Anda di halaman 1dari 11

APPLIKASI POWER WORLD SIMULATOR PADA ANALISIS KONTINGENSI SISTEM TENAGA LISTRIK

(Syamsurijal)

35
APPLIKASI POWER WORLD SIMULATOR PADA ANALISIS KONTINGENSI SISTEM TENAGA LISTRIK
(Syamsurijal)

APPLIKASI POWER WORLD SIMULATOR


PADA ANALISIS KONTINGENSI SISTEM TENAGA LISTRIK

Syamsurijal
Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNM

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aliran daya dalam sistem tenaga listrik jika terjadi pelepasan
pembangkit atau pelepasan saluran transmisi (kontingensi tunggal) dan jika terjadi dua rentetan pelepasan
sekaligus (kontingensi ganda) pada sistem tenaga 5 bus dan 9 bus IEEE (Institute of Electrical and Electronics
Engineers). Metode yang digunakan dalam menganalisis kontigensi ialah metode impedansi bus dengan bantuan
software PW Simulator. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perlu diambil langkah-
langkah antisipatif dalam merancang maupun tindakan perbaikan dalam pengamanan terhadap sistem, agar
sistem tetap dapat beroperasi secara kontinyu dalam keadaan stabil dan terkendali serta terhindar dari kondisi
yang tidak diharapkan.

Kata Kunci: Analisis kontingensi, PW Simulator, overload, blackout, kontingensi ganda

Keandalan kerja suatu sistem tenaga listrik Kegagalan yang terjadi pada sistem
merupakan hal yang penting dan selalu menjadi munculnya secara tiba-tiba tanpa dapat diramalkan
pertimbangan utama dalam perancangan sistem yang mengakibatkan keadaan sistem memburuk.
tenaga listrik. Setiap tindakan pengoperasian sistem Untuk menghindari kondisi yang tidak diinginkan,
akan menimbulkan akibat tersendiri pada kualitas sangat penting untuk mempertimbangkan
energi listrik yang dihasilkan. kemungkinan terjadinya kegagalan tersebut. Oleh
Salah satu hal yang berkaitan dengan karena itu, perlu dianalisis aliran daya dalam sistem
keandalan sistem adalah lepasnya unit pembangkit pada saat terjadi kegagalan, sehingga dapat ditentukan
atau saluran transmisi yang perlu diperhitungkan langkah-langkah antisipatif agar kontinuitas
dalam pengamanan sistem. Jika salah satu pembangkit pelayanan tetap terjaga.
lepas, sistem pada saat itu akan mengalami Analisis kontingensi (contingency analysis)
kekurangan daya dalam melayani beban yang ada. adalah analisis aliran daya setelah terjadi gangguan
Jika dianggap bahwa kekurangan daya yang terjadi, yang mengakibatkan lepasnya unit pembangkit atau
segera dikompensasi dengan daya cadangan putar saluran transmisi. Analisis ini dilakukan dengan
(spinning reserve) yang dimiliki oleh rel referensi mengacu pada keadaan sistem yang diperoleh dari
sebesar daya yang hilang, maka frekuensi dan studi aliran daya.
tegangan tidak akan mengalami penurunan yang Metode yang digunakan dalam analisis
drastis yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan kontigensi ini ialah metode matriks impedansi bus.
sistem. Demikian pula jika sebuah saluran transmisi Penelitian ini menggunakan bantuan komputer dengan
lepas, beban yang dipikulnya akan dialihkan ke software PowerWorld simulator 10. Software ini
saluran lain yang tersisa, sehingga saluran yang tersisa merupakan software gratisan yang di download dari
tersebut akan semakin berat bebannya dan dapat internet. Kelebihan software ini selain menampilkan
mengakibatkan terjadinya overload yang diikuti analisa juga dilengkapi dengan simulasi. Namun
dengan adanya pelepasan saluran (Bonar Pandjaitan, kapasitas software ini terbatas sebanyak 13 bus,
1999). karena itu sistem yang dikaji ialah sistem tenaga 5 bus
dan 9 bus IEEE (Institute of Electrical and

36
APPLIKASI POWER WORLD SIMULATOR PADA ANALISIS KONTINGENSI SISTEM TENAGA LISTRIK
(Syamsurijal)

Electronics Engineers). Sistem tenaga 9 bus IEEE


merupakan sistem uji Internasional, sehingga dapat
dijadikan acuan dalam penelitian analisis kontingensi
ini. Penggunaan program tersebut berujung kepada
pendeteksian mengenai saluran mana saja dalam
sistem yang dialiri daya tetap dalam batas
kemampuan yang dimiliki dan saluran mana yang
melewati batas kemampuannya.

Matriks Admitansi dan Impedansi Jaringan


Gambar 2. Diagram admitansi untuk sistem tenaga
Gambar 1 adalah sebuah contoh sistem listrik Gambar 1

tenaga listrik sederhana. Impedansinya dinyatakan per Menurut Cekmas Cekdin (2004), arus I1 dan I2
unit pada dasar MVA dan untuk penyederhanaan dapat dicari dengan menerapkan Hukum Arus
resistansi diabaikan. Kirchoff antara simpul-simpul dan menghasilkan:

I 1 = y10V1 + y12 (V1 - V2 ) + y13 (V1 - V3 ) (1a)

I 2 = y 20V 2 + y12 (V2 - V1 ) + y 23 (V2 - V3 ) (1b)

0 = y23 (V3 -V2 ) + y13 (V3 - V1 ) + y34 (V3 - V4 ) (2a)


0 = y34 (V4 - V3 ) (2b)

Selanjutnya persamaan di atas disusun


kembali dan diperoleh:

I 1 = ( y10 + y12 + y13 )V1 - y12V2 - y13V3 (3a)

I 2 = - y12V1 + ( y 20 + y12 + y 23 )V2 - y 23V3 (3b)


0 = - y13V1 - y23V2 + ( y13 + y23 + y34 )V3 - y34V4
(4a)

Gambar 1. Diagram impedansi pada sistem tenaga 0 = - y34V3 + y34V4 (4b)


listrik yang sederhana
dengan:

Y11 = y10 + y12 + y13 (5a)


Rangkaian Gambar 1 dapat diubah menjadi
seperti Gambar 2 dalam besaran admitansi-admitansi Y22 = y 20 + y12 + y 23 (5b)

dengan menggunakan persamaan: Y33 = y13 + y 23 + y34 (5c)

Y44 = y34 (5d)


1 1
y ij = = (1)
Z ij rij + jx ij Y12 = Y21 = - y12 (5e)

Y13 = Y31 = - y13 (6f)

37
APPLIKASI POWER WORLD SIMULATOR PADA ANALISIS KONTINGENSI SISTEM TENAGA LISTRIK
(Syamsurijal)

Y23 = Y32 = - y 23 (6g) Jadi secara umum tujuan dari studi aliran
daya adalah :
Y34 = Y43 = - y34 (6h)
a. Untuk mengetahui tegangan dan sudut fasa setiap
Sehingga persamaan arus pada simpul menjadi: bus dalam sistem.
I 1 = Y11V1 + Y12V2 + Y13V3 + Y14V4 (7a) b. Untuk memperoleh kondisi awal pada
perencanaan sistem yang baru.
I 2 = Y12V1 + Y22V2 + Y23V3 + Y24V4 (7b)
c. Untuk keperluan studi hubung singkat, stabilitas,
I 3 = Y31V1 + Y32V2 + Y33V3 + Y34V4 (7c) dan pembebanan ekonomis.
I 4 = Y41V1 + Y42V2 + Y43V3 + Y44V4 (7d) d. Untuk mengetahui kemampuan peralatan-
peralatan yang ada pada sistem dalam memenuhi
Untuk sistem n bus persamaan arus pada
batas-batas yang diizinkan.
simpul dalam bentuk matriks ialah:
Data-data yang diperlukan dalam analisis
é I1 ù éY11 Y12 L Y1i L Y1n ù éV1 ù aliran daya menurut Stevenson (1999) adalah sebagai
ê I ú êY Y L Y2i L Y2n úú êêV2 úú
ê 2 ú ê 12 22 berikut:
êMú ê M M M M úê M ú
ê ú=ê ú ê ú ( 8) a. Data pembangkit, yaitu kapasitas tiap generator
ê I i ú êYi1 Yi 2 Yii Yin ú êVi ú dalam MW atau MVA, tegangan tiap generator
êMú ê M M M M úê M ú dalam kV dan reaktansi sinkron tiap generator.
ê ú ê úê ú
êë I n úû êëYn1 Yn 2 Yni Ynn úû êëVn úû b. Data transformator daya, yaitu kapasitas tiap
atau transformator daya dalam MVA, tegangan
Ibus = Ybus Vbus (9) nominal (tegangan kerja) transformator dalam
kV, dan reaktansi bocor tiap transformator dalam
Jika arus bus diketahui, persamaan (9) dapat persen, pu atau ohm.
diselesaikan untuk tegangan n bus. c. Data saluran, yaitu resistansi dan reaktansi tiap
-1 saluran dalam ohm/km dan panjang tiap saluran
Vbus = Ybus I bus (10)
dalam km.
-1
Invers matriks admitansi bus Ybus dikenal sebagai Bus-bus sistem secara umum dikelompokkan
matriks impedansi bus Zbus. ke dalam 3 tipe (Saadat, 1999), yaitu:
a. Bus referensi (slack bus) atau bus PQ adalah bus
Studi Aliran Daya yang berfungsi untuk menyuplai kekurangan daya
nyata P dan daya reaktif Q termasuk rugi-rugi
Menurut Stevenson (1996), Saadat (1999)
daya pada saluran transmisi, karena rugi-rugi
dan Cekmas (2004), studi aliran daya atau aliran
daya ini nanti diketahui setelah penyelesaian
beban merupakan analisis yang digunakan untuk
akhir diperoleh.
mengetahui kondisi sistem dalam keadaan normal,
b. Bus Pembangkit atau bus generator (bus PV)
sehingga sangat dibutuhkan dalam perencanaan
adalah bus yang dikontrol tegangannya dengan
sistem untuk masa yang akan datang dan merupakan
daya reaktif, agar tegangannya tetap. Besaran
bahan evaluasi atau kontrol untuk sistem yang telah
yang ditentukan adalah daya nyata P dan harga
ada. Analisis ini meliputi penentuan besarnya sudut
skalar tegangan |V|.
fasa dan tegangan pada masing-masing bus dan aliran
c. Bus Beban (bus PQ) adalah bus yang
daya aktif dan reaktif pada tiap-tiap saluran.
dihubungkan dengan beban. Pada bus beban,

38
APPLIKASI POWER WORLD SIMULATOR PADA ANALISIS KONTINGENSI SISTEM TENAGA LISTRIK
(Syamsurijal)

daya nyata P dan daya reaktif Q merupakan setelah lepasnya satu bagian dari sistem (kontingensi
besaran yang ditentukan sebagai input. tunggal) maupun beberapa bagian sistem secara
Keluaran perhitungan aliran daya meliputi: beruntun (multi kontingensi).
a. Aliran daya aktif dan daya reaktif pada jaringan
Analisis kontingensi tunggal
transmisi.
Analisis kontingensi tunggal adalah analisis
b. Profil tegangan disetiap bus beban (substation).
kontingensi setelah terputusnya aliran listrik (outage)
c. Pembebanan dan efisiensi transformator
pada salah satu bagian sistem, artinya tidak terjadi dua
generator.
pemutusan secara bersamaan. Pemutusan dapat terjadi
d. Total pembangkitan dalam kW, kVA, kVAr, dan
karena salah satu saluran atau transformator lepas dari
faktor daya.
sistem, generator lepas, atau terjadi pergeseran
e. Total beban dalam kW, kVAr, dan faktor daya.
pembangkitan (pergeseran arus injeksi), baik karena
f. Rugi-rugi antar saluran.
direncanakan untuk pemeliharaan rutin, maupun
Hasil keluaran aliran daya ini digunakan
terpaksa karena kondisi cuaca atau karena gangguan.
untuk mengetahui aliran daya, mengevaluasi
kemampuan pembangkit, besar rugi-rugi pada
1) Pergeseran arus injeksi
jaringan serta profil tegangan pada bus beban.
Pada sistem tenaga listrik, misalkan terdiri
Terdapat bebarapa metode yang dapat
atas 4 bus yaitu bus m, n, p, dan q. Pada bus m
digunakan dalam menghitung aliran daya, misalnya
diberikan tambahan arus injeksi sebesar ∆Im akan
metode Gaus Sheidel, Newton-Raphson, dan Fast
terjadi perubahan tegangan pada setiap bus dan
Decouple. Dalam penyelesaiaannya, digunakan teknik
perubahan arus yang mengalir pada setiap saluran.
iterasi (Stevenson, 1999). Namun untuk memudahkan,
Perubahan tegangan pada sistem karena tambahan
sekarang sudah banyak program aplikasi komputer
arus injeksi tadi dinyatakan dengan:
yang dapat digunakan untuk menghitung aliran daya,
éDV1 ù éV1 -V1ù
'
misalnya program Matlab dan PowerWord Simulator.
êM ú êM ú é0 ù
ê ú ê ú êM ú
1. Analisis Kontingensi Metode Matriks êDVi ú êVi' -Vi ú ê ú é ù
ê ú=ê ' ú =Zbus êDI ú = êKolommúDIm (13)
Impedansi Bus
êDVj ú êVj -Vj ú
m
ê ú ë Zbus û
Analisis kontingensi pada dasarnya êM ú êM ú ê M ú
ê ú ê ú êë0 úû
merupakan analisis keadaan aliran daya dalam sistem êëDVn úû êëVn' -Vn úû
pada saat sistem mengalami kondisi yang akan
Zbus adalah matriks impedansi bus awal sebelum
memperburuk kualitas, keandalan, kontinuitas
penambahan arus injeksi.
pelayanan, dan keamanan sistem. Kondisi ini bisa saja
Perubahan tegangan pada bus i dan j dapat
terjadi karena lepasnya generator atau saluran
ditulis:
transmisi (Anderson,1978).
Metode matriks impedansi bus merupakan ∆Vi = Zim∆Im ∆Vj = Zjm∆Im (14)
salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis
gangguan dengan komputer. Kelebihan metode ini dengan Zim dan Zjm adalah komponen-komponen dari
ialah hanya sekali membuat matriks Zbus dari sistem Zbus.
pada kondisi awal sebelum gangguan tetapi dapat Jika saluran yang menghubungkan bus i dan
dipakai untuk memprediksi kondisi sistem baik bus j mempunyai impedansi primitif Zc, maka

39
APPLIKASI POWER WORLD SIMULATOR PADA ANALISIS KONTINGENSI SISTEM TENAGA LISTRIK
(Syamsurijal)

perubahan arus yang mengalir dari bus i ke bus j pergeseran pembangkitan (generation-shift
adalah: distribution factor).

DVi - DV j Z im - Z jm
DI ij = = DI m (15) 2) Saluran lepas dari sistem
zc zc Mengeluarkan satu saluran dari operasi sitem
tenaga dapat disimulasikan dalam model sistem
Dari persamaan (15) ini didefinisikan istilah faktor
dengan penambahan suatu impedansi negatif yang
distribusi arus-injeksi atau current-injection
besarnya sam dengan impedansi saluran itu di antara
distribution factor, Kij,m yang dirumuskan dengan:
kedua bus di ujung saluran tersebut, Zbus sistem tidak
DI ij Z im - Z jm perlu dimodifikasi, penurunan persamaan perubahan
K ij , m = = (16)
DI m zc tegangan tiap bus dan perubahan arus tiap saluran

yaitu perbandingan antara perubahan arus di satu cukup dengan menggunakan Zbus sistem awal sebelum

saluran, saluran ij terhadap perubahan arus-injeksi saluran lepas.

pada satu bus, bus m. Perubahan arus pada saluran ij Misalkan suatu saluran antara bus m dan bus

karena perubahan arus-injeksi pada bus m adalah n dengan impedansi seri za yang terlepas dari sistem
dapat disimulasikan dengan menambah impedansi –za
DI ij = K ij DI m (17) antara kedua bus dalam rangkaian ekivalen sistem

Hubungan ini menunjukkan bahwa beban pre-outage, yaitu sebelum saluran mn lepas, seperti

lebih pada saluran dapat dihilangkan dengan pada Gambar 3. Saluran mn lepas disimulasikan

menurunkan arus-injeksi pada suatu bus dan dengan menghubungkan impedansi –za dengan

menaikkan arus-injeksi pada bus lain, atau dengan memasukkan saklar S, sehingga mengalir arus Ia.

kata lain menurunkan pembangkitan daya suatu unit Dengan Zmn = Znm, dari Gambar 3 terlihat bahwa,

pembangkit dan menaikkan daya yang dibangkitkan


Vm - Vn V -V
pada unit yang lain. Ia = = m n (20)
Apabila arus-injeksi pada bus p diubah
(Zmm + Z nn - 2Zmn ) - za Zth,mn - za
sebesar ∆Ip dan pada bus q arus-injeksi diubah sebesar
dengan Vm dan Vn ialah tegangan pre-outage bus m
∆Iq, maka dengan prinsip superposisi, perubahan arus
dan bus n dan Zth,mn = (Zmm + Znn – 2 Zmn) ialah
pada saluran ij dapat dihitung dengan:
impedansi Thevenin antara bus m dan bus n. Efek arus
Ia terhadap tegangan pre-outage bus m dan bus n
DI ij = K ij , p DI p + K ij , q DI q (18)
sama dengan memberikan arus injeksi ∆Im = -Ia ke
(Z - Z jp )DI p + (Z iq - Z jq )DI q dalam bus m dan ∆In = Ia ke dalam bus n. Perubahan
DI ij =
ip
(19)
zc arus pada sembarangan arus ij dengan impedansi zc
Faktor distribusi arus-injeksi disebut sebagai ialah,
faktor distribusi pergeseran arus (current-shift
distribution factor). Pada model aliran daya DC, DI ij = K ij , m DI m + K ij , n DI n
pergeseran arus dari bus yang satu ke bus yang lain
=
[(Z in ]I
- Z im ) - (Z jn - Z jm ) (21)
a
ekivalen dengan pergeseran pembangkitan daya aktif zc
dari bus yang satu ke bus yang lain. Oleh karena itu,
faktor distribusi arus sering disebut faktor distribusi

40
APPLIKASI POWER WORLD SIMULATOR PADA ANALISIS KONTINGENSI SISTEM TENAGA LISTRIK
(Syamsurijal)

mengalami pembebanan lebih (overload) atau tidak


setelah satu saluran lepas dari sistem.

b. Analisis Multi Kontingensi


Bila terjadi dua kontingensi tunggal berturut-
turut atau simultan, perhitungan perubahan arus yang
Gambar 3. Rangkaian ekivalen Thevenin pre-outage
untuk simulasi lepasnya saluran mn mengalir melalui setiap saluran dapat dilakukan
dengan mengkombinasikan faktor-faktor distribusi
dari kontingensi tunggal yang sudah dihitung lebih
Substitusi untuk Ia dari persamaan (20) ke dalam
dahulu pada studi kontingensi tunggal.
persamaan (21) diperoleh,

DI ij =
[(Z in ]
- Zim ) - (Z jn - Z jm ) Vm - Vn 1) Satu saluran lepas dan pergeseran arus-
(Zth,mn - za )
(22)
zc injeksi
Sebelum saluran mn lepas, arus yang mengalir pada Bila saluran mn keluar dari sistem diikuti
saluran tersebut, dengan pengurangan arus-injeksi ke bus p serta
V m - Vn penambahan arus injeksi ke bus q, maka perubahan
I mn = (23)
za arus pada sembarangan saluran ij dapat diturunkan

Dengan menggabungkan persamaan (22) dan (23) kita dengan prinsip superposisi menggunakan faktor-

peroleh perubahan arus pada saluran ij yang faktor distribusi dari kontingensi tunggal dan hasilnya

disebabkan oleh lepasnya saluran mn dari sistem diberikan oleh persamaan,

DIij = Kij, p + Lij,mnKmn, p DI p +(Kij,q + Lij,mnKmn,q )DIq (27)


yaitu,

z é (Z in - Z im ) - (Z jn - Z jm )ù 144 42444 3 144 42444 3


DI ij = a ê ú I mn (24) Kij' , p Kij' ,q
zc êë Z th, mn - z a úû
dengan K ij' , p ialah faktor distribusi pergeseran
atau

z é(Zim - Zin ) - (Z jm - Z jn )ù
pembangkitan yang baru, yang menyatakan perubahan
DIij
=- a ê ú = Lij,mn (25) arus pada saluran ij karena penambahan atau
I mn zc êë Zth,mn - za úû pengurangan arus injeksi di bus p sebesar ∆Ip yang
Lij,mn disebut Faktor Distribusi Saluran-Keluar (line- sebelumnya didahului oleh lepasnya saluran mn. Hal
outage distribution factor) yang menyatakan besar
yang sama dinyatakan untuk K ij' ,q .
perubahan arus pada saluran ij dengan impedansi seri
zc karena keluarnya saluran mn dari sistem yang
2) Dua saluran lepas
mempunyai impedansi seri za.
Gambar 4 menunjukkan bahwa saluran pq
Arus yang mengalir pada saluran ij setelah
lepas dari sistem pada saat saluran mn telah lepas
saluran mn keluar diberikan oleh persamaan,
sebelumnya dari sistem karena pemeliharaan,
I ij' = I ij + DI ij = I ij + Lij , mn I mn (26) sehingga perubahan arus pada sembarang saluran ij
Imn adalah arus saluran mn sebelum lepas dari sistem, adalah,
dapat diperoleh dari hasil analisis aliran daya. Dengan
persamaan (26) dapat diketahui apakah tiap saluran
(28)

41
APPLIKASI POWER WORLD SIMULATOR PADA ANALISIS KONTINGENSI SISTEM TENAGA LISTRIK
(Syamsurijal)

Lij ,mn + Lij , pq L pq, mn ini diinstal pada komputer yang akan digunakan.
dengan : = L'ij , mn (29)
1 - L pq, mn Lmn, pq Setelah itu, untuk menjalankannya adalah mengklik
ganda ikon PWS seperti pada Gambar 5. untuk
Lij , pq + Lij , mn Lmn, pq
= L'ij , pq (30) memulai program ini. Selanjutnya, editor PWS seperti
1 - Lmn , pq L pq ,mn Gambar 6 ditampilkan dan PWS siap digunakan. Pilih

L'ij ,mn adalah faktor distribusi saluran lepas file, new case untuk membuka file baru separti pada
Gambar 7.
efektif yang menyatakan perubahan arus dalam
kondisi statis (steady state) saluran ij akibat lepasnya
saluran mn ketika saluran pq telah lepas lebih dahulu

dari sistem. Pernyataan yang sama juga untuk L'ij , pq .


Dalam praktek, umumnya perhitungan dalam Gambar 5. Ikon powerWorld simulator pada desktop
analisis kontingensi dilakukan dengan model aliran
daya DC (Wood, 1986). Dengan model ini beberapa
asumsi dapat digunakan, antara lain:
§ Sistem tanpa rugi-rugi dan saluran
direpresentasikan dengan reaktansi serinya.
§ Tegangan dari setiap bus mendekati 1 pu.
§ Arus dalam pu dianggap sama dengan daya aktif
dalam pu.

Gambar 6. Antar muka powerWorld


simulator

Gambar 4. Lepasnya saluran mn diikuti dengan


lepasnya saluran pq.

2. PowerWorld Simulator
PowerWorld simulator (PWS) adalah suatu
paket program analisis sistem tenaga yang dilengkapi
dengan simulasi. Program komputer ini digunakan
untuk menganalisis sistem tenaga seperti analisis
aliran daya, analisis kontingensi, studi hubung Gambar 7. File baru PWS
singkat, analisis transien, analisis kestabilan dinamis,
PWS mempunyai dua gaya operasi utama,
analisis kestabilan tegangan, dan lain-lain. Untuk
yaitu edit mode dan run mode. Edit mode digunakan
menggunakan paket program ini, pertama-tama PWS
untuk membangun kasus baru dan memodifikasi

42
APPLIKASI POWER WORLD SIMULATOR PADA ANALISIS KONTINGENSI SISTEM TENAGA LISTRIK
(Syamsurijal)

kasus yang ada. Run mode digunakan untuk


menjalankan simulasi dan menampilkan hasil analisis.
Simbol-simbol PWS dapat dilihat pada Gambar 8,
dimana pembangkit dinyatakan sebagai suatu
lingkaran dengan suatu baling-baling, panah besar
melambangkan beban, garis tebal melambangkan bus,
kotak merah melambangkan Circuit Breaker (CB),
dan jalur transmisi digambar sederhana seperti garis.
Di dalam PWS, kuat arus dapat divisualisasikan
dengan panah dilapiskan di atas generator, beban, dan
jalur transmisi. Ukuran dan arah panah menandai
besar kecil dan arah arus.
Gambar 9. Diagram satu garis 5 bus IEEE

Gambar 8. Simbol-simbol pada powerWorld


simulator

METODE PENELITIAN
Gambar 10. Diagram satu garis sistem tenaga 9 bus
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif IEEE
yang diharapkan dapat mengungkapkan hasil
1. Aliran Daya
perhitungan aliran daya setelah terjadi pelepasan
pembangkit, pelepasan saluran, atau dua rentetan Aliran daya pada sistem tenaga 5 dan bus
pelepasan sekaligus pada sistem tenaga 5 bus dan berada pada keadan normal. Pada sistem tenaga 5 bus
sistem tenaga 9 bus IEEE. IEEE, daya terbesar berada pada bus 1, yakni sebesar
129.8 MVA, sedangkan pada sistem tenaga 9 bus
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN IEEE, daya terbesar berada pada bus 2 yakni sebesar
165.8 MVA.
Analisis kontingensi membutuhkan data
aliran daya pada setiap saluran sebelum terjadi
pelepasan pembangkit atau saluran. Dengan demikian, 2. Analisis Kontingensi
walaupun penelitian ini tidak bertujuan untuk Hasil analisis kontingensi dapat dijelaskan

mengetahui aliran daya normal, namun analisis aliran sebagai berikut:

daya tetap dilakukan. Gambar 9 dan 10 menunjukkan a. Sistem Tenaga 5 Bus IEEE

diagram satu garis sistem tenaga 5 bus dan 9 bus


IEEE sebelum analisis aliran daya.

43
APPLIKASI POWER WORLD SIMULATOR PADA ANALISIS KONTINGENSI SISTEM TENAGA LISTRIK
(Syamsurijal)

Pada sistem tenaga 5 bus IEEE, bus referensi Tabel 2. Saluran-saluran yang mengalami beban lebih
(overload) jika terjadi kontingensi tunggal
adalah bus 1, bus pembangkit adalah bus 2, dan bus
pada sistem tenaga 9 bus IEEE
beban adalah bus 3, bus 4, dan bus 5.

1) Kontingensi tunggal
Hasil analisis kontingensi tunggal
menunjukkan bahwa pada sistem tenaga 5 bus IEEE, Keterangan:
saluran yang mengalami overload hanya jika saluran S : Aliran daya sebelum pelepasan terjadi
2-5 yang lepas menyebabkan saluran 2-4 mengalami S’ : Aliran daya setelah pelepasan terjadi
overload. Aliran daya pada saluran ini sebelum Smax : Batas aliran daya saluran
overload sebesar 41.1 MVA, namun setelah terjadi
pelepasan saluran 2-5, aliran dayanya menjadi 75,4 4) Multi kontingensi

MVA sementara kemampuan saluran menyalurkan Hasil analisis kontingensi ganda


daya hanya sebesar 70 MVA. menunjukkan, bahwa jika terjadi pelepasan
pembangkit dan saluran sekaligus atau pelepasan dua
2) Multi kontingensi
saluran sekaligus, akan menyebabkan beberapa
Hasil analisis kontingensi ganda
saluran mengalami overload. Hasil kontingensi ganda
menunjukkan, bahwa jika terjadi pelepasan
untuk sistem 9 bus IEEE dapat dilihat ringkasannya
pembangkit dan saluran sekaligus atau pelepasan dua
pada Tabel 3 (yang ditampilkan hanya pelepasan yang
saluran sekaligus, akan menyebabkan beberapa
menyebabkan overload).
saluran mengalami overload. Hasil kontingensi ganda
Tabel 3. Saluran-saluran yang overload jika terjadi
untuk sistem 5 bus IEEE dapat dilihat ringkasannya kontingensi ganda pada sistem tenaga 9 bus
pada Tabel 1 (yang ditampilkan hanya pelepasan yang IEEE
menyebabkan overload).
Tabel 1. Saluran-saluran yang overload jika terjadi
kontingensi ganda pada sistem tenaga 5 bus
IEEE

. Bus referensi adalah bus 1, bus pembangkit


adalah bus 2 dan 3, bus beban adalah bus 5, 6, dan 8.

3) Kontingensi tunggal
Aliran daya hasil analisis kontingensi jika ada
pembangkit atau saluran yang lepas dan saluran-
saluran yang mengalami overload dapat di lihat pada
Tabel 2.

44
APPLIKASI POWER WORLD SIMULATOR PADA ANALISIS KONTINGENSI SISTEM TENAGA LISTRIK
(Syamsurijal)

Keterangan: Stevenson, William D. Jr. 1996. Analisis sistem


tenaga listrik. Edisi 4. Terjemahan Kamal
S : Aliran daya sebelum gangguan terjadi
Idris. Jakarta: Erlangga.
S’ : Aliran daya setelah gangguan terjadi
max Syamsurijal .2003. Tesis. Analisis kontingensi sistem
S : Batas aliran daya saluran
tenaga listrik menggunakan metode
kepekaan jaringan. Makassar: FT. UNHAS.

SIMPULAN DAN SARAN

Pelepasan pembangkit akan menyebabkan


sistem kekurangan pembangkitan. Apabila bus
referensi memiliki pembangkitan yang cukup,
kekurangan tersebut dapat diatasi, namun hal ini akan
menyebabkan aliran daya di sistem berubah. Beberapa
saluran mungkin mengalami overload, sehingga akan
dilepaskan dari sistem oleh alat proteksi. Dengan
demikian tidak terjadi blackout, sehingga kontinuitas
pelayanan tetap terjaga. Hal yang sama dialami jika
terjadi pelepasan saluran. Dengan lepasnya sebuah
saluran, maka bebannya akan dialihkan ke saluran
yang lain. Saluran yang menerima beban akan
semakin berat bebannya, sehingga kemungkinannya
akan mengalami overload.
Apabila terjadi 2 pelepasan secara
bersamaan, maka pada beberapa kasus bukan hanya
terjadi overload pada saluran, tetapi bahkan terjadi
blackout (pemadaman total).

DAFTAR PUSTAKA

Al Imran. 2007. Analisis kontingensi tunggal dan


multi kontingensi dengan metode matriks
impedansi bus. Jurnal media elektrik Vol. 2,
No.1, Hal. 1-7. Makassar: Jurusan Teknik
Elektro FT UNM.

Anderson, Paul M. 1978. Analysis of faulted power


system. Iowa: The Iowa State University
Press.

Bonar Pandjaitan. 1999. Teknologi sistem


pengendalian tenaga listrik berbasis
SCADA. Jakarta: Prenhallindo.

Cekmas Cekdin. 2004. Teori dan contoh soal teknik


elektro menggunakan bahasa pemrograman
MATLAB. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

45

Anda mungkin juga menyukai