Inductive Source
Tegangan Lebih Sementara
Tegangan Lebih Sementara (Temporary Overvoltage)
Perbandingan Tegangan Lebih Pada STL
Perbandingan Tegangan Lebih Surja Petir, Surja Hubung, dan Tegangan
Lebih Sementara
Tegangan Lebih
Sementara
Mekanisme Terjadi Tegangan Lebih Surja Hubung dan Cara Mengatasinya
pertemuan ke-4
Tegangan lebih surja hubung merupakan tegangan lebih peralihan/transien impuls
dengan waktu muka gelombang beberapa ratus mikro detik sedangkan waktu ekor
gelombang sampai beberapa ribu mikro detik atau bisa juga berlangsung dalam orede
puluhan sampai ratusan mikro detik.
Tegangan lebih surja hubung disebabkan oleh pembebanan atau pelepasan jaringan dari
gangguan atau pembebanan gangguan, pelepasan beban, pembukaan sakelar dari arus
kapasitif dan arus induktif.
Tegangan lebih surja hubung mempunyai bentuk gelombang surja yang bermacam-
macam karena perbedaan parameter-parameter listrik pada saat terjadi tegangan lebih.
Parameter yg mempengaruhi bentuk gelombang tegangan lebih surja hubung adalah
besarnya nilai kapasitor, tahanan, indukstor, serta besarnya tegangan dan arus yg terjadi.
Cara mengatasi tegangan lebih surja hubung (switching overvoltage) pada STL adalah
dengan menggunakan tahanan sakelar (switching resistor) yang disisipkan pada pemutus
tenaga (CB = Circuit Breaker)/PMT.
Pada tahap pertama sistem ditutup melalui tahanan sisipan ini yg diparalel dengan
sakelar utama yg masih tetap terbuka.
Dengan demikian akan diperoleh peredaman selama proses transien/peralihan
berlangsung. Beberapa saat kemudian sakelar utama ditutup untuk mengalirkan arus
normal pada jaringan.
Mekanisme Terjadi Tegangan Lebih Sementara
0,9 Û
R = Konduktor bertegangan
N = Konduktor berisolasi
C = Kapasitansi yg terbentuk
antara Konduktor R dan N
Lanjutan……………..
Medan Elektromagnetik dan Lingkungan
Medan elektromagnetik yg timbul/terjadi disekitar saluran udara tegangan tinggi/ekstra
tinggi/ultra tinggi, memiliki pengaruh pada setiap benda konduktif yg berada di dalam
medan itu. Semakin tinggi tegangan sistem saluran, maka pengaruh medan semakin
besar.
Benda-benda dari logam (misalnya pagar besi atau kendaraan) sebagai benda mati
ataupun manusia dan binatang akan terpengaruh oleh medan elektromagnetik jika berada
di daerah yg dilalui oleh oleh SUTT, SUTET, SUTUT/Tegangan Ultra Tiggi, yaitu >
500 kV.
Sebagai ilustrasi, manusia yg terhubung langsung dengan tanah/tanpa menggunakan alas
kaki dan berada di dalam medan elektromagnetik itu, dapat mengalami pengaruh dan
suatu arus induksi mengalir melalui tubuh ke tanah.
Demikian juga dengan benda konduktif yg terinduksi, misalnya pagar besi bila tersentuh
manusia akan mengalami suatu kejutan karena terjadi pelepasan muatan transien dan
arus listrik yg mengalir melalui tubuhnya.
Berdasarkan beberapa penelitian (pengukuran), saluran transmisi TEGANGAN
EKSTRA TINGGI 500 kV yg digunakan di Indonesia saat ini, mempunyai paparan
medan elektromagnetik yg masih jauh dibawah ambang batas aman yg ditetapkan oleh
organisasi kesehatan dunia (WHO).
Lanjutan…………….
Secara umum intensitas medan elektromagnetik yg dialami seseorang
diklasifikasikan menurut reaksi yg dirasakannya dan reaksi tsb
dikelompokkan atas empat (4) jenis, yaitu : toidak dpt dirasakan, dapat
dirasakan, merupakan kejutan sekunder, dan kejutan primer (pada kejutan
primer/keadaan berat dapat mengakibatkan adanya luka fisik).
Suatu benda termasuk manusia yg berada dipermukaan bumi, memiliki
suatu nilai kapasitansi terhadap bumi, dimana semakin besar benda
tersebut maka nilai kapasitansinya juga semakin besar.
Pengaruh medan terhadap manusia, tergantung pada besar/kuat medan itu
sendiri. Misalnya pada tingkat rendah sekitar 8 kV/m sudah mulai
dirasakan, kuat medan yg tinggi/besar membahayakan manusia).
Tabel berikut memberikan gambaran tentang kapasitansi suatu benda dan kuat
medan listrik dan berapa lama manusia dapat berada di dalamnya tanpa bahaya.