan demikian tidak
I.7
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik NO. JOB Semester : 6
Jurusan Teknik 1 Waktu : 8 Jam
Elektro
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L

dikembalikan ke sumber ac, sebagaimana pada penyearah beban R+L tampa dioda
free-wewling,
Karena tidak ada komponen negative pada output penyearah maka besarnya tegangan
dc rata-rata UdAV dibeban adalah sama sebagaimana pada penyearah dengan beban R
saja yaitu :
UdAV = UVM ( 1 + cos α )

IdAV = UdAV
R

Gb.6. Bentuk gelombang tegangan input, tegangan dan arus output


Penyearah beban R+L dengan dioda free-wheeling.

4. BAHAN DAN ALAT-ALAT.


Bahan dan peralatan yang diperlukan pada percobaan sbb :

 1 DL2604 SCR
 1 DL 2613 Catu Daya Dc
 1 DL2614 Generator Tegangan Referensi
 1 DL 2616 Unit Kontrol Dua Pulsa
 1 DL 2626 Trafo Utama
I.8
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik NO. JOB Semester : 6
Jurusan Teknik 1 Waktu : 8 Jam
Elektro
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L

 1 DL 2628 Fuse Super Cepat ( 3 x 6,3 A)


 1 DL 2635 Beban Universal
 1 DL 2643 Soket bersama Shunt 1 
 1 DL 2109T3PV Voltmeter Moving-Irron (125-250-500 V)
 1 DL 2109T33 True RMS Meter
 1 Unit Osciloscope Dua-Chanel

5.Gambar Rangkaian percobaan Beban R murni


I.9
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik NO. JOB Semester : 6
Jurusan Teknik 1 Waktu : 8 Jam
Elektro
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L

6.Gambar Rangkaian percobaan Beban R + L

7. Gambar rangkaian beban R+L dengan Dioda Free-Wheeling


I.10
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik NO. JOB Semester : 6
Jurusan Teknik 1 Waktu : 8 Jam
Elektro
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L

7.Prosedur Percobaan

A. Menghubungkan Rangkaian
 Rangkai dan susun percobaan sebagaimana gambar rangkaian 5,6,7 untuk masing
masing percobaan sesuai dengan jenis bebannya.

 Hubungkan voltage reference generator DL 2614, dan control unit DL 2616 ke


sumber tegangan +15/0/-15.

 Hubungkan output U0 dari voltage genegrator ke input control unit.

 Hubungkan terminal L/N (USYN) dari control unit masing-masing ke mains


transformer..

 Hubungkan trafo 4-pulsa ke gate dan katoda ke rangkaian SCR, dimana soket yang
ditandai titik (dot) dihibingkan ke gate SCR.

B. Mengatur setingan peralatan


 Atur volttage reference generator DL 2614 pada saklar EXT/INT ke posisi “INT”, dan
atur saklar (0/+10V/(0/±10V) pada posisi (0/+10).

 Atur potensiometer ke posisi 10 V

 Pada Control Unit DL.2616, atur saklar sudut alpha pada posisi 0˚.

 Atur “Pulse shape pada posisi “train”, dan atur inhibit voltage Uinh = 15 V (open)

C. Mengukur Tegangan dan Arus


Masukan sumber tegangan dan ukurlah :
 Tegangan input rms Uv, dari sumber tegangan pada voltmeter P1
 Nilai tegangankeluaran dc rata-rata Udav dan tegangan rms keluaran Udrms pada
voltmeter P2
 Aruskeluaran dc rata-rata Idav dan arus rms Idrms pada Ammeter P3.
 Pengukuran dilakukan dengan interval sudut mulai : 0˚,30˚,60˚,90˚, 120˚,150˚, dan
masukan pada table yang tersedia.
I.11
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik NO. JOB Semester : 6
Jurusan Teknik 1 Waktu : 8 Jam
Elektro
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L

Tabel Data Pengukuran

α (˚) 0 30 60 90 120 150

Udav (V)

Udrms(V)

Idrms (a)

Dari hasil pengukuran tersebut isilah tabel berikut untuk menentukan kurva transfer
karakteristiknya

α (˚) 0 30 60 90 120 150

Udavα/Udrmsαα

Idavα/Idrmsα

Fi

Wi (%)

Dari tabel ini buatlah kurva transfer karakteristiknya dengan kertas grafik sebagaimana
contoh teorinya.

8 Menggambar tampilan Osciloscope pada kertas grafik


A. Gambar tampilan tegangan input (Uv) dan tegangan output (Ud)
 Atur oscilloscope pada: DC coupling; Mode Yt ; Triger AC Line
 Chanel 1 (tegangan masukan Uv) pada skala :50/div;probe x 10
 Chanel 2 (tegangan keluaran Ud) pada skala 50/div ; probe x 10
 Gambar diambil pada saat sudut alpha 90˚.
 Hasilnya maasukan pada grfik.

Gambar tampilan tegangan output Ud dan arus output Id


 Atur oscilloscope pada: DC coupling; Mode Yt ; Triger AC Line
 Chanel 1 (tegangan masukan Uv) pada skala :50/div;probe x 10
I.12
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik NO. JOB Semester : 6
Jurusan Teknik 1 Waktu : 8 Jam
Elektro
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L

 Chanel 2 (arys keluaran Id) pada skala 10/div ; probe x 1


 Gambar diambil pada saat sudut alpha 90˚.
 Hasilnya maasukan pada grfik

9. Lakukan percobaan untuk masing-masing :


 beban R-murni (Gambar 5.)
 beban R+L (Gambar 6)
 dan beban R+L dengan dioda free-wheeling (Gambar7)

Anda mungkin juga menyukai