Anda di halaman 1dari 9

Praktikum Teknik Tegangan Tinggi

INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE64F1


JOBSHEET III

Trainer Tegangan Tinggi DC

Menggunakan Osiloskop

3.1 Dasar Teori

Dalam dunia teknik


tegangan listrik,
tegangan tinggi
merupakan semua
tegangan yang dianggap
cukup tinggi oleh para
ahli/teknisi listrik sehingga
diperlukan
teknik-teknik tertentu
(subjektif dan obyektif).
Pembangkitan tegangan
tinggi terbagi

TEKNIK ELEKTRO SARJANA YUDHA TRI EKA PUTRA


S1 2021310037
Praktikum Teknik Tegangan Tinggi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE64F1

menjadi pembangkitan
tegangan tinggi bolak-
balik, pembangkitan
tegangan tinggi
searah, dan pembangkitan
tegangan tinggi impuls.
Untuk menguji suatu
tegangan
tembus dari udara, gas,
minyak atau zat padat,
dibutuhkan pembangkit
tegangan
tinggi. Salah satu jenis
tegangan tinggi yang biasa
digunakan untuk pengujian
adalah
TEKNIK ELEKTRO SARJANA YUDHA TRI EKA PUTRA
S1 2021310037
Praktikum Teknik Tegangan Tinggi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE64F1

tegangan tinggi impuls


Pada pengujian tegangan
tinggi tersebut terdapat
pengujian
yang bersifat merusak
dan tidak merusak alat
yang diuji, pengujian yang
sifatnya
merusak pada umumnya
terdiri dari tahap yang
tegantung pada tingkat
tegangan.
Pengujian Tegangan
Tinggi dikelompokkan
menjadi Pengujian sifat-
sifat dielektrik
TEKNIK ELEKTRO SARJANA YUDHA TRI EKA PUTRA
S1 2021310037
Praktikum Teknik Tegangan Tinggi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE64F1

temuan baru pengujian


untuk memeriksa
kualitas isolasi peralatan
listrik, dan
mengetahui ketahanan
isolasi peralatan dalam
memikul tegangan lebih
yang terjadi.
Pengetahuan mengenai tegangan tinggi telah mengalami perkembangan
yang pesat. Terdapat tiga jenis tegangan tinggi yaitu tegangan tinggi bolak-balik
(AC), tegangan tinggi searah (DC), dan tegangan tinggi impuls. Studi mengenai
tegangan tinggi memiliki cakupan yang cukup luas, seperti pembangkitan
tegangan tinggi,pengukuran tegangan tinggi, dan lain-lain

A. Tegangan tinggi memiliki berbagai fungsi dan manfaat antara lain


untuk sumber tenaga listrik, kebutuhan studi dan penelitian di
laboratorium, dan lain sebagainya [

B. Pada skala laboratorium, modul pembangkit tegangan tinggi AC,


DC dan Impuls membutuhkan alat ukur yang presisi. Selama ini,
alat ukur yang sudah ada dibuat secara pabrikan yang mana
harganya relatif mahal. Disamping itu, pengukuran yang biasanya
dilakukan yaitu pada tingkat tegangan sampai 100 KV

TEKNIK ELEKTRO SARJANA YUDHA TRI EKA PUTRA


S1 2021310037
Praktikum Teknik Tegangan Tinggi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE64F1
C. Pengukuran tegangan tinggi AC, DC dan Impuls secara terintegrasi
untuk tingkat tegangan 15 KV dengan menggunakan trafo sign
belum pernah dilakukan.

Padahal pembangkitan tegangan tinggi dengan menggunakan trafo sign


hanya mampu membangkitkan tegangan hingga tegangan 15 KV saja. Untuk itu
dibutuhkan sebuah alat ukur tegangan yang mampu mengukur hingga tegangan 15
KV, dan tidak memakan biaya yang mahal. Berdasarkan permasalahan diatas,
penelitian ini dilakukan untuk merancang sebuah sistem monitoring tegangan
tinggi pada modul pembangkit tegangan tinggi dengan menggunakan trafo sign.
Pengukuran yang dilakukan

Pada pengukuran tegangan DC digunakan metode pembagi tegangan


untuk menurunkan tegangannya. Pembagi tegangan yang digunakan yaitu dengan
perbandingan 10.000 : 1. Setelah melalui pembagi tegangan kemudian tegangan
akan masuk ke voltage to frequency untuk selanjutnya di teruskan untuk
pembacaan di mikrokontroler.

Pembagi Tegangan (Voltage Divider) Pembagi tegangan yang digunakan


dalam pengukuran tegangan DC terdiri dari resistor 1G Ω sebagai resistor atas dan
resistor 100K Ω sebagai resistor bawah (Rshunt). Pembuatan resistor 1G Ω yaitu
dengan merangkai seri 100 buah resistor berukuran 10M Ω.

Gambar 3.1 Rangkaian Pembagi Tegangan DC

TEKNIK ELEKTRO SARJANA YUDHA TRI EKA PUTRA


S1 2021310037
Praktikum Teknik Tegangan Tinggi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE64F1
Pada implementasinya penggunaan pembagi tegangan saja masih dapat
merusak mikrokontroler apabila langsung dihubungkan. Hal ini dikarenakan
pembagi tegangan masih menggunakan jalur ground yang sama dengan sistem
sehingga tidak bisa memberikan isolasi. Maka dari itu dibutuhkan rangkaian
dengan jalur ground yang berbeda dengan sistem. Untuk pengisolasian diperlukan
optocoupler atau yang biasa disebut optoisolator.
Pada penggunaannya, optocoupler hanya bekerja dengan mengenal dua
keadaan saja, yaitu HIGH dan LOW, sehingga tidak bisa digunakan untuk proses
pembacaan nilai analog. Dibutuhkan rangkaian tambahan berupa V to F untuk
dapat mengatasi hal ini. V to F akan mengubah nilai tegangan menjadi frekuensi
digital yang nilai frekuensinya akan berubah sesuai dengan tegangan yang terbaca
[8], sehingga bisa dihubungkan untuk pembacaan tegangan secara terisolasi
melalui optocoupler.
3.2 Alat dan Bahan

1. Alat rekayasa pembangkitan trainer tegangan tinggi DC

2. Sarung tangan safety 20 kV

3. Grounding

4. Batang tembaga

5. Osiloskop

2.3 Langkah Kerja

1. Hidupkan semua alat pada alat rekayasa pembangkitan trainer tegangan


tinggi DC

2. Hidupkan Osiloskop

3. Pakailah sarung tangan safety 20 kV Ketika akan melakukan praktikum

4. Groundingkan alat rekayasa rekayasa pembangkitan trainer tegangan


tinggi dc terlebih dahulu

5. Aturlah jarak aman elektroda lebih kurang 3 cm

TEKNIK ELEKTRO SARJANA YUDHA TRI EKA PUTRA


S1 2021310037
Praktikum Teknik Tegangan Tinggi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE64F1
6. Untuk mengatur keluaran tegangan, maka putar step collector. Step
collector mempunyai 4 step yaitu : step 0, step 1, step 2, dan step 3

7. Tekanan switch ke posisi on, lampu indicator akan menyala

8. Jika lampu indicator menyala, maka alat dalam posisi ready

9. Putarlah kekanan rotasi pengatur jarak elektroda sampai timbul percikan


api

10. Apabila sudah timbul percikan, maka langsung tekan switch ke posisi off
dan save gelombang yang ada di monitor osiloskop secara bersamaan

11. Lalu di groundingkan lagi alat rekayasa rekayasa pembangkitan trainer


tegangan tinggi dc

12. Catat hasil jarak batang dan tegangan puncak pada alat rekayasa rekayasa
pembangkitan trainer tegangan tinggi DC, serta muka gelombang dan ekor
gelombang pada osiloskop pada table percobaan

13. Lakukan langkah no 5-11 untuk setiap step 0, step 1, step 2, dan step 3

14. Apabila sudah selesai praktikum. Pastikan alat tersebut digroundingkan


Kembali. Dan matikan semua alat pada alat rekayasa rekayasa
pembangkitan trainer tegangan tinggi dc dan matikan juga osiloskop

TEKNIK ELEKTRO SARJANA YUDHA TRI EKA PUTRA


S1 2021310037
Praktikum Teknik Tegangan Tinggi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE64F1
\

TEKNIK ELEKTRO SARJANA YUDHA TRI EKA PUTRA


S1 2021310037
Praktikum Teknik Tegangan Tinggi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE64F1

TEKNIK ELEKTRO SARJANA YUDHA TRI EKA PUTRA


S1 2021310037

Anda mungkin juga menyukai