Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH ELEKTRIC DRIVE DAN ELEKTRONIK DRIVE SISTEM

( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER )

Anggota Kelompok :

BOBBY RAHMATULLAH 150209262991

FIZAL RAMADAN 150309259991

HENDI PRASETYA 150309260191

HERI PURWANTO 150309260291

INDRA KURNIAWAN 150309260391

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN ALAT BERAT


POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN
2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena-NYA masih diberi kesehatan dan
kekuatan dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, berjudul “PLC”

tugas penulisan makalah ini ditulis guna meningkatkan pengetahuan tentang


Pengertian dan fungsi komponen-komponen PLC, pada kegiatan pembelajaran di kampus
Politeknik Negeri Balikpapan.Dalam penyusunan maklah ini bukan tanpa kendala.Namun
demikian makalah ini tetap berhasil ditulis karena bantuan dari banyak pihak .Untuk itu, saya
selaku penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Kelompok

2. Teman-teman yang telah membantu.

[Type the company address] Page ii


KATA PENGANTAR..............................................................................................................................ii
BAB 1 ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
1.1 Sejarah Programmable Logic Controller ( PLC )............................................................................. 1
1.2 Latar Belakang ............................................................................................................................... 2
I.3 Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 4
I.4 Batasan Masalah ............................................................................................................................ 4
I.5 Tujuan & Manfaat........................................................................................................................... 5
BAB II ..................................................................................................................................................... 6
TEORI DASAR....................................................................................................................................... 6
2.1 Pengertian PLC.............................................................................................................................. 6
2.2 Fungsi dan Prinsip PLC ................................................................................................................... 7
2.3 Jenis- Jenis PLC .............................................................................................................................. 7
2.4 Elemen Dasar PLC ......................................................................................................................... 8
2.5 Modul input dan output .............................................................................................................. 15
2.6 Perangkat masukan dan keluaran ............................................................................................... 15
1. INPUT(Masukan)........................................................................................................................ 15
2. OUTPUT(Keluaran) .................................................................................................................. 15
2.7 Keuntungan dan kerugian antara PLC dan konvensional ............................................................ 20
2.8 Pemrograman PLC ....................................................................................................................... 21
2.9 Komunikasi Antara PLC Dengan Komputer ................................................................................. 22
2.10 Pengertian System Control........................................................................................................ 25
Istilah-istilah kendali ..................................................................................................................... 25
2.11 Loop Terbuka Dan Tertutup ...................................................................................................... 26
A. Sistem Kontrol Loop Terbuka (Open-Loop Control System) .................................................. 26
B. Sistem Kontrol Loop Tertutup (Closed-Loop Control System) .............................................. 26
BAB III .................................................................................................................................................. 29
KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 29
Kesimpulan ........................................................................................................................................ 29

[Type the company address] Page iii


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Programmable Logic Controller ( PLC )

PLC pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an. Alasan utama perancangan PLC
adalah untuk menghilangkan beban ongkos perawatan dan penggantian sistem kontrol
mesin berbasis relay. Bedford Associate (Bedford, MA) mengajukan usulan yang diberi
nama MODICON (kepanjangan Modular Digital controller) untuk perusahaan-
perusahaan mobil di Amerika. Sedangkan perusahaan lain mengajukan sistem berbasis
komputer (PDP-8). MODICON 084 merupakan PLC pertama didunia.
Saat kebutuhan produksi berubah maka demikian pula dengan sistem kontrol-nya. Hal ini
menjadi sangat mahal jika perubahannya terlalu sering. Karena relai merupakan alat
mekanik, maka, memiliki umur hidup atau masa penggunaan yang terbatas, yang
akhirnya membutuhkan jadwal perawatan yang ketat. Pelacakan kerusakan atau kesalahan
menjadi cukup membosankan jika banyak relai yang digunakan. Bayangkakn saja sebuah
panel kontrol yang dilengkapi dengan monitor ratusan hingga ribuan relai yang
terkandung pada sistem kontrol tersebut. Bagaimana kompleks-nya melakukan
pengkabelan pada relai-relai tersebut. Dengan demikian, pengontrol baru ini harus
memudahkan para teknisi perawatan dan teknisi lapangan melakukan pemrograman.
Umur alat harus menjadi lebih panjang dan program proses dapat dimodifikasi atau
dirubah dengan lebih mudah, Serta harus mampu bertahan dalam lingkungan industri
yang keras

Pada pertengahan tahun 1970-an, teknologi PLC yang dominan adalah sekuenser
mesin-kondisi dan CPU berbasis bit-slice. Prosesor AMD 2901 dan 2903 cukup populer
digunakan dalam MODICON dan PLC A-B. Mikroprosesor konvensional kekurangan
daya dalam menyelesaikan secara cepat logika PLC untuk semua PLC, kecuali PLC kecil.
Setelah mikroprosesor konvensional mengalami perbaikan dan pengembangan, PLC yang
besar-besar mulai banyak menggunakan-nya. Bagaimanapun juga, hingga saat ini ada
yang masih berbasis pada AMD 2903. Kemampuan komunikasi pada PLC mulai muncul
pada awal-awal tahun 1973. Sistem yang pertama adalah Modbus-nya MODICON.
Dengan demikian PLC bisa berkomunikasi dengan PLC lain dan bisa ditempatkan lebih

[Type the company address] Page 1


jauh dari lokasi mesin sesungguhnya yang dikontrol. Sayangnya, kurangnya standarisasi
mengakibatkan komunikasi PLC menjadi mimpi buruk untuk protokol-protokol dan
jaringa-jaringan yang tidak kompatibel. Tetapi bagaimanapun juga, saat itu merupakan
tahun yang hebat untuk PLC.

Pada tahun 1980-an dilakukan usaha untuk menstandarisasi komunikasi dengan


protokol otomasi pabrik milik General Motor (General Motor’s Manufacturring
Automation Protocol (MAP)). Juga merupakan waktu untuk memperkecil ukuran PLC
dan pembuatan perangkat lunak pemrograman melalui pemprograman simbolik dengan
komputer PC daripada terminal pemprogram atau penggunaan pemrogram genggam (
handled programmer). Sekarang PLC terkecil seukuran dengan sebuah kontrol relai
tunggal tahun 1990- dilakukan reduksi protokol baru dan modernisasi lapisan f isik dari
protokol-protokol populer yang bertahan pada tahun 1980-an. Standar terakhir (IEC
1131-3).

Seiring perkembangan teknologi solid state, saat ini PLC telah mengalami
perkembangan luar biasa, baik dari ukuran. kepadatan komponen serta dari segi
fungsionalnya. Beberapa peningkatan perangkat keras dan perangkat lunak ini di
antaranya adalah:

1. Ukuran semakin kecil dan kompak.


2. Jumlah input output yang semakin banyak dan padat
3. Waktu eksekusi program yang semakin cepat.
4. Pemrograman relatif semakin mudah. Hal ini terkait dengan perangkat lunak
pemrograman yang semakin user friendly
5. Memiliki kemampuan komunikasi dan sistem dokumentasi yang semakin baik.
6. Jenis instruksi/fungsi semakin banyak dan lengkap

1.2 Latar Belakang


Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah
digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan
tingkat kesulitan yang beraneka ragam .
Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah :
sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di
lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram

[Type the company address] Page 2


untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan
fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi
aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O dijital
maupun analog .

Gambar PLC

Pada industri, untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas dari produk-produk yang
dihasilkan maka diperlukan pengaturan proses kerja mesin-mesin industry yang meliputi
pengontrolan mesin-mesin industru dan pengawasan atas kerja mesin-mesin industri tersebut
(monitoring). Pada umumnya proses pengontrolan suatu sistem dibangun oleh sekelompok
alat elektronik, yang dimaksudkan untuk meningkatkan stabilitas, akurasi, dan mencegah
terjadinya transisi pada proses produksi. Industri otomatis pada beberapa tahun yang lalu
hanya menggunakan papan elektronik sebagai sistem kontrol. Penggunaan papan elektronik
ini membutuhkan banyak sekali interkoneksi di antara relay untuk membuat supaya sisem
bekerja. Dengan kata lain, untuk menghubungkan relai-relai tersebut dibutuhkan kabel yang
sangat banyak.

Jadi seorang ahli mesin harus membuat suatu rangkaian logika yang kemudian di
implementasikan dalam bentuk relai. Relai yang dibutuhkan dalam perancangan tersebut
berjumlah ratusan dan skema yang dibuat dinamakan Ladder Schematic. Ladder Schematic
menampilkan switch, sensor, motor, dan relai. Semua piranti elektrinik tersebut dihubungkan
menjadi satu. Salah satu masalah yang mungkin timbul adalah jikan salah satu relai rusak
maka secara otomatis proses produksi akan berhenti dan hanya akan dapatdijalankan lagi jika
relai tersebut telah selesai diperbaiki. Halini akan menyebabkan terjadinya ketidak efisien
waktuproduksi.

[Type the company address] Page 3


Terkait dengan masalah ini maka muncullah sebuah piranti elektronik yang dapat
dapat mengatasi semua masalah tersebut, yaitu yang dinamakan dengan PLC (Programable
Logic Controller). Hanya dengan mengeksekusi program yang tersimpan dalam memori, PLC
dapat memonitor status dari suatu sistem berdasarkan sinyal input yang masuk pada PLC.
Dalam pengontrolan suatu proses yang sangat kompleks dimungkinkan untuk menggunakan
lebih dari 1 PLC. Saat ini, dengan semaikn berkembangnya teknologi, semakin banyak
muncul PLC dengan merek yang berbeda-beda, seperti Omron, Siemens, LG, Mitsubishi,
National, Festo, Sigma, dan lain sebagainya. Karena adanya berbagai keuntungan pada PLC
inilah maka semakin banyak industri yang saat ini menggunakan PLC sebagai pusat dari
seluruh proses produksi mereka.

I.3 Rumusan Masalah


Adapun hal hal yang penting atau hal dasar yang perlu di ketahui pada PLC yang
diperintahkan oleh dosen pengampu mata kuliah ini dan yang akan kami bahas adalah sebagai
berikut :

1. Apa itu PLC ?


2. Apa fungsi PLC?
3. Apa saja jenis-jenis PLC?
4. Bagaimana cara penggunaan / pemakaian PLC ?
5. Bagaimana cara pemeliharaan PLC ?
6. Bagaimana perkembangan teknologi PLC ?

I.4 Batasan Masalah


Dari rumusan masalah tersebut, maka kami memfokuskan pembahasan kami dengan
beberapa poin berikut :

1. Menjelaskan mengenai apa pengertian dari PLC itu sendiri.


2. Menjelaskan mengenai fungsi dari PLC.
3. Menjelaskan mengenai jenis-jenis PLC.
4. Menjelaskan mengenai cara penggunaan / pemakaian PLC.
5. Menjelaskan mengenai cara pemeliharaan PLC.
6. Menjelaskan mengenai perkembangan teknologi PLC.

[Type the company address] Page 4


I.5 Tujuan & Manfaat
Adapun dari hasil penyusunan makalah ini nantinya akan bertujuan dan memiliki
manfaat sebagai berikut.

1. Mengetahui apa itu PLC.


2. Mengetahui fungsi PLC.
3. Mengetahui jenis-jenis PLC.
4. Mengetahui cara penggunaan / pemakaian PLC.
5. Mengetahui cara pemeliharaan PLC.
6. Mengetahui perkembangan teknologi PLC

[Type the company address] Page 5


BAB II

TEORI DASAR

2.1 Pengertian PLC


Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah :sistem
elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri,
dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara
internal instruksi- instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika,
urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses
melalui modul-modul I/O dijital maupun analog. Berdasarkan namanya konsep PLC adalah
sebagai berikut :

 Programmable
menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat
yangdengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.

 Logic
menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni
melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi,
negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.

 Controller
menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan
output yang diinginkan. PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay
sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat
dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang
pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah
dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan
software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan.Alat ini bekerja
berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang
kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan
yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC
juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak.

[Type the company address] Page 6


2.2 Fungsi dan Prinsip PLC
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknyaPLC dapat dibagi secara
umum dan secara khusus.Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:

 Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal binermenjadi output yang


digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini
PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung
dalam urutan yang tepat.
 Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya
temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan
sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau
menampilkan pesan tersebut pada operator.
Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC
(Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk
kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai
ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses
finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan
lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan
program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk
mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.

2.3 Jenis- Jenis PLC

1. Tipe compact

Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :


a Seluruh komponen (power supply, CPU, modul input – output, modul komunikasi) menjadi
satu
b.Umumnya berukuran kecil (compact)
c.Mempunyai jumlah input/output relatif sedikit dan tidak dapat diexpand
d.Tidak dapat ditambah modul – modul khusus
Berikut ini contoh PLC compact dari Allen Bradley.

[Type the company address] Page 7


2. Tipe modular

 Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :


a. Komponen – komponennya terpisah ke dalam modul – modul
b. Berukuran besar
c. Memungkinkan untuk ekspansi jumlah input /output (sehingga jumlah lebih
banyak)
d. Memungkinkan penambahan modul – modul khusus
Berikut ini contoh PLC modular dari Omron.

2.4 Elemen Dasar PLC


Komponen Utama atau perangkat keras penyusun PLC adalah (1) Catu Daya / Power Supply,
(2) CPU (Central Processing Unit) yang didalamnya terdapat prosesor, dan memori, (3) Modul
Masukan (Input Modul), dan Modul Keluaran (Output Modul), dan (4) Perangkat Pemrograman

[Type the company address] Page 8


Gambar-gambar komponen PLC

1. Catu Daya (Power Supply).


Catu daya listrik digunakan untuk memberikan pasokan daya keseluruh komponen-
komponen PLC. Kebanyakan PLC bekerja dengan catu daya 24 VDC atau 220 VAC,
beberapa PLC catu dayanya terpisah (sebagai modul tersendiri), yang demikian biasanya
merupakan PLC besar, sedangkan PLC medium atau kecil catu dayanya sudah menyatu.
2. CPU ( Central Processing Unit ).
CPU atau Unit Pengolahan Pusat, terdiri dari 3 komponen penyusun : (1) Prosesor, (2)
Memori dan (3) Catu Daya ( Power Supply )

Komponen Utama Penyusun CPU

Prosesor merupakan otak dari sebuah PLC , fungsi utama adalah mengatur tugas pada
keseluruhan sistem PLC, mengerjakan berbagai operasi antara lain mengeksekusi program,
menyimpan dan mengambil data dari memori, membaca nilai input dan mengatur nilai output,

[Type the company address] Page 9


memeriksa kerusakan, melakukan operasi-operasi matematis, manipulasi data, tugas-tugas
diagnostik, serta melakukan komunikasi dengan perangkat lain.
Memori adalah area dalam CPU PLC tempat data serta program disimpan dan
dieksekusi oleh prosesor, pengetahuan tentang sistem memori pada PLC akan sangat
membantu dalam memahami cara kerja PLC.
Secara umum memori dapat dibagi dua kategori: Volatile ( mudah hilang ) dan
Nonvolatile, program atau data pada memori volatile akan hilang jika catu daya PLC mati.
Memori ini juga dikenal dengan nama RAM ( Random Acces Memory ). Dalam sebagian PLC
memori jenis RAM masih digunakan untuk menyimpan program pengguna ( aplikasi ) dengan
menggunakan baterai sebagai back up daya jika catu daya mati. Adapun sifat dari memori
nonvolatile yaitu program atau data yang tersimpan di dalamnya tidak akan hilang walaupun
catu daya PLC mati, yang termasuk kategori ini adalah :
a. ROM (Read-Only Memory ) jenis memori ini dirancang untuk menyimpan data atau
program secara permanen. Pada PLC, ROM digunakan untuk menyimpan sistem operasi dan
bios.
b. PROM ( Programmable Read-Only Memory ) memori ini dapat diprogram ulang dengan
menggunakan alat pemrograman khusus. digunakan untuk back up program.
c. EPROM ( Erasable Programmable Read-Only Memory ) memori ini turunan dari jenis
PROM yang dapat diprogram ulang setelah program yang sebelumnya dihapus dengan
menggunakan Sinar Ultraviolet.
d. EEPROM ( Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory ) adalah memori
nonvolatile yang menyerupai RAM. Kebanyakan PLC menggunakan memori jenis ini untuk
menyimpan program pengguna, alasan utama adalah kemudahan dalam mengubah program pada
memori tersebut, yaitu hanya dengan menggunakan prangkat pemrograman PLC itu sendiri,
misalnya Komputer atau unit miniprogramer. Salah satu kerugian memori jenis ini adalah
keterbatasan dalam kemampuan hapus-tulisnya ( Erase/Write ) yaitu sekitar 10.000 kali.
3. Modul Masukan dan Modul Keluaran
Modul masukan dan keluaran adalah perantara antara PLC dengan perangkat keras
masukan dan perangkat keras keluaran.
Gambar 2.4 menunjukan posisi keduanya dalam sistem PLC. Modul masukan dan keluaran
pada PLC mini umumnya sudah Built in di PLC. Tujuannya adalah melindungi CPU PLC dari
sinyal yang tidak dikehendaki yang dapat merusak CPU itu sendiri. Modul masukan dan
modul keluaran ini berfungsi untuk mengkonversi atau mengubah sinyal-sinyal masukan dari
perangkat keras masukan ke sinyal-sinyal yang sesuai dengan tegangan kerja CPU PLC

[Type the company address] Page 10


(misalnya masukan dari sensor dengan tegangan kerja 5 Volt DC harus dikonversikan
menjadi tegangan 24 Volt DC agar sesuai dengan tegangan kerja CPU PLC). Hal ini dapat
dilakukan dengan mudah yaitu dengan menggunakan opto-isolator.

Gambar Modul Masukan


Dengan menggunakan opto-isolator maka tidak ada hubungan kabel sama sekali
antara perangkat keras masukan/keluaran dengan unit CPU. Secara optic dipisahkan dengan
kata lain, sinyal ditransmisikan melalui cahaya. Cara kerjanya sederhana, perangkat keras
masukan akan memberikan sinyal untuk menghidupkan LED (dalam opto-isolator) akibatnya
phototransistor akan menerima cahaya dan akan menghantarkan arus (ON), CPU akan
melihatnya sebagai logika nol. Begitu juga sebaliknya, saat sinyal masukan tidak ada lagi
maka LED akan mati dan phototransistor akan berhenti menghantar sinyal (OFF), CPU akan
melihatnya sebagai logika satu.
Perbedaan antara modul masukan dan modul keluaran adalah LED pada modul
masukan dihidupkan oleh perangkat keras masukan sementara LED pada modul keluaran
dihidupkan oleh CPU PLC.

Gambar Modul Masukan

[Type the company address] Page 11


4. Perangkat Pemrograman (Programming Device).
Programming Device adalah alat untuk memasukan (membuat atau mengedit)
program ke dalam PLC. Ada 2 perangkat program yang biasa digunakan (1) Miniprogrammer
atau Programming Console, dan (2) Komputer.
a. Miniprogrammer atau Konsole.
Miniprogrammer atau Programming Console (biasa disebut Konsol) adalah sebuah
perangkat seukuran kalkulator saku yang berfungsi untuk memasukkan instruksi-instruksi
program ke dalam PLC. Umumnya, instruksi-instruksi program dimasukan dengan
mengetikkan simbol-simbol diagram tangga dengan menggunakan kode mnemonik
(Mnemonic Code).
Dalam hal ini, simbol-simbol LD, OR LD, AND OUT adalah kode mnemonik yang dapat
berbeda, tergantung vendor pembuat PLC ( misalnya instruksi LD ekivalen dengan instruksi
STR pada PLC produksi Allen Bradley ) sedangkan bilangan numeris 00000, 00002, 00100,
dan 00100 adalah parameter yang berupa alamat-alamat terminal masukan dan terminal
keluaran PLC tersebut.
Pada umumnya, miniprogrammer dirancang untuk kompatibel dengan dua atau lebih PLC
dalam sebuah tipe. Selain digunakan untuk memasukkan program diagram ladder, beberapa
jenis miniprogrammer juga dilengkapi fasilitas untuk monitoring klan tugas-tugas diagnostic.
b. Komputer
Pemrograman PLC dengan menggunakan miniprogrammer ini akan sangat melelahkan
jika jumlah anak tangga pada diagram ladder yang akan diprogram berukuran relatif besar.
Umumnya, penggunaan konsol ini biasa digunakan hanya untuk pengeditan program saja.
Untuk memasukkan program secara keseluruhan pada PLC, dapat digunakan Komputer.
Vendor-vendor PLC umumnya menyertakan perangkat lunak ( Software ) untuk
mengimplementasikan pemasukan program diagram tangga, pengeditan, dokumentasi dan
monitoring ke dalam PLC.

5. Perangkat Keras Masukan/Keluaran PLC.


PLC harus dihubungkan dengan perangkat keras masukan sebagai pengendali dan
perangkat keras keluaran sebagai sesuatu yang dikendalikan sementara PLC tersebut bekerja
sebagai pemroses

[Type the company address] Page 12


a. Perangkat Keras Masukan (Input Device)
Input Device merupakan bagian PLC yang berhubungan dengan perangkat luar yang
memberikan masukan kepada CPU, perangkat masukan dapat berupa tombol, Switch, Saklar,
Sensor atau perangkat ukur lain. Perangkat masukan memicu eksekusi logika/program pada
PLC.
Perangkat masukan PLC terbagi dua yaitu : Perangkat Masuka Diskrit ( Discrete Input
Device ) dan Perangkat Masukan Analog ( Analog Input Device ).
Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami istilah “diskrit” dan “analog”.
Karena keduanya menentukan sinyal yang akan diterima atau dihasilkan oleh peralatan.
Discrete input device menghasilkan sinyal 0 dan 1, sedang analog input device
menghasilkan sinyal dengan range tertentu (0, 1, 2, 3, 4, …). Demikian juga discrete output
device diaktifkan oleh sinyal 0 dan 1, sedang analog output device dapat diaktifkan oleh
sinyal dengan range tertentu (0, 1, 2, 3, 4, …)
Diskrit yang pada dasarnya hanyalah sinyal-sinyal „hidup‟/ „mati‟, adapun analog yaitu
sinyal-sinyal yang amplitudonya mempresentasikan magnitude kuantitas yang dideteksi.
Sinyal analog yang sering dijumpai adalah sinyal arus 4-20 mA, tegangan 0-5 Volt
Perangkat keras masukan yang termasuk discrete ( Discrete Input Device ) adalah:
 Selector switches, push buttons, thumbwheel switches
 Photoelectric eyes, limit switches, circuit breakers
 Proximity switches, level switches
 Motor starter contacts
 Relay contacts
 Fans, lights, horns, valves
Perangkat keras masukan yang termasuk analog (Analog input device) adalah:
 Temperature sensors
 CO2 sensors
 Pressure sensors
 Humidity sensors
 Flow sensors
 Potentiometers.

[Type the company address] Page 13


b. Perangkat Keras Keluaran (Output Device)
Output Device Merupakan bagian PLC yang berhubungan dengan perangkat luar yang
memberikan keluaran dari CPU, perangkat keluaran dapat berupa Motor AC/DC, lampu,
katup dan lain-lain. Perangkat keluaran tersebut akan bekerja sesuai dengan perintah yang
dimasukan kedalam PLC.

Perangkat keluaran PLC juga terbagi dua yaitu : Perangkat Keluaran Diskrit ( Discrete
Output Device ) dan Perangkat Keluaran Analog ( Analog Output Device ).
Perangkat keras keluaran yang termasuk discrete ( Discrete Output Device ) adalah:
 Alarms
 Control relays
 Fans, lights, horns, valves
 Motor starters, solenoids

Perangkat keras keluaran yang termasuk analog ( Analog Output Device ) adalah:
 Analog Valves
 Actuators
 Chart Recorders
 Electric Motor Drives
 Analog Meters
 Pressure Sensors
2.4 Modul Input dan Output

A. Modul input
Modul input adalah modul tempat menghubungkan sensor-sensor dengan modul itu sendiri.
Sinyal sensor tersebut selanjutnya akan diteruskan ke CCU. Fungsi terpenting dari sebuah
modul input adalah sebagai berikut:
−mendeteksi sinyal masukan
−mengatur tegangan kontrol untuk batas tegangan logika masukan yang diijinkan
−melindungi peralatan elektronik yang sensitif terhadap tegangan luar
−Menampilkan sinyal masukan tersebut.
Deteksi tegangan error meyakinkan bahwa tegangan masuk masih dalam batas yang diijinkan
atau tidak. Bila tegangannya terlalu tinggi akan diturunkan melalui dioda breakdown. Delay
sinyalmeyakinkan apabila tegangan yang diterimasudah merupakan input yang sebenarnya

[Type the company address] Page 14


atau bukan. Rangkaian ini mempertahankan tegangan input sesaat (1-20 ms) untuk
membedakannya dengan sinyal-sinyal lain seperti tegangan interferensi.
Optokoplermengirimkan informasi sensor berupa cahaya dan menciptakan isolasi elektronik
antara kontrol dan rangkaian logika.Selanjutnya melindungi komponen elektronik yang
sensitif dan naiknya tegangan luar secara tiba-tiba. Terdapatoptikopler yang mampu
memberikan perlindungan terhadap tegangan sampai dengan 5 kV (5000 volt)yang sesuai
dengan aplikasi untuk industri.

2.5 Modul input dan output


Modul I/O Adalah interface atau central switch untuk mengendalikan satu atau lebih
peripheral atau perangkat input output. Konektor mekanis berisi fungsi logik untuk
komunikasi antara bus dan peripheral.Tidak hanya sekedar modul penghubung, tetapi sebuah
piranti yang berisi logika dalam melakukan fungsi komunikasi antara peripheral dan bus
computer.
Modul I/O adalah komponen dalam system computer:
1) Bertanggung jawab atas pengontrolan sebuah perangkat luar
2) Bertanggung jawab atas pertukaran data antar perangkat luar tersebut dengaan memori
utama ataupun dengan register-register CPU
3) Antarmuka internal dengan computer (CPU dengab memori utama)
4) Antarmuka internal dengan perangkat external untuk menjalankan fungsi-fungsi
pengontrolan

2.6 Perangkat masukan dan keluaran

1. INPUT(Masukan)

Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan data
atau perintah ke dalam komputer yang berupa signal input atau maintenance input. Di
dalam sistem komputer, signal input berupa data yang dimasukkan ke dalam sistem
komputer, sedangkan maintenance input berupa program yang digunakan untuk mengolah
data yang dimasukkan. Dengan demikian, alat input selain digunakan untuk memasukkan
data juga untuk memasukkan program.Contohnya yaitu: Keyboard,dll.

2. OUTPUT(Keluaran)

Output Device atau biasa disebut perangkat keluaran adalah perangkat yang berguna untuk
menampilkan pengeluaran sebagai hasil pengolahan data.

[Type the company address] Page 15


Macam - Macam Perangkat Keluaran (Output Device):
1. Monitor
Monitor adalah sebuah perangkat keras yang digunakan untuk mengeluarkan hasil
pemerosesan yang dilakukan oleh komputer berupa informasi yang dibutuhkan oleh orang
yang memakai komputer.

2. Printer
Printer adalah perangkat keras keluaran yang digunakan untuk mencetak data seperti
gambar/foto, tulisan pada media kertas.

3. Speaker
Speaker adalah perangkat keras yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil pemerosesan
berupa suara dari komputer.

[Type the company address] Page 16


4. Projector
Projecetor adalah perangkat keras yang mengintegrasikan sumber cahaya, sistem optic
elektronik, dan display dengan tujuan untuk memproyeksikan gambar atau video ke dinding
atau layar.

5. Network Card
Network Card adalah perangkat keras yang digunakan sebagai jembatan penghubung antara
komputer server dengan komputer client.

[Type the company address] Page 17


6. Tv Tuner Card
Tv Tuner Card adalah perangkat keras yang digunakan untuk menyiarkan tv pada komputer.

7. Modem
Modem adalah perangkat keras yang digunakan untuk menghubungkan komputer ke jaringan
internet. Modem juga bisa sebagai media masukan ataupun keluaran.

8.Router
Router adalah perangkat keras jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa
jaringan yang memiliki akses jaringan sama ataupun berbeda.

[Type the company address] Page 18


9. Microphone
Microphone adalah perangkat keras keluaran yang dapat menangkap gelombang suara lalu
merubahnya menjadi getaran listrik.Microphone ini memiliki fungsi untuk mengeluarkan
suara atau menjadi media rekaman suara yang divisualkan melalui gelombang getaran suara.

10. Sound Card


Sound Card adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai media pengolah data
berupa audio atau suara yang menghubungkan antara perangkat penghubung masukan berupa
suara (seperti microphone) ke dalam komputer.

11. Headset / Headphone


Perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai media pengeluaran untuk gelombang suara
yang telah disistem oleh komputer.

[Type the company address] Page 19


2.7 Keuntungan dan kerugian antara PLC dan konvensional

Sistem kontrol dengan PLC mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan sistem kontrol
konvensional, yaitu :

1. Sistem pengkabelan dapat dikurangi sampai dengan 80% bila dibandingkan dengan
sistem kontrol konvensional (berbasis relay).
2. Konsumsi daya PLC lebih rendah dibandingkan sistem kontrol konvensional.
3. Fungsi diagnostic pada sistem kontrol dengan PLC dapat mendeteksi kesalahan
dengan lebih mudah dan cepat/ mudah dalam troubleshooting.
4. Jika dikehendaki perubahan pada urutan operasioal, proses atau aplikasi dapat
dilakukan dengan lebih mudah, hanya dengan melakukan pergantian program, baik
menggunakan handled atau dengan komputer/laptop tanpa merubah pengkabelan I/O
lagi jika tidak diperlukan ada tambahan input atau output.
5. Spare part atau suku cadang pada PLC, untuk relay dan hardware berupa timer bisa
banyak dikurangi bila dibandingkan dengan sistem kontrol konvensional.
6. Pada PLC produktifitas dapat meningkat hal tersebut terjadi karena waktu siklus
mesin yang sangat meningkat disebabakan kecepatan operasi PLC dalam hitungan
milidetik.
7. Biaya banyak berkurang untuk sistem kontrol PLC bila dibandingkan dengan sistem
kontrol konvensioanl dalam situasi ketika jumlah I/O yang banyak dan Fungsi kontrol
yang kompleks.
8. PLC memiliki kehandalan yang lebih tinggi dibandingkan relay mekanis dan timer.
9. Hasil cetakan langsung dari program PLC dapat dilakukan dalam beberapa menit.
Oleh karena itu hardcopy dokumen dapat dipelihara lebih mudah.

Kelebihan PLC Kekurangan sistem control relay


Sistem pengkabelan dapat dikurangi hingga Terlalu banyak proses pengkabelan di dalam
80% panel
Pasokan daya yangdibutuhkan jauh lebih Sistem akan sulit dimodifikasi
sedikit karena PLC hanya membutuhkan
daya dalam jumlah kecil

[Type the company address] Page 20


PLC mempunyai fungsi self diagnostic Proses troubleshooting akan sangat sulit
sehingga kerusakan pada sistem akan sangat karena sistem memiliki ratusan bahkan
mudah dan cepat ditemukan ribuan relay
Dengan menggunakan PLC maka jumlah Membutuhkan pasokan daya yang besar
spare part yang dibutuhkan menjadi jauh karena kumparan juga membutukna pasokan
lebih sedikit daya
Biaya yang dikeluarkan menjad lebih murah Waktu downtime akan sangat lama. Proses
dari pada menggunakan proses konvensional pembaharuan diagram pengkabelan akan
memakan waktu yang sangat lama karena
tidak diupdate bertahun tahun
PLC memiliki ketahanan yang jauh lebih Mudah aus
lama dibandingkan relay auto mekanik

2.8 Pemrograman PLC

Dalam pemrograman PLC, terdapat berberapa metode pemrograman yang dilakukan


oleh PLC agar dapat beroperasi. Metode yang umum terdapat dalam pilihan antara lain
metode pemrograman dengan diagram logika tangga (ladder logic diagram), mneumonic
(statement list), dan diagram fungsi blok (function block diagram). Adanya pilihan metode
tersebut dimaksudkan agar pengguna bisa membuat program dengan mudah sesuai dengan
keahlian atau metode pemrograman yang disukainya. Berdasarkan Standar Internasional IEC-
61131-3, bahasa pemrograman PLC ada 5 macam.
1.Ladder Diagram
Pemrograman ini merupakan salah satu metode yang sangat umum digunakan.Metode ini
praktis dan cukup mudah dimengerti.Diagram ini sendiri terdiri atas dua buah garis vertikal
yang melambangkan daya.Komponen-komponen rangkaian kemudian disambungkan sebagai
garis-garis horizontal yang merupakan anak tangga.Komponen yang dimaksud ditempatkan
diantara kedua garis vertikal.
2.Function Block Diagram / Function Plan
Bahasa pemrograman ini menitikberatkan pada hubungan antara variabel input dengan output
berupa gambar blok - blok diagram dan dalam blok – blok tersebut terdapat fungsi – fungsi
tertentu.

[Type the company address] Page 21


3.Structure Text
Bahasa pemrograman ini termasuk high level language dimana biasa digunakan untuk
berberapa prosedur yang kompleks menggunakan bahasa baku untuk menyatakan kondisi dari
step yang berbeda. Bahasa yang digunakan mirip dengan bahasa pemrograman pascal.

4.Mnemoic / statement list


Bahasa pemrograman ini termasuk low level language, dimana pemrograman ini
menggunakan statement variabel (huruf) sebagai input dan sangat efektif untuk aplikasi –
aplikasi yang kecil dimana terdapat perintah – perintah yang sudah baku.

5.Sequential Function Chart


Bahasa pemrograman ini dibuat dengan sistem chart yang mempresentasikan setiap step ke
dalam hubungan – hubungan transisi. Didalam chartnya sudah terdapat urutan langkah –
langkah, transisi dan percabangan.

2.9 Komunikasi Antara PLC Dengan Komputer

Salah satu cara komunikasi antara PC dan PLC adalah komunikasi serial melalui
built in port rs232 atau rs485 yg ada di PLC. Beberapa Contoh Type PLC Omron CP1E yg
mempunyai port komunikasi antara lain

-CP1E N14/20 mempunyai built in serial port rs232

-CP1E N30S1 atau N40S1 mempunyai built in serial port RS232 dan RS485

Ada beberapa mode komunikasi yg disediakan antara PLC dengan device lain ( PC, HMI,
PLC lainnya dll) antara lain :

1. NT link (digunakan pada komunikasi PLC dengan HMI).

2. Non-Protokol / RS232-C (digunakan pada komunikasi PLC dengan general device spt
barcode,printer ).

3. Host Link ( digunakan pada komunikasi PLC dengan Komputer dan HMI).

4. Modbus RTU simple Master (digunakan pada komunikasi PLC dengan alat lain spt
inverter, servo ,PLC sebagai master).

[Type the company address] Page 22


5. Serial PLC Link/ PC Link (komunikasi PLC dgn PLC lainnya)

Gambar 1. berbagai bentuk


Komunikasi Serial Omron CP1E

Mode tsb bisa dilihat di software CX-programmer pada menu PLC->setting

Memory Data PLC dapat dibaca atau ditulis melalui komputer. komputer mengirimkan C
Mode command atau FINS command ke CPU untuk membaca / menulis lokasi memori,
mengubah mode operasi, atau untuk memaksa-set / reset bit PLC.

[Type the company address] Page 23


Perbedaan C Mode command dan FINS command

Command C-mode

Perintah C-mode yang khusus untuk komunikasi host link . Perintah C-mode dikeluarkan
oleh komputer dan dikirim ke Unit CPU.Perangkat yang dapat dihubungkan untuk
komunikasi serial adalah Unit CPU, Unit Komunikasi Serial, dan Komunikasi Serial board.

Perintah C-mode hanya dapat ditujukan kepada CPU Unit PLC , dan Command-C tidak dapat
digunakan untuk berkomunikai dgn PLC di luar jaringan lokal. Mereka tidak dapat
digunakan untuk fungsi-fungsi seperti operasi file.

Perintah FINS /FINS command

Perintah FINS adalah layanan komunikasi perintah pesan.FINS tidak bergantung pada jalur
transmisi tertentu.Mereka dapat digunakan untuk komunikasi pada berbagai jaringan
(Controller Link, Ethernet, dll) dan untuk serial komunikasi Host Link. FINS command dapat
dikeluarkan dari Unit CPU, Unit I / O khusus, atau komputer , dan mereka juga dapat dikirim
ke salah satu device tsb. spesifik perintah yang dapat dikirim tergantung pada tujuan.

Catatan :

Ketika sumber perintah adalah Unit CPU PLC, perintah FINS dikirim melalui CMND (490) /
SEND (090) / recv (098).

Ketika FINS dikirim dari komputer, perintah FINS dikeluarkan menggunakan host link
protokol

[Type the company address] Page 24


2.10 Pengertian System Control

Istilah-istilah kendali:

A. Sistem

adalah suatu susunan dari beberapa komponen yang bekerja bersama-sama untuk melakukan
suatu sasaran tertentu.

B.Proses

adalah tatanan peralatan yang mempunyai suatu fungsi tertentu.

C. Actuator

adalah Perangkat yang digunakan untuk melakukan aksi kontroler berdasarkan sinyal control

D. Error

adalah perbedaan antara besaran/variabel (process variable) dengan set point.

E. Set point

adalah besaran process variable yang dikehendaki. Sebuahcontroller akan selalu


menyamakan controlled variable dengan set point.

F. Controler
adalah elemen yang mengerjakan tiga dari empat tahap langkah pengendalian ,
yaitu membandingkan set point dengan process variable ,menghitung berapa
banyak koreksi yang perlu dilakukan , dan mengeluarkan sinyal koreksi sesuai dengan hasil
perhitungan .

G. Manipulated variable (MV)


adalah input dari suatu proses yang dapat dimanipulasi atau diubah-ubah besarnya
agar controlled variable besarnya sama dengan set point.

[Type the company address] Page 25


2.11 Loop Terbuka Dan Tertutup

A. Sistem Kontrol Loop Terbuka (Open-Loop Control System)


Suatu sistem kontrol yang mempunyai karakteristik dimana nilai keluaran tidak
memberikan pengaruh pada aksi kontrol disebut Sistem Kontrol Loop Terbuka (Open-Loop
Control System). Contoh dari sistem loop terbuka adalah operasi mesin cuci.
Penggilingan pakaian, pemberian sabun, dan pengeringan yang bekerja sebagai operasi
mesin cuci tidak akan berubah (hanya sesuai dengan yang diinginkan seperti
semula) walaupun tingkat kebersihan pakaian (sebagai keluaran sistem) kurang baik
akibat adanya faktor-faktor yang kemungkinan tidak diprediksikan sebelumnya.. Diagram
kotak pada Gambar dibawah ini memberikan gambaran proses ini.

Gambar Operasi mesin cuci

Gambar sistem kontrol loop terbuka

Sistem kontrol loop terbuka ini memang lebih sederhana, murah, dan mudah dalam
desainnya, akan tetapi akan menjadi tidak stabil dan seringkali memiliki tingkat kesalahan
yang besar bila diberikan gangguan dari luar.

B. Sistem Kontrol Loop Tertutup (Closed-Loop Control System)


Sistem kontrol loop tertutup adalah identik dengan sistem kontrol umpan balik, dimana nilai
dari keluaran akan ikut mempengaruhi pada aksi kontrolnya

[Type the company address] Page 26


Gb. Proses Umpan Balik Pendingin Udara

Contoh dari sistem ini banyak sekali, salah satu contohnya adalah operasi pendinginan
udara (AC).Masukan dari sistem AC adalah derajat suhu yang diinginkan si
pemakai.Keluarannya berupa udara dingin yang akan mempengaruhi suhu ruangan sehingga
suhu ruangan diharapkan akan sama dengan suhu yang diinginkan. Dengan memberikan
umpan balik berupa derajat suhu ruangan setelah diberikan aksi udara dingin, maka akan
didapatkan kesalahan (error) dari derajat suhu aktual dengan derajat suhu yang
diinginkan. Adanya kesalahan ini membuat kontroler berusaha memperbaikinya
sehingga didapatkan kesalahan yang semakin lama semakin mengecil. Gambar dibawah
ini memberikan penjelasan mengenai proses umpan balik sistem AC ini

Gb. Sistem Kontrol Loop Tertutup

[Type the company address] Page 27


Dibandingkan dengan sistem kontrol loop terbuka, sistem kontrol loop tertutup memang lebih
rumit, mahal, dan sulit dalam desain.Akan tetapi tingkat kestabilannya yang relatif konstan
dan tingkat kesalahannya yang kecil bila terdapat gangguan dari luar, membuat sistem kontrol
ini lebih banyak menjadi pilihan para perancang sistem kontrol.

[Type the company address] Page 28


BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan
Berdasarkan makalah ini ditarik kesimpulan bahwa:

1)Programmable Logic Controllers (PLC)adalah komputer elektronik yang mudah


digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan
tingkat kesulitan yang beraneka ragam

2) Terdapat keuntungan dari penggunaan PLC dari pada konvensional

3) Terdapat beberapa istilah dari PLC

[Type the company address] Page 29

Anda mungkin juga menyukai