Anda di halaman 1dari 18

1

Makalah Dynamic Voltage Restorer

OLEH :

NAMA : GIOFANI LUPPRI S.PADANG BTH


NIM : 5183530010
KELAS : REGULER A
JUR/PRODI : P. TEKNIK ELEKTRO/ TEKNIK
ELEKTRO
DOSEN PENGAMPU : Drs. Irs Abdul HAKIM Butar-Butar M.T

FAKULTAS TEKNIK
PRODI S1-TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
2
ANALISIS MITIGASI VOLTAGE SAG
MENGGUNAKAN DYNAMIC VOLTAGE RESTORER (DVR)

Lauhil Mahfudz Hayusman

Abstrak: Peralatan-peralatan listrik berteknologi tinggi yang


digunakan dalam dunia industri terus meningkat dalam upaya
mendukung peningkatan kualitas produksinya. Seiring dengan upaya
tersebut, pihak konsumen makin membutuhkan dan menuntut
tersedianya kualitas daya listrik yang kontinyu dari pihak penyedia
listrik atau tidak seringnya terjadi gangguan pada sistem tenaga
listrik. Kualitas suplai daya listrik ditentukan oleh magnituda, bentuk
gelombang dan frekuensi tegangan. Salah satu jenis gangguan yang
dapat mempengaruhi kualitas daya listrik adalah timbulnya voltage
sag yang disebabkan oleh starting motor kapasitas besar. Pada
penelitian ini membahas mengenai pemodelan dan analisis dari
dynamic voltage restorer (DVR) yang digunakan untuk memproteksi
beban-beban sensitif dari pengaruh voltage sag, dimana DVR
dipasang melalui trafo secara seri diantara penyulang dan beban
sensitif untuk mengkompensasi tegangan pada saat terjadinya
gangguan. Simulasi dilakukan dengan menggunakan program
PSCAD (power system computer aided design). Hasil simulasi
menunjukan bahwa DVR dapat mengkompensasi voltage sag dengan
baik, dimana tegangan yang dihasilkan sebelum pemasangan DVR
sebesar 0.0859 pu dan tegangan yang dihasilkan setelah pemasangan
DVR adalah 1.0225 pu.

Kata Kunci: Kualitas daya listrik, Voltage sag, DVR, PSCAD.

Kebutuhan akan energi listrik terus meningkat setiap tahunya membutuhakan


kontiunitas pelayanan oleh pihak penyedia listrik terutama yang terkait dengan
kualitas daya listrik yang disalurkan oleh pihak pengguna atau konsumen
(perumahan, komersil dan industri), hal ini dikarenakan semakin buruk kualitas daya
listrik dari suatu sistem kelistrikan biaya yang harus dikeluarkan untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan juga semakin besar.
Voltage Sag adalah penurunan tegangan dengan durasi singkat yang
disebabkan oleh gangguan pada sistem dan starting motor dengan kapasitas besar
yang sangat berpengaruh terhadap kontinuitas operasioanal industri karena dapat
merusak dan menganggu kinerja dari peralatan-peralatan yang sensitif (relay,
kontaktor, PLC) terhadap perubahan tegangan (Saha dan Nguyen, 2004).
IEEE std 1159-1995 menyatakan bahwa durasi voltage sag berlangsung
selama 0,5 cycle sampai 1 menit dengan penurunan frekuensi daya 0,1 sampai 0,9 pu
dalam tegangan rms.
Pada dunia industri penggunaan motor listrik kapasitas besar sangat
diperlukan untuk mendukung proses produksi, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa
penggunaan motor listrik berdaya besar tersebut memiliki dampak yang merugikan
yaitu pada saat starting akan menarik arus start tegangan penuh sebesar 6 sampai 10
kali arus nominal beban penuh agar dapat memperoleh torsi starting yang cukup
untuk mulai berputar (Dugan dkk, 2004). Adanya arus start besar yang secara
tibatiba ditarik dari sistem tenaga listrik dapat menyebabkan terjadinya voltage sag.

Analisis Mitigasi Voltage SAG Menggunakan Dynamic Voltage Restorer (DVR)


3
Pawawoi pada tahun 2009 menyatakan bahwa akibat yang merugikan karena
terjadinya voltage sag antara lain:
1. Jatuh tegangan yang berlebihan, yang dapat menghambat akselerasi motor dari
kondisi diam ke kecepatan penuhnya.
2. Gagal beropersinya peralatan-peralatan lain, seperti rele, kontaktor, peralatan

Lauhil Mahfudz Hayusman adalah Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Teknik Elektro


Universitas Brawijaya Malang
elektronik, PLC, komputer.

Benachaiba dan Ferdi pada tahun 2008 dalam penelitiannya menyatakan


bahwa pertimbangan dalam penggunaan DVR yaitu sudah terdapatnya kapasitas
penyimpan energi dalam DVR dengan biaya perawatan yang rendah bila
dibandingkan dengan piranti UPS (Uninterruptible Power Supply) dan SMES
(Superconducting Magnetic Energy Storage), lebih lanjut komponen DVR memiliki
ukuran yang lebih kecil bila dibandingkan dengan DSTATCOM (Distribution Static
Compensator), disamping DVR digunakan untuk kompensasi voltage sag, DVR juga
dapat digunakan untuk perbaikan faktor daya dan meminimalisasi harmonisa, DVR
dapat memberikan solusi ekonomi terbaik dalam hal ukuran dan kemampuanya.
Pada penelitian ini akan dilakukan simulasi sistem daya menggunakan DVR
(Dynamic Voltage Restorer) yang merupakan bagian dari FACTS (Flexible AC
Transmission System) untuk melindungi peralatan-peralatan yang sensisitif terhadap
penurunan tegangan sesaat (voltage sag) yang ditimbulkan oleh masalah starting
motor dengan kapasitas besar pada industri.
Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis mitigasi voltage sag yang
terjadi pada suatu sistem daya menggunakan kompensasi Dynamic Voltage Restorer
(DVR). Berdasarkan tujuan yang telah dijelaskan diatas, maka penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi, yaitu:
1. Manfaat teoritis, dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong
perkembangan ilmu pengetahuan kelistrikan, khususnya yang terkait dengan
kualitas tegangan serta peralatan kompensasi tegangan yaitu Dynamic Voltage
Restorer (DVR).
2. Manfaat praktis, dapat memberikan masukan ke pihak industri mengenai cara
untuk mengurangi distorsi tegangan (voltage sag) dengan menggunakan
Dynamic Voltage Restorer (DVR).
3. Bagi penulis, dengan penelitian ini diharapkan penulis mampu mengerti,
memahami, mengimplementasikan serta menyimpulkan hasil penelitiannya
secara ilmiah mengenai komponen-komponen serta parameter-parameter yang
mempengaruhi voltage sag dan peralatan kompensasinya yaitu DVR.

VOLTAGE SAG
Voltage Sag merupakan permasalahan yang sangat penting dalam dunia
industri saat ini. Karakteristik beban tak linear dan kecendrungan pemakaian
bebanbeban induktif sangat mempengaruhi kualitas tegangan.
Dugan dalam bukunya “Electrical power system quality” menjelaskan bahwa
pengertian Voltage Sag adalah penurunan tegangan rms (root mean square) pada
frekuensi daya antara 0.1 sampai 0.9 pu selama durasi waktu dari 0.5 cycles hingga 1
menit, yang disebabkan oleh ganguan sistem dan starting motor induksi dengan
kapasitas besar. Untuk menghitung besaran Voltage Sag pada sistem radial dapat
dilihat pada contoh model yang ditunjukan pada Gambar 1.

Analisis Mitigasi Voltage SAG Menggunakan Dynamic Voltage Restorer (DVR)


4

Vsag ZF
E
Zs Fault

Load
pcc

Gambar 1. Model pembagi tegangan untuk voltage sag

Dari Gambar 1 diatas terdapat dua impedansi yaitu Zs (impedansi sumber


pada titik kopling bersama) dan ZF (impedansi antara titik kopling bersama dan
gangguan). Titik kopling bersama (point of common coupling atau PCC) adalah titik
dimana cabang-cabang arus beban dalam posisi off dari arus gangguan. Jadi besaran
voltage sag dinyatakan dengan persamaan:

Vsag = ZF * E
Zs ZF

Persamaan di atas dapat digunakan untuk menghitung besaran voltage sag


sebagai fungsi dari jarak terhadap gangguan. Karenanya dinyatakan ZF = Z. L,
dimana Z adalah impedansi dari saluran per unit panjang dan L adalah jarak antara
kesalahan dan PCC. Besaran Voltage Sag sebagai fungsi dari jarak terhadap
gangguan dinyatakan dengan persamaan:

Vsag = Z.L * E Zs
Z.L

Dimana,
Vsag : tegangan sag (pu).
ZF : impedansi antara titik kopling bersama dan gangguan (Ω)
Zs : impedansi sumber pada titik kopling bersama (Ω)
Z : impedansi dari saluran per unit panjang (Ω)
L : adalah jarak antara kesalahan dan PCC (m)

Voltage Sag dikategorikan sebagai gangguan tegangan dengan durasi waktu


yang singkat, durasi Voltage Sag dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu
instantaneous, momentary dan temporary dimana katagori ini sama dengan 3
kategori interruption (pemutusan) dan swell (kenaikan tegangan), seperti yang
terlihat pada Tabel 1.

Analisis Mitigasi Voltage SAG Menggunakan Dynamic Voltage Restorer (DVR)


5

Tabel 1.Variasi tegangan magnituda dan durasi berdasarkan standar IEEE 1159

Sumber: (IEEE Std, 1995)

Analisis Mitigasi Voltage SAG Menggunakan Dynamic Voltage Restorer (DVR)


6
PENYEBAB TERJADINYA VOLTAGE SAG
Penyebab terjadinya Voltage Sag disebabkan karena gangguan pada sistem
(seperti gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah, petir yang menyambar kawat
listrik, kecelakaan saat perbaikan dalam keadaan bertegangan) yang terjadi pada
lokasi yang jauh, kegagalan pada salah satu feeder parallel dan starting motor
dengan kapasitas
besar (IEEE std,
1995).

Gambar 2. Voltage sag yang disebabkan oleh hubung singkat satu fasa ke tanah
(a) Gelombang rms untuk voltage sag. (b) Gelombang voltage sag (Dugan dkk,
2002)

Gambar 2 menunjukan terjadinya gelombang voltage sag yang disebabkan


oleh hubung singkat satu fasa ke tanah. Voltage sag berkisar pada amplituda 80%
dengan waktu antara 3 cycle sampai circuit breaker (CB) akan berkerja untuk
menghilangkan gangguan, sedangkan waktu penghilangan gangguan berkisar antara
3 sampai 30 cycle tergantung magnituda arus gangguan dan jenis peralatan proteksi
arus lebih. Gambar 2 (a) menunjukan bentuk gelombang voltage sag yang dihasilkan
dengan fungsi gelombang step sedangkan Gambar 2 (b) adalah bentuk gelombang
voltage sag dengan fungsi gelombang sinus.

Gambar 3.
Voltage sag yang disebabkan oleh starting motor kapasitas besar (Dugan dkk, 2002)

Gambar 3 mengilustrasikan bentuk gelombang voltage sag yang disebabkan


oleh starting motor kapasitas besar. Motor induksi akan menarik arus start tegangan
penuh sebesar 6 sampai 10 kali arus nominal beban penuh agar dapat memperoleh
Analisis Mitigasi Voltage SAG Menggunakan Dynamic Voltage Restorer (DVR)
7
torsi starting yang cukup untuk mulai berputar. Adanya arus start besar yang secara
tiba-tiba ditarik dari sistem tenaga listrik dapat menyebabkan terjadinya Voltage
Sag.

PERALATAN YANG PEKA TERHADAP VOLTAGE SAG


Peralatan pada proses industri sangat peka terhadap
permasalahan Voltage Sag karena peralatan tersebut saling
berhubungan satu dengan yang lainya, jika terjadi trip/padam dari
berbagai komponen dalam suatu proses industri akan
mengakibatkan seluruh pembangkit tidak berkerja. a. Motor
Kontaktor dan relay elektromekanik
Jika voltage sag terjadi pada motor kontaktor maka kontak pada
motor kontaktor akan terbuka secara langsung, hal yang sama
juga terjadi pada relay elektromekanik, sehingga proses akan
terhenti.
b. Lampu Intensitas tinggi atau high intensity discharge (HID)
lamp.
Lampu merkuri akan padam jika menerima tegangan sekitar
80% dari tegangan normalnya dan memerlukan waktu untuk
hidup kembali.
c. Adjustable speed drives (ASD)
Ketika ASD tidak terlindungi dari voltage sag maka tegangan
pada bus DC akan berkurang yaitu sekitar 75% sampai 85%
dari tegangan nominal DC dan akan mengakibatkan trip/padam
d. Programmable logic controllers (PLC)
PLC telah diketahui sangat sensitif dimana unit pengendali I/O
(input/Output) akan padam/trip untuk tegangan sebesar 90%
dari tegangan normal selama beberapa periode.

DYNAMIC VOLTAGE RESTORER (DVR)


Dynamic voltage restorer (DVR) adalah salah satu peralatan
yang digunakan untuk melindungi beban sensitif terhadap
penurunan tegangan sesaat. DVR dipasang melalui trafo secara seri
antara penyulang dan beban sensitif untuk mengkompensasi
tegangan pada saat terjadi gangguan.
Padiyar dalam bukunya ”Facts Controllers in Power
Transmission and Distribution” menjelaskan bahwa DVR memiliki
dua kondisi operasi, yaitu:
a. Standby (dapat juga disebut dengan short circuit operation
(SCO)), suatu kondisi dimana tidak terjadinya voltage sag dan
tegangan yang diinjeksikan memiliki magnituda nol (zero
magnitude).
b. Boost bila DVR menginjeksikan suatu tegangan yang diperlukan
pada magnituda dan fasa yang sesuai untuk memperbaiki
tegangan pada bus beban (load bus) disaat terjadinya voltage
sag.

Secara umum konfigurasi dari rangkaian DVR pada Gambar


4 terdiri dari empat komponen utama yang memiliki fungsinya
masing-masing yaitu: injection/coupling transformers, VSC

Analisis Mitigasi Voltage SAG Menggunakan Dynamic Voltage Restorer (DVR)


8
(Voltage Source Converter), filter, penyimpan energi (energy
storage).

INJECTION / COUPLING
TRANSFORMER

Gambar 4. Dynamic voltage restorer (Padiyar, 2007)


InjectionCoupling Transformers
Tiga transformator satu fasa dihubungkan secara seri dengan feeder distribusi
yang digandeng (couple) dengan VSC (voltage source converter) untuk level
tegangan tinggi distribusi. Tiga transformator satu fasa dapat dihubungkan secara
star/open atau delta/open seperti yang terlihat pada gambar 5.

(a) (b)

Gambar 5. Model koneksi dari injection/coupling transformers untuk level tegangan


tinggi
(a). Hubungan star/open (b). Hubungan delta/open (Perera, 2006)

Fungsi dasar dari injection/coupling transformers adalah sebagai isolasi


elektrik serta untuk menaikan suplai tegangan AC yang rendah yang dihasilkan oleh
VSC untuk menghasilkan tegangan yang diinginkan (Ezoji, H. dkk, 2009). Hubungan
delta/open tidak menghasilkan injeksi tegangan urutan nol (zero sequance voltage).
Pemilihan kumparan transformator injeksi (injection transformers) ditentukan oleh
hubungan transformator penurun tegangan (step down transformer) yang
diumpanbalikan ke beban. Jika transformator dihubungkan secara delta/open (seperti
terlihat pada Gambar 5 (b)), maka tidak perlu mengkompensasi tegangan urutan nol
(zero sequance voltage) namun jika yang digunakan adalah hubungan star/open
dengan pentanahan pada titik netral, tegangan urutan nol harus dikompensasi
(Padiyar, 2007).

Voltage Source Converter (VSC)


Konverter sumber tegangan (VSC) adalah peralatan elektronika daya yang
dapat menghasilkan tegangan sinusoidal dengan magnituda, frekuensi dan sudut fasa
yang diinginkan (Ezoji, 2009). Pulse width modulation-Voltage source converter
(PWM-VSC) digunakan pada penelitian ini, yang terdiri dari komponen switching
yaitu IGBT (insulated Gate Bipolar Transistors). Fungsi dasar dari VSC adalah
Analisis Mitigasi Voltage SAG Menggunakan Dynamic Voltage Restorer (DVR)
9
untuk mengkonversi tegangan searah (DC) yang dihasilkan oleh piranti penyimpan
energi (energy storage device) menjadi tegangan arus bolak-balik (AC) yang
dibutuhkan oleh injection/coupling transformer untuk mengkompensasi tegangan
pada beban sensitif (critical load) seperti yang terlihat pada Gambar 6.
Injection / coupling
transformer

Critical
Source
PWM - VSC load

Gambar 6. Model PWM-VSC pada rangakaian DVR (Huang, 2003)

Filter Pasif (passive filters)


Filter pasif terdiri dari suatu kapasitor yang ditempatkan pada sisi tegangan
tinggi atau pada sisi tegangan rendah dari injection/coupling transformers.
Keuntungan dari penempatan filter pada sisi konverter adalah dapat mencegah orde
harmonisa tidak mengalir melewati kumparan transformator. Kelemahannya adalah
bahwa filter tersebut menimbullkan tegangan drop dan pergeseran fasa (phase shift)
pada (komponen fundamental) tegangan injeksi. Ini dapat mempengaruhi rangkaian
kontrol dari DVR. Lokasi filter pada sisi tegangan tinggi bisa mengatasi kekurangan
ini (leakage reactance dari transformator dapat digunakan sebagai filter inductor),
tetapi menghasilkan rating tinggi untuk transformator ketika arus frekuensi tinggi
mengalir melewati kumparan. Perbedaan penempatan filter dapat dilihat pada
Gambar 7.

Gambar 7. Perbedaan penempatan filter (Perera, 2006)

Penyimpan Energi (energy storage)


Fungsi Penyimpan energi yaitu menghasilkan daya aktif untuk mensuplai
beban pada saat terjadinya voltage sag. Batteries, lead-acid, flywheel atau SMES
(Superconducting Magnetic Energy Storage) dapat digunakan untuk penyimpan
energi (energy storage).

Analisis Mitigasi Voltage SAG Menggunakan Dynamic Voltage Restorer (DVR)


10

Gambar 8. Pemodelan DVR pada sistem tenaga sederhana menggunakan PSCAD


(Saha dan Nguyen, 2004)
Gambar 8 menunjukan bentuk pemodelan dari DVR menggunakan PSCAD,
yang dikoneksikan dengan suatu sistem daya (power system) sederhana untuk
melindungi beban sensitif pada sistem distribusi.
Inverter pada Gambar 8 terdiri dari enam pulsa gate turn off (GTO), GTO
membutuhan pengontrolan pada thyristor firing angle dimana waktu buka dan
tutupnya gate akan dilakukan oleh kontrol sistem untuk memelihara magnituda
tegangan konstan suatu beban sensitif, kontrol sistem akan mengukur tegangan rms
di titik beban (Nguyen dan Saha, 2004).
Benachaiba dan Ferdi pada tahun 2008 menyatakan bahwa penggunaan GTO
sebagai komponen switching masih memiliki kekurangan yaitu komponen dasar
GTO tidak mampu memenuhi persyaratan-persyaratan kontrol dinamis untuk kendali
DVR yang berupa kecepatan respon pensaklaran (switching device) antara lain sulit
untuk dimatikan (turn-off) dan lambat, oleh karena itu dipilih IGBT sebagai
komponen swtching yang memiliki kemampuan lebih baik.
Prinsip kerja DVR adalah menerima dan memproses sinyal error dari sumber,
hasilnya kemudian dimasukan ke PWM Voltage Source Converter tiga fasa pada
rangkaian utama. Dari hasil perhitungan arus referensi yang dihasilkan oleh sinyal
error antara tegangan beban dengan tegangan referensi, jadi sinyal yang diolah oleh
PWM merupakan sinyal referensi yang diperoleh dari hasil perhitungan tersebut.
Sinyal referensi ini kemudian dimodulasikan dengan sinyal carrier (triangular wave)
yang berupa sinyal gigi gergaji (saw tooth). Sinyal error ini berbentuk sinusoidal
yang dimodulasikan dengan sinyal gigi gergaji sebagai sinyal carrier. Output dari
PWM di atas digunakan untuk mentrigger rangkaian switching yang terdiri atas 6
IGBT. Tegangan keluaran arus bolak-balik (AC) yang dihasilkan oleh PWM-VSC
akan dinaikan tegangan oleh injection/coupling transformer untuk mengkompensasi
voltage sag yang terjadi pada beban kritis (critical load).

METODE PENELITIAN Bahan dan Alat


Bahan dan alat yang digunakan untuk menunjang penelitian ini adalah:
1. Sebuah komputer jinjing (Laptop) dengan spesifikasi:
Analisis Mitigasi Voltage SAG Menggunakan Dynamic Voltage Restorer (DVR)
11
- Operating system: Windows XP professional.
- Processor: Intel(R) Core (TM)2 CPU T6500 2,10 GHz, 2,00 GB RAM.
2. Software PSCAD (Power System Computer Aided Design) versi 4.2 (for student)

Langkah-Langkah Penelitian
Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini mulai dari studi literatur, baik itu
jurnal dan pustaka. Identifikasi masalah pada sistem daya mengenai
penyebabpenyebab yang dapat menimbulkan terjadinya voltage sag dan melakukan
pemodelan sistem daya dan kontrol Dynamic Voltage Restorer (DVR) yang akan
digunakan untuk mengurangi terjadinya voltage sag sehingga beban-beban sensitif
yang digunakan pada industri dapat dilindungi, dimana keseluruhan sistem
disimulasikan menggunakan PSCAD (Power System Computer Aided Design). Data
yang dibutuhkan berupa data beban, trafo, faktor daya (power factor), tegangan pada
saluran distribusi, frekuensi, voltage sag yang dihasilkan (dalam %), durasi dari
voltage sag (dalam ms).
Hasil simulasi berupa tegangan (dalam rms) sebelum pemasangan DVR yang
akan dibandingkan dengan hasil simulasi sesudah pemasangan DVR, apabila hasil
simulasi dengan pemasangan DVR sesuai dengan standar IEEE 1159-1995 maka
dapat di lakukan analisis hasil dan menarik kesimpulan. Flowchart analisis mitigasi
voltage sag menggunakan DVR dapat dilihat pada Gambar 9.

Analisis Mitigasi Voltage SAG Menggunakan Dynamic Voltage Restorer (DVR)


12

Mulai

Studi literatur

Identifikasi masalah

Pengumpulan data lapangan:


- Data beban
- Data trafo
- Data faktor daya
- Tegangan pada saluran distribusi (volt)
- Frekuensi (Hz)
- Voltage sag yang dihasilkan (%)
- Durasi voltage sag (ms)

Pemodelan lokal sistem dan kontrol


DVR menggunakan software PSCAD

Masukan data pada lokal sistem


yang sudah dimodelkan

Membandingkan hasil sebelum


dan sesudah pemasangan DVR

Standar IEEE tidak


1195-1995 ?

ya

Analisis hasil

Kesimpulan

Selesai

Gambar 9. Flowchart analisis mitigasi voltage sag menggunakan DVR

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pemodelan sistem daya dan peralatan kompensasi dynamic voltage restorer

Analisis Mitigasi Voltage SAG Menggunakan Dynamic Voltage Restorer (DVR)


13
(DVR) menggunakan PSCAD membutuhkan single line diagram dari suatu sistem
daya dan input data-data seperti yang terlihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Data parameter utility dan Dynamic Voltage Restorer (DVR)


Data
Dynamic voltage restorer (DVR) Sumber/Utility
Series transformator : 220/220 V (1:1) Wires : 3 phase/3 wire
DC bus : 400 V/14400 µF Tegngan : 220/380 Volt
Filter induktor : 0,5 mH Frekuensi : 60 Hz
Utility-side filter kapasitor : 10 µF Power factor : 0,85
Load-side filter kapasitor : 100 µF
kCR dan kVR untuk kontrol loop : 15,2
Sumber: (Jen Huang dkk, 2003)

Hasil simulasi sebelum dan setelah pemasangan DVR dapat dilihat pada
Gambar 10 dan 11 yang memperlihatkan amplituda tegangan dalam satuan pu dan
nilai daya (aktif, reaktif) dalam satuan kW dan kVAR.

Gambar 10. (a) Bentuk gelombang tegangan (b) Bentuk gelombang daya aktif dan
daya
reaktif saat terjadi voltage sag akibat starting motor tanpa kompensasi DVR.
Voltage sag yang ditimbulkan oleh starting motor kapasitas besar sebelum
dilakukan kompensasi menggunakan DVR dapat dilihat pada Gambar 10, dimana
amplituda gelombang tegangan yang dihasilkan dari 0,1-0,9 pu dengan durasi antara

1,25-1,50 s.
Analisis Mitigasi Voltage SAG Menggunakan Dynamic Voltage Restorer (DVR)
14

Gambar 11.(a) Bentuk gelombang tegangan (b) Bentuk gelombang daya aktif dan
daya
reaktif saat terjadi voltage sag akibat starting motor dengan kompensasi
DVR.

Tabel 3. Hasil simulasi tegangan, daya aktif dan daya reaktif sebelum dan setelah
pemasangan DVR

Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa tegangan yang dihasilkan sebelum


pemasangan DVR masih mengalami fluktuasi dengan tegangan yang dihasilkan
sebesar 0.0859 pu daya aktif 90.5534 kW dan daya reaktif 51.5263 kVAR. Tegangan
yang dihasilkan setelah pemasangan DVR sebesar 1.0225 pu, daya aktif 714.4956
kW dan daya reaktif 281.5170 kVAR.

PENUTUP Kesimpulan
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa penggunaan Dynamic Voltage
Restorer (DVR) dapat mengkompensasi voltage sag yang ditimbulkan oleh adanya
starting motor kapasitas besar. Sistim daya mengalami perbaikan tegangan sebesar
0.9366 pu dari 0.0859 pu menjadi 1.0225 pu. Pada saat voltage sag penyaluran daya
aktif dapat diperbaiki sebesar 623.9422 kW dari 90.5534 kW menjadi 714.4956 kW.

Analisis Mitigasi Voltage SAG Menggunakan Dynamic Voltage Restorer (DVR)


15
DAFTAR RUJUKAN
Acha, E dan Lara, Anaya O. 2002. Modeling and Analysis of Costum Power System
by PSCAD/EMTDC. IEEE Transaction On Power Delivery, Vol 7, No 1.
Glasgow. Inggris.
Basri, Hasan. 1997. Sistem Distribusi Daya Listrik. Jakarta.
Barnes, Mike dan Fitzer, Chris. 2004. Voltage Sag Detection Technique for a
Dynamic Voltage Restorer. IEEE Transactions On Industry Applications, Vol
40, No 1. Manchester. Inggris.
Benachaiba, C dan Ferdi, B. 2008. Voltage Quality Improvement using DVR.
Electrical Power Quality and Utilisation, Journal Vol 14, No. 1. Algeria:
Bechar University Center.
California Energy Commission. 2000. Power Quality Solutions for Industrial
Customers.
Dugan, C. Roger, McGranaghan, F. Mark, Santoso, Surya dan Beaty, Wayne H.
2004. Electrical Power Systems Quality. Second Edition.
Ezoji, H. Sheikholeslami, A. Saeednia, M.M. dan Tabasi, M. 2009. Simulation of
Dynamic Voltage Restorer Using Hysteresis Voltage Control. European
Journal of Scientific Research, Vol 27 No 1 pp 152-166.
Hutauruk, TS. 1991. Pengetanahan Netral Sistem Tenaga dan Pengetanahan
Peralatan. Jakarta:Erlangga.
Huang, Shyh-Jier dan Haung, Chi-Jen. 2003. Design of Dynamic Voltage Restorer
Kondisi Tegangan P (kW) Q (kVAR)
(pu)
Sebelum pemasangan DVR 0.0859 90.5534 51.5263
0.0853 47.8722 33.0124
0.0861 1.8422 0.6632
0.0890 31.2575 27.9315
0.0858 3.3369 1.4903
Setelah pemasangan DVR 1.0225 714.4956 281.5170
1.0541 29.4313 5.6535
1.0509 467.6445 236.8379
1.0068 39.8368 14.3228
1.0398 51.2991 12.6934

With Disturbance-Filtering Enchancement. IEEE Transactions On Power


Electronics, Vol 18, No. 5. Tainan. Taiwan.
IEEE Standart 1159-1995. IEEE Recommended Prctice for Monitoring Electric
Power Quality. New York. USA.
Marsudi Djiteng. 1990. Operasi Sistem Tenaga Listrik. Balai Penerbit & Humas
ISTN. Jakarta Selatan.
Padiyar, R.K. 2007. FACTS Controllers in Power Transmission and Distribution.
India.
Pawawoi, Andi. 2009. Analisis Kedip Tegangan (Voltage Sags) Akibat Pengasutan
Motor Induksi dengan Berbagai Metode Pengasutan Studi Kasus di PT.
Abaisiat Raya. Vol 1, No 32. Jurusan Teknik Elektro. Unand.
Perera, K. Atputharajah, A, Alahakoon, S dan Salamonsson, D. 2006. Automated
Control technique for a Single Phase Dynamic Voltage Restorer. Colombo.
Sri Lanka.
Pradhan, Kumar. A dan Routray, Aurobinda. 2005. Applying Distance Relay for

Analisis Mitigasi Voltage SAG Menggunakan Dynamic Voltage Restorer (DVR)


16
Voltage Sag Source Detection. IEEE Transactions On Power Delivery, Vol
20, No 1. Kharagpur. India.
Saha, K. Tapan dan Nguyen, T.P. 2004. Dyanamic Voltage Restorer Against
Balanced and Unbalanced Voltage Sags: Modelling and Simulation. IEEE.
Australia.
Sankaran, C. 2002. Power Quality. CRC Press LLC.
Svensson, Jan dan Sannino, Ambara. 2002. Static Series Compensator for Voltage
Sag Mitigation Supplying Non-linear Loads. IEEE. Swedish.

Analisis Mitigasi Voltage SAG Menggunakan Dynamic Voltage Restorer (DVR)

Anda mungkin juga menyukai