Anda di halaman 1dari 9

Praktikum Tegangan Tinggi

INSTITUT TEKNOLOGI PADANG EL7141


Jobsheet 2
Pengoperasian Trainer Tegangan Tinggi DC
2.1 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa terampil mengoperasikan Trainer Tegangan Tinggi DC
2. Mahasiswa dapat memahami korelasi hubungan tengangan tembus dua
penghantar antara tinggi tegangan dengan jarak penghantar dengan
media udara.

2.2 Landasan Teori


Yang disebut tegangan tinggi adalah semua tegangan yang dianggap
cukup tinggi oleh para teknisi listrik sehingga diperlukan pengujian dan
pengukuran dengan tegangan tinggi yang semuannya bersifat khusus dan
memerlukan teknik-teknik tertentu (subyektip), atau dimana gejala-gejala
tegangan tinggi mulai terjadi (obyektip).

Berdasarkan atas kebiasaan yang dipakai dalam beberapa buku maka


disini yang dicakup dalam bidang teknik tegangan tinggi adalah persoalan-
persoalan pokok sebagai berikut:

1. Teknik pembangkit dan pengujian tegangan tinggi, termasuk antara lain


klasifikasi pengujian H.V. dalam laboratorium,pembangkit dan
pengujian dengan tegangan AC. pembangkitan dan pengujian dengan
tegangan DC ., pembangkit dan pengujian dengan tegangan impuls.
2. Koordinasi isolasi, yang menyangkut persoalan-persoalan koordinasi
isolasi antara peralatan listrik di satu pihak dan alat-alat pelindung di
lain pihak.
3. Beberapa gejala tegangan tinggi, dimana antara lain akan dibahas soal-
soal korona(corona), gangguan radio(radio interfence),gangguan
televise(television interference) dan gangguan berisik(audible noise).
4. Beberapa komponen peralatan tegangan tinggi, misalnnya isolator,
bahan-bahan dielectric,bushing, dan sebagainnya
5. Instrumentasi tegangan tinggi , misalnnya osilograf dan meter-meter
khusus untuk pengukuran tegangan tinggi

TEKNIK ELEKTRO S1 YANRA RICHARDO


2017310037
Praktikum Tegangan Tinggi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG EL7141
6. Surja hubung, yang berhubungan dengan naiknnya tegangan sejalan
dengan kenaikan tenaga yang harus disalurkan, memegang peranan
yang menentukan dalam penetapan isolasi.

Perkembangan sistem tenaga listrik yang pesat membutuhkan


transmisi tegangan tinggi. Lingkup studi tegangan tinggi sangat luas,
antara lain meliputi fenomena  tegangan tinggi, seperti perhitungan medan
listrik, gejala tembus listrik dielektrik, dan lain-lain. Pembangkitan
tegangan tinggi terbagi menjadi pembangkitan tegangan tinggi bolak-balik,
pembangkitan tegangan tinggi searah, dan pembangkitan tegangan tinggi
impuls. Untuk menguji suatu tegangan tembus dari udara, gas, minyak
atau zat padat, dibutuhkan pembangkit tegangan tinggi. Salah satu jenis
tegangan tinggi yang biasa digunakan untuk pengujian adalah tegangan
tinggi AC. Namun, selain menggunakan tegangan tinggi AC, dapat juga
digunakan karakteristik tegangan yang berbeda, yaitu tegangan tinggi DC.
Adapun peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk pengujian
tegangan tinggi adalah: 
1. Pembangkit tegangan tinggi yang terdiri atas: pembangkit tegangan
tinggi ac, pembangkit tegangan tinggi dc, dan pembangkit tegangan
tinggi impuls.
2. Alat ukur tegangan tinggi yang terdiri atas alat ukur tegangan tinggi dc,
alat ukur tegangan tinggi ac, dan alat ukur tegangan tinggi impuls.
3. Alat pengukur sifat listrik dielektrik, antara lain alat ukur rugi-rugi
dielektrik, alat ukur tahanan isolasi, alat ukur konduktivitas, dan alat
ukur peluahan parsial.

Pembangkit tegangan tinggi DC umumnya banyak digunakan dalam


fisika terapan seperti instrumen dalam bidang nuklir (akselerator,
mikroskop elektron), peralatan elektromedik (x-ray), peralatan industri
(presipitat dan penyaringan gas buang di pembangkit listrik, industri
semen, pengecatan elektrostatik dan pelapisan serbuk) atau eletronika
komunikasi (televisi). Kebutuhan bentuk tegangan, tingkat tegangan dan

TEKNIK ELEKTRO S1 YANRA RICHARDO


2017310037
Praktikum Tegangan Tinggi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG EL7141
besar arus serta kestabilan dari pembangkit tegangan tinggi tersebut akan
berbeda satu aplikasi dengan lainnya.
Tegangan tinggi DC banyak digunakan untuk pengujian dan
penelitian susunan isolator dengan kapasitansi fungsi seperti kabel dan
kapasitor. Pemanfaatan tegangan tinggi DC banyak dijumpai pada instalasi
elektrostatik (penyaring gas buang, peralatan pengecatan), peralatan
kedokteran (alat rontgen) dan pada fisika inti (pemercepat muatan). Pada
umumnya pembangkitan tegangan tinggi searah dilakukan dengan
penyearahan tegangan tinggi bolak-balik melalui dioda Selenium,
Germanium dan Silizium. Dioda Selenium memiliki volume yang lebih
besar, efisiensi yang rendah dan kapasitas penyaluran arus yang rendah. 
Tegangan tinggi searah banyak digunakan untuk pengujian dan
penelitian susunan isolator dengan kapasitansi fungsi seperti pada kabel
atau kondensator.Pemanfaatan tegangan tinggi searah dapat dijumpai pada
instalasi elektrostatik, pada peralatan kedokteran dan pada fisika inti.
Pada umumnya pembangkitan tegangan tinggi searah dilakukan
dengan penyearahan tegangan tinggi bolak balik melalui dioda, kemudian
dapat dilipat gandakan tingginya. Sedangkan generator elektrostatis sangan
jarang digunakan. sebagai dioda penyearah biasa digunakan bahan
selenium, germanium dan silizium. Dioda selenium memiliki volume yang
lebih besar, efisiensi yang redah dan kapaita penyaluran arus yang rendah.
Akan tetapi dioda sedemikian ini dapat menahan tegangan bolak balik
sampai 600 kV tanpa kondensator pengarah tegangan, karena kapasitansi
lapisan dioda yang tinggi. Ada beberapa macam rangakaian pelipat ganda
tegangan antara lain Vilard, Greincher, Kaskade Greincher. 

1. Pengukuran Tegangan Dengan Pemakaian Pembagi Tegangan


Untuk mengukur tegangan arus searah yang tinggi dibutuhkan
pembagi tegangan. Alat ini dipakai untuk menurunkan tegangan yang
tinggi menjadi tegangan yang rendah sehinga dapat disambungkan ke
meter atau CRO. Nilai tegangan ini cukup besar sehingga tidak akan

TEKNIK ELEKTRO S1 YANRA RICHARDO


2017310037
Praktikum Tegangan Tinggi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG EL7141
membahayakan alat ukur itu sendiri atau pemakai. Berdasarkan elemen-
elemen yang dipakai, pembagi tegangan ini dapat dibedakan menjadi :
1) Pembagi tegangan resistif, berisi elemen tahanan.
2) Pembagi tegangan kapasitif, berisi elemen kapasitor.
3) Pembagi tahanan campuran antara resistor dan kapasitor.

2. Pengukuran tegangan dengan pemakaian pembagi tegangan


Arus yang digunakan untuk pengukuran ini harus sangat kecil yaitu
berkisar 1 mA, dikarenakan batas pembebanan pada sumber tegangan serta
pemanasan pada resistor ukur. Akan tetapi arus yang kecil mudah
terganggu oleh arus galat berupa arus-arus bocor dalam bahan isolasi dan
permukaan isolasi serta berupa peluahan korona. Konstruksi resistor
tegangan tinggi dibentuk dengan menhubungkan elemen-elemen resistor
secara seri.

Gambar 2.1. Bentuk Trainer Tegangan Tinggi DC

TEKNIK ELEKTRO S1 YANRA RICHARDO


2017310037
Praktikum Tegangan Tinggi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG EL7141
Keterangan :
1.Power input 210-240 volt Ac.
2. Tombol ON/OFF.
3. Fuse
4. Lampu indikator.
5. Step pengaturan keluaran tegangan out.
6. Terminal input DC ( pengukuran suplay DC ke flyback ).
7. Volt meter input ( untuk mengetahui tegangan sumber ke flyback).
8. Jarum output positif.
9. Jarum output negatif.
10.Rotasi pengaturan jarak elektroda.

Gambar 2.2 Blok Diagram sistem pembangkitan tegangan tinggi DC

TEKNIK ELEKTRO S1 YANRA RICHARDO


2017310037
Praktikum Tegangan Tinggi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG EL7141
2.3 Alat dan Bahan
Alat :
1. Trainer tegangan tinggi DC
2. Grounding
3. Sarung Tangan Safety
Bahan :
1. Sumber listrik 220kV

2.4 Langkah Percobaan


1. Pastikan area kerja dalam keadaan steril dari peralatan yang bersifat
konduktor.
2. Praktikan tidak dibenarkan menggunakan aksesoris yang berbahan
konduktor.
3. Praktikan diharuskan memakai safety yang diperlukan pada
saatmengoperasikan trainer ini alat pelindung diri (APD) sesuai dengan
SOP yang berlaku.
4. Pastikan alat tegangan tinggi di groundingkan terlabih dahulu sebelum
memulai praktikum.
5. Tidak dibenarkan bercanda selama praktikum.
6. Sambungkan kabel sumber dengan tegangan 220V.
7. Tekan Switch ke posisi ON lampu indicator akan menyala.
8. Jika lampu indicator menyala, maka alat dalam posisi ready.
9. Untuk mengatur keluaran tegangan yang di inginkan, putar step selector.
10. Ukur tegangan output dengan menggunakan alat ukur High Voltage
Probe yang sudah tersambung pada multi digital, baca keluaran tegangan
pada output.
11. Untuk tegangan tembus 23 kV, pasang batang tembaga pada grounding,
lalu atur jarak aman 3 cm . Tegangan tembus terjadi saat percikan api
dari jarum positif ke negative terminal seperti pada gambar. Catatlah
pada jarak berapa mulai terjadi percikan api tersebut.
12. Setelah selesai praktikum, pastikan alat tersebut di groundingkan
kembali.

TEKNIK ELEKTRO S1 YANRA RICHARDO


2017310037
Praktikum Tegangan Tinggi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG EL7141
2.5 Hasil Percobaan
2.5.1 Tabel Percobaan
Step Voltage Jarak
No
Selector (V) (Cm)
1. 0 90 0.9
2. 1 100 1.2
3. 2 110 1.6
4. 3 200 1.8

2.5.2 Gambar Percobaan

TEKNIK ELEKTRO S1 YANRA RICHARDO


2017310037
Praktikum Tegangan Tinggi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG EL7141

TEKNIK ELEKTRO S1 YANRA RICHARDO


2017310037
Praktikum Tegangan Tinggi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG EL7141

TEKNIK ELEKTRO S1 YANRA RICHARDO


2017310037

Anda mungkin juga menyukai