Anda di halaman 1dari 15

GEJALAH MEDAN TINGGI

Tegangan Lebih (Over Voltage)


Tegangan Lebih dan Sumbernya/Penyebabnya
• Tegangan lebih (Over Voltage) adalah : Tegangan yang melampaui tegangan
normal/tegangan kerja/tegangan nominal sistem yang diijinkan untuk suatu peralatan
atau sistem. Tegangan lebih ini bisa menyebabkan kerusakan pada peralatan yang
digunakan pada sistem tenaga listrik.
• Ada dua penyebab timbulnya tegangan lebih (over Voltage). Penyebab pertama
timbulnya tegangan lebih adalah Surja Petir (Lightning Surge) yang merupakan
penyebab luar yang tidak bisa diprediksi kapan terjadinya dan besar/magnitudo dari
tegangan lebih yang timbul/terjadi. Penyebab kedua adalah Surja Hubung (Switching
Surge) yang timbul dari dalam sistem itu sendiri/disengaja.
• Surja Hubung (Switching Surge) adalah operasi hubung buka (Switching Operation)
misalnya pelepasan beban/pembukaan dan penutupan sakelar/CB atau bekerjanya
peralatan proteksi yang lain dimana hal ini akan menyebabkan tegangan lebih pada
jaringan/instalasi STL.
• Karena itu, keseluruhan peralatan yang terpasang pada STL harus dirancang untuk
mampu memikul/menahan tegangan lebih yang ditimbulkan oleh kedua surja tersebut.
Kekuatan/kemampuan peralatan dlm menahan tegangan lebih yang direpresentasikan
oleh BIL peralatan tidak menjamin secara pasti bahwa peralatan tsb dapat
menahan/memikul tegangan lebih yang mengenainya.
Lanjutan………..
 Tegangan lebih biasanya hanya dapat ditahan oleh sistem dalam beberapa saat saja, dan
apabila tegangan lebih ini berlangsung lama akan dapat menyebabkan kegagalan pada
isolasi dan selanjutnya akan merusak alat/peralatan.
 Pada tegangan normal, isolasi dapat menahan tegangan dan arus dlm waktu yg sangat
lama.
 Berdasarkan terjadinya, Tegangan lebih dibagi dua (2) bagian, yaitu :
* Tegangan lebih dalam (internal overvoltage)
* Tegangan lebih luar (external overvoltage)
 Tegangan lebih dalam disebabkan oleh sistem itu sendiri seperti surja hubung (Switching
surge) dan gangguan fasa ke tanah.
 Tegangan lebih luar disebabkan oleh sambaran petir (lightning surge)
 Berdasarkan standar yg dikeluar oleh International Electromechanical Commission
(IEC), tegangan lebih dikelompokkan atas tiga (3) bagian, yaitu :
* Tegangan lebih surja hubung (Switching Surge Overvoltage)
* Tegangan Lebih Sementara (Temporary Overvoltage)
* Tegangan Lebih surja petir (Lightning Surge Overvoltage)
Bentuk-Bentuk Gelombang Tegangan Lebih
 Tegangan Lebih Surja Hubung (Switching Surge Overvoltage )

Inductive Source
Tegangan Lebih Sementara
Tegangan Lebih Sementara (Temporary Overvoltage)
Perbandingan Tegangan Lebih Pada STL
Perbandingan Tegangan Lebih Surja Petir, Surja Hubung, dan Tegangan
Lebih Sementara

Tegangan Lebih Surja


Petir

Tegangan Lebih Surja


Hubung

Tegangan Lebih
Sementara
Mekanisme Terjadi Tegangan Lebih Surja Hubung dan Cara Mengatasinya
pertemuan ke-4
 Tegangan lebih surja hubung merupakan tegangan lebih peralihan/transien impuls
dengan waktu muka gelombang beberapa ratus mikro detik sedangkan waktu ekor
gelombang sampai beberapa ribu mikro detik atau bisa juga berlangsung dalam orede
puluhan sampai ratusan mikro detik.
 Tegangan lebih surja hubung disebabkan oleh pembebanan atau pelepasan jaringan dari
gangguan atau pembebanan gangguan, pelepasan beban, pembukaan sakelar dari arus
kapasitif dan arus induktif.
 Tegangan lebih surja hubung mempunyai bentuk gelombang surja yang bermacam-
macam karena perbedaan parameter-parameter listrik pada saat terjadi tegangan lebih.
 Parameter yg mempengaruhi bentuk gelombang tegangan lebih surja hubung adalah
besarnya nilai kapasitor, tahanan, indukstor, serta besarnya tegangan dan arus yg terjadi.
 Cara mengatasi tegangan lebih surja hubung (switching overvoltage) pada STL adalah
dengan menggunakan tahanan sakelar (switching resistor) yang disisipkan pada pemutus
tenaga (CB = Circuit Breaker)/PMT.
 Pada tahap pertama sistem ditutup melalui tahanan sisipan ini yg diparalel dengan
sakelar utama yg masih tetap terbuka.
 Dengan demikian akan diperoleh peredaman selama proses transien/peralihan
berlangsung. Beberapa saat kemudian sakelar utama ditutup untuk mengalirkan arus
normal pada jaringan.
Mekanisme Terjadi Tegangan Lebih Sementara

 Tegangan lebih sementara (Overvoltage Temporary) umumnya umumnya


banyak terjadi pada sistem tenaga yang besar dan banyak berkaitan dengan
sistem tegangan ekstra tinggi (Extra High Voltage System).
 Tegangan lebih sementara mempunyai bentuk BEROSILASI dengan
peredaman lemah atau tidak teredam samasekali dalam ruang waktu beberapa
milidetik (ms) atau beberapa detik.
 Tegangan lebih sementara ini diantaranya ditimbulkan oleh ganggaun fase ke
tanah, fase ke fase, pelepasan beban secara tiba-tiba, atau akibat resonansi atau
ferro resonansi, yang mempunyai amplitudo lebih rendah dibangdingkan
dengan tegangan lebih lainnya.
 Pada gangguan satu fase ke tanah, tegangan yang naik pada fase sehat/fase yg
tidak mengalami gangguan dapat mencapai 1,2 s/d 1,4 pu, dan pada pelepasan
beban secara tiba-tiba tegangannya dapat mencapai 2 pu.
 Tegangan lebih smentara ini mempunyai frekuensi yang hampir sama dengan
frekuensi kerja/jala-jala yaitu 50/60 Hz.
Mekanisme Terjadi Tegangan Lebih Surja Petir
 Tegangan Lebih surja petir adalah tegangan lebih yang mempunyai amplitudo
tertinggi dibandingkan dengan tegangan lebih lainnya (tegangan surja hubung dan
tegangan lebih sementara) dan mempunyai ruang waktu hanya beberapa puluh atau
beberapa ratus mikro detik (µs).
 Sambaran petir dengan frekuensi tinggi yang biasanya terjadi pada daerah dengan
kerapatan sambaran petir tinggi seperti di Indonesia, akan menjadi rumit jika
gelombang tersebut muncul dalam bentuk gelombang berjalan (Traveling Wave)
pada konduktor (misalnya saluran transmisi) sehingga resiko kegagalan sistem
menjadi lebih tinggi.

Gambar Tegangan Surja/Gelombang Berjalan Akibat Sambaran Petir


Pada Saluran Transmisi
Lanjutan………………………………
 Tegangan lebih petir dapat terjadi pada saluran transmisi tenaga listrik
akibat sambaran petir langsung pada kawat fasa (seperti gambar di atas)
atau sebagai akibat sambaran balik (Back Flasover) yang terjadi karena
sambaran pada kawat tanah (Shield Wire) atau menara/tower yang
mempunyai tahanan kaki menara dan impedansi surja menara (Tower
Surge Impedance).
 Gelombang impuls curam yang muncul akibat sambaran petir, selama
perjalanannya di dalam saluran transmisi akan menjadi landai akibat
redaman yang ditimbulkan karena korona dan efek tanah.

0,9 Û

Bentuk-Bentuk Gelombang Impuls Tegangan


Medan Elektromagnetik Saluran Udara Tegangan Tinggi

Gambar hubungan kapasitif antara


konduktor bertegangan R dan
konduktor berisolasi N

R = Konduktor bertegangan
N = Konduktor berisolasi
C = Kapasitansi yg terbentuk
antara Konduktor R dan N
Lanjutan……………..
Medan Elektromagnetik dan Lingkungan
 Medan elektromagnetik yg timbul/terjadi disekitar saluran udara tegangan tinggi/ekstra
tinggi/ultra tinggi, memiliki pengaruh pada setiap benda konduktif yg berada di dalam
medan itu. Semakin tinggi tegangan sistem saluran, maka pengaruh medan semakin
besar.
 Benda-benda dari logam (misalnya pagar besi atau kendaraan) sebagai benda mati
ataupun manusia dan binatang akan terpengaruh oleh medan elektromagnetik jika berada
di daerah yg dilalui oleh oleh SUTT, SUTET, SUTUT/Tegangan Ultra Tiggi, yaitu >
500 kV.
 Sebagai ilustrasi, manusia yg terhubung langsung dengan tanah/tanpa menggunakan alas
kaki dan berada di dalam medan elektromagnetik itu, dapat mengalami pengaruh dan
suatu arus induksi mengalir melalui tubuh ke tanah.
 Demikian juga dengan benda konduktif yg terinduksi, misalnya pagar besi bila tersentuh
manusia akan mengalami suatu kejutan karena terjadi pelepasan muatan transien dan
arus listrik yg mengalir melalui tubuhnya.
 Berdasarkan beberapa penelitian (pengukuran), saluran transmisi TEGANGAN
EKSTRA TINGGI 500 kV yg digunakan di Indonesia saat ini, mempunyai paparan
medan elektromagnetik yg masih jauh dibawah ambang batas aman yg ditetapkan oleh
organisasi kesehatan dunia (WHO).
Lanjutan…………….
 Secara umum intensitas medan elektromagnetik yg dialami seseorang
diklasifikasikan menurut reaksi yg dirasakannya dan reaksi tsb
dikelompokkan atas empat (4) jenis, yaitu : toidak dpt dirasakan, dapat
dirasakan, merupakan kejutan sekunder, dan kejutan primer (pada kejutan
primer/keadaan berat dapat mengakibatkan adanya luka fisik).
 Suatu benda termasuk manusia yg berada dipermukaan bumi, memiliki
suatu nilai kapasitansi terhadap bumi, dimana semakin besar benda
tersebut maka nilai kapasitansinya juga semakin besar.
 Pengaruh medan terhadap manusia, tergantung pada besar/kuat medan itu
sendiri. Misalnya pada tingkat rendah sekitar 8 kV/m sudah mulai
dirasakan, kuat medan yg tinggi/besar membahayakan manusia).
 Tabel berikut memberikan gambaran tentang kapasitansi suatu benda dan kuat
medan listrik dan berapa lama manusia dapat berada di dalamnya tanpa bahaya.

No Benda Kapasitansi C dlm pF


.
Tabel 1 : Nilai kapasitansi
suatu benda terhadap bumi
01 Manusia 100
02 Kendaraan 700
03 Mobil sedan 900
04 Bus 2000
05 Truk besar 3000
No Kuat medan listrik Batas waktu aman (per 24
. (kV/m) jam)
Tabel 2 : Kuat medan listrik dan
batas waktu aman bagi 01 Hingga 5 Tidak terbatas
manusia 02 5 – 10 3 Jam
03 10 – 15 1,5 Jam
04 15 – 20 10 Menit
05 20 - 25 5 Menit

Anda mungkin juga menyukai