Anda di halaman 1dari 6

Vol. 9. No.

2, 2012 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

ANALISIS KESTABILAN TEGANGAN DENGAN MENGGUNAKAN


STATIC SYNCHRONOUS COMPENSATOR (STATCOM)

Zulfatri Aini
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Suska Riau
email: Zulfatri_aini@yahoo.com

ABSTRAK

Pengoperasian jaringan transmisi daya listrik saat ini dituntut untuk bekerja secara cepat,akurat dan handal,
agar kebutuhan permintaan beban terpenuhi. Salah satu usaha untuk memenuhi tuntutan tersebut, dengan mejaga
kestabilan tegangan pada jaringan. Untuk itu perlu suatu teknologi baru yang bersifat fleksibel dan sensitifitas tinggi
yaitu, FACTS (Flexible AC Transmission System), dimana FACTS ini memiliki beberapa jenis dengan fungsi yang
berbeda-beda sesuai fungsinya. Pada penelitian ini, jenis yang digunakan adalah Static Synchronous Compensator
(STATCOM)
Static Synchronous Compensator (STATCOM), merupakan peralatan penyedia daya reaktif yang dapat
mengurangi rugi-rugi daya aktif sehingga kestabilan tegangan pada jaringan transmisi listrik terjaga. STATCOM dapat
mengatur arus induktif atau pun kapasitif pada sistem jaringan arus bolak balik. Pada penelitian ini, studi aliran daya
dengan metode Newton-Raphson, yang dieksekusi dengan perangkat lunak Matlab.
Penelitian ini memperoleh hasil penurunan rugi-rugi total daya aktif pada jaringan transmisi sebesar 1%
persen, dengan Profil tegangan semua bus berada dalam batasan yang telah ditetapkan (stabil).

Kata Kunci :
Kestabilan Tegangan, Static Synchronous Compensator, MATLAB

ABSTRACT

The operation of electric power transmission network currently is required to work fast, accurate and reliable,
in order to fulfill the load demand. One effort to meet these demands, by reminding the stability of voltage on the
network. For that we need a new technology that is flexible and high sensitivity, namely, FACTS (Flexible AC
Transmission System), which has some kind FACTS with different functions according to its function. In this study,
the type used is Static Synchronous Compensator (STATCOM)
Static Synchronous Compensator (STATCOM), is a tools provide the reactive power to reduce the losses of
active power, so that the stability of the voltage in electricity transmission networks will be maintained. STATCOM
can regulate the flow of inductive or capacitive on network system of the alternating current. In this research, the study
of the flow of power by using Newton-Raphson method, which is executed with Matlab software.
The result of reducing in total losses of active power on the transmission network of a one percent (1%),
the voltage of profile of all busses are established on the determined limit (stable).

Keyword : voltage stability, Static Synchronous Compensator, MATLAB

PENDAHULUAN karena perubahan kebutuhan beban. Informasi


Aliran daya merupakan aliran daya listrik tentang perubahan tersebut sangat penting bagi
dari satu atau beberapa sumber ke beban, yang Industri dan pengguna peralatan listrik untuk
membutuhkan energi melalui berbagai bagian. menjamin efisiensi operasional, meminimisasi
Pada dasarnya diperlihatkan dengan diagram satu kerugian, pemeliharaan kehandalan, koordinasi
garis (one line diagram). Aliran daya listrik pada rele proteksi dalam kondisi darurat.
jaringan terbagi diantara cabang, masing-masing Kerugian (losses) pada jaringan listrik
impedans sampai dengan keseimbangan tegangan merupakan aliran daya aktif dan reaktif untuk
dapat dijelaskan dengan Hukum Kirchoff. Aliran semua peralatan yang dihubungkan pada bus
daya akan berubah setiap waktu, sehingga dapat dihitung dengan simulasi aliran daya.
konfigurasi rangkaian dan pembangkitan berubah Jumlah dan minimisasi kerugian sangat penting
9
Vol. 9. No. 2, 2012 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

karena akan menentukan operasi yang ekonomis generator, kapasitor dan reaktor, serta posisi tap
dari sistem tenaga. Jika diketahui jumlah kerugian transformator (Marsudi, 1990).
yang terjadi, dapat diambil langkah untuk Penelitian yang dilakukan ini
meminimisasi kerugian tersebut. Kerugian daya menggunakan referensi di atas yang diperkuat
aktif jaringan dapat dinyatakan sebagai jumlah oleh pemodelan jaringan nyata dari sistem
kerugian semua cabang atau jumlah daya aktif kelistrikan yang ada di lapangan, dalam hal ini
semua titik simpul jaringan. Kerugian daya aktif ditinjau studi kasus yang terjadi pada sistem
dapat ditentukan dengan berbagai metode. kelistrikan Sumbar-Riau. Penelitian ini
Metode untuk menjada kestabilan mensimulasi sistem kelistrikan yang ada dengan
tegangan pada jaringan transmisi yang akan program simulasi PSAT (Power System Analysis
diteliti adalah penerapan Static Synchronous Toolbox for Matlab), serta melihat seberapa jauh
Compensator (STATCOM), pengaruh STATCOM terhadap kestabilan
STATCOM didalamnya merupakan tegangan.
kombinasi kontrol yang didasarkan pada
pengaturan thyristor untuk mengatur aliran daya Tinjauan Pustaka
reaktif, tegangan transmisi dan sudut fase melalui Program analisis aliran daya dengan
aksi pengontrolan yang cepat. MATLAB yang telah dikembangkan dengan
Hal ini merupakan faktor dalam menggunakan modifikasi algoritma
perencanaan dan pengoperasian sistem tenaga Newton-Raphson pada matriks admitans Y-bus
listrik menyongsong proses restrukturisasi dapat menentukan level tegangan pada sistem
ketenagalistrikan di Indonesia, namun algoritma bus dan kerugian. Kerugian dihitung
penyelesaian nya harus mempunyai sifat-sifat : menggunakan B-Losses Koefisien dan
cepat, akurat dan handal. pembuktiannya dengan persamaan tradisional
Berdasarkan latar belakang dapat IR2 atau metode lain. Pengontrolan tegangan
dirumuskan masalahnya sebagai berikut: menggunakan Switching Capacitor Bank atau
1. Bagaimana menjaga kestabilan tegangan Tap-Changer Transformator sehingga dapat
jaringan dengan STATCOM memperbaiki level tegangan yang dapat
2. Bagaimana hasil kondisi tegangan pada meminimisasi kerugian, pada percobaan kasus
jaringan dibandingkan terhadap sebelum ini menggunakan sistem jaringan 5-bus. Model
pemasangan STATCOM. dari kapasitor bank dan tap-changer disertakan
Berdasarkan permasalahan yang ada, dan ditetapkan pada program.
maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian Beberapa studi kasus dilakukan dengan
ini adalah :Menganalisis pengaruh STATCOM perbedaan nilai kapasitans dan tap-setting
untuk dalam menjaga kestabilan tegangan. transformator yang dihubungkan untuk
menentukan kerugian minimum sesuai dengan
Tinjauan Pustaka level tegangannya. (Lukman, et.al, 2002).
Studi Literatur Membandingkan dua perbedaan teknik
Program analisis aliran daya dengan aliran daya optimal (OPF) antara tegangan aman
MATLAB yang telah dikembangkan dengan (voltage security) terhadap kondisi tegangan
menggunakan modifikasi algoritma jatuh (voltage collapse). Keduanya
Newton-Raphson pada matriks admitans Y-bus menggunakan teknik berbasis pada metodologi
dapat menentukan level tegangan pada masing- multiobjek optimal, sehingga biaya operasi dan
masing bus dan kerugian, dengan tap-changer kerugian dapat diminimisasi dengan
disertakan dan ditetapkan pada program. memaksimalkan keadaan pada tegangan jatuh
Beberapa studi kasus dilakukan dengan (voltage collapse). (Canizares, et.al, 2001).
perbedaan nilai kapasitans dan tap-setting Deregulasi pada system
transformator yang dihubungkan untuk ketenagalistrikan dengan tekanan ekonomi
menentukan kerugian minimum sesuai dengan adalah mengurangi biaya kelistrikan, diantaranya
level tegangannya (Lukman, 2002). meminimisasi biaya pembangkitan energi listrik
Variabel pengatur yang dapat mengatur dengan kompetitif. Untuk mengakomodasi
daya reaktif dalam sistem adalah arus penguat energi listrik adalah dengan jaringan transmisi
tetapi akan timbul masalah yang memberatkan
10
Vol. 9. No. 2, 2012 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

adalah hubungan parallel dan aliran daya (load penerima yang dihubungkan dengan jaringan
flow), karena tidak terprediksinya pembebanan transmisi (dengan menganggap tagangan bus
jaringan (thermal limit), perubahan tegangan dan tidak terhingga). Pada umumnya model dari
penurunan potensial pada stabilitas transient. generator pengirim dan penerima dapat juga
Untuk mengatasi permasalahan diatas ditunjukkan dengan dua sistem ac yang tidak
bertitik tolak dari penyelesaiannya melalui saling tergantung pada jaringan transmisi untuk
pendekatan teknologi salah satu pendekatannya mengimbangi beban.
adalah Flexible AC Transmission System Static Synchronous Compensator
(FACTS), handal dengan skala aplikasi yang luas (STATCOM) merupakan pembangkit Volt Amp
berdasarkan elektronika daya dan Reactive (VAR) statis, yang mana keluarannya
pengendaliannya dengan komputer, kompensator divariasikan untuk menjaga atau mengatur tipe
dan pengendalian untuk memberikan biaya yang impedansi reaktif, menggunakan pengaturan
efektif penyelesaian masalahnya objektif utilisasi thyristor, reaktor dan kapasitor switch, atau tipe
penuh pada jaringan transmisi (Gyugyi, 2002). sumber tegangan sinkron menggunakan
konverter pen-switch daya. Meskipun prinsip
Konsep dasar STATCOM operasi dari pembangkit var ini tidak sama serta
Unsur utama dari Sistem Tenaga AC karakteristik V-I, rugi-rugi terhadap keluaran
adalah generator, transmisi (subtransmisi), var, kecepatan respon dan lebar pita frekuensi
jaringan distribusi, dan beban (load) serta yang yang dapat dicapai sangat berbeda. Semuanya ini
berhubungan dengannya peralatan pendukung dan dapat menyediakan kemampuan pengaturan
peralatan proteksi. Generator merupakan mesin kompensasi peralel reaktif. Menunjukkan
sinkron yang berputar, transmisi, subtransmisi dan kemampuan fungsional secara keseluruhan yang
jaringan transmisi pada dasarnya merupakan sama dalam range operasi liniernya. Maksudnya
parameter distribusi, secara dominan adalah adalah struktur pengaturan eksternal dasar yang
rangkaian reaktif yang dirancang untuk mendefinisikan operasi fungsional dari
dioperasikan pada tegangan bolak-balik kompensator, dan akhirnya memperoleh
(alternating voltage) tinggi, menengah, dan masukan referensi yang penting untuk
rendah. Beban (load) kemungkinannya sinkron, pembangkit var.
non-sinkron dan pasif, umumnya mengkonsumsi Berikut rangkaian STATCOM yang
daya nyata dan reaktif. Pada pembahasan ini dilengkapi dengan sistempengaturan.
adalah dasar-dasar transmisi ac yang ditetapkan
dengan latar belakang teknik yang diperlukan V d
untuk memahami permasalahan yang ditunjukkan I d
Filter
pada sistem tenaga dan penyelesaiannya dengan Magnitude a:1
dasar elektronika daya ditetapkan salah satunya P+jQ
adalah STATCOM, yang merupakan bagian dari
R+jX
jenis Flexible AC Transmission System (FACTS). + -
Sistem transimsi modern merupakan kVdc  a
jaringan transmisi interkoneksi yang komplek +
a
Controller AC
yang terdiri atas semua stasion pembangkitan dan K(PWM) -
PWM
semua beban pada sistem tenaga. Jaringan Vdc
C Rc
membawa atau mengirimkan daya yang sangat +
besar secara umum dapat mengalir ke berbagai Vdc ref -
arah pada sistem jaringan transmisi yang Magnitude
bervariasi sehingga memperoleh nilai ekonomis
yang diinginkan dan hasilnya objektif. Gambar 1. Sistem Pengaturan STATCOM
Walaupun secara umum kenyataannya
sistem tenaga mempunyai sifat yang kompleks, Objek primer dari pemakaian
dasar hubungan dari sistem transmisi dapat kompensator statik (bagian ini atau kompensator
diperoleh dengan sederhana yang disebut dengan dengan waktu yang lebih pendek akan digunakan
model dua mesin (two machine model), yang dalam fungsi umum untuk mengacu pada
terdiri atas generator pengirim dan generator STATCOM) dalam sistem daya untuk menaikan
11
Vol. 9. No. 2, 2012 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

kemampuan transmisi daya dengan jaringan coupling dengan karakteristik V-I dan V-Q.
transmisi yang diberikan pada generator, dari Dimana STATKOM dapat dipoperasikan
generator ke beban. Saat kompensator tidak dapat melewati rang arus keluarannya meskiopun
membangkitkan atau menyerap daya aktif, sangat rendah, khususnya tingkat tegangan ± 0,2
transmisi daya dari sistem secara tidak langsung pu. Dalam arti, bahwa arus keluaran induktif dan
dipengaruhi oleh pengatur tegangan. Daya kapasitif maksimum STATKOM dapat dijaga
keluaran reaktif (kapasitif atau induktif) dari secara terpisah dari system tegangan AC, dan
kompensator divariasikan untuk mengatur pembangkitan atau penyerapan VAR maksimum
tegangan yang diberikan terminal dari jaringan berubaha secara linier terhadap tegangan AC.
transmisi, untuk menjaga aliran daya yang
diinginkan dibawah gangguan sistem yang
BAHAN DAN METODE
menungkinkan.
Bahan Penelitian
Berikut persamaandaya injeksi pada bus
Bahan atau materi dalam penelitian ini
AC adalah:
Vdc 
P V
 dc 

R P2  Q2  1
adalah,
1 Buku teks sebagai acuan yang ada kaitannya
CVdc Rc C CV 2Vdc
dengan permasalahan dalam penelitian ini
Daya injeksi pada bus AC dalam bentuk : yang menyangkut tentang penerapan
STATCOM (FACTS) pada Sistem Tenaga
P  V 2 G  kVdcVG cos(  a )  kVdcVB sin(  a ) 2 Listrik.
Q  V 2 B  kVdcVB cos(  a )  kVdcVG sin(  a ) 2 Makalah dan jurnal yang ada kaitannya
dengan penurunan persamaan linear sistem
Filter low pass dipertimbangkan untuk kedua tenaga listrik dengan penerapan STATCOM
pengukuran tegangan aca dan dc, dengan (FACTS)
persamaan berikut : 3 Data sistem tenaga listrik dan STATCOM
(FACTS) sebagai objek yang terdiri atas data
VMoc  (VMoc  K MacV ) / TMac generator, jaringan transmisi, perubahan
3 beban.
VMdc  (VMdc  K MdcV ) / TMdc
Data Penelitian
Untuk pengaturan amplitude, sebagai pengganti Data yang diambil adalah data PLN
batas pada α dicari dengan sendirinya, (Persero) Sumbar-Riau, yang terdiri dari data
beban puncak, kapasitas generator dan data
P  Vdc  RI 2
2

jaringan.
Vdc  Vrefac
V  Vrefac Jalan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk
P  V 2G  3 / 8VdcVG cos a   3 / 8VdcVB sin(a ) menyelidiki seberapa jauh kestabilan tegangan
tetap terjagadengan adanya pemasangan
maka dapat ditentukan, STATCOM pada jaringan transmisi. Tahapan
pelaksanaannya adalah:
1 Perhitungan parameter sistem tenaga listrik
c2  a2
2
 bc 
cosa   2
bc
    5 sebelum pemasangan STATCOM pada
a  b2 a b 
2 2
a2  b2 jaringan transmisi.
dengan, 2 Membandingkan kestabilan tegangan
sebelum dan sesudah pemasangan
a   3 / 8VrefdcVrefdc B STATCOM pada jaringan transmisi.
b   3 / 8VrefdcVrefdc G 6
Variabel penelitian
V 2 refdc Variabel penelitian yang diamati adalah :
c  V 2 refdc G   RI 2 1 Level tegangan pada jaringan transmisi
Rc
STATKOM pada dasarnya adalah sebuah sumber 2 Perubahan rugi-rugi daya aktif dan reaktif.
tegangan bolak balik dibelakang reaktansi
12
Vol. 9. No. 2, 2012 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

HASIL DAN PEMBAHASAN Perbandingan rugi-rugi daya aktif


Fokus utama penelitian ini adalah Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa semua
bagaimana tersedianya daya reaktif yang dapat peralatan STATCOM dapat memperbaiki aliran
mengurangi rugi-rugi daya aktif sehingga daya pada sistem yaitu dengan mengurangi daya
kestabilan tegangan pada jaringan transmisi listrik aktif yang hilang pada sistem secara
terjaga, metode yang digunakan adalah Static keseluruhan. Dengan mengatur besarnya daya
Synchronous Compensator (STATCOM) yang mengalir pada saluran, sehingga daya yang
merupakan pembangkit Volt Amp Reactive hilang karena melebihi kapasitas saluran dapat
(VAR) statis. Sehingga tegangan itu terpenuhi dikurangi.
sesuai permintaan beban.
Tabel 2 Perbandingan rugi-rugi daya
Pengolahan Data Aktif
Dari data aliran daya yang didapat dari
Rugi-rugi Tanpa STATCOM
hasil eksekusi dengan Matlab (PSAT), dengan
Daya Aktif STATCOM
kasus sistem jaringan dengan 14 bus dengan atau
0,83 0,72
tanpa STATCOM, dapat dibuat suatu
perbandingan dengan melihat salah satu tujuan
Perbandingan rugi-rugi daya reaktif
yang hendak dicapai sebelum peralatan
Tabel 3. dapat dilihat bahwa peralatan
STATCOM ditempatkan pada sistem, adapun
STATCOM dapat memperbaiki aliran daya pada
tujuan tersebut adalah menjaga kestabilan
sistem secara keseluruhan yaitu dengan
tegangan melalui penyediaan daya reaktif.
mengurangi daya reaktif yang hilang pada sistem
secara keseluruhan. Dengan mengatur impedansi
Kestabilan tegangan
jaringan, tegangan dan arus reaktif yang
Pada Tabel 1, dapat dilihat perbandingan
mengalir pada jaringan maka meminimalkan
kestabilan tegangan pada sistem dengan atau
daya reaktif yang hilang dengan maksud
tanpa STATCOM dilihat dari keseluruhan sebagai
tegangan terjaga.
berikut :
Tabel 3 Perbandingan rugi-rugi daya
Tabel 1. Kestabilan tegangan
reaktif
Rugi-rugi Tanpa
STATCOM
BUS Tanpa V(p.u) STATCOM V(p.u) Daya STATCOM
01 1.0500 1.0600 Aktif 0.83 0.70
02 1.0350 1.0450
03 1.0400 1.0400
04 0.9800* 1.0370 KESIMPULAN
05 0.9580* 1.0510
1. Peralatan STATCOM dapat memperbaiki
06 1.0700 1.0700
drop tegangan dan aliran daya dengan
07 1.0354 1.0611
08 1.0900 1.0900 mengatur arus reaktif yang mengalir pada
09 1.0198 1.0440 sistem.
10 1.0210 1.0416 2. Terjadinya penuruanan rugi-rugi daya aktif
11 1.0410 1.0521 sebesar 1% setalah pemasangan STATCOM.
12 1.0520 1.0542
13 1.0450 1.0487
14 1.0124 1.0282 DAFTAR KEPUSTAKA
Dari Tabel 1, dapat dilihat bahwa
peralatan STATCOM memperbaiki drop tegangan [1] Coneio, A. J., Arroyo, J. M., Alguacil, N.
pada bus 5 dan memperbaiki tegangan pada bus- and Guijarro, A.L., 2002, Transmission Loss
bus sekitarnya, karena rangkaian STATCOM Allocation: A Comparasion of Different
mempunyai prinsip kerja yaitu sebagai Practical Algorithms. IEEE Transactions on
kompensasi daya reaktif. Power System. Vol. 17, No. 3, August 2002.

13
Vol. 9. No. 2, 2012 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

[2] Fransisco,D.G., Antonio, J.C. and Kockar, I., Power Generation Schemes. IEEE
2000, Incremental Transmission Loss Transaction on Power System. Vol.17, No.
Allocation Under Pool Dispatch. IEEE 3, August 2002.
Transaction on Power System. Vol. 17, No. 1,
February 2000. [6] Lukman, D., Busono, S. and Trevor, R.B.,
2002, Loss Minimization In the Modified
[3] Canizares, C., Rosehart, W., Berizzi, A. And Algorithm of Load Flow Analysis in Power
Bovo, C., Comparison of voltage Security System. Proceeding Seminar Sistem Tenaga
Constrained Optimal Power Flow Elektrik III. ITS. October 8th 2002. pp. 20 -
Techniques. IEEE Transaction on Power 26.
System, July 2001.
[7] Djiteng Marsudi, Ir, 1990, Operasi Sistem
[4] Gyugyi, L., 2001, Power Transmission Tenaga Listrik, Balai Penerbit & Humas
Control : Basic Theory, Problem and Needs ISTN.
FACTS Solution. IEE Power and Energy
Series.

[5] Khodr, H.M., Gomez, J.F., Barniqui, L.,


Vivas, J.H., Paipa, P., Yusta, J.M. and
Urdanet, A.J., 2002, A Linear Programming
Methodology for the Optimization of Electric

14

Anda mungkin juga menyukai