AST 1 (Kelas A)
Wellem Fridz Galla
A. PENDAHULUAN
16
cakupan pembahasan, sebagai indikator setelah mempelajari modul ini, anda
diharapkan mampu :
a. menentukan tegangan dan arus pada rangkaian tiga phasa hubung Y
dan hubung .
b. menentukan daya tiga phasa pada suatu sistem tenaga
a. Hubung-Y Seimbang
Gambar 2.1 menunjukkan suatu hubungan-Y tiga phasa, sumber tegangan
menyuplai suatu beban seimbang hubung–Y. Pada hubungan-Y netral semua
phasa terhubung, yang dinotasikan dengan bus n dan netral beban dinotasikan
dengan bus N. Sumber tiga phasa diasumsikan ideal karena impedansi sumber
diabaikan. Impedansi saluran antara sumber dan beban juga diabaikan. Beban
tiga phasa adalah seimbang artinya impedasi beban ke tiga phasa adalah
identik.
17
Terminal bus sumber tiga phasa ditandai dengan a, b, dan c dan tegangan line
to netral sumber ditandai dengan Ean, Ebn dan Ecn, sumber tegangan
dikatakan seimbang jika sumber tegangan ini mempunyai magnitude yang
sama dengan phasa 1200 antar phasa. Sebagai contoh sumber tegangan line–
to-netral tiga phasa seimbang.
Ean=10∠0°
Ebn=10∠−120°=10 ∠240 °
Ecn=10∠120 °=10∠−240 ° (2.1)
18
Sehingga untuk tegangan line–to–line dari contoh diatas adalah:
Eca=Ecn−Ean=10∠120°−10∠0°=10 √ 3∠150°=−15+ j5 √ 3 V
Eab=√ 3 Ean ∠+ 30 °
Ebc=√3 Ebn ∠+ 30°
Eca=√ 3 Ecn ∠+ 30° (2.3)
19
Gambar 2.3 Tegangan line-to-line dan line-to-netral urutan positif Pada suatu
system tiga phasa seimbang hubung-Y
Pada Gambar 2.3 (a) setiap phasa dimulai dari diagram phasor aslinya. Pada
Gambar 2.3 (b) tegangan line-to-line membentuk suatu segitiga sama sisi
dengan ditandai dengan a, b, c yang merupakan bus a, b, c pada sistem, dan n
adalah tanda untuk bus netral n. Urutan searah jarum jam menunjukkan
tegangan urutan positif, dan dapat diputar untuk referensi lainnya. Karena
tegangan line-to-line seimbang membentuk suatu segitiga tertutup maka
jumlah tegangan line-to-line (Eab + Ebc + Eca) dan juga jumlah tegangan
line-to-netral (Ean + Ebn + Ecn) adalah nol.
Ia = Ean / ZY
Ib = Ebn / ZY (2.4)
Ic = Ecn / ZY
Sebagai contoh, jika setiap phasa dari beban yang terhubung Y mempunyai
10∠0 °
Ia= =5 ∠−30 ° A
2∠30 °
10∠−120 °
Ib= =5 ∠−150 ° A
2∠30 °
10 ∠120°
Ic= =5 ∠90 ° A
2 ∠30°
20
Arus pada saluran juga seimbang karena mempunyai magnitude yang sama
yaitu 5 A dengan pergeseran sudut 1200 antara phasa. Arus netral In
ditentukan dengan menuliskan persamaan KCL pada bus N di Gambar 2.1
In = Ia + Ib + Ic(2.5)
Sehingga
In=5 ∠30 °+5 ∠−150°+5 ∠90 °=0
Gambar 2.4 Diagram phasor arus saluran pada sistem tiga phasa seimbang
21
IAB = Eab / Z∆
IBC = Ebc / Z∆ (2.6)
ICA = Eca / Z∆
Eab=10 √ 3∠30°
Ebc=10 √3∠−90°
Eca=10 √ 3∠150° Volt
10 √ 3 ∠30°
I AB= =2 √3∠0 °
5 ∠30 °
10 √3 ∠−90 °
I BC = =2 √ 3∠−120 °
5 ∠30 °
10 √ 3∠150 °
ICA = =2 √ 3 ∠120°
5 ∠30° A
Untuk arus phasa dapat ditentukan dengan menulis suatu persamaan KCL
pada setiap bus pada beban hubungan ∆ sebagai berikut:
Arus phasa (Ia, Ib, dan Ic) dan arus beban hubung-∆ (IAB, IBC, dan ICA) adalah
seimbang. Jumlah arus beban hubung-∆ seimbang (IAB,+IBC,+ICA) adalah nol.
Jumlah arus phasa (Ia + Ib + Ic) selalu nol untuk suatu beban terhubung ∆
(akan berbeda jika sistem tidak seimbang), karena tidak mempunyai kawat
netral.
22
Dari persamaan (2.6) dan (2.7) dapat disimpulkan bahwa untuk suatu beban
hubung-∆ seimbang yang disuplai oleh suatu sumber urutan positif seimbang
maka arus phasa ke beban adalah 3 kali arus beban hubung-∆ dan tertinggal
300, yaitu:
Ia=√ 3 I AB ∠−30°
Ib=√ 3 I BC ∠−30 °
Ic=√ 3 I CA ∠−30 °
sehingga dapat digambarkan dalam diagram phasor untuk arus phasa dan arus
beban hubung-∆ seimbang sebagai berikut:
Gambar 2.6 Diagran phasor arus phasa dan arus beban hubung-∆ seimbang
C. PENUTUP
1. Rangkuman
a. Pada suatu sistem tiga phasa seimbang hubungan–Y dengan sumber urutan
positif, tegangan line-to-line adalah 3 kali tegangan line-to-netral dan
phasanya mendahului sebesar 300 sebagai berikut:
Eab=√ 3 Ean ∠+ 30 °
Ebc=√3 Ebn ∠+ 30°
Eca=√ 3 Ecn ∠+ 30°
b. Pada suatu beban hubung-∆ seimbang yang disuplai oleh suatu sumber
urutan positif seimbang maka arus phasa/saluran ke beban adalah 3 kali
arus beban hubung-∆ dan tertinggal 300, yaitu:
23
Ia=√ 3 I AB ∠−30°
Ib=√ 3 I BC ∠−30 °
Ic=√ 3 I CA ∠−30 °
D. REFERENSI
24