Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KULIAH AGAMA KATOLIK

Nama : Giofani Luppri S. Padang

Nim : 5183530010

Prodi : Taknik Elektro 2018

Soal

1. Terangkan gambaran kitab suci tentang manusia sebagai citra Allah ?


Jawab :
kejadian menggambarkan manusia sebagai makhluk yang istimewa. Manusia
diciptakan menurut “gambar dan rupa Allah” (Kej 1:26), atau seringkali disingkat dengan
ungkapan manusia sebagai “citra Allah”. Ungkapan manusia sebagai “citra Allah” ini
sarat makna. Di satu pihak terkandung gambaran manusia yang luhur, istimewa
dihadapan Allah dan unggul diantara ciptaan, di lain pihak terkandung pula tanggung
jawab manusia atas seluruh ciptaan. Dari sini tampak bahwa citra Allah menghubungkan
manusia dengan Allah, dengan sesama manusia, dan dengan seluruh alam semesta
sebagai makhluk ciptaan Allah.

2. Terangkan pengertian imago dei dalam ajaran bapa greja yakni St. Agustinus dan St.
Thomas Aquinas ?

Jawab :

Bahwa manusia tidak sanggup mencapai kebenaran tanpa terang (lumens) dari
Allah. Meskipun demikian dalam diri manusia sudah tertanam benih kebenaran (yang
adalah pantulan Allah sendiri). Benih itu memungkinkannya menguak kebenaran.
Sebagai ciptaan, manusia merupakan jejak Allah yang istimewa : “imago dei “ (citra
Allah), dalam arti itu manusia sunnguh memantulkan siapa Allah itu dengan cara lebih
jelas dari pada segala ciptaan lainnya.

3. Terangkan ajaran konsilivatikan II tentang manusia sebagai pribadi ?


Jawab :
Salah satu hal yang paling berpengaruh dari pembaharuan Konsili Vatikan II ialah
dicetuskannya nilai manusia sebagai pribadi. Itu berarti manusia diahrgai sebagai orang
yang dalam arti tertentu mempunyai otonomi, kemerdekaan, tanggung jawab pribadi.
Nilai manusia sebagai pribadi yang ditemukan dan dihargai ini membawa dampak besar
dalam pola penghayatan iman, baik dalam hidup menggereja, berkomunitas, serta di
dalam hidup religious.sering ditekankan, orang sering mengambil keputusan sendiri
dengan mengandalkan kemerdekaan sebagai tanggung jawab pribadi dengan tanpa
melibatkan pihak lain. Lebi-lebih bila masalahnya menyangkut soal yang pribadi dalam
hidup seseorang, seperti hidup kemurnian, yang berdimensikan keperawanan dan tidak
menikah itu. Atau sering kaliterdengar bahwa orang yang sedang menghadapi masalah
ingin menyelesaikannya sendiri sebagai ungkapan kemerdekaan dan tanggung jawab
pribadi. Tetapi, yang kerap kali terjadi orang tidak keluar dari masalah melainkan
semakin terjerumus lebih dalam.
4. Terangkan hubungan manusia lain sebagai citra Allah ?
Jawab :
Citra Allah adalah sebutan bagi manusia, baik laki-laki maupun perempuan yang
dipanggil untuk mewujudkan cinta Allah. Dalam 2 Kor 4:4 dan Kol 1:15, citra Allah
yang utama adalah Kristus. Dalam doktrin Kristen, manusia adalah citra Allah untuk
berkuasa atas semua makhluk sebagai wakil yang mewakilkan sang Pencipta. Tugas
manusia sebagai citra Allah selain berkuasa, juga mengusahakan agar seluruh ciptaan
memuliakan Allah. Keberadaan manusia sebagai citra Allah merupakan sebuah anugerah
sekaligus tugas bagi setiap manusia. Di dalam ajaran Kristen, citra Allah dibedakan
menjadi 2 yaitu : a. citra Allah yang istimewa atau khusus ialah pengetahuan, kebenaran
dan kesucian. b) citra Allah yang umum ialah segala sifat manusia yang membedakan
dari makhluk lainnya.

5. Terangkan akibat dosa bagi kosrat manusia ?


Jawab :
Dosa adalah suatu pelanggaran terhadap akal budi, kebenaran, dan hati nurani
yang baik. Dosa tidaklah hanya perbuatan namun juga perkataan, perbuatan atau
keinginan yang bertentangan dengan hokum abadi. Dalam 1 Yohanes 5:16-17 dinyatakan
bahwa ada dosa berat (mortal sin) yang mendatangkan maut da nada dosa ringan (venial
sin) yang tidak mendatangkan maut. Dosa menghancurkan relasi manusia dengan Tuhan
sebagai efek vertical, dan hubungan manusia dengan sesama sebagai efek horizontal,
dengan kata lain bahwa tidak ada dosa yang bersifat pribadi. Semua dosa mempunyai
dimensi social, contohnya dosa manusia pertama menghasilkan dosa asal yang
mengakibatkan semua manusia memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa
(konkupisensi). Sakramen Pembabtisan menghapuskan dosa asal, tetapi tidak
menghapuskan kelemahan kodrat manusia dan kecenderungan kepada dosa.

Anda mungkin juga menyukai