DI SUSUN
OLEH
NAMA :
1. NIGSUL KIFLI
2. RESKY FEBRIAN
3. KHAERUL FAJRIN
FAKULTAS TEKNIK
PENDAHULUAN
Yang dimaksud dengan tegangan tinggi dalam dunia teknik tenaga listrik (elektrik
power engineering) adalah semua tegangan yang dianggap cukup tinggi oleh kaum
teknisi listrik sehingga diperlukan pengujian dan pengukuran tegangan tinggi yang
semuanya bersifat khusus dan memerlukan teknik-teknik tertentu (sujektif), atau
dmana gejala-gejala tegangan tinggi mulai terjadi (objektif). Batas yang menyatakan
kapan suatu tegangan dapat dikatakan tinggi H.V (high Voltage), dan kapan sudah
ahrus dsebut tinggi sekali E.H.V (Extra High Voltage) serta Ultra tinggi U.H.V (Ultra
High Voltage).
BAB II
PEMBAHASAN
Tegangan tinggi bolak balik diperoleh dari suatu trafo yang disebut trafo uji, yaitu
trafo satu fasa yang mempunyai perbandingan belitan yang jauh lebih besar
daripada trafo daya. Rangkaian pembangkitan tegangan bolak balik ditunjukkan pada
gambar 1.
Bagian utama trafo uji adalah isolasi, yang digunakan untuk mengisolir kumparan
tegangan tinggi dengan inti, tangki, dan kumparan tegangan rendah. Harga suatu
trafo uji terutama ditentukan oleh harga isolasinya. Isolasi ini dirancang agar mampu
memikul tegangan maksimum yang dibangkitkan. Saat trafo uji bekerja, terjadi
terpaan elektrik pada isolasinya. Tebal isolasi yang digunakan pada trafo uji
sebanding dengan terpaan elektrik yang dipikul isolasi tersebut. Jika tepaan elektrik
yang dipikul suatu isolasi semakin besar, maka isolasi harus semakin tebal sehingga
volume isolasi semakin banyak. Oleh karena itu, terpaan elektrik pada isolasi pada
trafo uji harus diusahakan sekecil mungkin agar isolasi yang digunkan juga sesedikit
mungkin. Konstuksi lilitan dan isolasinya harus dirancang sedemikian rupa sehingga
dihasilkan terpaaan elektrik merata.
Untuk membangkitkan tegangan tinggi beberapa ratus kV, lebih menguntungkan jika
beberapa unit trafo dihubungkan secara kaskade. Pada gambar 2 ditunjukkan
susunan dan hubungan tiga unit trafo yang dihubungkan secara kaskade.
Sn = N x S1 – (n-1) S1
Sedang isolasi trafo ke-n harus didukung dengan isolator tambahan yang mampu
memikul tegangan sebesar:
Vi-n = (n-1) x V2
Trafo tesla adalah pembangkit tegangan tinggi bolak-balik frekuensi tinggi yang
digunakan untuk melihat ada tidaknya keretakan dan kantong udara pada isolator.
Rangkaian trafo ini ditunjukkan pada gambar 3.
Belitan primer dirancang dapat memikul tegangan sampai 10 kV, sedangkan belitan
sekundernya dapat membangkitkan tegangan 500-1000 kV. Belitan primer dicatu
oleh tegangan dc atau ac melalui kondensator pemuat C1. Jika sela F dipicu, maka
terjadi osilasi frekuensi tinggi pada rangkaian primer. Arus primer berfrekuensi tinggi
ini menginduksikan tegangan berfrekuensi tinggi di kumparan sekunder. Frekuensi
osilasi tergantung kepada harga C1, L1, M, L2, dan C2. Osilasi akhirnya teredam
karena adanya tahanan kumparan R1 dan R2.
Rangkaian listrik dasar dari pada pembangkitan tegangan tinggi (test-set) untuk
menghasilkantegangan tinggi AC frekwensi daya hingga 200 kV diperlihatkan pada
gambar1.
Tegangan input (main supply) sebelum disupply ke kumparan primer trafo uji,
terlebihdahulu melalui variable transformer (yaitu: variable voltage toroidal auto-
transformer,variac), rating dari Test-set commercial berupa tegangan out put dalam
kV dan daya dalam kVA. Adapun konstruksi dari test-set dibagi kedalam 2 katagori,
yaitu:
(1) Portable unit,
Dengan tegangan out put hingga 50 kV dan rating daya 1-2 kVA
Dapat beroperasi hingga 200 kV, rating daya output nya besar dan ditentukan oleh
factor-faktor fisik dan berat, yang dapat mecapai 100 kVA
Jika terjadi flash over, atau breakdown internal pada obyek uji, maka sudah
barangtentu transformer sebagaimana gambar 1. akan mengalami kondisi over load
dan short circuit.Konsekwensinya, isolasi dari trafo uji harus didesign tahan terhadap
tegangan tinggi surjayang menyebabkan kegagalan pada obyek uji.
Tegangan tinggi bolak-balik diperoleh dari suatu trafo satu fasa dengan
perbandingan belitan yang jauh lebih besar daripada trafo daya yang biasa disebut
trafo uji. Belitan primer trafo dihubungkan ke sumber tegangan rendah bolak-balik,
220VAC/50 Hz. Belitan sekundernya membangkitkan tegangan tinggi dalam orde
ratusan kilovolt.
Sebagai dinyatakan lebih dahulu, dalam praktek operasi system sehari-hari mungkin
terjadi tegangan lebih yang ditimbulkan oleh factor-faktor dalam system itu sendiri.
Tegangan lebih dalam ini dapat dibagi menjadi dua kategori :
· Konstruksi sedemikian sehingga gradien tegangan (dV/dt) seragam dan osilasi dapat
diabaikan
Oleh karena kapasitasnya yang rendah dan waktu pemakaiannya yang pendek (50
menit sampai 1 jam), maka praktis tidak ada pendinginan trafo tersebut seperti pada
trafo tenaga. Ciri-ciri Kontruksi trafo uji antara lain:
Lilitan berbentuk “Polylayer Polyline Wound Disc Winding” dipakai untuk trafo yang
tegangannya kurang dari 50-60kV, lihat gambar 6. Lilitan Primer digulung di Inti,
sedangkan lilitan sekundernya digulung di luar lilitan primernya. Distribusi tegangan
tidak linier, jadi ditambahkan perisai statis)
Gambar 6
Untuk mendapatkan isolasi yang ekonomis dan gradien tegangan yang seragam
maka dililit cara Fortesque. Primer di dekat inti, lilitan sekunder menjauh
membentuk kerucut. Perhatikan gambar 7.
Gambar 7
– Fischer
Frekuensi tinggi tegangan tinggi dibutuhkan untuk rectifier supply daya d.c. dan
menggunakan transformator frekuensi tinggi. Keuntungan transformator frekuensi
tinggi:
· tidak diperlukan inti besi pada transformer sehingga menghemat biaya dan ukuran.
· peningkatan tegangan lambat melalui beberapa siklus sehingga tidak ada kerusakan
karena pergantian gelombang (sentakan).
· distribusi seragam tergangan melewati lilitan koil karena pembagian koil stack
menjadi sejumlah unit.
Alat yang dipakai untuk membangkitkan tegangan bolak-balik frekuensi tinggi guna
keperluan diatas disebut gulungan tesla. Pada pokoknya sirkuit dasarnya dinyatakan
pada gambar 9.
Gambar 9
Sela pencetus S menutup sirkuit primer apabila C1 yang mendapat tenaga dari
sebuah sumber mencapai tegangan tertentu. Oleh karena itu maka timbullah osilasi
sirkuit primer, yang kemudian dipindahkan ke sirkuit kedua berhubung dengan
adanya ikatan (coupling). Oleh karena pemindahan tenaga, maka tegangan primer
menjadi turun, sedangkan tegangan skunder naik. Oleh karena ikatan yang sama
maka proses diulangi tetapi dengan jurusan berlawanan. Demikian seterusnya,
meskipun demikian fenomena ini akhirnya berhenti juga karena peredaran tahanan
(R1 dan R2).
V2 = Φ ……. (4.1)
Dimana:
V2 = tegangan primer
ω2 > ω1
б2 > б1
б1’ = ;
б1 = ;
T = 2π = 2π …… (4.3)
Rumus (4-2) menyatakan adanya dua buah frekuensi, yang dinyatakan dalam gambar
4.2. Persamaan (4-1) dapat ditulis sebagai :
……(4-4)
Gambar 10
Dimana “p” menyatakan suatu efisiensi tegangan, yang juga mennyatakan hubungan
tenaga yang tersimpan dalam sirkuit primer dan sekunder.
U2 = p2 U1 …. (4-5)
U2 = ½ C2 V22 …. (4-7)
Gambar 11
Secara sederhana kumparan Tesla dapat dibuat dengan beberapa komponen dasar
seperti terlihat pada Gambar 12. Terdiri atas trafo yang membangkitkan tegangan
tinggi sekitar 5 – 30 kV. Trafo tegangan tinggi ini akan memuati kapasitor primer (CP)
melalui kumparan primer (LP). LP terdiri dari beberapa lilitan kawat tebal yang
mempunyai hambatan rendah.
Skema Tesla kopling langsung (direct coupled ) dapat dilihat pada gambar 13.
Gambar 2.2 di atas adalah skema kumparan Tesla menggunakan inverter push – pull.
Dari gambar di atas kumparan Tesla tampak terhubung secara langsung dengan
inverter push – pull. Kumparan Tesla tampak seperti rangkaian RLC seri. Hal ini
berdasarkan adanya kapasitansi toroid dengan ground (tanah). Jadi dalam kumparan
Tesla terdapat nilai, resistif induktif, dan kapasitif. Kumparan Tesla didrive secara
langsung oleh piranti semikonduktor yaitu inverter push - pull. Rangkaian RLC seri
memiliki impedansi relative kecil saat mencapai frekuensi resonan. Ketika frekuensi
osilator sama dengan frekuensi pada kumparan Tesla maka akan beresonansi. Ketika
mencapai kondisi resonan maka reaktansi induktor (XL) sama besar dengan reaktansi
konduktor (XC) (saling meniadakan) sehingga impedansi yang terjadi adalah Z = R,
jadi nilai impedansi RLC pada Tesla saat kondisi resonan adalah sama dengan nilai
resistif. Nilai resistif ( R ) pada kumparan Tesla adalah resistansi diri pada konduktor
yang memiliki nilai sangat kecil karena nilai resistif sangat kecil maka arus yang
mengalir pada kumparan Tesla optimal. Kemudian dengan adanya nilai induktor yang
sangat besar dan nilai kapasitor yang sangat kecil sehingga akan menghasikan
korona pada ujung toroid kumparan Tesla. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Z = R + j( XL - XC) .......(2.1)
XL = XC
ωL = ωL - = 0 , sehingga
Z = R+ j(ωL- ) , jadi
Z=R……………….….....……………..…………...……….(2.3)
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa nilai R yang dimaksud adalah resistansi
yang terdapat pada induktor yang nilainya sangat kecil. Karena nilai R sangat kecil
maka arus (i) yang mengalir pada rangkaian sangat besar. Pada kumparan Tesla saat
kondisi resonan nilai arus yang mengalir besar karena nilai impedansi yang
merupakan nilai resistansi kumparan Tesla sangat kecil sehingga tegangan yang
dihasilkanpun besar. Dengan adanya nilai induktansi induktor yang sangat besar
maka tegangan yang dihasilkan pada kumparan Tesla menjadi sangat besar. Karena
nilai kapasitor (toroid) sangat kecil sehingga tegangan ekstra tinggi yang
terbangkitkan cukup untuk membuat terjadinya breakdown udara dan hal ini
ditandai dengan adanya flashover yang keluar dari permukaan toroid ke udara
sekitarnya.
rumus berikut:
L = ….. (2-4)
dimana :
2.4.4 Toroid
Toroid terbuat dari bahan konduktor yang dibentuk menyerupai kue donat. Toroid
pada kumparan Tesla berfungsi sebagai kapasitor dengan sisi positifnya toroid itu
sendiri dan sisi negatifnya adalah tanah (ground), sedangkan yang berfungsi sebagai
dielektrik adalah udara. Nilai kapasitansi toroid ditentukan dengan rumus 2.5.
CT = 28 . …. (2.5)
dimana :
2.4.5 Inverter
Inverter dapat dibuat dengan mengikuti blok diagram pada Gambar 16. Sumber DC
yang diperlukan inverter berasal dari tegangan AC yang disearahkan. Untuk
mendapatkan keluaran yang dikehendaki digunakan rangkaian kontrol. Rangkaian
kontrol ini berfungsi untuk mengatur frekuensi dan amplitudo gelombang keluaran.
Secara sederhana prinsip kerja inverter dapat dijelaskan pada gambar 17 berikut ini :
Dengan menutup S1 maka arus yang mengalir ke trafo adalah I1, sedangkan pada
saat menutupnya S2 (S1 buka) maka yang mengalir adalah I2. Selanjutnya dengan
mengulang-ulang proses diatas maka akan dihasilkan tegangan bolak-balik (AC) yang
kemudian tegangannya dinaikkan dengan transformator seperti ditunjukkan pada
gambar 17.b. Sedangkan untuk mengatur frekuensi keluaran (f) dapat dilakukan
dengan mengubah-ubah waktu pensaklaran (T) sesuai persamaan 2.6 berikut:
Pulsa yang dihasilkan oleh rangkaian pemicuan tidak cukup untuk membuat
rangkaian saklar bekerja, untuk itulah diperlukan rangkaian driver. Selain berfungsi
sebagai penggerak rangkaian daya, rangkaian driver juga berfungsi sebagai isolator
sehingga rangkaian pemicuan dan rangkaian daya tidak terhubung secara listrik.
Pada tugas akhir ini menggunakan transformator pulsa sebagai rangkaian driver
sehingga rangkaian pemicuan dan rangkaian daya terhubung secara magnetis.
Transformator pulsa memiliki satu belitan primer dan satu atau lebih belitan
sekunder. Belitan sekundernya dapat disesuaikan dengan rangkaian daya yang
digunakan dan komponen pensaklarannya. Transformator yang digunakan
hendaknya memiliki induktansi bocor yang sangat kecil dan waktu naik untuk pulsa
keluarannya hendaknya sangat kecil pula. Pada pulsa yang relative panjang dan
frekuensi switching yang rendah, tranformator akan mengalami saturasi dan
keluarannya akan terdistorsi.
2.4.7 MOSFET
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari isi makalah ini telah dijelaskan tentang teknik pembangkitan tegangan tinggi
bolak-balik/AC maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
· Terdapat tiga jenis tegangan tinggi yaitu tegangan tinggi bolak-balik (AC), tegangan
tinggi searah (DC), dan tegangan tinggi impuls.
· Tegangan tinggi bolak-balik diperoleh dari suatu trafo yang disebut trafo uji, yaitu
trafo satu fasa yang mempunyai perbandingan belitan yang jauh lebih besar
daripada trafo daya.
· Trafo tesla adalah pembangkit tegangan tinggi bolak-balik frekuensi tinggi yang
digunakan untuk melihat ada tidaknya keretakan dan kantong udara pada isolator.
PENANYA 1
Secara perinsip kerja apa kah trasformator penguji bisa bekerja dengan arus dc
JAWABAN
Khaerul fajrin : Secara prinsip, transformator biasa dirancang untuk bekerja dengan
arus bolak-balik (AC), bukan arus searah (DC). Hal ini karena transformator
memanfaatkan perubahan fluks magnetik untuk menginduksi tegangan pada
gulungan kumparan primer dan sekunder. Pada arus searah, fluks magnetik dalam
inti transformator akan cenderung tetap konstan, sehingga tidak akan ada
perubahan fluks yang cukup untuk menghasilkan tegangan induksi pada gulungan-
gulungan tersebut.
PENANYA 2
apa material konstruksi paling umum di gunakan dalm pembangkitan sistem tenaga tinggi ac
dan bagaimana material- material ini mempengaruhi kinerja sistem
JAWABAN
REZKI FEBRIAN : Dalam pembangkitan sistem tenaga tinggi AC, terutama dalam
pembangkit listrik skala besar seperti pembangkit listrik tenaga air (hidro),
pembangkit listrik tenaga uap (thermal), dan pembangkit listrik tenaga nuklir,
terdapat beberapa material konstruksi yang umum digunakan. Beberapa material
utama yang biasanya digunakan dalam pembangkit tenaga tinggi AC dan
pengaruhnya terhadap kinerja sistem adalah sebagai berikut:
- Baja: Baja digunakan dalam konstruksi struktur utama seperti turbin, generator,
dan pembangkit listrik secara umum. Baja memiliki kekuatan yang tinggi dan tahan
terhadap tekanan dan panas. Penggunaan baja yang berkualitas tinggi dapat
meningkatkan daya tahan struktur dan mengurangi risiko kegagalan yang dapat
menyebabkan gangguan pada sistem.
-Keramik dan Isolator Polimer: Material isolasi seperti keramik dan isolator polimer
digunakan untuk mengisolasi kabel, kumparan, dan komponen lainnya dari
rangkaian listrik tinggi. Isolasi yang baik sangat penting untuk mencegah kebocoran
arus dan gangguan sistem lainnya
PENANYA 3
JAWABAN
NIGSUL KIFLI ; Trafo penguji, atau yang sering disebut juga sebagai transformator
pengujian, adalah perangkat yang digunakan untuk mengubah tegangan listrik dari
satu tingkat ke tingkat lainnya dalam rangka pengujian peralatan listrik atau
peralatan listrik lainnya. Pengaruh trafo penguji terhadap gangguan cuaca hujan
tergantung pada sejumlah faktor, termasuk konstruksi trafo, lokasi penggunaan,
serta intensitas dan durasi hujan. Berikut adalah beberapa pengaruh yang mungkin
terjadi:
-Korosi dan Kerusakan Fisik: Trafo penguji yang terpapar langsung oleh hujan dapat
mengalami korosi pada bagian logamnya atau kerusakan fisik akibat air yang masuk
ke dalam komponen elektroniknya. Hal ini dapat mengurangi kinerja dan umur pakai
trafo.
- Isolasi Listrik: Hujan dapat mengakibatkan pelunakan atau bahkan kerusakan pada
bahan isolasi listrik trafo. Ini bisa menyebabkan kebocoran arus atau bahkan hubung
singkat yang dapat merusak trafo secara keseluruhan.
- Arus Bocor: Air hujan yang masuk ke dalam trafo dapat meningkatkan risiko arus
bocor antara berbagai bagian trafo, yang pada gilirannya dapat menyebabkan
gangguan atau kegagalan operasional.
- Gangguan Kelistrikan: Hujan yang deras kadang-kadang disertai petir, yang dapat
menyebabkan lonjakan tegangan atau arus yang tidak terduga di dalam jaringan
listrik. Trafo penguji, terutama jika terhubung langsung ke jaringan listrik, dapat
rentan terhadap gangguan semacam itu.