Anda di halaman 1dari 19

MAKLAH

PEMBANGKITAN TEGANGAN TINGGI AC

DI SUSUN

OLEH

NAMA :

1. NIGSUL KIFLI
2. RESKY FEBRIAN
3. KHAERUL FAJRIN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO S1

FAKULTAS TEKNIK

TAHUN AJARAN 2024 - 2025


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Yang dimaksud dengan tegangan tinggi dalam dunia teknik tenaga listrik (elektrik
power engineering) adalah semua tegangan yang dianggap cukup tinggi oleh kaum
teknisi listrik sehingga diperlukan pengujian dan pengukuran tegangan tinggi yang
semuanya bersifat khusus dan memerlukan teknik-teknik tertentu (sujektif), atau
dmana gejala-gejala tegangan tinggi mulai terjadi (objektif). Batas yang menyatakan
kapan suatu tegangan dapat dikatakan tinggi H.V (high Voltage), dan kapan sudah
ahrus dsebut tinggi sekali E.H.V (Extra High Voltage) serta Ultra tinggi U.H.V (Ultra
High Voltage).

Pengetahuan mengenai tegangan tinggi telah mengalami perkembangan yang pesat.


Terdapat tiga jenis tegangan tinggi yaitu tegangan tinggi bolak-balik (AC), tegangan
tinggi searah (DC), dan tegangan tinggi impuls. Studi mengenai tegangan tinggi
memiliki cakupan yang cukup luas seperti pembangkitan tegangan tinggi, teknik
isolasi, gejala tembus listrik fenomena tegangan tinggi, medan listrik. Tegangan
tinggi memiliki berbagai manfaat dan aplikasi antara lain untuk sumber tenaga listrik
untuk mensuplai kebutuhan listrik, pengujian bahan isolasi, kebutuhan studi dan
penelitian di Laboratorium, penyerap elektrostatis, pembangkit plasma, dan lain –
lain.

Untuk menghasilkan tegangan tinggi dapat menggunakan peralatan pembangkit


tegangan tinggi bolak-balik (AC), peralatan pembangkit tegangan tinggi searah (DC)
dan peralatan pembangkit tegangan tinggi impuls. Akan tetapi, peralatan
pembangkit tegangan tinggi yang ada sekarang ini masih dalam sistem yang besar,
susah dalam pengoperasiannya, dan memakan biaya yang mahal. Selain itu
pembangkit tegangan tinggi AC yang ada umumnya memiliki frekuensi rendah (50
Hz). Untuk itu dibutuhkan sebuah alat pembangkit tegangan tinggi AC frekuensi
tinggi yang memiliki dimensi tidak terlalu besar, mudah dioperasikan, dan tidak
memakan biaya yang mahal.

1.2 Rumusan Masalah

1) Teknik pembangkitan tegangan tinggi bolak-balik dengan frekuensi rendah dan


frekuensi tinggi.

2) Teknik pembangkitan tegangan tinggi ac dengan menggunakan kumparan tesla.


1.3 Manfaat

1) Untuk menambah wawasan mahasiswa mengenai Teknik Pembangkitan Tegangan


Tinggi AC.

2) Untuk mengetahui bagaimana teknik pembangkitan dan pengujian tegangan


tinggi bolak-balik dari beberapa frekuensi.

3) Agar mahasiswa mampu memahami konsep dari pembangkitan tegangan tinggi ac


dengan menggunakan kumparan tesla

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar Teori

Bentuk tegangan tinggi yang dibangkitkan dapat berupa: Tegangan AC, DC


(konstan)atau Impuls. Tegangan AC dan DC digunakan untuk transmisi daya listrik,
juga dipakaiuntuk tujuan pengujian. Sedangkan tegangan tinggi Impuls dibutuhkan
untuk investigasirenspons isolasi pada system transmisi (termasuk peralatan)
terhadap gangguan transienakibat Surja hubung dan surja petir.Pembangkitan
tegangan tinggi AC dapat dilakukan dengan menggunakan Generator sinkron (motor-
driven synchronous generator), namun kebanyakan menggunakan trafo ujisatu
phasa yang disupply oleh tegangan distribusi (110 V atau 240 V, 50/60 Hz). Untuk
keperluan pengujian tegangan tinggi, dituntut tegangan yang naik secara perlahan-
lahan( smooth and gradually). Untuk itu tegangan input distribusi yang merupakan
fixed mainsVoltage terhubung dengan variable-voltage transformer yang berfungsi
sebagai pengatur tegangan pada sisi primer trafo uji tegangan tinggi.

2.1.1. Trafo uji

Tegangan tinggi bolak balik diperoleh dari suatu trafo yang disebut trafo uji, yaitu
trafo satu fasa yang mempunyai perbandingan belitan yang jauh lebih besar
daripada trafo daya. Rangkaian pembangkitan tegangan bolak balik ditunjukkan pada
gambar 1.

Bagian utama trafo uji adalah isolasi, yang digunakan untuk mengisolir kumparan
tegangan tinggi dengan inti, tangki, dan kumparan tegangan rendah. Harga suatu
trafo uji terutama ditentukan oleh harga isolasinya. Isolasi ini dirancang agar mampu
memikul tegangan maksimum yang dibangkitkan. Saat trafo uji bekerja, terjadi
terpaan elektrik pada isolasinya. Tebal isolasi yang digunakan pada trafo uji
sebanding dengan terpaan elektrik yang dipikul isolasi tersebut. Jika tepaan elektrik
yang dipikul suatu isolasi semakin besar, maka isolasi harus semakin tebal sehingga
volume isolasi semakin banyak. Oleh karena itu, terpaan elektrik pada isolasi pada
trafo uji harus diusahakan sekecil mungkin agar isolasi yang digunkan juga sesedikit
mungkin. Konstuksi lilitan dan isolasinya harus dirancang sedemikian rupa sehingga
dihasilkan terpaaan elektrik merata.

Untuk membangkitkan tegangan tinggi beberapa ratus kV, lebih menguntungkan jika
beberapa unit trafo dihubungkan secara kaskade. Pada gambar 2 ditunjukkan
susunan dan hubungan tiga unit trafo yang dihubungkan secara kaskade.

Dalam hubungan kaskade ini perlu diperhatikan kemampuan isolasi memikul


tegangan ke tanah dan kapasitas kumparan primer masing-masing unit trafo.
Misalnya ada N unt trafo masing-masing bertegangan nominal V1/V2 dan kumparan
sekundernya masing-masing berkapasitas S1. Jika trafo-trafo ini dihubungkan secara
kaskade maka kapasitas kumparan primer masing-masing trafo minimal adalah
sebagai berikut:

Sn = N x S1 – (n-1) S1

Sedang isolasi trafo ke-n harus didukung dengan isolator tambahan yang mampu
memikul tegangan sebesar:

Vi-n = (n-1) x V2

Trafo tesla adalah pembangkit tegangan tinggi bolak-balik frekuensi tinggi yang
digunakan untuk melihat ada tidaknya keretakan dan kantong udara pada isolator.
Rangkaian trafo ini ditunjukkan pada gambar 3.

Gambar 3. Trafo Tesla

Belitan primer dirancang dapat memikul tegangan sampai 10 kV, sedangkan belitan
sekundernya dapat membangkitkan tegangan 500-1000 kV. Belitan primer dicatu
oleh tegangan dc atau ac melalui kondensator pemuat C1. Jika sela F dipicu, maka
terjadi osilasi frekuensi tinggi pada rangkaian primer. Arus primer berfrekuensi tinggi
ini menginduksikan tegangan berfrekuensi tinggi di kumparan sekunder. Frekuensi
osilasi tergantung kepada harga C1, L1, M, L2, dan C2. Osilasi akhirnya teredam
karena adanya tahanan kumparan R1 dan R2.

2.1.2. Single step up Transformers

Rangkaian listrik dasar dari pada pembangkitan tegangan tinggi (test-set) untuk
menghasilkantegangan tinggi AC frekwensi daya hingga 200 kV diperlihatkan pada
gambar1.

Tegangan input (main supply) sebelum disupply ke kumparan primer trafo uji,
terlebihdahulu melalui variable transformer (yaitu: variable voltage toroidal auto-
transformer,variac), rating dari Test-set commercial berupa tegangan out put dalam
kV dan daya dalam kVA. Adapun konstruksi dari test-set dibagi kedalam 2 katagori,
yaitu:
(1) Portable unit,

Dengan tegangan out put hingga 50 kV dan rating daya 1-2 kVA

(2) Large fixed unit,

Dapat beroperasi hingga 200 kV, rating daya output nya besar dan ditentukan oleh
factor-faktor fisik dan berat, yang dapat mecapai 100 kVA

Jika terjadi flash over, atau breakdown internal pada obyek uji, maka sudah
barangtentu transformer sebagaimana gambar 1. akan mengalami kondisi over load
dan short circuit.Konsekwensinya, isolasi dari trafo uji harus didesign tahan terhadap
tegangan tinggi surjayang menyebabkan kegagalan pada obyek uji.

Tegangan tinggi bolak-balik diperoleh dari suatu trafo satu fasa dengan
perbandingan belitan yang jauh lebih besar daripada trafo daya yang biasa disebut
trafo uji. Belitan primer trafo dihubungkan ke sumber tegangan rendah bolak-balik,
220VAC/50 Hz. Belitan sekundernya membangkitkan tegangan tinggi dalam orde
ratusan kilovolt.

Gambar 5 Tegangan keluaran belitan sekunder

Rangkaian pembangkit tegangan tinggi bolak-balik pada Gambar 2 membangkitkan


tegangan tinggi bolak-balik pada frekuensi jala-jala (50/60 Hz).

2.2. Teknik Pembangkitan Dan Pengujian Dengan Tegangan Tinggi Bolak-Balik


Frekuensi Rendah

2.2.1. Keperluan dan Fungsi Pengujian

Sebagai dinyatakan lebih dahulu, dalam praktek operasi system sehari-hari mungkin
terjadi tegangan lebih yang ditimbulkan oleh factor-faktor dalam system itu sendiri.
Tegangan lebih dalam ini dapat dibagi menjadi dua kategori :

a. Kenaikan amplituda tegangan bolak balik dengan frekuensi rendah, disebut


tegangan lebih stasioner.

b. Tegangan lebih peralihan (transien),

Kenaikan tegangan dengan frekuensi rendah dapat ditimbulkan, misalnya oleh


putusnya kawat tegangan tinggi yang panjangnya melebihi suatu batas tertentu,
atau karena adanya hubungan singkat pada kawat-kawat transmisi antara satu atau
dua fasa dengan tanah. Oleh Karena hal ini pengujian tegangan tinggi bolak balik
yang berfrekwensi rendah diperlukan, yaitu untuk menyelidiki apakah peralatan
listrik yang terpasang pada jaringan tegangan tinggi dapat menahan tegangan lebih
tersebut untuk waktu terbatas.
2.2.2. Transformator Pembangkit Tegangan Tinggi untuk Pengujian

a. Ciri-ciri Transformator penguji

· Perbandingan lilitan besar

· Kapasitas kVA kecil

· Satu phasa (kecuali keperluan khusus perlu 3 Phasa)

· Salah satu ujung lilitan di ketanahkan

· Perencanaan isolasi hanya diperhitungkan sampai tegangan uji maksimum.(Tidak


diharapkan menerima OverVoltage)

· Konstruksi sedemikian sehingga gradien tegangan (dV/dt) seragam dan osilasi dapat
diabaikan

b. Kontruksi Transformator Penguji

Oleh karena kapasitasnya yang rendah dan waktu pemakaiannya yang pendek (50
menit sampai 1 jam), maka praktis tidak ada pendinginan trafo tersebut seperti pada
trafo tenaga. Ciri-ciri Kontruksi trafo uji antara lain:

· Pengoperasian singkat à tidak ada masalah pendinginan trafo

· Sistem Isolasi Minyak

· Inti umumnya Core Type

· Lilitan berbentuk (50-60 kV)

Lilitan berbentuk “Polylayer Polyline Wound Disc Winding” dipakai untuk trafo yang
tegangannya kurang dari 50-60kV, lihat gambar 6. Lilitan Primer digulung di Inti,
sedangkan lilitan sekundernya digulung di luar lilitan primernya. Distribusi tegangan
tidak linier, jadi ditambahkan perisai statis)

Gambar 6

– Fortesque (100 kV)

Untuk mendapatkan isolasi yang ekonomis dan gradien tegangan yang seragam
maka dililit cara Fortesque. Primer di dekat inti, lilitan sekunder menjauh
membentuk kerucut. Perhatikan gambar 7.
Gambar 7

– Fischer

Gulungan primer dililitkan dekat inti, sedangkan gulungan sekunder dililtkan


berturut2 diluarnya sehingg tegang tertinggi yang terjauh dari inti. Perhatikan
gambar 8.

2.2.3. Karateristik Transformator Penguji

Karena lilitan banyak disebabkan perbandingan kumparan besar maka kapasitansi


tersebar (Distributed Capacitance) besar. Arus pemuat (excitasi) besar maka hasinya
adalah Arus Leading, akibatnya tegangan menjadi naik/tinggi daripada tegangan
yang ditentukan perbandingan lilitan. Cara mengatasiny yaitu dengan membuat sela
udara di dalam inti dan membesarkan arus pembangkit.

Berhubung dengan kapasitansi tersebar (Distributed Capacitance) besar dan adanya


reaktansi yang besar maka timbullah Resonansi yang frekuensinya mempunyai
kebesaran beberapa ratus Hertz. (Lihat Tabel). Jika bentuk gelombang tidak
sempurna, maka akan timbullah perubahan bentuk yang lebih besar lagi yang
ditimbulkan resonansi diatas. Hala ini berakibat bahwa tegangan yang dihasilkan
tidak lagi dapat diperkirakan dari perbandingan kumparan. dan cara mengatasinya
yakni dengan cara Pembangkit gelombang sinus dan meredam resonansi atau
dengan filter.

2.3. Teknik Pembangkitan Dan Pengujian Dengan Tegangan Tinggi Bolak-Balik


Frekuensi Tinggi

Frekuensi tinggi tegangan tinggi dibutuhkan untuk rectifier supply daya d.c. dan
menggunakan transformator frekuensi tinggi. Keuntungan transformator frekuensi
tinggi:

· tidak diperlukan inti besi pada transformer sehingga menghemat biaya dan ukuran.

· output gelombang sinus murni.

· peningkatan tegangan lambat melalui beberapa siklus sehingga tidak ada kerusakan
karena pergantian gelombang (sentakan).

· distribusi seragam tergangan melewati lilitan koil karena pembagian koil stack
menjadi sejumlah unit.

2.3.1. Keperluan dan Fungsi Pengujian

Untuk mengetahui adanya kerusakan-kerusakan mekanis (keretakan, kantong udara,


dsb) pada isolator terutama porselen, dipakai tegangan tinggi yang berfrekuensi
tinggi. Tegangan tinggi diperlukan untuk memungkinkan adanya lompatan api,
sedangkan frekuensi tinggi diadakan untuk menyelenggarakan rambatan pada kulit
isolator yang di uji (skin effect). Oleh karena frekuensinya tinggi, maka penembusan
tidak akan terjadi, sebab arus bocor yang timbul akan melalui permukaan isolator
tersebut. Untuk mudahnya dapat dikatakan bahwa apabila apiny terlihat dari luar,
maka isolator yang diuji tidak mempunyai keretakan, sedangkan bila apinya tidak
terlihat, maka isolator tersebut mempunyai keretakan atau kantong
udaradidalamnya, artinya tidak baik.

2.3.2. Gulungan Tesla

Alat yang dipakai untuk membangkitkan tegangan bolak-balik frekuensi tinggi guna
keperluan diatas disebut gulungan tesla. Pada pokoknya sirkuit dasarnya dinyatakan
pada gambar 9.

Gambar 9

Sela pencetus S menutup sirkuit primer apabila C1 yang mendapat tenaga dari
sebuah sumber mencapai tegangan tertentu. Oleh karena itu maka timbullah osilasi
sirkuit primer, yang kemudian dipindahkan ke sirkuit kedua berhubung dengan
adanya ikatan (coupling). Oleh karena pemindahan tenaga, maka tegangan primer
menjadi turun, sedangkan tegangan skunder naik. Oleh karena ikatan yang sama
maka proses diulangi tetapi dengan jurusan berlawanan. Demikian seterusnya,
meskipun demikian fenomena ini akhirnya berhenti juga karena peredaran tahanan
(R1 dan R2).

Apabila L1C1 = L2C2, maka tegangan sekunder adalah:

V2 = Φ ……. (4.1)

Dimana:

V2 = tegangan primer

L12 = “mutual coupling” gulungan sekunder terhadap primer

L21 = “mutual coupling” gulungan primer terhadap sekunder

L21 > L12

Φ = є-б1t cos - є-б2t cos …….(4.2)


k = ; k’ =

ω2 > ω1

б2 > б1

б1’ = ;

б1 = ;

T = 2π = 2π …… (4.3)

Rumus (4-2) menyatakan adanya dua buah frekuensi, yang dinyatakan dalam gambar
4.2. Persamaan (4-1) dapat ditulis sebagai :

……(4-4)

Gambar 10

Dimana “p” menyatakan suatu efisiensi tegangan, yang juga mennyatakan hubungan
tenaga yang tersimpan dalam sirkuit primer dan sekunder.

U2 = p2 U1 …. (4-5)

Dimana U1 = ½ C1 V12 …. (4-6)

U2 = ½ C2 V22 …. (4-7)

Gulungannya biasanya dipasang dalam sebuah tabung porselen. Dengan demikian


tidak terdapat bahaya karena tegangan tinggi. Sela udaranya diadakan oleh dua buah
bola yang berputar untuk menghindarkan keausan pada suatu titik tertentu. Pada
panel pengatur saklar utama, saklar untuk penyediaan tenaga, voltmeter,
ampermeter, lampu yang menunjukkan bekerja atau tidaknya alat tersebut, dan
terminal tanah untuk pengamanan. Contoh kontruksi transformator tesla 1500 kV
dengan frekuensi 50.000 Hz tertera pada gambar 11. tabung porselennya terletak
diatas.

1 = tabung porselen 4 = sela


2 = gulungan frekuensi tinggi 5 = roda berputar

3 = kapasitor 6 = tabung frekuensi rendah

Gambar 11

2.4. Perancangan Pembangkit Tegangan Tinggi AC Frekuensi Tinggi Dengan


Kumparan Tesla Menggunakan Inverter Jenis Push-Pull

2.4.1 Kumparan Tesla

Secara sederhana kumparan Tesla dapat dibuat dengan beberapa komponen dasar
seperti terlihat pada Gambar 12. Terdiri atas trafo yang membangkitkan tegangan
tinggi sekitar 5 – 30 kV. Trafo tegangan tinggi ini akan memuati kapasitor primer (CP)
melalui kumparan primer (LP). LP terdiri dari beberapa lilitan kawat tebal yang
mempunyai hambatan rendah.

Gambar 12. Skema dasar kumparan Tesla

Ketika CP telah termuati maka beda potensial diantara elektroda-elektroda celah


udara (spark gap) cukup tinggi sehingga terjadilah aliran arus dan mengakibatkan
terjadinya breakdown udara. Saat spark gap terhubung, CP dan LP akan membentuk
rangkaian resonansi dengan frekuensi resonansi yang besarnya ditentukan oleh nilai
CP dan LP.

Medan elektromagnet yang dihasilkan oleh LP sebagaian akan diinduksikan ke


kumparan sekunder (LS). LS adalah kumparan yang terbuat dari kawat tipis dengan
jumlah lilitan tertentu. Ujung atas dari LS akan dihubungkan dengan toroid yang
mempunyai kapasitansi tertentu sedangkan ujung bawah akan terhubung dengan
tanah (ground). LS dan toroid akan membentuk rangkaian resonansi. Jika frekuensi
resonansi LS dan toroid cukup dekat dengan frekuensi rangkaian primer maka pada
toroid akan terbangkitkan tegangan ekstra tinggi. Tegangan ekstra tinggi yang
terbangkitkan cukup untuk membuat terjadinya breakdown udara dan hal ini
ditandai dengan adanya flashover yang keluar dari permukaan toroid ke udara
sekitarnya. Dan ketika terjadi discharge pada kapasitor sekunder (toroid), spark gap
akan terbuka dan proses yang sama akan terulang lagi.

2.4.2 Prinsip Kerja Kumparan Tesla Dengan Inverter Push - Pull


Pada umumnya kumparan Tesla menggunakan prinsip kopling magnetik, dimana
antara kumparan primer dan sekunder Tesla terhubung secara magnetik. Kumparan
Tesla dengan prinsip kopling langsung belum begitu popular di seputar pengetahuan
mengenai kumparan Tesla, yang umumnya menggunakan prinsip kopling magnetik.
Tesla kopling langsung memang bukan hal baru dalam dunia kumparan Tesla, tetapi
hal ini jarang terlihat. Jadi kumparan Tesla terhubung secara langsung dengan piranti
semikonduktor (inverter push – pull).

Skema Tesla kopling langsung (direct coupled ) dapat dilihat pada gambar 13.

Gambar 13. Kumparan Tesla Dengan Inverter Push – Pull

Gambar 2.2 di atas adalah skema kumparan Tesla menggunakan inverter push – pull.

Dari gambar di atas kumparan Tesla tampak terhubung secara langsung dengan
inverter push – pull. Kumparan Tesla tampak seperti rangkaian RLC seri. Hal ini
berdasarkan adanya kapasitansi toroid dengan ground (tanah). Jadi dalam kumparan
Tesla terdapat nilai, resistif induktif, dan kapasitif. Kumparan Tesla didrive secara
langsung oleh piranti semikonduktor yaitu inverter push - pull. Rangkaian RLC seri
memiliki impedansi relative kecil saat mencapai frekuensi resonan. Ketika frekuensi
osilator sama dengan frekuensi pada kumparan Tesla maka akan beresonansi. Ketika
mencapai kondisi resonan maka reaktansi induktor (XL) sama besar dengan reaktansi
konduktor (XC) (saling meniadakan) sehingga impedansi yang terjadi adalah Z = R,
jadi nilai impedansi RLC pada Tesla saat kondisi resonan adalah sama dengan nilai
resistif. Nilai resistif ( R ) pada kumparan Tesla adalah resistansi diri pada konduktor
yang memiliki nilai sangat kecil karena nilai resistif sangat kecil maka arus yang
mengalir pada kumparan Tesla optimal. Kemudian dengan adanya nilai induktor yang
sangat besar dan nilai kapasitor yang sangat kecil sehingga akan menghasikan
korona pada ujung toroid kumparan Tesla. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 14. Rangkaian R-L-C pada kumparan Tesla

Dari gambar 14 menunjukkan kumparan Tesla merupakan sebuah rangkaian R-L-C


seri. Pada rangkaian R-L-C seri berlaku rumus impedansi sebagai berikut:

Z = R + j( XL - XC) .......(2.1)

Z= R j(wL- 1/ wC) .......(2.2)


Ketika mencapai nilai resonan maka nilai XL=XC, dari rumus di atas maka dapat
dilihat bahwa XL dan XC akan saling meniadakan sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:

XL = XC

ωL = ωL - = 0 , sehingga

Z = R+ j(ωL- ) , jadi

Z=R……………….….....……………..…………...……….(2.3)

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa nilai R yang dimaksud adalah resistansi
yang terdapat pada induktor yang nilainya sangat kecil. Karena nilai R sangat kecil
maka arus (i) yang mengalir pada rangkaian sangat besar. Pada kumparan Tesla saat
kondisi resonan nilai arus yang mengalir besar karena nilai impedansi yang
merupakan nilai resistansi kumparan Tesla sangat kecil sehingga tegangan yang
dihasilkanpun besar. Dengan adanya nilai induktansi induktor yang sangat besar
maka tegangan yang dihasilkan pada kumparan Tesla menjadi sangat besar. Karena
nilai kapasitor (toroid) sangat kecil sehingga tegangan ekstra tinggi yang
terbangkitkan cukup untuk membuat terjadinya breakdown udara dan hal ini
ditandai dengan adanya flashover yang keluar dari permukaan toroid ke udara
sekitarnya.

2.4.3 Lilitan Kumparan Tesla

Nilai induktansi lilitan primer dihitung menggunakan

rumus berikut:

L = ….. (2-4)

dimana :

L adalah induktansi sekunder (mH)

R adalah jari-jari kumparan sekunder (cm)


H adalah tinggi kumparan sekunder (cm)

N adalah jumlah lilitan

2.4.4 Toroid

Toroid terbuat dari bahan konduktor yang dibentuk menyerupai kue donat. Toroid
pada kumparan Tesla berfungsi sebagai kapasitor dengan sisi positifnya toroid itu
sendiri dan sisi negatifnya adalah tanah (ground), sedangkan yang berfungsi sebagai
dielektrik adalah udara. Nilai kapasitansi toroid ditentukan dengan rumus 2.5.

Gambar 15. Toroid yang berfungsi sebagai kapasitor

CT = 28 . …. (2.5)

dimana :

CT adalah kapasitansi toroid (pF)

d1 adalah diameter toroid (cm)

d2 adalah diameter selubung (cm)

2.4.5 Inverter

Fungsi inverter adalah mengubah tegangan masukan DC menjadi tegangan keluaran


AC yang simetris dengan amplitudo dan frekuensi tertentu. Tegangan outputnya
dapat tetap maupun variabel dengan frekuensi tetap maupun variable pula.

2.4.5.1. Prinsip Kerja Inverter

Inverter dapat dibuat dengan mengikuti blok diagram pada Gambar 16. Sumber DC
yang diperlukan inverter berasal dari tegangan AC yang disearahkan. Untuk
mendapatkan keluaran yang dikehendaki digunakan rangkaian kontrol. Rangkaian
kontrol ini berfungsi untuk mengatur frekuensi dan amplitudo gelombang keluaran.

Gambar 16. Blok diagram inverter


Penyearah berfungsi untuk menghasilkan sumber tegangan DC yang diperlukan
sebagai masukan inverter, karena sumber tegangan yang digunakan adalah sumber
tegangan jala - jala AC 1 fasa dari PLN. Inverter mode saklar ( switch mode inverter )
merupakan rangkaian utama dari sistem, berfungsi membalikkan tegangan searah
dari penyearah ke tegangan AC. Disebut mode saklar karena kerjanya menggunakan
teknik pensaklaran (switching). Sedangkan rangkaian kontrol berfungsi untuk
mengendalikan proses switching yang terjadi pada inverter mode saklar. Pada
perancangan pembangkit tegangan tinggi menggunakan kumparan Tesla ini
digunakan inverter Dorong Tarik ( Push Pull / Centre Tapped Load )

2.4.5.2. Inverter jenis push-pull

Secara sederhana prinsip kerja inverter dapat dijelaskan pada gambar 17 berikut ini :

Gambar 17 (a) Prinsip kerja inverter (b) Gelombang output

Dengan menutup S1 maka arus yang mengalir ke trafo adalah I1, sedangkan pada
saat menutupnya S2 (S1 buka) maka yang mengalir adalah I2. Selanjutnya dengan
mengulang-ulang proses diatas maka akan dihasilkan tegangan bolak-balik (AC) yang
kemudian tegangannya dinaikkan dengan transformator seperti ditunjukkan pada
gambar 17.b. Sedangkan untuk mengatur frekuensi keluaran (f) dapat dilakukan
dengan mengubah-ubah waktu pensaklaran (T) sesuai persamaan 2.6 berikut:

f = 1/T (Hz) ...................(2.6)

2.4.6 Rangkaian Driver dan Isolator Pulsa

Pulsa yang dihasilkan oleh rangkaian pemicuan tidak cukup untuk membuat
rangkaian saklar bekerja, untuk itulah diperlukan rangkaian driver. Selain berfungsi
sebagai penggerak rangkaian daya, rangkaian driver juga berfungsi sebagai isolator
sehingga rangkaian pemicuan dan rangkaian daya tidak terhubung secara listrik.
Pada tugas akhir ini menggunakan transformator pulsa sebagai rangkaian driver
sehingga rangkaian pemicuan dan rangkaian daya terhubung secara magnetis.

Gambar 18 Rangkaian Driver dengan Transformator Pulsa

Transformator pulsa memiliki satu belitan primer dan satu atau lebih belitan
sekunder. Belitan sekundernya dapat disesuaikan dengan rangkaian daya yang
digunakan dan komponen pensaklarannya. Transformator yang digunakan
hendaknya memiliki induktansi bocor yang sangat kecil dan waktu naik untuk pulsa
keluarannya hendaknya sangat kecil pula. Pada pulsa yang relative panjang dan
frekuensi switching yang rendah, tranformator akan mengalami saturasi dan
keluarannya akan terdistorsi.
2.4.7 MOSFET

MOSFET merupakan singkatan dari Metal Oxide Semiconductor Field Effect


Transistor yang merepresentasikan bahan-bahan penyusunnya yang terdiri dari
logam, oksida dan semikonduktor. Terdapat 2 jenis MOSFET yaitu tipe NPN atau N
channel dan PNP atau biasa disebut P channel. MOSFET dibuat dengan meletakkan
lapisan oksida pada semikonduktor dari tipe NPN maupun PNP dan lapisan logam
diletakkan diatasnya.

2.4.8 Penyearah (Rectifier)

Rangkaian penyearah adalah suatu rangkaian yang mengubah tegangan bolak-balik


(AC) menjadi tegangan searah (DC). Macam-macam penyearah :

1. Penyearah Setengah Gelombang

2. Penyearah Gelombang Penuh Dengan Tap Tengah

3. Penyearah Jembatan (bridge)

2.4.9 Filter Kapasitor

Filter kapasitor digunakan untuk menghaluskan keluaran penyearah yang


mengandung riak, dimana kapasitor akan menyimpan muatan selama dioda terbias
maju dan bila dioda terbias mundur muatan yang tersimpan akan dikeluarkan bila
potensial keluaran lebih rendah, seperti pada gambar 2.9.

Gambar 19. Penyearah tipe jembatan dengan filter kapasitor


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari isi makalah ini telah dijelaskan tentang teknik pembangkitan tegangan tinggi
bolak-balik/AC maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

· Terdapat tiga jenis tegangan tinggi yaitu tegangan tinggi bolak-balik (AC), tegangan
tinggi searah (DC), dan tegangan tinggi impuls.

· Tegangan tinggi bolak-balik diperoleh dari suatu trafo yang disebut trafo uji, yaitu
trafo satu fasa yang mempunyai perbandingan belitan yang jauh lebih besar
daripada trafo daya.

· Kenaikan tegangan dengan frekuensi rendah dapat ditimbulkan seperti oleh


putusnya kawat tegangan tinggi yang panjangnya melebihi suatu batas tertentu,
atau karena adanya hubungan singkat pada kawat-kawat transmisi antara satu atau
dua fasa dengan tanah.

· Tegangan tinggi yang berfrekuensi tinggi dipakai untuk mengetahui adanya


kerusakan-kerusakan mekanis (keretakan, kantong udara, dsb) pada isolator
terutama porselen.

· Trafo tesla adalah pembangkit tegangan tinggi bolak-balik frekuensi tinggi yang
digunakan untuk melihat ada tidaknya keretakan dan kantong udara pada isolator.

· Tegangan keluaran kumparan tesla mempunyai nilai maksimal pada frekuensi


resonansi. Menjalankan kumparan tesla diluar frekuensi resonansi kumparan tesla
jika terlalu jauh dari frekuensi resonansi dapat mengakibatkan rusaknya kumparan
tesla hal ini karena korona yang terjadi semakin besar.

SESI TANYA JAWAB

PENANYA 1

ABDUL MALIK FAJAR 220204502015

Secara perinsip kerja apa kah trasformator penguji bisa bekerja dengan arus dc
JAWABAN

Khaerul fajrin : Secara prinsip, transformator biasa dirancang untuk bekerja dengan
arus bolak-balik (AC), bukan arus searah (DC). Hal ini karena transformator
memanfaatkan perubahan fluks magnetik untuk menginduksi tegangan pada
gulungan kumparan primer dan sekunder. Pada arus searah, fluks magnetik dalam
inti transformator akan cenderung tetap konstan, sehingga tidak akan ada
perubahan fluks yang cukup untuk menghasilkan tegangan induksi pada gulungan-
gulungan tersebut.

Namun, terdapat beberapa metode untuk menguji transformator dengan


menggunakan arus searah, salah satunya adalah dengan menggunakan metode DC
hipot. Metode ini melibatkan pemberian tegangan searah (DC) yang tinggi pada
gulungan transformator untuk menguji ketahanannya terhadap tegangan tinggi.
Metode ini biasanya digunakan untuk menguji integritas isolasi transformator.

Untuk melakukan pengujian arus searah pada transformator, seringkali diperlukan


perangkat tambahan seperti rectifier (penyearah) untuk mengubah arus bolak-balik
menjadi arus searah. Setelah itu, tegangan searah tersebut dapat diberikan pada
gulungan transformator untuk pengujian yang diperlukan.

PENANYA 2

ANJAR SUSANTO 220204502016

apa material konstruksi paling umum di gunakan dalm pembangkitan sistem tenaga tinggi ac
dan bagaimana material- material ini mempengaruhi kinerja sistem

JAWABAN

REZKI FEBRIAN : Dalam pembangkitan sistem tenaga tinggi AC, terutama dalam
pembangkit listrik skala besar seperti pembangkit listrik tenaga air (hidro),
pembangkit listrik tenaga uap (thermal), dan pembangkit listrik tenaga nuklir,
terdapat beberapa material konstruksi yang umum digunakan. Beberapa material
utama yang biasanya digunakan dalam pembangkit tenaga tinggi AC dan
pengaruhnya terhadap kinerja sistem adalah sebagai berikut:

- Baja: Baja digunakan dalam konstruksi struktur utama seperti turbin, generator,
dan pembangkit listrik secara umum. Baja memiliki kekuatan yang tinggi dan tahan
terhadap tekanan dan panas. Penggunaan baja yang berkualitas tinggi dapat
meningkatkan daya tahan struktur dan mengurangi risiko kegagalan yang dapat
menyebabkan gangguan pada sistem.

-Tembaga: Tembaga digunakan dalam pembuatan kumparan generator dan


transformator karena konduktivitas listriknya yang sangat baik. Kualitas tembaga
yang baik sangat penting untuk memastikan efisiensi sistem dan mengurangi
kerugian daya karena resistansi.

-Aluminium: Aluminium juga digunakan dalam pembuatan kumparan generator dan


transformator. Meskipun konduktivitas listriknya tidak sebaik tembaga, aluminium
memiliki keunggulan dalam hal berat yang lebih ringan dan biaya yang lebih rendah.
Penggunaan aluminium secara efektif dapat mengurangi biaya konstruksi dan
berkontribusi pada peningkatan efisiensi sistem secara keseluruhan.

-Keramik dan Isolator Polimer: Material isolasi seperti keramik dan isolator polimer
digunakan untuk mengisolasi kabel, kumparan, dan komponen lainnya dari
rangkaian listrik tinggi. Isolasi yang baik sangat penting untuk mencegah kebocoran
arus dan gangguan sistem lainnya

PENANYA 3

Abdul malik 220102045028

bagaimana pengaruh trafo penguji terhadap cuaca hujan

JAWABAN

NIGSUL KIFLI ; Trafo penguji, atau yang sering disebut juga sebagai transformator
pengujian, adalah perangkat yang digunakan untuk mengubah tegangan listrik dari
satu tingkat ke tingkat lainnya dalam rangka pengujian peralatan listrik atau
peralatan listrik lainnya. Pengaruh trafo penguji terhadap gangguan cuaca hujan
tergantung pada sejumlah faktor, termasuk konstruksi trafo, lokasi penggunaan,
serta intensitas dan durasi hujan. Berikut adalah beberapa pengaruh yang mungkin
terjadi:

-Korosi dan Kerusakan Fisik: Trafo penguji yang terpapar langsung oleh hujan dapat
mengalami korosi pada bagian logamnya atau kerusakan fisik akibat air yang masuk
ke dalam komponen elektroniknya. Hal ini dapat mengurangi kinerja dan umur pakai
trafo.

- Isolasi Listrik: Hujan dapat mengakibatkan pelunakan atau bahkan kerusakan pada
bahan isolasi listrik trafo. Ini bisa menyebabkan kebocoran arus atau bahkan hubung
singkat yang dapat merusak trafo secara keseluruhan.

- Arus Bocor: Air hujan yang masuk ke dalam trafo dapat meningkatkan risiko arus
bocor antara berbagai bagian trafo, yang pada gilirannya dapat menyebabkan
gangguan atau kegagalan operasional.
- Gangguan Kelistrikan: Hujan yang deras kadang-kadang disertai petir, yang dapat
menyebabkan lonjakan tegangan atau arus yang tidak terduga di dalam jaringan
listrik. Trafo penguji, terutama jika terhubung langsung ke jaringan listrik, dapat
rentan terhadap gangguan semacam itu.

Anda mungkin juga menyukai