Anda di halaman 1dari 13

Pertemuan-2

Konsep Dasar
• Pengantar :
Tegangan pada sistem tenaga listrik dianggap
berbentuk sinusoida murni dengan frekuensi
konstan. Tetapi dalam kehidupan praktis sehari-
hari digunakan representasi fasor untuk tegangan
dan arus sinusoida. Besaran fasor ditandai dengan
magnitud ( |V|, |E|, |I| ) dan sudut ( ). Huruf
kecil menyatakan nilai sesaat.
v(t) = 141,4 cos (𝜔t + 300 ) volt
i(t) = 7,07 cos (𝜔t) ampere
• Dalam notasi fasor :
Magnitud |V|= 100 volt dan |I| = 5 A
Sudut V = 300 dan I = 00 , sehingga ditulis :
V = 100 volt = 86,6 + j50 volt, dan
I=5 Amp = 5 + j0 Amp

Notasi dengan subskrip tunggal (‘single subscript’)


Sebuah rangkaian seperti pada gambar di bawah :
Eg adalah emf yang dibangkitkan
Vt adalah tegangan antara titik a dan o ( Vao)
VL adalah tegangan pada beban ZL.
Arus beban =
Vt = Eg – ILZg
Notasi dengan subskrip ganda ( ‘double subscript’ )
Dalam menggambarkan arus dengan subskrip ganda,
huruf-huruf subskrip pada arus menunjukkan arah
arus. Iab menunjukkan bahwa arus mengalir dari
titik a ke titik b. Iab = -Iba.
Pada tegangan, huruf-huruf pada subskrip menunjuk-
kan beda tegangan di antara ke dua titik tsb.
Vab = Vao – Vbn = Iab.ZA
Vab = - Vba = Vba
jadi : Vt =Va = Vao ; VL = Vb = Vbo
IL = Iab
• Dalam menuliskan persamaan tegangan berdasar-
kan HKT, urutan subskrip sesuai dengan urutan ti-
tik , sehingga HKT pada loop a-b-n-o-a adalah :
Vab + Vbn + Voa = 0
Vab + Vbn - Vao = 0
IabZA + Vbn – Vao = 0

Daya kompleks :
Jika V = |V| dan I = |I| , maka daya
kompleks :
• S = VI* = |V| x |I|
= |V|. |I|
= |V|. |I|.cos (α-β) + jsin (α-β)
S = P + jQ
α-β = ϕ, cos ϕ = faktor daya ( pf)

Tegangan dan arus pada sistem 3-fasa seimbang


Pada sistem 3-fasa seimbang, tegangan dan arus
setiap fasa akan sama besar dan berbeda sudut
1200. Oleh karena itu, perhitungannya cukup
diwakili oleh salah satu fasanya saja, biasanya fasa
a, dan dua fasa yang lain mengikuti.
• Contoh :
Tegangan terminal sebuah beban 3-fasa terhubung
bintang 4 kawat yang terdiri dari tiga buah
impedans masing-masing 20 Ω adalah 4,4 kV.
Impedans saluran antara bus-bar dan beban,
Zsal = 1,4 Ω. Berapa tegangan bus-bar ?
Penyelesaian :
Tegangan per fasa, Vp = 4.400/√3 = 2.540 volt
Jika Van dipilih sebagai acuan, Van = 2.540 volt
Maka Ian = Amp
• Tegangan bus-bar adalah :
Van + Ian. Zsal = 2.540 + x 1,4
= 2.540 + 177,8
= 2.666 + j125,7 = 2.670 volt
Jadi tegangan saluran bus-bar = 2.670 x √3 = 4,62 kV
Diagram satu garis
• Dari contoh di atas, untuk sistem 3-fasa seimbang
penyelesaiannya cukup diwakili oleh salah satu
fasanya dengan saluran netral. Bahkan gambar
seperti itu sering disederhanakan lagi dengan
menghilangkan saluran netralnya, sehingga hanya
digambarkan sebagai satu kawat fasa saja dengan
bagian-bagiannya (sumber tegangan, impedans,
arus, dsb). Gambar sistem listrik yang diseder-
hanakan semacam itu disebut diagram garis
tunggal (‘one-line diagram’).
• ANSI (American National Standard Institute) dan
IEEE (Institute of Electrical and Electronics
Engineers) telah menerbitkan suatu himpunan
lambang standar untuk diagram listrik.
• Contoh diagram satu garis suau sistem tenaga lis-
trik yang sederhana :
• Diagram Impedans
Diagram satu garis hanya untuk menggambarkan
rangkaian ekivalen fasa tunggal sistem tsb.
Sedangkan gambar rangkaian gabungan kompo-
nen – komponen penyusunnya disebut diagram
impedans.
• Jika perhitungan disederhanakan dengan menga-
baikan semua resistans, komponen magnetisasi
trafo dan reaktansi kapasitif saluran transmisi,
serta semua beban, maka diagram impedans di
atas berubah menjadi diagram reaktans seperti
gambar di bawah.

Anda mungkin juga menyukai