Anda di halaman 1dari 15

Pertemuan-5

• Penyelesaian Latihan-2 :

• Basis yang dipilih 30.000 kVA 66 kV, berarti di sisi


saluran transmisi.
• Hubungan antara generator-1 dan T1 :
Menurut teori trafo, impedans sisi sekunder dilihat
dari sisi primer maka harus dikalikan kuadrat
perbandingan transformasi. Jadi, reaktans
generator-1 di sisi TR jika dilihat dari sisi TT
(sebagai basis perhitungan) nilainya akan berubah
menjadi :
j0,655 x (38,1/3,81)² = j65,5 Ω
Demikian juga reaktans generator-2 menjadi :
j1,31 x (38,1/3,81)² = j131 Ω
Untuk generator-3 agak berbeda, karena hubungan
trafonya adalah Δ – Y.
• Gambar hubungan generator-3 dengan T2 :

Sehingga reaktans generator-3 dilihat dari sisi TT


adalah :
j0,1452 x (66/3,81)² = j43,56 Ω
Reaktansi T1 dan T2 dilihat dari sisi TT = j14,2 Ω
Reaktansi saluran transmisi = j17,4 Ω
• Pengubahan dalam besaran pu :
Reaktans basis = = 145,2 Ω
Generator-1 : X = = j0,45 pu, atau
= 65,5/145,2 = j0,45 pu
Generator-2 : X = = j0,90 pu, atau
= 131/145,2 = j0,90 pu
Generator-3 : X = = j0,3 pu, atau
= 43,56/145,2 = j0,3 pu
Trafo T1 dan T2 : X = 14,52/145,2 = j0,10 pu
• Gambar diagram reaktansi :

• Nilai reaktans dalam Ohm adalah nilai reaktans


dilihat dari sisi TT
• Nilai reaktansi dalam kurung adalah nilai reaktansi
dalam pu dengan basis 66 kV dan 30.000 kVA
• Jika diagram reaktans tsb. digambarkan dalam
besaran Ohm tetapi dilihat dari sisi TR, maka
nilai-nilai reaktansnya akan berbeda. Tetapi, jika
diagram reaktansi tsb. digambarkan dalam
besaran per unit, nilainya akan sama dilihat dari
sisi TT maupun TR.
• Dari teori trafo :
• Impedans (atau reaktans dan resistans) trafo :
Ztr = Z1 + Z2’ = impedans trafo dilihat dari sisi primer
= Z1’ + Z2 = impedans trafo dilihat dari sisi
sekunder
Z1 = R1 + jX1 Z2 = R2 + jX2
Z1’ = R1’ + jX1’ Z2’ = R2’ + jX2’

• Contoh :
• Sebuah trafo fasa tunggal 110/440 V, 2,5 kVA.
Reaktans bocor dilihat dari sisi TR besarnya adalah
0,06 Ω. Berapa besar reaktans bocor tsb. jika
dinyatakan dalam per unit ?
• Penyelesaian :
Xl = X1 + X2’ = 0,06 Ω
Imedans basis sisi TR = = 4,84 Ω
Maka nilai reaktans bocor dilihat dari sisi TR dalam
per unit adalah :
Xl = 0,06/4,84 = 0,0124 pu

Jika reaktans bocor dilihat dari sisi TT, maka :


Xl = X1’ + X2 =0,06 x (440/110)² = 0,96 Ω
Impedans basis sisi TT = = 77,44 Ω
Sehingga reaktans bocor dilihat dari sisi TT dalam
per unit adalah :
Xl = 0,96/77,44 = 0,0124 pu
• Gangguan Simetris 3-fasa
• Jika terjadi gangguan pada jaringan sistem tenaga
listrik, besar arus gangguan tergantung pada ggl
internal mesin-mesin yang tersambung pada
jaringan dan impedansinya, impedansi jaringan
antara mesin-mesin dan titik tempat gangguan
terjadi.
• Arus yang mengalir pada suatu mesin sinkron
segera setelah gangguan terjadi, yang mengalir
beberapa perioda berikutnya, dan yang terus
bertahan (‘sustain’), atau dalam keadaan tetap/
mantap (‘steady state’), nilainya akan berbeda-
beda karena pengaruh arus jangkar pada fluks
yang membangkitkan ggl dalam mesin tsb.
Pendekatan mesin sinkron dalam kondisi transien
Karena mesin serempak mempunyai rangkaian
ekivalen sama seperti rangkaian R-L seri, maka
pendekatan penghitungan arus awal bila sebuah
generator sinkron hubung singkat, dilakukan
dengan analisis kondisi rangkaian R-L yang diberi
tegangan bolak-balik pada t = 0.
• Saklar ditutup pada t = 0, maka untuk t > 0 :
Ri(t) + L = Vmax sin ( 𝜔t + α )
• Penyelesaian persamaan adalah :
i(t) = [sin(𝜔t + α - ϕ) - sin(α-φ)]
Dengan |Z| = dan φ = arctg (𝜔L/R)
• Suku pertama berupa fungsi sinus (periodik),
sedang suku kedua berupa fungsi eksponensial
turun, dengan konstanta waktu L/R detik.
• Suku pertama disebut juga penyelesaian
partikular, yaitu kondisi steady state rangkaian,
sedang suku kedua disebut penyelesaian kom-
plementer, dinamakan komponen dc.
• Komponen dc tidak akan muncul jika saklar ditu-
tup di suatu titik pada gelombang tegangan
sedemikian sehingga α – φ = 0.
• Jika saklar ditutup pada α – φ = 0, maka arus yang
mengalir seperti gambar di bawah :

Arus sebagai fungsi waktu pada rangkaian R-L seri


untuk α – φ = 0
• Jika saklar ditutup di suatu titik pada gelombang
tegangan sedemikian sehingga α – φ = ± π/2,
maka komponen dc akan emepunyai nilai awal
maksimum, yang akan sama dengan nilai mak-
simum komponen sinusoida.
• Jika saklar ditutup pada α – φ = - π/2, maka arus
yang mengalir seperti gambar di bawah :

Arus sebagai fungsi waktu pada rangkaian R-L seri


untuk α – φ = - π/2
• Kondisi arus hubung singkat pada generator
sinkron seperti gambar di bawah :

Arus hubung singkat generator sinkron tanpa beban

Anda mungkin juga menyukai