TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Disusun oleh:
NIM : 025214064
i
ALUMUNIUM COLLECTOR METAL SHEET
THERMAL EFFICIENCY GAINING BY 5% NaOH
IMMERSING BASED ON HEATING TIME
VARIATION
FINAL PROJECT
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
to Obtain the Sarjana Teknik Degree
in Mechanical Engineering
by
ii
iii
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
v
INTISARI
vi
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Akhir dengan baik. Maksud dan tujuan dari Tugas Akhir ini adalah sebagai
pemenuhan salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Teknik di Jurusan Teknik
bantuan, dukungan serta bimbingan yang diberikan dalam proses penyusunan ini,
4. Segenap dosen dan karyawan Jurusan Teknik Mesin FT-USD yang telah
6. Teman-teman Anton, Budi, Lukas, Luis, Trimbil, Sigit, Tomo, Dwi, Cb,
Sigit, Heri Kabul, Doni Ateng, Ucok, Nano, Bowo dan semua teman-
vii
teman TM angkatan 2002 yang telah membantu banyak dalam Tugas
Akhir ini.
7. Dik Anita yang selalu mendukung dalam doa, memberikan semangat dan
Ganggeng, Triyono dkk yang selalu membantu penulis dalam segala hal.
Semoga penulisan Tugas Akhir ini dapat berguna dan memberikan manfaat
bagi para pembaca maupun pihak lain, sebagai ilmu pengetahuan dan informasi.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………….………..………………………... i
HALAMAN PERNYATAAN........................................................................ v
INTISARI........................................................................................................ vi
DAFTAR ISI................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
2.1 Pengertian..................................................................................... 4
ix
2.4 Alumunium............................................................................... 13
3.2 Bahan......................................................................................... 31
3.4 Larutan....................................................................................... 32
5.1 Kesimpulan................................................................................ 57
5.2 Penutup...................................................................................... 57
x
5.3 Saran.......................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 59
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.9. Diagram Pengaruh Pencelupan NaOH pada Suhu yang Diserap... 54
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Data Hasil Pengujian Absorptivitas Surya pada Material Awal…... 41
Tabel 4.4. Data Hasil Pengujian Emisivitas Thermal pada Material Awal…… 47
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Segala sesuatu di alam ini tidak pernah lepas dari energi, tak sedikit
banyak dimanfaatkan adalah energi yang berasal dari alam sendiri, salah
satunya adalah minyak bumi sebagai sumber energi utama. Namun seiring
dimiliki Indonesia jumlahnya semakin berkurang dan suatu saat akan habis.
energi surya, energi air, energi angin, dan energi gelombang samudra.
1
2
pada kolektor itu sendiri. Namun demikian juga harus diperhatikan faktor-
menyerap radiasi surya (radiasi gelombang pendek), dalam hal ini disebut
absorber yang menyerap radiasi surya maka temperatur pelat akan naik,
sehingga dengan sifat alami suatu benda yang bertemperatur lebih tinggi dari
panjang).
emisivitas.
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Pengertian
Mekanisme dari peralatan konversi energi surya sangat erat
radiasi. Panas yang diserap oleh pelat penyerap secara konduksi dari daerah
penyerap yang panas itu melepaskan panas ke pelat penutup kaca (umumnya
4
5
gambaran bahwa perpindahan panas yang diserap melalui tiga cara yang
berbeda yaitu :
1. Konduksi
⎛ dT ⎞
q = − kA⎜ ⎟ W(watt) ………………. ( 2.1 )
⎝ dx ⎠
Di mana :
2. Konveksi
A = luas permukaan, m2
TW = temperatur dinding
T = temperatur fluida, K
3. Radiasi
adalah:
αλ + ρλ + τλ = 1 …………………………… ( 2.3 )
persamaan :
ελ = αλ …………………………….. ( 2.4 )
7
N Sudut
polar
E
µ
FA
P Sudut azim ut
W
Perm ukaan
horisontal
αλ + ρλ = ελ + ρλ = 1 ………………………………. ( 2.6 )
yang datang.
panjang.
konduktivitas termal yang baik dan panas jenis yang kecil. Dalam
sebagai berikut :
(
q = εσ TS4 − T A4 ) …………………………… ( 2.8 )
Di mana :
ε = emisivitas termal
persamaan menjadi :
(
q b = σ TS4 − T A4 ) …………………………… ( 2.9 )
dan :
10
q
ε= …………………………… ( 2. 10 )
qb
Sifat-sifat pelat absorber yang perlu dibutuhkan dalam hal ini adalah :
6. Mudah diaplikasikan
ideal dengan proses yang ada. Dimana dari hasil permukaan selektif
0,87 – 0,92 dan faktor emisivitas termal (ε) antara 0,07 – 0,08
(Choudhury, 2002).
(Gelin, 2004).
12
2.4. Aluminium
yang baik dan hantaran listrik yang baik dan sifat-sifat yang baik lainnya
yang terfusi, sampai sekarang proses ini masih dipakai untuk memproduksi
menempati urutan kedua setelah besi dan baja, yang tertinggi di antara
logam non-fero.
meningkat dengan penambahan Cu, Mn, Si, Mn, Zn, Ni, dsb, secara satu per
ini dipergunakan dalam bidang yang luas bukan saja unutuk peralatan rumah
tangga tapi juga dipakai untuk keperluan material pesawat terbang, mobil,
a. Aluminium murni
Duralium.
c. Paduan Al-Mn
d. Paduan Al-Si
sifat :
1. Mudah mencairkannya
e. Paduan Al-Mg
f. Paduan Al-Mg-Si
g. Paduan Al-Mg-Zn.
umum.
1xx.x Al ≥ 99 %
2xx.x Cu
3xx.x Si + Cu atau Mg
4xx.x Si
17
5xx.x Mg
7xx.x Zn
8xx.x Sn
1xx.x Al ≥ 99 %
Cu atau Cu + Mg
2xx.x
Mn
3xx.x
Si
4xx.x
Mg
5xx.x
Mg + Si
6xx.x
Zn + Mg atau Zn + Mg +Cu
7xx.x
Unsur lainnya
8xx.x
a. Silikon (Si)
b. Tembaga (Cu)
Keuntungan unsur Cu :
Kerugian unsur Cu :
c. Mangan (Mn)
temperatur tinggi
d. Magnesium (Mn)
Kerugian unsur Mg :
cor
e. Nikel (Ni)
Keuntungan unsur Ni :
temperatur tinggi
f. Besi (Fe)
Keuntungan unsur Fe :
g. Seng (Ze)
Keuntungan unsur Zn :
Kerugian unsur Zn :
21
h. Titanium (Ti)
Keuntunga Ti :
Kerugian unsur Ti :
ini. NaOH merupakan senyawa yang sangat reaktif, terutama pada suhu
yang sangat tinggi. NaOH dalam pasaran dikenal dengan nama sodium
Ada juga yang menyebut senyawa ini dengan istilah caustik soda atau
soda api. Senyawa dapat menyebabkan iritasi bahkan luka bakar, serta
22
NaOH terdiri dari dua jenis yaitu NaOH PA (Pro Analisis) dan NaOH
Teknis. NaOH sebagai senyawa basa (alkali) bersifat kaustik, artinya dapat
merusak kulit kita, jika kita mencelupkan jari tangan kita kedalam larutan
NaOH encer, jari tangan kita terasa licin hal ini disebabkan karena
terbentuknya sabun sebagai hasil reaksi NaOH dengan lemak pada kulit
kita.
aluminium.
Dalam larutan dari pada suatu zat di dalam zat lain, zat yang
Bila suatu zat terdapat dalam jumlah yang relati lebih banyak dari
yang lain, maka zat itulah yang biasanya dianggap sebagai pelarut.
Zat terlarut maupun pelarut dapat berupa zat padat, zat cair dan
gas.
satu gram ekuivalen adalah fraksi yang sama dari pada satu
mol.
n ( zat terlarut )
m = konsentrasi molar =
volume larutan
n(terlarut)
x (terlarut) =
n(terlarut ) + n ( pelarut )
n(pelarut)
x (pelarut) =
n(terlarut ) + n ( pelarut )
1. Asam
dalam larutan.
Contoh :
air :
Contoh :
asam.
direaksikan dengan air. Oksida oksida itu antara lain : CO, NO,
N2O, NO2, BrO3. Asam yang bukan berasal dari oksidanya (tidak
HF : asam fluorida
HI : asam yodida
Asam organik, yaitu asam yang dijumpai pada makhluk hidup atau
Contoh :
- Rasa masam
2. Basa
dalam larutan.
Contoh :
-
NaOH yang terionisasi menjadi Na+ + OH-
Natrium Hidroksida
Catatan :
menurut reaksi :
Valensi basa ialah. Jumlah ion OH- yang dilepaskan oleh satu
molekul basa
Ca(OH)2 valensinya 2
Terbentuknya basa :
Contoh :
Menentukan Ph Larutan :
BAB III
METODE PENELITIAN
Pembuatan Spesimen
Analisa Data
Pembahasan
Kesimpulan
30
31
3.2. Bahan
50 mm 2 mm
30 mm
proses pembuatan.
diinginkan.
3.4. Larutan
Diketahui :
Air : 95 g
NaOH :5 g
Diketahui :
Air : 95 g
NaOH :5g
yang dengan cara dipanaskan lalu dicuci maupun yang tidak dicuci
emisivitas termal.
DC.
34
persamaan, yaitu:
αλ + ρλ = 1 ...............................( 3.1 )
Di mana,
gelombang tertentu.
Lampu Halogen
Aluminium
Solar Cell
terbuat dari kertas tebal berbentuk siku yang tidak dapat tertembus
Langkah penelitian :
benda uji harus tahan panas tinggi. Pemasangan benda uji ini
b. Pelaksanaan penelitian
sebagai berikut:
= 31° C
37
TA = suhu sekitar ( ° C )
= 27° C
R0 = radiasi awal
=2
R1 = radiasi akhir
= 5 menit
Alat untuk membaca data suhu dan radiasi bisa dilihat Gambar
persamaan berikut:
( )
q = ε σ TS4 − TA4 ............................... ( 2 )
38
di mana :
: 5,59 × R1
ε : emisivitas termal
TA : temperatur sekitar ( K )
bahan.
atau spesimen.
sinar matahari ini dibuat agak besar dengan tujuan agar sinar
lebih banyak.
39
Langkah penelitian :
a. Alat uji
c. Pelaksanaan penelitian
BAB IV
DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
NaOH dengan kadar 5 %. Hasil pengujian disajikan dalam Tabel 4.1 sampai
Tabel 4.3.
Tabel 4.1. Data Hasil Pengujian Absorptivitas Surya Pada Material Awal
41
42
- Proses pencelupan
- Proses pemanasan
- Proses pengeringan
awal/tanpa proses.
pantulan dari aluminium dengan besar tegangan langsung dari solar cell,
αλ + ρλ = 1 .................................................................................. ( 1 )
di mana,
αλ : absorptivitas surya
ρλ : reflektivtas surya
maka,
αλ= 1 - ρλ ................................................................................... ( 2 )
0.18
0.1582
0.16 0.1519
0.1424
0.14
0.12
Absorptivitas
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
1 2 3
Spesimen Awal
0.3 0.2827
0.2722
0.2532
0.25
0.2
Absorpsivitas
0.15
0.1
0.05
0
10 20 30
0.16
0.12
Absorptivitas
0.1
0.08
dicuci
0.06
0.04
0.02
0
10 20 30
0.3 0.2827
0.2722
0.2532
0.25
Absorptivitas
0.2
0.1508
0.15 0.1340 0.1361 0.1350
0.1
0.05
0
A A1 A2 A3 B1 B2 B3
Spesimen
A = tanpa perlakuan, A1 = pemanasan 10 menit (tanpa cuci), A2 = pemanasan 20 menit (tanpa cuci), A2 = pemanaan 30 menit (tanpa cuci)
B1 = pemanasan 10 menit (dicuci), B2 = pemanasan 20 menit (dicuci),
B3 = pemanasan 30 menit (dicuci)
seberapa besar suatu bahan melepas energi panas. Cara merusak permukaan
diambil dalam penelitian ini adalah data emisivitas thermal, disajikan dalam
Tabel 4.4. Data Hasil Pengujian Emisivitas Termal Pada Material Awal.
Thermocouple 1
Thermocouple 2
Thermocouple 2
Thermocouple 1
Thermocouple 2
juga tidak dapat menentukan besar kecilnya nilai emisivitas benda uji, ini
Hal ini bisa juga terjadi jika kurangnya pendinginan alat pemanas, yang
mengakibatkan kondisi awal yang berbeda pada saat pengukuran suhu dan
radiasinya.
(
q = ε σ TS4 − TA4 ) ............................................................................ ( 3 )
dimana :
: 5,59 × R
ε : emisivitas thermal
TA : temperatur sekitar ( K )
0.3
0.2114 0.2132
0.2
Emisivitas
Thermocouple1
0.15
Thermocouple 2
0.1
0.05
0
1 2 3
Specimen
1
0.9283
0.9 0.8614
0.8337
0.8
0.7328
0.7
0.6231 0.6374
Emisivitas
0.6
Thermocouple 1
0.5
Thermocouple 2
0.4
0.3
0.2
0.1
0
10 20 30
0.35
0.2962
0.2982
0.3 0.2764
0.2740 0.27160.2733
0.25
Emisivitas
0.2
Thermocouple 1
Thermocouple 2
0.15
0.1
0.05
0
10 20 30
1
0.9283
0.9 0.8614
0.8337
0.8 0.7328
0.7 0.6374
0.6231
Emisivitas
0.6
Thermocouple1
0.5 Thermocouple2
0.4
0.29620.2982
0.3 0.2740 0.2764 0.2716
0.2733
0.23240.2367
0.2
0.1
0
A A1 A2 A3 B1 B2 B3
Spesimen
A = tanpa perlakuan, A1 = pemanasan 10 menit (tanpa cuci), A2 = pemanasan 20 menit (tanpa cuci), A2 = pemanasan 30 menit (tanpa
cuci) B1 = pemanasan 10 menit (dicuci), B2 = pemanasan 20 menit (dicuci),
B3 = pemanasan 30 menit (dicuci)
yang diambil dalam penelitian ini adalah besarnya suhu pada setiap benda
uji.
53
berpengaruh pada hasil pengujian dengan sinar matahari untuk waktu yang
pemanasan 50°C dengan pengeringan alami tanpa cuci maka semakin besar
pencelupan dengan pemanasan 50°C dengan dicuci semakin kecil suhu yang
dicapai. Dari data ini dapat dilihat adanya perubahan peningkatan suhu
dengan NaOH.
54
100
90
80
70
S u h u (ºC )
60
50
40
30
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
BAB V
KESIMPULAN DAN PENUTUP
5.1. Kesimpulan
disimpulkan:
5.2. Penutup
yang telah banyak membantu selama proses penyusunan Tugas Akhir ini.
57
58
peralatan dan ketilitian dalam pengamatan. Kritik dan saran untuk kemajuan
sangat penulis harapkan, sehingga ini dapat berguna bagi semua pihak.
5.3. Saran
- Gunakan variasi waktu yamg lebih lama dan kadar NaOH yang besar
lebih akurat.
Daftar Pustaka
University.
59