86-94
ALTR N
Journal Homepage: http://jurnal.uts.ac.id/index.php/Altron
ABSTRACT
Power flow analysis is used to determine and understand the condition of the electric power
system both during planning and expansion. State Vocational High School 2 Sumbawa Besar,
especially in the machining engineering department in the future will add loads in the form of
machines for learning activities, so it is necessary to have a power flow analysis to find out future
designs for installing safety capacity and electric power saving components. The purpose of this
research is to analyze and assess the power flow requirements and to determine the application
of the method Newton Raphson in analyzing the power flow in the electrical system in the
mechanical engineering building of SMK Negeri 2 Sumbawa Besar. Power flow analysis will
1. PENDAHULUAN
Teknik pemesinan merupakan gedung pembelajaran yang banyak mengoprasikan mesin yang memakai daya besar
sebagai peralatan praktek seperti mesin bubut 3 fasa dan mesin bor 3 fasa, Motor induksi 3 fasa adalah motor listrik yang
paling banyak digunakan pada industri[1][2], Gedung ini mendapatkan suplai tegangan 3 fasa sebesar 400 volt, untuk nilai
beban awal yang diperoleh peneliti saat melakukan pengukuran daya listrik di gedung teknik pemesinan adalah sebesar
54,68 kilowatt. Semakin majunya teknologi dan kompetisi didunia kerja, maka fasilitas pembelajaran untuk teknik
pemesinan akan selalu bertambah setiap tahunnya guna untuk meningkatkan kualitas dari peserta didiknya. hal ini yang
membuat penambahan beban pada sistem kelistrikan di gedung teknik pemesinan. Metode yang sering digunakan dalam
penyelesaian studi aliran daya adalah metode Newton Raphson. Pada bus sistem terdapat empat parameter besaran yaitu,
daya aktif, semu, tegangan, dan sudut fasa, sehingga untuk menganalisa aliran daya perlu menghitung nilai tegangan pada
bus dan aliran daya ditiap saluran[3][4][5]. Tegangan listrik merupakan jumlah dari energi yang diperlukan untuk membawa
unit muatan listrik dari satu tempat ke tempat lainnya. Arus merupakan muatan listrik yang mengalir melalui benda
konduktor dalam tiap satuan waktu [6]. Faktor daya dinotasikan sebagai cos φ didefinisikan sebagai perbandingan dari arus
yang dapat menghasilkan kerja didalam suatu rangkaian terhadap arus total yang masuk kedalam suatu rangkaian
listrik[7][8]. Impedansi merupakan ukuran dari sebuah rangkaian menghambat arus listrik atau impedansi adalah ukuran
penolakan kepada arus bolak balik sinusoid.[9]
Tujuan dari penelitian untuk mengetalhui bagaimana penerapan metode Newton Raphson untuk menganalisa sistem
kelistrikan di gedung teknik pemesinan, digunakannya metode Newton Rapson ini karena metode ini memiliki perhitungan
yang lebih akurat dan sempurna dibandingkan dengan metode Gauss Seidel[10]. Analisis yang dengan menggunakan ETAP
adalah analisa aliran daya (load flow analysis), analisa hubung singkat , analisa kestabilan sistem, dan protective device
coordination[11]. MATLAB adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan sebagai untuk pemrograman analisis ,
MATLAB mewakili laboratorium matriks karena dapat memecahkan masalah perhitungan seperti bentuk matriks[12].
Penelitian yang dilakukan oleh Utomo, T., & Rohmadi, F. (2021). Analisis Aliran Daya Sebelum dan Setelah Uprating
Kapasitas Busbar 150 KV Pada Sistem Jaringan SUTT Banyuwangi. Menggunakan metode Newton Raphson. diperoleh
daya yang mengalir antara Bus 1 (GI Jember) dan Bus 8 (GI Situbondo 2) yaitu sebesar 1597.8 MVA, dan untuk konfigurasi
Double busbar nilai beban yang mengalir antara Bus 1 (GI Jember) dan Bus 8 (GI Situbondo 2) yaitu sebesar 594 MVA[13].
Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo, R. A., & Zuliari, E. A. (2018). Analisa Penggunaan Energi Listrik Pada PT.
Keramik Diamond Industries. Meggunakan metode Newton Raphson. Diperoleh analisa dan simulasi
memperlihatkan penurunan daya dengan nilai error sebelum perbaikan faktor daya sebanyak 3% dan setelah perbaikan
faktor daya sebesar 2%. Hal ini memnunjukan bukti bahwa setelah dilaksanakan perbaikan faktor daya, energi pada PT.
Keramik Diamond Industries menjadi lebih efisien daripada sebelum dilaksanakan perbaikan faktor daya[14].
Berdasarkan beberapa penelitian diatas, penelitian ini diharapkan dapat melakukan analisa aliran daya listrik dengan
baik pada gedung teknik pemesinan SMK Negeri 2 Sumbawa Besar. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
penelitian sebelumnya sama-sama menggunakan aplikasi software seperti ETAP dan metode yang digunakan adalah metode
Newton Raphson, Tetapi peneliti menggunakan aplikasi software ETAP 19 yang terbaru dan memilih subjek penelitian
yang berupa sistem kelistrikan, mesin-mesin bubut dan bor yang ada di gedung teknik pemesinan, Penggunaan metode
Newton Raphson oleh peneliti diterapkan untuk menganalisis sistem kelistrikan pada suatu gedung, yang mana metode ini
biasanya digunakan untuk skala analisis sistem kelistrikan yang lebih besar dan luas, seperti jaringan transmisi.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif atau mixed, Kemudian simulasi aliran
daya listrik akan dijalankan dengan menggunakan software ETAP 19, lalu metode Newton Raphson akan diterapkan dalam
penelitian ini untuk menghitung tegangan dan arus pada setiap bus dalam jaringan listrik setelah melakukan pengumpulan
data-data sekunder yang dibutuhkan dalam menganalisa aliran daya listrik untuk menghasilkan perhitungan hasil yang
diinginkan.
∆𝛿 𝐽1 𝐽2 ∆𝑃
[ ]= [ ] . ( ) ................................................................................ (19)
∆|𝑉| 𝐽3 𝐽4 ∆𝑄
Kemudian iterasi akan mengulang kembali persamaan ke bagian awal sehingga nilai ∆𝑃𝑖𝑘 dan ∆𝑄𝑖𝑘 semua
bus selain slack bus tercapai harga toleransi yang diberikan yaitu ≤ 0,001[15].
clc;
clear all;
display('.......load flow soution by newton raphson method.......');
display('................................................');
display('....................13G21A0246..................');
n=input('enter no.of buses in the power system:');
x=input('enter 1.impedence given between buses 2.admittance given between buses:');
y=zeros(n,n);
Selanjutnya membuat formula untuk membuat matrix admintansi Y bus, Dengan menggunakan matriks
admitansi Y bus, kita dapat menghitung arus dan tegangan di setiap bus (simpul) dalam sistem secara efisien,
Dalam aplikasi MATLAB matrik admitansi Y busnya dibuat seperti berikut:
%ybus calculation
Y=zeros(n,n);
for(i=1:n)
for(j=1:n)
if(i==j)
%diagonals of ybus matrix
for(k=1:n)
Y(i,i)=Y(i,i)+y(i,k);
end
for(i=1:n)
fprintf('enter bus type of bus number %d ',i);
bustype(i)=input('and choose 1.slack bus 2.pv bus 3.pq bus:');
if(bustype(i)==1)
v(i)=input('enter bus voltage:');
delta(i)=input('enter voltage angle at bus in degrees:');
v(i)=v(i)*(cos(delta(i))+sin(delta(i))*i);
else if(bustype(i)==3)
v(i)=input('enter bus voltage (choose flat voltage start for pq buses):');
p(i)=input('enter real power demand at bus ')/sbase;
q(i)=input('enter reactive power demand at bus ')/sbase;
else if(bustype(i)==2)
v(i)=input('enter bus voltage :');
p(i)=input('enter real power generation at bus ')/sbase;
qmin(i)=input('enter min reactive power limit')/sbase;
qmax(i)=input('enter max reactive power limit')/sbase;
else
fprintf('enter correct choice');
end
end
end
end
Dilanjutkan dengan mencari elemen-elemen jacobian dan pembentukan matriks jacobian, matrik ini
digunakan untuk mengakselerasi konvergensi algoritma dan memperoleh solusi yang lebih akurat. Formula matrik
jacobian dalam MATLAB sebagai berikut:
%finding jaccobian elements
e1=1;e2=1;e3=1;e4=1;ed1=1;fd1=1;ed2=1;fd2=1;ed3=1;fd3=1;ed4=1;fd4=1;j1=zeros(n-1);j3=zeros(n-1-
d,n-1);j2=zeros(n-1,n-1-d);j4=zeros(n-1-d,n-1-d);
for(i=1:n)
if(bustype(i)~=1)
x=0;y=0;
for(k=1:n)
if(k~=i)
x=x+abs(Y(i,k))*abs(v(k))*sin(angle(v(i))+angle(Y(i,k))-angle(v(k)));
y=y+abs(Y(i,k))*abs(v(k))*cos(angle(v(i))+angle(Y(i,k))-angle(v(k)));
end
end
f1=1;f3=1;f2=1;f4=1;
for(k=1:n)
if(bustype(k)~=1)
if(k==i)%diagonal elements
j1(ed1,fd1)=(abs(v(i))*x);%p w.r.to delta
if(bustype(k)==3)
j3(ed3,fd3)=y*abs(v(i));%q w.r.to delta
j2(ed2,fd2)=(2*abs(v(i))*abs(Y(i,k))*cos(angle(Y(i,i))))+y;%p w.r.to v
j4(ed4,fd4)=(2*abs(v(i))*abs(Y(i,k))*sin(angle(Y(i,i))))+x;%q w.r.to v
ed3=ed3+1;fd3=fd3+1;
ed2=ed2+1;fd2=fd2+1;
ed4=ed4+1;fd4=fd4+1;
end
Lalu menghitung nilai P dan Q pada slack bus, formulanya sebagai berikut:
Selanjutnya pada menu Formula tersebut akan diinputkan jumlah bus yang ada pada sistem yang akan
dianalisis, nilai admitansi Y dan nilai impedansi saluran antara bus 1-1, bus 1-2, bus 2-2 dan bus 2-1. Setelah nilai
admitansi Y dan nilai impedansi saluran telah diinputkan secara otomatis matriks jacobian dari metode Newton
Raphson akan terbentuk, lalu selanjutnya memasukan nilai tegangan setiap bus, nilai MVA, dan nilai daya reaktif
setiap bus. Setelah selesai memasukan data tersebut lalu menekan enter pada laptop makan akan muncul data hasil
iterasi sebanyak 2 kali, data hasil terbut dapat dilihat pada tabel 3 dan 4 berikut:
Power Flow Solution by Newton Raphson Method Maximum Power Mismatch = 8.6050e+06
N0. of Iterations = 2
Load
No. Bus Voltage Mag (%). Angle Degree Injected Mvar
MW Mvar
1 99.5 0 8.6051 -6.257 0
2 95.1 -171.872 102 0.2549 0
Total 110.6051 -6.0021 0
Pada tabel 3, menghasilkan nilai daya aktif (P) dan daya reaktif (Q), yang mengalir pada bus 1 (Swing/slack
bus) ke bus 2 (Load bus), nilai ini didapatkan dari perhitungan iterasi sebanyak 2 kali, nilai daya yang didapatkan
sebesar 110.6051 MW dan -6.0021 MVAR.
Power Flow Solution by Newton Raphson Method Maximum Power Mismatch = 8.6050e+06
N0. of Iterations = 2
Load
N0. Bus Voltage Mag (%). Angle Degree Injected Mvar
MW Mvar
1 99.5 0 1.682 -1.2562 0
2 95.1 23.4485 1.3005 3.25 0
Pada tabel 4, daya aktif (P) dan daya reaktif (Q) yang mengalir dari bus 2 (Load bus) ke bus 1 (Swing/slack
bus) menghasilkan daya sebesar 2.9825 MW dan 1.9938 MVAR. Berdasarkan tabel 4.2 dan 4.3 didapatkan total
keseluruhan daya yang hasil perhitungan Newton Raphson pada MATLAB adalah 113,5876 MW dan -4,0083
MVAR., Daya aktif dan daya daya reaktif memainkan peran penting dalam perencanaan dan operasi sistem tenaga
listrik, termasuk penentuan ukuran dan kapasitas peralatan seperti transformator, generator, dan transmisi daya.
Dapat dilihat pada tabel 5, bahwa semua perhitungan menghasil hasil perhitungan yang memiliki perbedaan nilai
yang signifikan. Perbedaan hasil perhitungan antara perhitungan manual, perhitungan ETAP, dan perhitungan
MATLAB dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti kompleksitas sistem, kesalahan manusia, ketelitian numerik,
pemodelan matematis, dan algoritma yang digunakan dalam masing-masing metode. Oleh karena itu, pemilihan metode
perhitungan yang tepat dan validasi hasil dengan menggunakan beberapa metode yang berbeda dapat membantu
meminimalkan perbedaan hasil yang mungkin terjadi.
4. PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis aliran daya listrik yang dilakukan pada gedung teknik pemesinan dapat dilaksanakan dengan melakukan
identifikasi beban untuk menentukan karakteristik beban listrik, dilanjutkan dengan pengumpulan data yang
diperlukan untuk menganalisis aliran daya listrik, lalu membuat SLD sistem kelistrikan gedung untuk mendapatkan
hasil simulasi, yang mana evaluasi hasil simulasi ini akan menjadi data untuk menganalisis menggunakan metode
Newton Raphson dan aplikasi MATLAB, Metode Newton Raphson masih bisa diterapkan untuk menganalisis aliran
daya yang berskala kecil seperti gedung, yang mana metode Newton Raphson biasa digunakan untuk menghitung
aliran daya pada sistem dengan jumlah dan skala yang besar. Analisis menggunakan metode Newton Raphson
dikombinasikan dengan perhitungan menggunakan aplikasi MATLAB menghasilkan nilai daya aktif (P) dan daya
reaktif (Q), Total keseluruhan daya yang hasil perhitungan Newton Raphson pada MATLAB adalah 113,5876 MW
dan -4,0083 MVAR.
B. Saran
Penelitian yang dilakukan peneliti hanya sebatas menganalisis penggunaan daya yang ada di gedung teknik
pemesinan, Penelitian diharapkan dapat digunakan menjadi panduan dalam perancangan pemasangan kapasitor bank,
dan bisa kembangkan lagi dengan menggunakan metode-metode perhitungan yang lebih baik dan mutakhir.
DAFTAR PUSTAKA
[1] E. Zondra, A. Atmam, and H. Yuvendius, “Penggunaan Energi Listrik Motor Induksi Satu Fasa Akibat Perubahan
Besaran Kapasitor,” SainETIn, vol. 4, no. 2, pp. 40–47, 2020, doi: 10.31849/sainetin.v4i2.6190.
[2] A. Penataan, A. Terminal, and A. Umum, “Jurnal simetrik vol.8, no.1, juni 2018,” J. Simetrik, vol. 8, no. 1, pp. 52–59,
2018.
[3] M. Wirandi and Justiadi, “Analisis Aliran Daya Pada Jalur Kelistrikan Gedung Menggunakan Aplikasi Etap 12.6.0.
(Studi Kasus Gedung Program Studi Teknik Listrik Dan Instalasi Politeknik Industri Logam Morowali),” Proceeding
SENDIU 2020, no. July, pp. 978–979, 2020.
[4] A. K. Al Bahar, “Analisa Pengaruh Kapasitor Bank Terhadap Faktor Daya Gedung TI BRI Ragunan,” Ilm.
Elektrokrisna, vol. 6, no. 1, pp. 33–41, 2017.