Anda di halaman 1dari 8

Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No.

3 September 2020

ANALISIS ALIRAN DAYA SISTEM KELISTRIKAN 150 KV


BALI SAAT REKONDUKTORING SUTT
GILIMANUK – NEGARA – ANTOSARI
M.K. Huda, W.G. Ariastina, I W. Sukerayasa
Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik Unversitas Udayana
muhammad.huda046@gmail.com

ABSTRAK
Kebutuhan energi listrik yang tumbuh pesat di Pulau Bali, membuat PT PLN (Persero)
mengupayakan langkah – langkah strategis dalam melayani pelanggan. Rekonduktoring SUTT
150 kV Gilimanuk – Negara – Antosari merupakan salah satu upaya yang dilakukan PT PLN
(Persero) dalam meningkatkan kehandalan Sistem Kelistrikan Bali. Proses Rekonduktoring
memerlukan pemadaman saluran selama 1 bulan pada setiap sirkitnya. Untuk itu diperlukan
studi untuk mengidentifikasi kesiapan sistem kelistrikan Bali dengan menggunakan aplikasi
simulator analisis aliran daya. Simulasi dilakukan dengan memadamkan masing – masing
Penghantar 150 kV di Sistem Kelistrikan Bali secara bergantian dengan memperhatikan empat
skenario yaitu sebelum dilakukan rekonduktoring, rekonduktoring sirkit 1, rekonduktoring sirkit
2, dan setelah dilakukan rekonduktoring. Pencatatan tegangan dilakukan di setiap bus dengan
toleransi +5% Vnom. pencatatan beban dilakukan pada setiap penghantar 150 kV yang aktif
dengan kapasitas maksimum 80% Inom. Hasil dari simulasi menunjukkan bahwa anomali
(penyimpangan yang tidak seharusnya) hanya didapatkan ketika simulasi pekerjaan
rekonduktoring sirkit 1 jika SUTT 150 kV Gilimanuk – Celukan Bawang trip, menyebabkan
beban melebihi 80% Inom pada SUTT 150 kV Gilimanuk - Pemaron dan SUTT Gilimanuk -
Negara - Antosari 2.

Kata kunci : Rekonduktoring, SUTT 150 kV


ABSTRACT
The need for electricity that is growing rapidly on the island of Bali, makes PT PLN (Persero)
seek strategic steps in serving customers. Gilimanuk - Negara - Antosari Reconductoring SUTT
150 kV is one of the efforts made by PT PLN (Persero) to improve the reliability of the Bali
Electricity System which is used to overcome power evacuation problems in the future.
Reconductoring goes through a one-month trip phase in each circuit. For this reason, a study is
needed to identify the electricity system readiness by using a power flow analysis simulator
application.The simulation is done by extinguishing each of the 150 kV conductors in the Bali
Electricity System alternately by taking into account four scenario namely before conducting a
reconductor, reconductor circuit 1, reconductor circuit 2, and after reconductor. Voltage
recording is carried out on each bus with a tolerance of + 5% Vnom, recording of the load is
carried out on each active 150 kV conductor with a maximum capacity of 80% Inom. The results
of the simulation show that the anomaly is only obtained when the simulation of circuit 1
reconductor works if SUTT 150 kV Gilimanuk - Celukan Onion trip, causing a load exceeding
80% Inom on SUTT 150 kV Gilimanuk - Pemaron and SUTT Gilimanuk - Negara - Antosari 2.

Key Words : Reconductoring, 150 kV Transmission Line

1. PENDAHULUAN Berdasarkan data PT PLN (Persero)


APB Bali bulan Juni 2017, beban mampu

M.K. Huda, W.G. Ariastina, I W. Sukerayasa 83


Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 3 September 2020

pasok di sistem kelistrikan Bali adalah kV Gilimanuk – Negara – Antosari telah


1236,5 MW, 360 MW diantaranya berasal selesai rekonduktoring.
dari Kabel Laut Jawa - Bali yang melewati
SUTT 150 kV Gilimanuk – Negara – 2. TINJAUAN PUSTAKA
Antosari – Kapal sebesar 60%. Dengan 2.1. Tinjauan Mutakhir
meningkatnya kebutuhan listrik di pusat Studi aliran daya pernah dilakukan
beban (Bali Selatan) dan sebagai upaya pada sistem interkoneksi 150 kV dan 70 kV
untuk menghindari beban lebih pada jalur Sulawesi Selatan. Dengan penambahan
transmisi tersebut, dibutuhkan peningkatan shunt capacitor, bus yang sebelumnya
Kemampuan Hantar Arus (KHA) pada memiliki tegangan kritis menjadi tegangan
SUTT 150 kV Gilimanuk – Negara – yang memenuhi standar operasi [1].
Antosari – Kapal. Penelitian lainnya dilakukan studi
Pekerjaan Penggantian Konduktor analisis aliran daya pada Sistem Tenaga
(Rekonduktoring) SUTT 150 kV Gilimanuk Listrik Gorontalo. Dengan adanya
– Negara – Antosari merupakan salah satu interkoneksi dua sistem kelistrikan 150 kV
upaya untuk meningkatkan keandalan (Gorontalo dan Minahasa) memerlukan
sistem kelistrikan 150 kV Bali. Penggantian simulasi pemberian beban untuk menilai
2
konduktor ACSR 240 mm yang kehandalan sistem ketika Isolated dan
mempunyai KHA sebesar 651 A dengan Interkoneksi [2].
2
konduktor ACCC/TW 310 mm yang Penelitian tentang analisis aliran daya
mempunyai KHA 1285 A. Dengan dengan metode injeksi arus juga dilakukan
demikian akan ada peningkatan KHA untuk mengetahui efisiensi perhitungan
sebesar 634 A pada setiap sirkitnya. jumlah iterasi, dimana metode tersebut
Pekerjaan rekonduktoring SUTT 150 kV merupakan pengembangan dari metode
Gilimanuk – Negara – Antosari dilakukan Newton Rhapson. Dari hasil analisis,
dengan metode padam total pada satu metode injeksi arus terbukti lebih cepat dan
sirkit. Proses uprating konduktor memiliki lebih sedikit iterasi dibandingkan
berlangsung selama 60 hari. Sehingga dengan metode Newton Rhapson [3]
pengaturan beban dan keandalan sistem
kelistrikan menjadi sangat penting selama 2.2. Sistem Tenaga Listrik
proses tersebut berlangsung. Sistem tenaga listrik merupakan
Sehubungan dengan hal tersebut, suatu sistem yang terdiri dari beberapa
pada penelitian ini dilakukan kajian tentang macam peralatan listrik. Adapun susunan
apa yang akan terjadi pada aliran daya pada sistem tenaga listrik biasanya terdiri
sistem kelistrikan Bali apabila satu dan 3 (tiga) bagian utama [4].Sistem
penyulang transmisi 150 kV di sistem Pembangkit berfungsi untuk
kelistrikan Bali terbuka (trip) selama membangkitkan energi listrik, terdapat
pekerjaan rekonduktoring berlangsung. beberapa jenis pembangkit antara lain
Bagaimana dampaknya ketika belum pembangkit thermal seperti PLTU, PLTP,
dilakukan rekonduktoring, bagaimana PLTD dan pembangkit non thermal seperti
dampaknya ketika salah satu Sirkit SUTT PLTA, PLTB, PLTS. Energi listrik yang
150 kV Gilimanuk – Negara – Antosari dihasilkan pembangkit tersebut disalurkan
yang beroperasi masih menggunakan melalui sistem transmisi. Variasi tegangan
2
konduktor TACSR 240 mm , bagaimana pada sistem transmisi meliputi tegangan
dampaknya ketika salah satu Sirkit SUTT tinggi (TT) yaitu tegangan sistem di atas 35
150 kV Gilimanuk – Negara – Antosari kV s/d 245 kV dan tegangan ekstra tinggi
yang beroperasi sudah menggunakan (TET) yaitu tegangan sistem di atas 245 kV
2
konduktor ACCC/TW 310 mm , dan [5]. Saluran transmisi disalurkan dari
bagaimana dampaknya ketika SUTT 150 pembangkit ke pusat beban melalui saluran
udara dan kabel bawah tanah. Setelah

M.K. Huda, W.G. Ariastina, I W. Sukerayasa 84


Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 3 September 2020

proses penyaluran, maka tegangan batas-batas yang sesuai dengan


diturunkan di Gardu Induk sesuai capability curve masing – masing
kebutuhan untuk didistribusikan ke beban generator
[6] melalui transformator daya yang
teradapat di Gardu Induk Beban. 2.3.1. Input dan Output dari Perhitungan
Aliran Daya
2.3. Studi Aliran Daya Pada simulasi aliran daya, secara
Studi aliran daya mengungkapkan umum gardu induk direpresentasikan
kinerja dan aliran daya (nyata dan reaktif) dengan nama bus, antara lain [9]:
untuk keadaan tertentu ketika sistem a. Generator Bus (PV Bus) merupakan
bekerja saat tunak (steady state). Studi bus yang terhubung pada generator
aliran daya juga memberikan informasi dan berfungsi untuk control tegangan
mengenai beban saluran transmisi di (voltage control). Pada bus jenis ini
sistem, tegangan di setiap lokasi untuk nilai tegangan dan daya nyata
evaluasi regulasi kinerja sistem tenaga dan dibutuhkan untuk mencari daya
bertujuan untuk menentukan besarnya reaktif generator dan sudut fasa
daya nyata (real power), daya reaktif tegangan pada bus.
(reactive power) di berbagai titik pada b. Load Bus (PQ Bus) merupakan bus
sistem daya yang dalam keadaan yang terhubung ke beban. Pada bus
berlangsung atau diharapkan untuk operasi jenis ini, daya nyata dan daya reaktif
normal [7] diisi secara spesifik.
Secara umum, simulasi aliran daya c. Slack Bus/Swing Bus merupakan bus
pada sebuah jaringan sistem tenaga listrik referensi dan dapat difungsikan
dapat digambarkan sebagai berikut : menjadi generator bus atau load bus.
a. Masukan daya/beban yang Pada bus jenis ini, dibutuhkan injeksi
diperlukan/dikonsumsi pada semua daya nyata yang bernilai positif untuk
bus PV Bus dan bernilai negative untuk
b. Masukan daya keluaran/output dari PQ Bus. Losses tidak diketahui
semua pembangkit sampai simulasi aliran daya
c. Amati dan analisis daya yang dijalankan.
mengalir pada masing-masing
transmisi dan trafo, perhatikan pula Selain input dan output dari tipe bus
tegangan di masing-masing bus pada simulasi aliran daya, terdapat
pada sistem tersebut. beberapa input yang harus dilakukan saat
melakukan simulasi aliran daya antara lain :
Simulasi aliran daya harus dilakukan o Impedansi, admitansi charging,
dengan memperhatikan beberapa reaktansi dan resistansi dari Transmisi.
persyaratan sebagai berikut : o Beban yang disalurkan dari suatu bus
a. Sistem tenaga listrik yang o Daya reaktif yang ikut disalurkan dari
disimulasikan harus beroperasi tanpa suatu bus
pembebanan berlebih (overload) o Daya yang dibutuhkan oleh masing-
pada peralatan-peralatan transmisi, masing bus dari sistem.
trafo dan generator. o Daya keluaran dari masing-masing
b. Tegangan pada masing-masing bus generator.
berada pada batas/kriteria keandalan o Daya maksimum dan minimum yang
sistem (untuk sistem 150 kV : 90% < dapat dihasilkan generator
Vn < 105% dan untuk sistem 500 kV o Daya reaktif dan besar tegangan bus
: 95% < Vn < 105%) [8] dari masing-masing generator.
c. Menjaga keluaran daya aktif dan o Maximum and minimum kemampuan
reaktif pada tiap-tiap generator pada daya reaktif dari masing-masing
generator.

M.K. Huda, W.G. Ariastina, I W. Sukerayasa 85


Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 3 September 2020

Antosari, saat rekonduktoring Line 1 SUTT


2.3.2. Penyelesaian Aliran Daya Gilimanuk – Negara – Antosari, saat
Penyelesaian persolaan aliran daya rekonduktoring Line 2 SUTT Gilimanuk –
adalah nonlinear dan memerlukan Negara – Antosari, dan setelah
perhitungan persamaan aliran daya dan rekonduktoring SUTT Gilimanuk – Negara –
pemrosesan error secara berulang (iterasi). Antosari. Empat skenario tersebut
Cara Simpel tetapi Efektif dengan skema dilakukan dengan simulasi trip pada salah
iterasi adalah sebagai berikut: satu SUTT 150 kV di sistem kelistrikan Bali
a. Buat estimasi awal dari tegangan secara bergantian.
untuk masing-masing bus.
b. Hitung estimasi vektor arus yang 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
mengalir titik pada masing-masing bus 4.1. Sistem Tenaga Listrik
dari kondisi batasan seperti berikut: Transmisi tenaga listrik merupakan
𝑷𝒌+𝑸𝒌=𝒗𝒌.𝒊𝒌 proses penyaluran tenaga listrik dari power
c. Perhitungan diatas menghasilkan plan sampai substation sehingga dapat
Estimasi vektor tegangan baru untuk disalurkan sampai pada konsumen
masing- masing bus. pengguna tenaga listrik melalui konduktor
Kembali ke huruf b dan ulangi tahapan [10]
sampai hal tersebut konvergen (Estimasi Sistem Kelistrikan 150 kV Bali memiliki
tegangan yang tidak berubah dari tegangan Pusat tenaga listrik thermal seperti PLTU
sebelumnya). Celukan Bawang dan PLTD/G
Pesanggaran sebagai Pembangkit utama
3. METODOLOGI PENELITIAN dan beberapa pembangkit cadangan
Penelitian ini dilakukan dengan cara seperti PLTG Gilimanuk dan PLTG
mengumpulkan data beban, pembangkitan, Pemaron. Sistem Kelistrikan Bali juga
dan transmisi. Selanjutnya Input data pada memiliki 38 Transformator Daya dengan
aplikasi analisis aliran daya lalu dilakukan daya mampu pasok sebesar 1547,85 MW
simulasi aliran daya sistem kelistrikan Bali yang tersebar di 16 Gardu Induk dan
dengan 4 skenario yaitu sebelum dihubungkan dengan 31 Transmisi 150 kV.
rekonduktoring SUTT Gilimanuk – Negara –

Gambar 1. Single Line Diagram Sistem Kelistrikan 150 kV Bali

M.K. Huda, W.G. Ariastina, I W. Sukerayasa 86


Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 3 September 2020

4.2. Persyaratan Analisis, Batasan, dan 4.2.3. Skenario 3


Skenario yang digunakan 1. Parameter input data impedansi, line
Penelitian yang dilakukan mengambil charging, dan maksimum MVA dari
sampel kondisi aktual Sistem Kelistrikan saluran transmisi mengacu pada
Bali pada waktu tertentu. Waktu waktu setelah dilakukan
dilakukannya simulasi ini berdasarkan Rekonduktoring SUTT 150 kV
beban puncak tertinggi yang terjadi pada Gilimanuk – Negara – Antosari. Data
tahun 2017, mengacu pada data yang dapat dilihat pada tabel 1 dan 2.
diperoleh dari PT PLN (Persero) UP2B Bali
yaitu terjadi pada tanggal 9 November 2017 Tabel 1 Data Konduktor Lama
pukul 19.00 WITA. Daya yang dihasilkan Sumber: PT PLN (Persero) APP Bali
oleh Pembangkit yang berada di Bali Data Konduktor Lama
adalah 494,5 MW dan 65 MVar dan kabel Line Daya
PHT R X
laut Jawa – Bali sebesar 357 MW dan -154 Charging Maks
(p.u) (p.u)
MVar yang berarti total keseluruhan (p.u) MVA
GLM –
pasokan daya pada sistem kelistrikan bali
NGR 0,0186 0,0556 0,00014 167,6
adalah 851,5 MW dan -154 MVar
#1
sedangkan beban transformator di saat
GLM –
yang sama sebesar 805,6 MW. Serta NGR 0,0186 0,0556 0,00014 167,6
kapasitor yang digunakan selama beban #2
puncak tersebut adalah 375 MVar dari 400 NGR –
MVar kapasitas terpasang. ASR 0,0235 0,0704 0,00014 167,6
#1
4.2.1. Skenario 1 NGR –
1. Parameter input data impedansi, line ASR 0,0235 0,0704 0,00014 167,6
charging, dan maksimum MVA dari #2
saluran transmisi mengacu pada
waktu sebelum dilakukan Tabel 2 Data Konduktor Baru
Rekonduktoring SUTT 150 kV Sumber: PT PLN (Persero) UPPJJBTB3
Data Konduktor Baru
Gilimanuk – Negara – Antosari.
Line Daya
2. Satu penghantar dilepas (trip) PHT R X
Charging Maks
kemudian nilai tegangan dan besar (p.u) (p.u)
(p.u) MVA
daya tersalur dicatat dalam tabel yang GLM –
telah dibuat, lakukan pada penghantar NGR 0,0138 0,0350 0,00048 324,8
lainnya #1
GLM –
4.2.2. Skenario 2 NGR 0,0138 0,0350 0,00048 324,8
1. Parameter input data impedansi, line #2
charging, dan maksimum MVA dari NGR –
saluran transmisi mengacu pada ASR 0,0175 0,0443 0,00048 324,8
#1
waktu sebelum dilakukan
NGR –
Rekonduktoring SUTT 150 kV
ASR 0,0175 0,0443 0,00048 324,8
Gilimanuk – Negara – Antosari. #2
2. SUTT 150 kV Gilimanuk – Negara –
Antosari Sirkit 1 padam permanen. 2. Satu penghantar dilepas (trip)
3. Satu penghantar dilepas (trip) kemudian nilai tegangan dan besar
kemudian nilai tegangan dan besar daya tersalur dicatat dalam tabel yang
daya tersalur dicatat dalam tabel yang telah dibuat, lakukan pada penghantar
telah dibuat, lakukan pada penghantar lainnya
lainnya

M.K. Huda, W.G. Ariastina, I W. Sukerayasa 87


Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 3 September 2020

4.2.4. Skenario 4
1. Parameter input data impedansi, line Tabel 3. Hasil SImulasi Skenario 2
charging, dan maksimum MVA dari NO
TRIP BAY LINE
TEG. MAKS TEG. MIN
(<105% Vnom) (>90% VNom)
PERSENTASE ARUS
TERHADAP KHA
saluran transmisi mengacu pada FROM - TO LINE BUS % kV BUS % kV FROM - TO LINE % KHA
GLM - NGR 1
waktu setelah dilakukan 1
NGR - ASR 1
CLB 104,13 GLM 97,73
2 GLM - CLB CLB 104,85 GLM 97,69 GLM - NGR 2 89,45
Rekonduktoring SUTT 150 kV GLM GLM - PMR 81,84
Gilimanuk – Negara – Antosari. GLM NGR - ASR 2 83,24
3 GLM - PMR CLB 100,10 GLM 0,98 GLM - NGR 2 65,00
2. Satu penghantar dilepas (trip) 4 GLM - NGR 2 CLB 99,55 GLM 97,61 KPL - PKL 2 53,30
5 NGR - ASR 2 CLB 99,81 GLM 97,64 KPL - PKL 2 53,40
kemudian nilai tegangan dan besar 6 CLB - PMR CLB 100,31 GLM 97,65 GLM - NGR 2 54,50
7 CLB - KPL 1 CLB 99,10 GLM 96,99 GLM - NGR 2 71,50
daya tersalur dicatat dalam tabel yang 8 CLB - KPL 2 CLB 99,10 GLM 96,99 GLM - NGR 2 71,50
telah dibuat, lakukan pada penghantar 9 PMR - BTR 1 CLB 99,75 GLM 97,66 GLM - NGR 2 59,90
10 PMR - BTR 2 CLB 99,89 GLM 97,69 GLM - NGR 2 55,50
lainnya 11 ASR - KPL 1 CLB 99,89 GLM 97,69 KPL - PKL 2 53,40
12 ASR - KPL 2 CLB 99,89 GLM 97,69 KPL - PKL 2 53,40
13 BTR - PYG CLB 99,78 GLM 97,67 GLM - NGR 2 56,80
14 BTR - KPL CLB 99,86 GLM 97,68 GLM - NGR 2 56,70
4.3. Hasil Simulasi Aliran Daya 15 KPL - PKL 1 CLB 99,85 GLM 97,68 KPL - PKL 2 78,80
16 KPL - PKL 2 CLB 99,81 GLM 97,67 KPL - PKL 1 55,40
Berdasarkan Skenario yang telah 17 KPL - GYR 1 CLB 99,85 GLM 97,68 KPL - PKL 2 58,00
disampaikan pada sub bab sebelumnya 18 KPL - GYR 2 CLB 99,85 GLM 97,68 KPL - PKL 2 58,00
19 KPL - PSB CLB 99,80 GLM 97,67 KPL - PKL 2 76,40
didapatkan hasil sebagai berikut 20 PKL - PSG CLB 99,90 GLM 97,69 GLM - NGR 2 55,40
21 PKL - BDR CLB 99,85 GLM 97,68 GLM - NGR 2 55,30
22 BDR - NSD CLB 99,89 GLM 97,69 GLM - NGR 2 55,30
23 PSG - PSB 1 CLB 99,89 GLM 97,69 KPL - PKL 2 62,60
4.3.1. Skenario 1 24 PSG - NSD 2 CLB 99,87 GLM 97,69 KPL - PKL 2 55,90
Ketika transmisi eksisting diberikan 25 PSG - SNR 1 CLB 99,89 GLM 97,69 PSG - SNR 2 64,80
26 PSG - SNR 2 CLB 99,90 GLM 97,69 GLM - NGR 2 55,30
simulasi trip penghantar, tidak terjadi 27 SNR - GYR 1 CLB 99,89 GLM 97,69 GLM - NGR 2 55,30
28 SNR - GYR 2 CLB 99,89 GLM 97,69 GLM - NGR 2 55,30
perubahan signifikan. Tegangan tertinggi 29 GYR - AML 1 CLB 99,86 GLM 97,69 GLM - NGR 2 55,20
30 GYR - AML 2 CLB 99,86 GLM 97,69 GLM - NGR 2 55,20
pada Bus Celukan Bawang (104,13% 31 PYG - KPL CLB 99,92 GLM 97,68 GLM - NGR 2 55,70
Vnom) dan tegangan terendah pada Bus
Gilimanuk (97,48%). Sedangkan Daya yang diserap oleh
prosentase KHA tertinggi pada SUTT Kapal Transformator GI Gilimanuk adalah 12,5
– Pklod 2 sebesar 78,8%. MW sehingga daya dilanjutkan sebesar
206,1 MW ke GI Pemaron dan 129,9 MW
4.3.2. Skenario 2 ke GI Negara . Sedangkan evakuasi daya
ketika proses uprating konduktor melewati GI Negara akan dikonsumsi oleh
berlangsung dimana SUTT 150 kV transformator daya terlebih dahulu sebelum
Gilimanuk – Negara – Antosari Line 1 disalurkan ke pusat beban melalui 1
padam secara permanen lalu dilakukan transmisi. Daya yang diserap oleh
simulasi padam tiap penghantar, tegangan Transformator GI Negara adalah 18 MW
tertinggi terdapat pada Bus Celukan sehingga daya dilanjutkan ke GI Antosari
Bawang (104,89% Vnom) dan tegangan sebesar 108 MW. Hasil simulasi skenario 2
terendah terdapat pad Bus Gilimanuk dapat dilihat secara detail meliputi nilai
(97,48% Vnom). Terdapat satu simulasi tegangan tertinggi, tegangan terendah dan
yang menyebabkan tiga penghantar presentase arus terhadap KHA.
mencapai titik kritis (>80% kapasitas SUTT 150 kV Gilimanuk – Negara –
penghantar) yaitu ketika simulasi trip Antosari menggunakan konduktor ACSR
penghantar dilakukan pada SUTT 150 kV 2
240 mm dengan KHA 645 A sehingga
Gilimanuk – Celukan Bawang. Hasil dapat mengalirkan daya sebesar 167,576
simulasi dapat dilihat pada tabel 3. MVA, maka besar evakuasi daya SUTT 150
Ketika simulasi berlangsung, kV Gilimanuk – Negara – Antosari (per
evakuasi daya dari Pulau Jawa sebesar sirkit) pada 80% kapasitas adalah 134,06
350 MW melewati GI Gilimanuk akan MVA. Berdasarkan hasil simulasi, daya
dikonsumsi oleh transformator daya terlebih semu yang diterima di GI Negara adalah
dahulu sebelum disalurkan ke pusat beban 149,9 MVA dimana secara teori SUTT 150
melalu 4 transmisi. kV Gilimanuk – Negara dibebani

M.K. Huda, W.G. Ariastina, I W. Sukerayasa 88


Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 3 September 2020

sesuai dengan hasil


4.3.3. Skenario 3
simulasi. Sedangkan daya semu yang
ketika proses uprating konduktor
diterima di GI Antosari adalah 139,5 MVA
berlangsung dimana SUTT 150 kV
dimana secara teori SUTT 150 kV Negara –
Gilimanuk – Negara – Antosari Line 2
Antosari dibebani padam secara permanen lalu dilakukan
sesuai dengan hasil simulasi. simulasi padam tiap penghantar, KHA kritis
SUTT 150 kV Gilimanuk – pada SUTT 150 kV sudah tidak ditemukan.
Pemaron menggunakan dua konduktor Adapun Tegangan tertinggi terdapat pada
yang berbeda, dari Gantry GI Gilimanuk – Bus Celukan Bawang (104,85% Vnom) dan
T.151 menggunakan konduktor 2xACCC Tegangan terendah terdapat pada Bus
2
Lisbon 310 mm dengan KHA 2500 A dan Gilimanuk (97,61 % Vnom)
dari T.151 – Gantry GI Pemaron
2
menggunakan 2xACSR 240 mm dengan 4.3.4. Skenario 4
KHA 1290 A. Dari perbedaan dua Ketika pekerjaan rekonduktoring
konduktor yang dipasang seri tersebut tentu selesai dan SUTT Gilimanuk – Negara –
ada dua impedansi berbeda yang Antosari mengalami kenaikan KHA, tidak
terpasang seri. Nilai Impedansi 2xACCC ada nilai KHA kritis Ketika dilakukan
Lisbon dari Gantry GI Gilimanuk – T. 151 simulasi. Tegangan tertinggi terdapat pada
adalah 0,0444+j0,1125 dengan panjang Bus Celukan Bawang (104,13% Vnom) dan
48,6721 m dan dari T.151 – Gantry GI Tegangan terendah terdapat pada Bus
Pemaron adalah 0,0598+j0,1790 dengan Gilimanuk (97,48 % Vnom)
panjang 26,9965 m sehingga nilai
impedansi SUTT 150 kV Gilimanuk – 5. KESIMPULAN
Pemaron adalah : Berdasarkan analisis dari hasil
( ) simulasi aliran daya sistem kelistrikan Bali
( dengan 4 skenario, dapat disimpulkan :
) 1. Selama proses rekonduktoring
berlangsung, terdapat kondisi dimana
MVA melebihi 80% kapasitas
Apabila dikonversi ke satuan p.u adalah : terpasang, yaitu Ketika
Rekonduktoring line 1 berlangsung
dan SUTT 150 kV Gilimanuk –
Untuk mengalirkan daya, SUTT Gilimanuk Celukan Bawang mengalami trip.
– Pemaron menggunakan konduktor SUTT yang terdampak yaitu SUTT
dengan KHA terkecil yaitu 1290 A sehingga Gilimanuk – Negara 2 sebesar 89,5%,
didapat nilai sebagai berikut : SUTT Gilimanuk – Pemaron sebesar
√ 82,5% dan SUTT Negara – Antosari 2
sebesar 83,3%
2. Setelah selesai proses rekonduktoring,
Dengan nilai 80% kapasitas, maka didapat tidak ada anomali sesuai dengan
nilai sebagai berikut : kriteria toleransi tegangan dan KHA.

Berdasarkan hasil simulasi, daya 6. DAFTAR PUSTAKA


semu yang diterima di GI Pemaron adalah [1] Djalal, M R, dan Haikal M A. 2013.
274,3 MVA dimana secara teori SUTT 150 Penyelesaian Aliran Daya 37 Bus
kV Gilimanuk - Pemaron dibebani Dengan Metode Newton Raphson (Studi
sesuai dengan Kasus Sistem Interkoneksi 150 kV
Sulawesi Selatan). J. Intake. 4(1). 1-9
hasil simulasi.

M.K. Huda, W.G. Ariastina, I W. Sukerayasa 89


Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 3 September 2020

[2] Harun, E H dan Yusuf, T I. 2012.


Analisis Aliran Daya Pada Sistem
Tenaga Listrik 150 Kv Gorontalo
Menggunakan Metode Newton
Rhapson. Gorontalo (ID) : Universitas
Negeri Gorontalo
[3] Manuaba. I.B.G, Yasa, K. A 2009
Analisis Aliran Daya dengan Metode
Injeksi Arus pada Sistem Distribusi 20
kV. Majalah Ilmiah Teknik Elektro 8(1)
46 – 51
[4] Sulasno. 1993. Analisis Sistem Tenaga
Listrik.Semarang: Universitas
Diponegoro
[5] SPLN. 1995. Standar – Standar
Tegangan 1. Jakarta: PT PLN (Persero)
[6] Nugroho, Wisnu Sri., Mengenal Sistem
Tenaga Listrik [online].
Wordpress.[dilihat 10 Juli 2020]. Dari:
https://catatanwsn.worpress.com/2017/1
1/11/mengenal-sistem-tenaga-listrik/
[7] Fauzi, Muhammad, Sukerayasa, I W.,
Ariastina,W.G..2018. Pengaruh
Pemindahan SUTT 150 kV Celukan
Bawang – Kapal Terhadap Aliran Daya
Sistem Bali. Majalah Ilmiah Teknologi
Elektro 17(1) 86 – 93.
[8] Permen ESDM. 2007. Aturan Jaringan
Sistem Tenaga Listrik Jawa – Madura –
Bali. 03. Jakarta:Kementrian ESDM
[9] Electrical Fact ., Classification of Power
System Buses, types of bus-load bus,
generator bus, slack bus [online].
Electric Portal [dilihat 10 Juli 2020]. Dari:
https://www.electricportal.info/2019/04/cl
assification-of-buses-in-power-
system.html
[10] Pratiwi, Nur Ayu Puspita Indra, Arjana,
I Gede Dyana, dan Weking, Antonius
Ibi. 2018. Studi Analisis Kemampuan
Penyediaan Suplai Daya Akibat
Peningkatan beban di Gardu Induk
Nusa Dua. Jurnal Spektrum 5(1) 123 -
12

M.K. Huda, W.G. Ariastina, I W. Sukerayasa 90

Anda mungkin juga menyukai